A. Judul
KESETARAAN ENERGI
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kesetaraan energi?
2. Berapa nilai kesetaraan energi panas dan energi mekanis?
C. Tujuan
1. Memahami prinsip kesetaraan (ekuivalensi) energi.
2. Menentukan nilai kesetaraan energi panas dan energi mekanis.
D. Teori Singkat
Kalor didefinisikan sebagai perpindahan energi yang melintasi batas sistem
berasarkan perubahan suhu antara sitem dan lingkungannya. Kalor didasarkan pada sifat
kalori, dimana aliran fluida ini berpindah dari satu zat ke zat lainnya karena adanya
perubahan suhu. Dari nama fluida ini, kita memiliki satuan energi yang berhubungan dengan
proses termal, kalori (kal), yang didefinisikan sebagai jumlah energi yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg air dari 14,50C ke 15,50C (Serway, 2010: 42).
Pada tahun 1984,komunitas ilmiah memutuskan bahwa panas merupakan energi yang
ditransfer,maka satuan SI yang digunakan untuk panas harus seperti dengan satuan yang
digunakan untuk energi yaitu joule. Sementara kalori saat ini didefinisikan menjadi tepat
4,1868 J,tanpa mengacu kepada pemanasan air (Resnick, 2005: 522).
Hukum pertama termodinamika telah menjelaskan tentang hukum kekekalan energi.
Hukum ini dapat dijadikan dasar untuk menentukan kesetaraan energi panas (kalori) dan
energi mekanis (joule). Air dalam kalorimeter berada dalam dinding insulasi agar temperatur
sistem tidak dapat dipengaruhi oleh panas yang masuk atau keluar darinya. Dengan
pemberian beda potensial Vs, arus listrik akan mengalir melalui amperemeter, sehingga beda
potensial akan timbul pada ujung-ujung kumparan yang akan menghasilkan usaha listrik pada
sistem untuk memanaskan air. Usaha ini dikenal sebagai kalor joule, yang dapat dinyatakan
sebagai berikut:
W = V I t ..(1)
F. Identifikasi Variabel
1. Variabel manipulasi : Waktu (s), massa air (g), dan massa kalorimeter + air (g)
2. Variabel respon : Suhu akhir (C), tegangan (Volt),kuat arus listrik(A)
3. Variabel kontrol : Suhu awal (C), massa kalorimeter kosong (g)
G. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel manipulasi
a. Waktu adalah lamanya pemberian kalor untuk menaikkan suhu air dalam kalorimeter
yang diukur dengan menggunakan stopwatch dan satuan sekon (s).
b. Massa air adalah banyak air yang digunakan dalam percobaan yang diukur
menggunakan neraca Ohaus 311 gram dan satuan gram (g), dimana massa air
diperoleh dari massa kalorimeter + air dikurangi massa calorimeter kosong.
c. Massa kalorimeter + air adalah nilai yang diperoleh dari pengukuran massa air dan
calorimeter menggunakan neraca Ohaus 311 gram dan satuan gram (g).
2. Variabel respon
a. Suhu akhir adalah nilai yang diperoleh dengan mengukur suhu air setelah dialiri listrik
dalam selang waktu tertentu. Suhu ini diukur menggunakan thermometer dan satuang
derajat celcius (C).
b. Tegangan (Volt) adalah nilai yang terbaca di voltmeter setelah dialir listrik dari
sumber daya (power supply) yang diukur menggunakan voltmeter dan satuan volt (V).
c. Kuat arus listrik(A) adalah jumlah muatan listrik yang mengalir pada suatu
penghantar (dalam hal ini adalah rangkaian pada calorimeter joule). Yang diukur
menggunakan amperemeter dengan satuan ampere (A).
3. Variabel kontrol
a. Suhu awal adalah nilai yang peroleh dari hasil pengukuran menggunakan thermometer
dimana suhu awal tersebut ditentukan sehingga nilainya tetap dan satuannya derajat
celcius (C).
b. Massa kalorimeter kosong adalah nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran
kalorimeter kosong dengan pengaduknya menggunakan neraca ohaus dan satuan gram
(g).
H. Prosedur Kerja
Menimbang kalorimeter dengan pengaduknya dengan menggunakan neraca ohauss
311 gram, Memasukkan air kedalam kalorimeter dan menimbang kembali, lalu merangkai
basic meter, power supply, kilometer, dan kabel penghubung, kemudian menyalakan power
supply. Mengukur tegangan dan kuat listrik yang mengalir,menentukan suhu acuan sebagai
suhu awal,mengamati kenaikan suhu pada thermometer dan menyalakan stopwatch tepat
pada saat temometer menunjukkan suhu acuan,mengamati penunjukan suhu selama selang
waktu 1 menit pada setiap data. Mencatat penunjukan suhu sebagai suhu akhir, lalu
melakukan kegiatan yang sama dengan menggunakan massa air yang berbeda tetapi
perbedaan yang tidak terlalu besar.
Percobaan I
NST Neraca ohauss 311 g = 0,01 gram
NST Voltmeter =1V
NST Ammeter = 0,001 A
NST Termometer = 1 C
NST Stopwatch = 0,2 s
Massa kalorimeter kosong+ Pengaduk = |61,400 0,005| gram
Massa kalorimeter + Air = |224,900 0,005| gram
Massa Air = |163,500 0,001| gram
Suhu Awal T0 = |32,0 0,5| C
Kuat Arus Listrik = |1,995 0,001| A
Tegangan = |9,0 0,5| V
Percobaan II
NST Neraca ohauss 311 g = 0,01 gram
NST Voltmeter =1V
NST Ammeter = 0,001 A
NST Termometer = 1 C
NST Stopwatch = 0,2 s
Massa kalorimeter kosong+ Pengaduk = | 61,400 0,005 | gram
Massa kalorimeter + Air = |228,490 0,005| gram
Massa Air = |167,090 0,001| gram
Suhu Awal T0 = |34,0 0,5| C
Kuat Arus Listrik = |1,967 0,001| A
Tegangan = |9,0 0,5| V
Percobaan III
NST Neraca ohauss 311 g = 0,01 gram
NST Voltmeter =1V
NST Ammeter = 0,001 A
NST Termometer = 1 C
NST Stopwatch = 0,2 s
Massa kalorimeter kosong+ Pengaduk = | 61,400 0,005| gram
Massa kalorimeter + Air = |242,450 0,005| gram
Massa Air = |181,050 0,001| gram
Suhu Awal T0 = |34,0 0,5| C
Kuat Arus Listrik = |1,986 0,001| A
Tegangan = |9,0 0,5| V
L. Saran
1. Laboratorium: Sebaiknya alat-alat yang akan digunakan saat praktikum diperhatikan
kondisinya, apakah layak pakai atau tidak agar praktikan dapat memaksimalkan kerja
saat melakukan praktikum.
2. Praktikan : Saat praktikum berlangsung sebaiknya praktikan lebih tertib, disiplin agar
tidak sampai mengganggu praktikan lain dan lebih menjaga kebersihan laboratorium.
Praktikan juga harus lebih teliti saat melakukan pengamatan agar mengurangi kesalahan
dalam pengambilan data hasil praktikum.
M. Daftar Pustaka
Herman. 2016. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Makassar: Unit Laboratorium Fisika
Dasar Jurusan Fisika FMIPA UNM.
Serwey, Raymond A. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi 6 Buku 2. Jakarta: Salemba
Teknika