PERCOBAAN 8
Multi Channel Analyzer
A. TUJUAN
Menentukan intensitas dan karakteristik energi radiasi yang tercacah oleh
detektor serta mempelajari spektrum energi dengan MCA (Multi Channel
Analyzer).
B. DASAR TEORI
Sumber radioaktif meluruh memancarkan partikel alpha, betha, atau
gamma secara acak. Partikel yang dipancarkan mempunyai energi tertentu.
Energi radiasi ini sangat erat hubungannya dengan pemakaian sumber
radioaktif tersebut sebagai sumber radiasi pada pemakaian bahan radiasi di
bidang radiologi untuk pengobatan alternatif pada manusia. Pada umumnya,
dosis ditentukan oleh besarnya intensitas radiasi, sedangkan daya tembus
partikel terhadap jaringan pada tubuh manusia ditentukan oleh energi
radiasinya.
Untuk menentukan energi radiasi suatu sumber radioaktif digunakan alat
spektrometer yang dapat memberikan informasi spektrum energi sumber
tersebut. Untuk menampilkan spektrum tersebut dibutuhkan perangkat
penganalisa saluran ganda (multi channel analyzer, MCA), sehingga pada
layar penganalisa itu dapat ditampilkan spektrum radiasi gamma yang
ditangkap detektor. Nomor saluran pada MCA sebanding dengan energi
radiasi gamma yang tertangkap oleh detektor. Semakin besar energi radiasi
gamma, semakin besar pula nomor salur tempat munculnya spektrum radiasi
tersebut, demikian pula sebaliknya.
Pada layar MCA akan ditampilkan spektrum radiasi gamma yang muncul
pada beberapa nomor salur yang berlainan. Data tampilan spektrum tersebut
dapat dipakai untuk menganalisa unsur-unsur yang terkandung dalam sampel
teraktivasi baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Setiap unsur radioaktif
memancarkan radiasi dengan energi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,
analisa kualitatif dapat dilakukan dengan cara menentukan letak (nomor salur)
munculnya spektrum radiasi gamma. Dari analisa ini dapat diketahui jenis-
jenis unsur yang terdapat di dalam sampel. Analisa kuantitatif filakukan
melalui pengukuran tinggi atau luas kurva spektrum radiasi gamma tersebut.
Dari analisa ini dapat ditentukan jumlah unsur-unsur yang terdapat di dalam
sampel. Dari analisa kualitatif maupun kuantitatif mampu memberikan hasil
pengukuran yang sangat teliti.
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang yang sangat pendek (dalam orde Angstrom) yang dipancarkan oleh
inti atom yang tidak stabil yang bersifat radioaktif.
Detektor yang umum digunakan dalam spektroskopi gamma adalah
detektor sintilasi NaI (Tl). Detektor ini terbuat dari bahan yang dapat
memancarkan kilatan cahaya apabila berinteraksi dengan sinar gamma.
Sebagaimana detektor yang lain, detektor sintilasi juga membutuhkan sumber
tegangan tinggi (HV). Penentuan tegangan kerja detektor sintilasi adalah
dengan cara mencari perbandingan cacahan sumber terhadap cacahan latar
belakang yang terbaik
Apabila sinar gamma mengenai detektor NaI(Tl) maka akan terjadi tiga
efek, yaitu efek fotolistrik, efek compton dan bentukan pasangan. Efek
fotolistrik terjadi apabila ada sinar gamma yang mengenai elektron d kulit K
dari sebuah atom maka elektron tersebut akan kosong sehingga akan diisi oleh
elektron dari kulit yang lain, transisi ini yang menyebabkan terjadinya efek
fotolistrik.
Sinar gamma yang masuk ke dalam detektor berinteraksi dengan atom-
atom bahan sintilator menurut efek fotolistrik, hamburan Compton dan
pasangan produksi, yang akan menghasilkan kilatan cahaya dalam sintilator.
Keluaran cahaya yang dihasilkan oleh kristal sintilasi sebanding dengan energi
sinar gamma. Kilatan cahaya oleh pipa cahaya dan pembelok cahaya
ditransmisikan ke fotokatoda dari photomultiplier tube (PMT) kemudian
digandakan sebanyak-banyaknya oleh bagian pengganda elektron pada PMT.
Arus elektron yang dihasilkan membentuk pulsa tegangan pada input penguat
awal (preamplifier). Pulsa ini setelah melewati alat pemisah dan pembentuk
pulsa dihitung dan dianalisis oleh Mulichannel Analyzer (MCA) dengan tinggi
pulsa sebanding dengan energi gamma.
Sosok yang paling sering digunakan untuk mengekspresikan resolusi
detektor dalam sistem spektroskopi gamma (MCA) adalah lebar penuh pada
setengah maksimum (FWHM). Ini adalah lebar puncak sinar gamma pada
setengah dari titik tertinggi pada distribusi puncak. Angka resolusi yang
diberikan dengan mengacu pada energi gamma sinar tertentu. Resolusi dapat
dinyatakan dalam istilah absolut atau relatif. Misalnya, natrium iodida (NaI)
detektor mungkin memiliki FWHM dari 9,15 KeV di 122 KeV, dan 82,75
KeV di 662 KeV. Nilai-nilai resolusi dinyatakan secara absolut. Untuk
mengekspresikan resolusi dalam hal relatif, FWHM di eV atau MeV dibagi
oleh energi sinar gamma dan dikalikan dengan 100%.
