Epidemiologi
Klasifikasi
Etiologi
Patofisiologi
Bila konjungtiva terpapar agen infeksi => melakukan perlawanan dengan:
Agen perusak => akibatkan kerusakan epitel konjungtiva, serta dapat pula membuat edema
epitel, kematian sel dan eksfoliasi, hipertropi epitel, atau granuloma. Selain itu, edema dapat
juga terjadi pada stroma konjungtiva (kemosis = edema konjungtiva) dan hipertropi lapis
limfoid stroma (pembentukan folikel).
Sel radang (neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan sel plasma) bermigrasi dari stroma
konjungtiva melalui epitel permukaan. Selanjutnya, sel-sel tersebut bergabung dengan fibrin
dan mukus sel goblet membentuk eksudat konjungtiva yang mengakibatkan perlengketan
tepian palpebra (terutama pagi hari).
Pada konjungtivitis alergik, eosinofil dan basofil sering ditemukan dalam biopsi konjungtiva
Gejala Klinis
Sensasi benda asing : sensasi tergores, panas, penuh di sekitar mata, gatal, mata
berair.
Hiperemia => tanda paling mencolok pada konjungtivitis akut. Kemerahan akan
tampak nyata pada forniks dan mengurang ke arah limbus (akibat dilatasi pembuluh
ponjungtiva posterior = injeksi konjungtiva). Bila dilatasi perilimbus atau injeksi
siliaris => menandakan radang kornea atau struktur yang lebih dalam).
o Merah terang => indikasikan konjungtivitis bakterial.
o Bila keputihan mirip susu mengindikasikan konjungtivitis alergika.
o Hiperemia tanpa infiltrasi sel mengindikasikan iritasi oleh penyebab fisik
seperti angin, matahari, asap, dll.
Fotofobia
Jika ada sakit, pertanda kornea terkena. Sakit pada corpus siliaris dan iris
mengesankan terkenanya kornea.
Eksudasi => ciri semua konjungtiva akut.
o Pada konjungtivitis bakterial => eksudatnya berlapis-lapis dan amorf (tidak
berbentuk).
o Pada konjungtivitis alergika => eksudatnya berserabut
Diagnosis
Anamnesis dan lakukan pemeriksaan fisik untuk identifikasi gejala klinis dari
konjungtivitis.
Pemeriksaan Lab :
o Pulasan: gram, giemsa, KOH
o Kultur
o Sentivitas test
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
Bila ditangani dengan cepat dan dapat menghindarkan komplikasi serta penularan
terutama pada infeksi mikroorganisme, maka prognosisnya akan baik.
Pola pikir
Bila ada pasien mengeluh mata perih, berair, merah, terdapat sekret => periksa dan
pastikan apakah tanda-tanda di atas terdapat pada pasien. Bila yakin konjungtiva
meradang, pastikan penyebabnya apa (agen infeksi, alergi, autoimun, dll) =>
tatalaksana sesuai etiologi.
DOWNLOAD - Konjungtivitis.pdf
cara download
Sumber
Gambar (c) google
Kuliah Pengantar Blok 3.6 FKUA
Vaughan, Daniel G dkk. 1996. Oftalmologi Umum. Jakarta : Penerbit Widya Medika.