Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BENIH

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP

Oleh :

Nama : Wenni Yulisma.M

Nim :D1A013059

AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2016

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 1


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Viabilitas benih merupakan daya hidup benih yang dapat ditunjukan oleh
metabolismenya atau pertumbuhanya. Oleh orang benih, viabilitas benih dipandang
tidak sekadar gejala hidup yang dapt diamati tetapi daya hidup itu harus dapat
dijadikan indikasi mutu benih, khususnya mutu fisiologis benih.
Secara umum pengujian viabilitas benih mencakup pengujian daya berkecambah
atau daya tumbuh dan pengujian vigor benih. Perbedaan antara daya berkecambah
dan vigor benih adalah bila informasi daya berkecambah ditetuka noleh kecambah
yang tumbuh normal pada lingkungan yang optimum, sedangkan vigor ditentukan
oleh kecambah yang tumbuh normal pada lingkungan yang suboptimum atau bibit
yang tumbuh di lapangan.Pada tanah yang mengandung kadar garam tinggi, terutama
NaCl dapat menyababkan terhambatnya perkecambahan, hal ini terutama disebabkan oleh
pengaruh tekanan osmose.Semakin tinggi konsentrasi atau kental larutan itu (garam/NaCl)
maka tekanan osmose yang semakin tinggi, dengan demikin semakin banyak molekul-
molekul air diikat oleh NaCl tersebut, sehingga semakin sedikit air yang masuk ke dalam
benih dalam proses imbibisinya.Metode tekanan osmose tinggi dapat digunakan untuk
menduga ketahanan benih terhadap salinitas. Benih yang kuat dapat tumbuh dengan kuat
dan baik serta merata dalam kondisi kekurangan air, sedangkan benih yang tidak kuat tidak
akan tumbuh.
Penilaian kekuatan tumbuh benih digolongkan atas kecambah kuat, kurang kuat, abnormal,
dan mati. Untuk memudahkan penilaian kelompok kecambah yang dinilai, terlebih dahulu
digolongkan atas kecambah kuat dan krang kuat. Kecambah yan abnomal digolongkan
sebagai mati.

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 2


1.2 Tujuan

Untuk menguji kekuatan tumbuh benih terhadap serangan suatu penyakit.

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 3


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Vigor adalah sejumlah sifat-sifat benih yang mengidikasikan pertumbuhan dan


perkembangan kecambah yang cepat dan seragam pada cakupan kondisi lapang yang luas.
Cakupan vigor benih meliputi aspek-aspek fisiologis selama proses perkecambahan dan
perkembangan kecambah. Vigor benih bukan merupakan pengukuran sifat tunggal, tetapi
merupakan sejumlah sifat yang menggambarkan beberapa karakteristik yang berhubugan
dengan penampilan suatu lot benih yang antara lain :
1. Kecepatan dan keserempakan daya berkecambah dan pertumbuhan kecambah.
2. Kemampuan munculnya titik tumbuh kecambah pada kondisi lingkungan yang tidak
sesuai untuk pertumbuhan.
3. Kemapuan benih untuk berkecambah setelah mengalami penyimpanan.
Secara ideal semua benih harus memiliki kekuatan tumbuh yang tinggi, sehingga bila ditanam
pada kondisi lapangan yang beraneka ragam akan tetap tumbuh sehat dan kuat serta berproduksi
tinggi dengan kualitas yang baik. Vigor tumbuh dapat dikatakan sebagai kekuatan tumbuh
untuk menjadi tanaman yang normal meskipun keadaan biofisik lapangan kurang menguntungkan
(suboptimal).

Metoda perkecambahan dengan pengujian di laboratorium hanya menentukan persentase


perkecambahan total. Dan dibatasi pada pemunculan dan perkembangan struktur-struktur
penting dari embrio, yang menunjukkan kemampuan untuk menjadi tanaman normal pada
kondisi lapangan yang optimum. Sedangkan kecambah yang tidak menunjukkan kemampuan
tersebut dinilai sebagai kecambah yang abnormal. Benih yang tidak dorman tetapi tidak
tumbuh setelah periode pengujian tertentu dinilai sebagai mati.

