Anda di halaman 1dari 3

Kita semua sedia maklum, bulan Ramadhan adalah bulan yang banyak memiliki keistimewaan, nama

yang tidak asing bagi umat Islam. Sayyidus suhur (penghulu bulan-bulan) adalah merupakan julukan
yang sangat indah, syahru nuzulil Quran, (bulan diturunkannya Al-Quran), syahrut tarbiyah (bulan
pendidikan), Syahrul Muwasah (bulan kebajikan dan cakna umat), dan julukan-julukan indah lainnya,
adalah nama-nama yang indah yang begitu melekat pada bulan Ramadhan.

Namun dari sekian banyak keistimewaan dan keutamaannya serta keindahannya, sangat sedikit dari
kalangan para pemuda pemudi Islam yang menyedari atau mungkin mereka sedar tetapi belum
menyentuh lubuk hati mereka, sehingga saat Ramadhan tiba, tidak ada raut wajah keghirahan atau
kegembiraan menyambutnya. Tidak ada antusiasme pemuda untuk mengikuti amaliyah dan ibadah
Ramadhan kecuali sekadar menjalankan kegiatan ritual sahaja; sekadar melepas atau menggugurkan
kewajiban atau hanya kerana adat dan tradisi serta kebiasaan yang sudah biasa dilakukan pada setiap
bulan Ramadhan hadir. Sehingga setiap kali selesai bulan Ramadhan keperibadian seseorang tidak
meningkat dan berubah, tetap seperti yang lama, yang berubah hanyalah umurnya saja yang semakin
hari memang terus bertambah dan tua.

Cabaran besar kita adalah untuk menjadikan Ramadan tahun ini yang paling istimewa dalam
kehidupan kita dari segi hubungan kita dengan Allah; puasa, doa, membaca al-Quran dan merenung
ayat-ayat Allah SWT, iktikaf dan zikrullah, sedekah dan infa, memahami dan melaksanakan Islam
sebagaimana para sahabat RA mencontohkan kepada kita. Semua amalan ini menjadi saksi bahawa
kita serius dan bersungguh-sungguh menjadikan Ramadan kita pada kali ini adalah usaha yang
terbaik, yang mampu mengeluarkan kita sebagai graduan yang bertaqwa.

Persoalannya, adakah kita sudah bersiap untuk bertemu bulan nan indah ini? Allah SWT berfirman:

Dan jika mereka mahu berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan
itu. (At-Taubah:46)

Apa yang perlu kita persiapkan?!

1.Persiapan Manawi (spiritual); dengan cara membersihkan hati dari penyakit yang dapat
menggugurkan aqidah dan nilai ibadah, juga agar dapat melahirkan niat yang ikhlas dalam
menjalankan segala aktiviti dan ibadah Ramadhan, terutama puasa.
Persiapan manawi adalah persiapan yang terpenting sebelum kita menjejaki kaki di bulan Ramadhan
nanti. Mari kita mulakan dengan persiapan taubat kepada Allah SWT yang senantiasa menyerukan
kepada kita dengan seruan yang sangat dekat pada hati kita untuk menuju kepada kehidupan yang
baru. Firman Allah SWT:

Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung. (An-Nuur:31)

Hubungan dengan Allah bermula dengan taubat yang bersungguh-sungguh kepada-Nya. Agar dengan
persiapan jiwa kita dengan bertaubat, akan memudahkan kita beroleh taubat yang sempurna di
bulan Ramadhan. Agar disepanjang Ramadhan kita pada tahun ini, memberikan impak yang lebih
besar kepada hati kita yang sering berbolak balik. Agar dengan taubat kita, akan meninggalkan
kehidupan yang hina menuju kehidupan yang penuh dengan izzah (kemuliaan), dan dari kehidupan
yang kacau jiwanya menuju kehidupan yang bahagia dan mulia, dari kehidupan yang malas dan
lemah menuju kehidupan yang penuh dengan kerja dan jihad

Ramadhan adalah saat terbaik buat para pemuda dan pemudi membangkitkan iman mereka agar
bergelora dan membentuk arus perdana merubah masyarakat. Persiapan keimanan adalah persiapan
spiritual yang mampu merubah keadaan umat ini. Umat amat memerlukan kesungguhan pemuda
muslim yang berperibadi mulia, yang digerakkan oleh iman, didorong oleh akidah, didisiplinkan oleh
hukum-hukum syariah, dan peribadi yang dihiasi oleh akhlak Islam.