E. HASIL PERCOBAAN
Co-60
Batas Kanal
No Spektrum HV
Awal Akhir
1 I 675 volt 103 132
2 II 700 volt 130 170
3 III 725 volt 160 210
4 IV 750 volt 200 264
5 V 775 volt 254 330
6 VI 800 volt 315 410
Cs-137
Batas Kanal
No Spektrum HV
Awal Akhir
1 I 725 volt 86 140
Na-22
Batas Kanal
No Spektrum HV
Awal Akhir
1 I 725 volt 80 100
Penentuan Resolusi
No HV FWHM X2 X1 R = (FWHM) / (X2 X1)
1 I 675 volt 12 58.08%
2 II 700 volt 17 58.16%
3 III 725 volt 21 50.85%
4 IV 750 volt 29 37.20%
5 V 775 volt 41 48.30%
6 VI 800 volt 2 1.335%
Data Kalibrasi
Nomer Kanal
No E (KeV)
HV 675 V HV 700 V HV 725 V HV 750 V HV 775 V HV 800 V
1 1173,208 112 141 176 221 279 347
2 1331,464 124 158 197 250 320 395
FWHM
1
max
2
* *
*
x3 x4
F. ANALISIS DATA
a. Co-60 dengan HV 675 V
Dari Gambar 2 didapatkan nilai x1 = 114 dan nilai x2 = 126. Dengan meninjau
data mentah yang tersaji pada gambar 2, diketahui koordinat titik A adalah
(106,494) dan koordinat titik B adalah (121,498). Persamaan garis yang
melalui titik A dan titik B, yakni garis AB, dapat ditentukan menggunakan
y yA x xA
yB y A xB x A
Dengan menggunakan data yang didapatkan :
= 106, = 494, = 121, = 498, maka
494 106
=
498 494 121 106
494 106
=
4 15
= 0.267 + 465.6
Jika titik setengah puncak dinyatakan oleh titik E (lihat Gambar2) maka
koordinat titik E dinyatakan oleh xE , yE dimana xE 0 dan
= + = 496 + 138.5 = 634.5
Garis yang melalui titik E juga melalui titik F dan titik G. Maka, titik F dan
titik G memiliki nilai koordinat y yang sama yakni = = = 634.5.
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik F terletak di antara titik
koordinat yaitu (110,614) dan (111,656). Maka, nilai xF dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
634.5 614 110
=
656 614 111 110
4640.5
=
42
= 110.488
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik G terletak di antara titik
koordinat yaitu (117,656) dan (118,596). Maka, xG nilai dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
634.5 656 117
=
596 656 118 117
7041.5
=
60
= 117.358
Jarak antara titik F dan titik G inilah yang disebut sebagai FWHM. Maka nilai
FWHM adalah
FWHM = xG- xF = 117.458 110.488 = 6,97
Jika titik setengah puncak dinyatakan oleh titik E (lihat Gambar3) maka
koordinat titik E dinyatakan oleh xE , yE dimana xE 0 dan
= + = 356.4 + 131.3 = 487.7
Garis yang melalui titik E juga melalui titik F dan titik G. Maka, titik F dan
titik G memiliki nilai koordinat y yang sama yakni = = = 487.7.
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik F terletak di antara titik
koordinat yaitu (136, 469) dan (137, 501). Maka, nilai xF dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
487.7 469 136
=
501 469 137 136
4914.7
=
36
= 136.52
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik G terletak di antara titik
koordinat yaitu (146,490) dan (147,456). Maka, xG nilai dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
487.7 490 146
=
456 490 147 146
4966.3
=
34
= 146.067
Jarak antara titik F dan titik G inilah yang disebut sebagai FWHM. Maka nilai
FWHM adalah
FWHM = xG- xF = 146.067 136.52 = 9.547
Jika titik setengah puncak dinyatakan oleh titik E (lihat Gambar2) maka
koordinat titik E dinyatakan oleh xE , yE dimana xE 0 dan
= + = 250.4 + 129.3 = 379.7
Garis yang melalui titik E juga melalui titik F dan titik G. Maka, titik F dan
titik G memiliki nilai koordinat y yang sama yakni = = = 379.7.
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik F terletak di antara titik
koordinat yaitu (170, 368) dan (171, 384). Maka, nilai xF dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
381.78 368 170
=
384 368 171 170
2733.78
=
16
= 170.86
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik G terletak di antara titik
koordinat yaitu (181,397) dan (182,369). Maka, xG nilai dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
381.78 397 181
=
369 397 182 181
5083.22
=
28
= 181.54
Jarak antara titik F dan titik G inilah yang disebut sebagai FWHM. Maka nilai
FWHM adalah
FWHM = xG- xF = 181.54 170.86 = 10.68
Nilai resolusi untuk HV 725 V dapat dicari dengan
FWHM
= 100%
2 1
10.68
= 100%
197 176
= 0.5085 100%
= 50.85%
d. Co-60 dengan HV 750 V
Jika titik setengah puncak dinyatakan oleh titik E (lihat Gambar 5) maka
koordinat titik E dinyatakan oleh xE , yE dimana xE 0 dan
= + = 259,96 + 652.52 = 325.48
Garis yang melalui titik E juga melalui titik F dan titik G. Maka, titik F dan
titik G memiliki nilai koordinat y yang sama yakni = = = 325.48.
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik F terletak di antara titik
koordinat yaitu (216, 321) dan (217,344). Maka, nilai xF dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
325.48 321 216
=
344 321 217 216
4963.52
=
23
= 215.81
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik G terletak di antara titik
koordinat yaitu (226,341) dan (227,315). Maka, xG nilai dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
325.48 341 226
=
315 341 227 226
5891.52
=
26
= 226.60
Jarak antara titik F dan titik G inilah yang disebut sebagai FWHM. Maka nilai
FWHM adalah
FWHM = xG- xF = 226.60 215.81 = 10.79
Jika titik setengah puncak dinyatakan oleh titik E (lihat Gambar 5) maka
koordinat titik E dinyatakan oleh xE , yE dimana xE 0 dan
= + = 135.585 + 91.708 = 227.293
Garis yang melalui titik E juga melalui titik F dan titik G. Maka, titik F dan
titik G memiliki nilai koordinat y yang sama yakni = = = 227.293.
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik F terletak di antara titik
koordinat yaitu (269,223) dan (270,241). Maka, nilai xF dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
227.298 223 269
=
241 223 270 269
4846.298
=
18
= 269.239
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik G terletak di antara titik
koordinat yaitu (289,228) dan (290,208). Maka, xG nilai dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
227.193 228 289
=
208 228 290 289
5780.807
=
20
= 289.040
Jarak antara titik F dan titik G inilah yang disebut sebagai FWHM. Maka nilai
FWHM adalah
FWHM = xG- xF = 289.040 269.239 = 19.801
Dari gambar diatas didapatkan nilai x1 = 347 dan nilai x2 = 395. Dengan
meninjau data mentah yang tersaji pada gambar 7, diketahui koordinat titik A
adalah (319,102) dan koordinat titik B adalah (372,103). Persamaan garis yang
melalui titik A dan titik B, yakni garis AB, dapat ditentukan menggunakan
y yA x xA
yB y A xB x A
Dengan menggunakan data yang didapatkan :
= 319, = 102, = 372, = 103, maka
102 319
=
103 102 372 319
253 319
=
1 53
= (: 53) + 246.981
Jika titik setengah puncak dinyatakan oleh titik E (lihat Gambar 7) maka
koordinat titik E dinyatakan oleh xE , yE dimana xE 0 dan
= + = 253.528 + 6.236 = 259.764
Garis yang melalui titik E juga melalui titik F dan titik G. Maka, titik F dan
titik G memiliki nilai koordinat y yang sama yakni = = = 259.764.
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik F terletak di antara titik
koordinat yaitu (346,247) dan (347,266). Maka, nilai xF dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
259.764 247 346
=
266 247 347 346
= 346.671
Dari mentelaah data mentah diketahui bahwa titik G terletak di antara titik
koordinat yaitu (347,266) dan (348,246). Maka, xG nilai dapat ditentukan
melalui
1 1
=
2 1 2 1
259.764 266 347
=
246 266 348 347
6496.236
=
20
= 347.312
Jarak antara titik F dan titik G inilah yang disebut sebagai FWHM. Maka nilai
FWHM adalah
FWHM = xG- xF = 347.312 346.671 = 0.641
Cs137 725
20000
15000
10000
5000
0
111
148
185
222
259
296
333
370
407
444
481
518
555
592
629
666
703
740
777
814
851
888
925
962
999
0
37
74
Seharusnya kalibrasi yang digunakan adalah HV 700 Volt, bukan HV 725 Volt
Koordinat puncak (108,17269)
Persamaan E untuk HV = 700 volt
E = mx n
E = (9,3092 148.695)
E = (9,3092(108) 148.695)
E = 1005.3936 148.695
E = 856.699 KeV
Dari literature diketahui bahwa E pada Cs-137 adalah 662 Kev. Dari sini bisa
dihitung presentase kesalahan
| | 100%
662 856.699
| | 100% = 35.45 %
662
i. Na-22 dengan HV 725 V
Na22 725
350
300
250
200
150
100
50
972
108
144
180
216
252
288
324
360
396
432
468
504
540
576
612
648
684
720
756
792
828
864
900
936
1008
0
36
72
G. PEMBAHASAN
FWHM
1
max
2
* *
*
x3 x4
H. KESIMPULAN
1. Nilai resolusi sumber radiasi gamma pada Co-60 dengan berbagai
macam HV adalah
HV = 675 Volt, R = 58.08%
HV = 700 Volt, R = 58.16%
HV = 725 Volt, R = 50.85%
HV = 750 Volt, R = 37.20%
HV = 775 Volt, R = 48.30%
HV = 800 Volt, R = 1.335%