Agar hasil persentase perkecambahan yang didapat dengan metoda uji daya kecambah di
laboratorium mempunyai korelasi positif dengan kenyataan nantinya di lapangan maka perlu
diperhatikan factor-faktor berikut ini:

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 4


1. Kondisi lingkungan di laboratorium harus menguntungkan bagi perkecambahan benih dan
terstandardisasi.

2. Pengamatan dan penilaian baru dilakukan pada saat kecambah mencapai suatu fase
perkembangan, di mana dapat dibedakan antara kecambah normal dan kecambah abnormal.

3. Pertumbuhan dan perkembangan kecambah harus sedemikian sehingga dapat dinilai


mempunyai kemampuan tumbuh menjadi tanaman normal dan kuat pada keadaan yang
menguntungkan di lapangan.

4. Lama pengujian harus dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Umumnya pelaksanaan uji perkecambahan berlangsung selama beberapa hari atau minggu
sehingga kesimpulan dari suatu uji perkecambahan secara langsung tidak dapat segera
diketahui.

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 5


BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum Teknologi benih ini pada hari senin
tanggal 04 April 2016. dilaksanakan pada pukul 08.00-10.00 wib dan bertempat di
laboratorium Teknologi benih fakultas pertanian universitas jambi.

3.2 Bahan Dan Alat


a. Bahan
Benih kacang tanah (Arachis hypogaea)
Benih padi (Oryza sativa)
Benih kedelai (Glycine max)
b. Alat
Tanah berpenyakit
Kertas merang/ kertas buram
Plastik
Gunting/ cutter
Nampan
Air
Germinator
Pinset
Kertas label
Camera.

3.3 Prosedur kerja


1. Potong plastik menggunakan guting atau cutter sesuai bentuk dan ukuran yang telah
ditentukan.
2. Nampan di isi dengan air bersih secukupnya
3. Masukkan atau basahi kertas merang yang ditumpuk sebanyak 2 lembar kedalam
nampan yang berisi air tesebut lalu angkat.
4. Letakkan plastik yang telah dipotong diatas meja kerja

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 6


5. Letakkan kertas yang telah dibasahi tadi diatas plastik yang telah diletakkan diatas
meja kerja.
6. Oleskan tanah berpenyakit pada substrat yang telah dibasahi secukupnya
7. Ambil 25 benih padi, kedelai dan kacang tanah kemudian tanam diatas lembar kertas
substrat yang telah disediakan dengan menggunakan pinset dengan jarak tanam yang
tidak terlalu berdekatan satu sama lain.
8. Tabur tanah berpenyakit diatas substrat yang telah ditanami benih
9. Tutup substrat yang telah ditanam dengan lembaran kertas yang lain yang sudah
dibasahi sebanyak satu lembar dan gulung dengan metode UHDp (uji hoppe dirubah
dalam plastik) dibuat sebanyak 3 ulangan dan diberi label pada masing-masing
ulangan.
10. Selanjutnya kertas benih yang telah digulung ditaruh di dalam germinator dalam
posisi berdiri.
11. Hitung nilai daya berkecambah dengan rumus SGT.
12. Pengamatan dilakukan terhadap benih yang berkecambah normal dan diamati pada 4
x 24 jam untuk benih kedelai, padi dan 6 x 24 jam untuk benih kacang tanah.

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 7


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1 Hasil
Kelompok Hari/ Tanggal Jenis Benih Kecambah Rata-Rata Nilai
Pengamatan Normal (SGT) (%)
Setelah Tanam Ulangan
I II III
1 Hari Ke-6 (10 Kacang tanah 9 7 9 33,33
April 2016)

2 Hari Ke-6 (10 Kacang tanah 4 7 11 29,33


April 2016)

3 Hari Ke-5 (9 Kedelai - - - -


April 2016)

4 Hari Ke-5 (9 Kedelai - - - -


April 2016)

5 Hari Ke-5 (9 Padi 5 5 3 17,33


April 2016)

6 Hari Ke-5 (9 Padi 2 4 6 16


April 2016)


SGT = 100

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 8


4.2 PEMBAHASAN

Perbedaan akan adanya benih yang sehat dan terserang penyakit setelah
didalam germinator , menandakan kaitan suatu benih terhadap ketahanan dirinya yang
biasa kita katakana benih yang memiliki vigor.

