A. Pendahuluan
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan
informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan
fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan
sebagai alat atau sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi
manajemen sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Informasi dalam sebuah
organisasi merupakan perekat yang mengikat fungsi-fungsi manajemen dalam
sebuah sistem sehingga memungkinkan organisasi bertindak koheren dan
harmonis antar berbagai fungsi.
Akuntansi manajemen merupakan bagian dari suatu sistem pengendalian
manajemen yang integral. Institute of Management Accountants (1981)
mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan
pengkomunikasian informasi financial yang digunakan oleh manajemen untuk
perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa
sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Sementara itu, Chartered Institute of Management Accountants (1994)
dalam Jones & pendlebury (1996) membuat definisi yang lebih luas daripada
definisi yang dikeluarkan oleh Institute of Management Accountants, terutama
dalam hal luas informasi yang diberikan. Informasi yang diberikan oleh Chartered
Institute of Management Accountants tidak hanya informasi finansial saja akan
tetapi termasuk informasi nonfinansial, seperti informasi mengenai sumber daya
manusia, nilai statistik, tingkat aktivitas, dan sebagainya. Chartered Institute of
Management Accountants mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu
bagian integrall dari manajemen yang terkait dengan pengidentifikasian,
penyajian,dan penginteprestasian informasi yang digunakan untuk :
a. Perumusan strategi
b. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
c. Pengambilan keputusan
d. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
e. Pengungkapan kepada shareholders dan pihak luar organisasi
f. Pengungkan kepada karyawan, dan
g. Perlindungan asset
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor public tidak banyak
berbeda dengan prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta.
Focus bahasan akuntansi manajemen sektor public pada bahasan ini adalah
mengenai peran akuntansi sebagai penyedia informasi yang digunakan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik.
Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan.
Akuntansi manajemen sektor pulik terkait dengan pemberian informasi kepada
pihak intern organisasi, sedangkan akuntansi keuangan terkait dengan pelaporan
dan pengkomunikasian informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi
manajemen cenderung memberikan informasi yang bersifat laporan historis dan
retrospektif, yaitu berupa laporan kinerja masa lalu.
1. Perencanaan Strategik
Pada tahap perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat
alternatif-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi. Peran
akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa
biaya program (cost of program) dan beberapa biaya suatu aktivitas (cost of
activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat
menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya
yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan
utama yaitu efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost, quality and
services). Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi
dengan biaya yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi
akuntansi manajemen yang modern. Pada dasarnya organisasi publik juga dapat
menerapkan teknik akuntansi manajemen yang diterapkan disektor swasta, seperti
teknik activity-based costing, job costing, batch costing, standard costing dan
sebagainya untuk menentukan biaya produk atau pelayanan. Memang terdapat
sedikit perbedaan antara sektor swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan
biaya produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan sebagian besar
biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered cost yang memiliki
hubungan secara langsung dengan output yang dihasilkan, sementara biaya pada
sektor publik sebagian besar merupakan discretionary cost yang ditetapkan di
awal periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara
aktivitas yang dilakukan dengan output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang
dihasilkan di sektor publik merupakan intangible output yang sulit diukur.
3. Penilaian Investasi
4. Penganggaran
6. Penilaian Kinerja