Ramadhan pada kali ini adalah menjadi harapan besar kepada umat untuk meilhat kebangkitan
pemuda yang memiliki keimanan yang mendalam, ubudiyyah dan kecerdasan spiritual yang tinggi
kepada Allah SWT. Ianya diharapkan dapat membuka pintu harapan untuk bangkit, memerangi
keputus-asaan, merendah diri dan memperkukuh manaah (imuniti) untuk menghadapi kelemahan,
arus kerosakan dan keruntuhan moral. Menolak kezaliman, tekanan dan penindasan.

Ayuh kita mulaikan dengan taubat, langkat pertama menghadapi Ramadhan. Ayuh kita mulakan
dengan koreksi statistik keimanan dan spiritual kita kepada Allah SWT. Agar kelak saat kaki
melangkah di bulan Ramadhan, diakhirnya kita beroleh ketaqwaan yang sebenar. 30 hari yang bakal
kita lalui akan mencetuskan fenomena Iman yang mendasyatkan peribadi dan jiwa kita. Sedarilah
bahawa umat saat ini tidak akan mengalami kelemahan, kemuduran dan tertinggal dari umat lainnya,
menyerah pada sebab-sebab kelemahan dan kehinaan, kecuali kerana jauh dari hidayah Allah,
kurang pemahamannya terhadap ajaran-ajaran agama dan prinsip-prinsip syariah, tidak memiliki
ghirah (cemburu) terhadap maharimullah (hukum-hukum Allah) dan hak-hak-Nya, dan agar umat
dapat bangkit dengan menjadikan iman sebagai pemimpinnya dan tauhid sebagai penuntunnya, al-
Quran sebagai dusturnya, jihad sebagai jalannya, rasul sebagai pemimpinnya dan mati di jalan Allah
sebagai cita-cita tertingginya.
2. Persiapan fikri (kefahaman); justeru para pemuda pemudi Islam, jangan ambil mudah untuk
berhadapan dengan Ramadhan. Dalami fiqh Ramadhan dengan ilmu-ilmu dan pengetahuan
tentangnya, terutama yang terkait langsung dengan amaliyah dan ibadah di bulan suci Ramadhan.

3. Persiapan Jasadi (Fizikal); dengan menjaga kesihatan badan dan anggota tubuh lainnya, sentiasa
mendisiplinkan diri dengan memlihara kebersihan serta mengubah pola hidup menjadi lebih sihat
dan teratur.

4. Persiapan Materi (kebendaan); dengan menyiapkan diri untuk menabung dan memperuntukkan
sejumlah wang sehingga dapat memperbanyakan infak, sedekah, memberi ifthar kepada orang lain
dan membantu orang yang memerlukan.

Semoga dengan beberapa persiapan tersebut diharapkan kita mampu melaksanakan pelbagai aktiviti
atau amaliyah di bulan Ramadhan secara maksimum dan berhasil menjadi hamba rabbani baik pada
saat pra, atsnaa (pada saat Ramadhan) dan bada (pasca) Ramadhan. Rasulullah saw bersabda:

Andaikan umatku mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun
itu puasa terus.(Ibnu Khuzaimah)

Semoga bulan ramadhan pada kali ini membarukan kita sebagai pemuda pemudi Islam yang
berbekal dengan api keimanan

Dan berbekallah, kerana sebaik-baik bekal adalah taqwa (Al-Baqarah:197).

Justeru, persiapkan hati dan jiwa kita dengan langkah yang betul dan benar untuk bertemu bulan
luarbiasa ini. Semoga kita dapat memanfaatkan dari kebaikan, keberkahan dan anugerah besar yang
disediakan untuk kita di sepanjang Ramadhan. Agar ibadahnya mantap, menghidupkan hari-hari dan
malam-malamnya dengan Al-Quran, zikir, doa, istighfar, tahajjud dan infak. Melaksanakan dakwah
kepada Allah di mana-mana sahaja, ikut berperanan dalam kegiatan amal dan kebaikan, seperti
mengagihkankan sedekah, mengadakan majlis berbuka puasa untuk golongan miskin,
menghadiahkan pakaian-pakaian baru untuk remaja sekolah yang memerlukan, mengunjungi orang
sakit dihospital dan meringankan beban orang yang memerlukan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai