Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU GIZI DAN PANGAN

ANGKA KEBUTUHAN GIZI

Oleh :
Nama : Muhammad Zulfikar Mahmudin
NIM : 1147020042
Kelompok :4

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016 M / 1437 H
I. Pendahuluan
1.1. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan perhitungan angka kebutuhan gizi
1.2. Dasar Teori
Kecukupan energy didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan
pekerjaan, tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan, energi dalam
makanan terdapat energi kimia yang dapat diubah menjadi bentuk lain. Bentuk energi
yang berkaitan dengan proses-proses biologi adalah energi kimia, energi mekanik,
energi panas dan energi listrik. Energi merupakan salah satu hasil metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Energi berfungsi sebagai zat tenaga untuk
metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu dan kegiatan fisik. Kelebihan energi
disimpan dalam bentuk glikogen sebagai cadangan energi jangka pendek dan dalam
bentuk lemak sebagai cadangan jangka panjang (IOM, 2005).
Energi dibutuhkan manusia untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik
sehari-hari dan untuk memprtahankan kehidupan, yaitu untuk menggerak semua
proses-proses dalam tubuh, seperti sirkulasi darah, pernapasan, denyut jantung,
pencernaan dan proses-proses fisiologis lainnya. Karbohidrat, lemak dan protein
adalah sumber energi bagi kebutuhan tubuh. Energi yang masuk dalam tubuh melalui
makanan harus seimbang dengan energi yang dibutuhkan oleh masing-masing
individu. Kelebihan dan kekurangan energi pada msing-masing individu dapat diukur
dengan melihat berat badannya. Akibat masukan energi yang berlebihan darei
kebutuhan, akan menyebabkan kegemukan. Sementara masukan energi yang kurang
dari kebutuhan menyebabkan berat badan kurang (Fauji, 2011).
Pangan sumber energi adalah pangan sumber lemak, karbohidrat dan protein.
Pangan sumber energi yang kaya lemak antara lain lemak/gajih dan minyak, buah
berlemak (alpokat), biji berminyak (biji wijen, bunga matahari dan kemiri), santan,
coklat, kacang-kacangan dengan kadar air rendah (kacang tanah dan kacang kedele),
dan aneka pangan produk turunnanya. Pangan sumber energi yang kaya karbohidrat
antara lain beras, jagung, oat, serealia lainnya, umbi-umbian, tepung, gula, madu, buah
dengan kadar air rendah (pisang, kurma dan lain lain) dan aneka produk turunannya.
Pangan sumber energi yang kaya protein antara lain daging, ikan, telur, susu dan aneka
produk turunannya (Hardinsyah, 2004).
II. Metode Kerja
2.1. Alat dan Bahan
Nama Alat Jumlah Nama Bahan Jumlah
Timbangan Berat Badan 1 buah Tabel AKG 1 lembar
Alat Ukur Tinggi Badan 1 buah Anak TK 4 orang
Alat Tulis 1 buah

2.2.Cara Kerja
Memilih 4 orang anak TK

Di wawancara
Di timbang berat badannya
Di ukur tinggi badannya
Di catatan hasilnya

Memasukkan rumus dan hitung

Di bandingkan dengan tabel AKG

Hasil
III. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
3.1. Tabel Pengamatan AKG
Berat Tinggi Makanan Lingkar Lingkar
Umur Makanan
Nama Anak badan badan yang kepala lengan atas
(th) kesukaan
(kg) (cm) dibawa (cm) (cm)
Bia Sabria 5 17 100 Snak 51 20 Telur
Radhi Nasi Tahu, cumi
Chandra 6 19 109 goreng 51 18
Maulana
Rafisqy Nasi Roti
Farsya 6 20 115 goreng 49 20
Rachmawan
Sabrina Snak dan Ayam
5 16 101 50 21
Naraya sosis
Keterangan: dijelaskan rata2, paling besar, paling kecil

1. Umur
No. Nama Anak Umur (th)
1 Bia Sabria 5
2 Radhi Chandra Maulana 6
3 Rafisqy Farsya
6
Rachmawan
4 Sabrina Naraya 5
Rata rata 5,5
Keterangan: dijelaskan rata2, paling besar, paling kecil

2. Jenis kelamin
No. Nama Anak Jenis kelamin
1 Bia Sabria Perempuan
2 Radhi Chandra Maulana Laki-laki
3 Rafisqy Farsya
Laki-laki
Rachmawan
4 Sabrina Naraya Perempuan
Keterangan: Seluruh anak yang diuji berjenis kelamin laki-laki

3. Berat Badan

No. Nama Anak Berat badan (kg)


1 Bia Sabria 17
2 Radhi Chandra
19
Maulana
3 Rafisqy Farsya
20
Rachmawan
4 Sabrina Naraya 16
Rata-rata 18
Keterangan: dijelaskan rata2, paling besar, paling kecil

4. Tinggi Badan

No. Nama Anak Tinggi badan (cm)


1 Bia Sabria 100
2 Radhi Chandra
109
Maulana
3 Rafisqy Farsya
115
Rachmawan
4 Sabrina Naraya 101
Rata-rata 106
Keterangan: dijelaskan rata2, paling besar, paling kecil

5. Lingkar kepala dan Lingkar lengan atas


No. Lingkar kepala Lingkar lengan
Nama Anak
(cm) atas (cm)
1 Bia Sabria 51 20
2 Radhi Chandra
51 18
Maulana
3 Rafisqy Farsya 49 20
Rachmawan
4 Sabrina Naraya 50 21
Rata-rata 19
Keterangan: dijelaskan rata2, paling besar, paling kecil

6. Makanan yang dibawa dan makanan kesukaan


No. Nama Anak Makanan yang dibawa Makanan kesukaan
1 Bia Sabria Snak Telur dadar
2 Radhi Chandra Nasi goreng Tahu, cumi
Maulana
3 Rafisqy Farsya Nasi goreng Roti
Rachmawan
4 Sabrina Naraya Snak dan sosis Ayam
Keterangan: .dijelaskan (apakah adapersamaan / perbedaan)

Tabel 1. Pengamatan Motorik Kasar dan Motorik Halus


Nama Anak Motorik Kasar Motorik halus
Berjalan ke depan 3 meter

Menggambar Lingkaran
Berdiri dengan satu kaki

Menggambar segitiga
sebanyak 3 kali dengan
Berjalan ke belakang 3

Lompat menggunakan
dengan menggunakn

menggunakan tumit

Menangkap bola
meter dengan

jarak 1 meter
satu kaki
tumit

Bia Sabria -
Radhi
Chandra -
Maulana
Rafisqy
Farsya
Rachmawan
Sabrina

Naraya
Strip = tidak bisa

Keterangan: berdasarkan tabel di atas (dijelaskan penguasaan motoriknya)


Tabel 2. Pengamatan Motorik Halus

SAMPEL

MotorikHalus
Menggambar Menggambar 3
Nama Gambar bebas 2
segitiga bagian manusia
menit
(detik) (detik)
Bia Sabria - 63
Radhi Chandra Maulana - 55
Rafisqy Farsya
3 89
Rachmawan
Sabrina Naraya 3 80

Tabel 3. Pengamatan Motorik Kasar

Motorik Kasar
Menangkap
Berjalan ke
Berjalan ke bola
depan 3 Lompat Berdiri
belakang 3 sebanyak 3
Nama meter menggunakan dengan satu
meter dengan kali dengan
dengan satu kaki kaki
menggunakan jarak 1
menggunakn
tumit meter
tumit

Bia Sabria 4 7 5 10 6
Radhi Chandra
2 2 3 10 4
Maulana
Rafisqy Farsya
2 3 3 10 3
Rachmawan
Sabrina Naraya 4 6 4 10 3
Tabel 4. Pengamatan Observasi

Umur Beratbadan Tinggibadan Makanan Lingkarkepala Lingkarlengan


Nama
(thn) (kg) (cm) yang dibawa (cm) (cm)
Bia Sabria 5 17 100 Snak 51 20

Radhi Chandra Nasi goreng


6 19 109 51 18
Maulana
Rafisqy Farsya Nasi goreng
6 20 115 49 20
Rachmawan
Sabrina Naraya 5 16 101 Snak dan sosis 50 21