Vigor benih : suatu ukuran kemampuan potensial benih untuk berkecambah dan
tumbuh cepat , serta menghasilkan kecambah normal pada saat kondisi yang kurang
menguntungkan.

Ciri-ciri benih bervigor tinggi , yaitu :

Tahan disimpan dalam kurun waktu yang lama


Berkecambah cepat dan merata tumbuhnya
Bebas dari penyakit benih
Tahan terhadap serangan mikroorganisme
Bibit tumbuh kuat , baik ditanah basah maupun kering
Dapat mentimpan persedian makanan dalam benih semaksimum mungkin sehingga
dapat menumbuhkan jaringan baru.
Laju pertumbuhannya tinggi
Mampu menghasilkan tanaman dewasa yang normal dan berproduksi tinggi , baik
dalam keadaan lingkungan tumbuh yang tidak optimum.
Bebih nya dapat tahan saingan , baik itu gulma,dsb
Tidak terdapat perbedaan yang mencolok, pada saat ditumbuhkan kelapang.

Ini menandakan bahwa benih yang terserang penyakit memiliki vigor rendah dan
benih yang sehat memiliki vigor yang tinggi.

Sedangkan untuk jamur yang menyerang benih/ kecambah dapat merusak kotiledon
maupun bagian dari benih maupun tanaman itu sendiri, sehingga ia sulit untuk hidup
maupun mengecambahkan dirinya, yang nantinya akan berdampak pada suatu

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 9


keadaan yang dinamakan kematian dan benih tidak mampu berkecambah sebagai
mana mestinya.

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 10


TUGAS
1. Berikan kesimpulan saudara!!!

JAWABAN :
Vigor benih : suatu ukuran kemampuan potensial benih untuk berkecambah
dan tumbuh cepat , serta menghasilkan kecambah normal pada saat kondisi yang
kurang menguntungkan.

Sedangkan untuk jamur yang menyerang benih/ kecambah dapat merusak kotiledon
maupun bagian dari benih maupun tanaman itu sendiri, sehingga ia sulit untuk hidup
maupun mengecambahkan dirinya, yang nantinya akan berdampak pada suatu
keadaan yang dinamakan kematian dan benih tidak mampu berkecambah sebagai
mana mestinya.

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 11


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan diatas, dapat simpulkan bahwa :

Vigor suatu benih itu dapat mencerminkan vigor suatu kecambah, vigor bibit,
maupun vigor tanaman. Pada yang sebenarnya , vigor benih itu harus :

1. .Perkecambahan cepat

2. Perkecambahan serempak dan tanaman mampu tumbuh dalam kondisi subotimum

3. Kemampuan kecambah menembus tanah padat/keras

4. Mampu berkecambah pada kondisi suhu rendah, kelebihan air, atau tanah terinfeksi
pothogen

5. Menghasilkan produksi tinggi

6. Daya simpan tinggi

Untuk itu benih yang terserang penyakit dapat dikatakan sebagai benih yang memiliki
vigor yang rendah, sedangkan untuk benih yang sehat dikatakan benih yang memiliki
vigor yang tinggi.

Selain dikarenakan vigor, benih yang tidak normal dapat diakibatkan oleh peran
penambahan tanah yang terserang penyakit, sehingga berakibat pada kedelai terserang
jamur putih

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 12


DAFTAR PUSTAKA

http://andr4pratama.blogspot.co.id/2013/06/laporan-akhir-pratikum-teknologi-
benih_8357.html

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 13


LAMPIRAN

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 14


LAMPIRAN

Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 15


Uji kekuatan tumbuh benih dengan metode UHDP Page 16

Anda mungkin juga menyukai