Tabel 5. Pengamatan indeks Berat Badan

Indeks berat Badan


Indeks berat Badan Indeks Tinggi Badan
Nama Menurut Tinggi badan
Menurut Umur (BB/U) Menurut Umur (TB/U)
(BB/TB)
Bia Sabria Gizi Baik Normal Pendek
Radhi Chandra
Gizi Baik Normal Normal
Maulana
Rafisqy Farsya
Gizi Baik Normal Normal
Rachmawan
Sabrina Naraya Gizi Baik Normal Pendek

Tabel 6. Angka Kebutuhan dan Kecukupan Gizi

No Nama Angka Kecukupan Gizi


1 Bia Sabria 1366,79 kkal
2 Radhi Chandra Maulana 1445,028 kkal
3 Rafisqy Farsya 1480,44 kkal
Rachmawan
4 Sabrina Naraya 1331,45 kkal
Perhitungan Angka Kecukupan Gizi
1. Angka Metabolisme Basal (AMB) Menurut FAO, WHO, dan UNU:
AMB (kkal/hari)
Kelompok Umur
Laki-Laki Perempuan
0-3 Tahun 60,9 B - 54 61,0 B - 51
3-10 Tahun 22,7 B + 495 22,5 B + 499

Perhitungan
a. Bia Sabria (Umur = 5 Tahun; BB = 17 Kg)
= (22,5 x 17) + 499 = 382,5 + 499 = 881,5 kkal
b. Radhi Chandra Maulana (Umur = 6 Tahun; BB = 19 Kg
= (22,7 x 19) + 495 = 431,3 + 495 = 926,3 kkal
c. Rafisqy Farsya Rachmawan (Umur = 6 Tahun; BB = 19 Kg)
= (22,7 x 20) + 495 = 454 + 495 = 949 kkal
d. Sabrina Naraya (Umur = 5 Tahun; BB = 16 Kg)
= (22,5 x 16) + 499 = 360 + 499 = 859 kkal

2. Angka Kecukupan Gizi (AKG)


Aktivitas Fisik Ringan (Laki-Laki: 1,56 ; Perempuan: 1,55)
a. Bia Sabria: 1,55 x 881,8 = 1366,79 kkal
b. Radhi Chandra Maulana: 1,56 x 926,3 = 1445,028 kkal
c. Rafisqy Farsya Rachmawan: 1,56 x 949 = 1480,44 kkal
d. Sabrina Naraya: 1,55 x 859 = 1331,45 kkal

3.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan mengunjungi sebuah TK untuk menilai dan
mengukur anak-anak yang ada di TK tersebut, pada kebutuhan energi tiap individu
berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin, usia, beban aktivitas hingga kondisi fisiologis
spesifik seperti menurut Hardiansyah (2010) menjelaskan bahwa pengaruh lingkungan
tempat tinggal akan mempengaruhi jumlah kebutuhan energi perhari karena keadaan
geografis seperti wilayah pegunungan yang dingin cenderung membutuhkan energi lebih
banyak dibandingkan daerah dataran rendah dengan iklim sejuk hingga hangat karena
dalam kondisi dingin tubuh membutuhkan energi ekstra yang harus dikonversi menjadi
panas tubuh untuk menjaga kestabilan sistem peredaran darah didalam tubuh dan menjaga
suhu organ dalam tubuh dari hipotermia.
Tiap kelompok masing-masing mendapatkan 4-5 orang anak, untuk kelompok 4 ini
praktikan mengambil 4 orang anak sebagai objek yang akan di amati yaitu diantaranya
bernama Bia, Radhi, Rafisqy, dan Sabrina. Kemudian masing-masing ada mempunyai
angka kecukupan gizi sebagai berikut, 1366,79 kkal, 1445,028 kkal, 1480,44 kkal,
1331,45 kkal. Angka kecukupan gizi ini dipengaruhi oleh factor umur yang berkisar antara
0-10 Tahun karena memang keaktifan anak pun sangan mempengaruhi. Seperti menurut
Khomsan (2000) AKG ini mempunyai faktor yang mempengaruhi energi kecukupan gizi
seseorang adalah pertama umur dimana umur yang masih muda cenderung lebih aktif
sehingga semakin banyak energi yang diperlukan untuk beraktifitas. Kedua jenis kelamin,
ketiga tinggi badan dan berat badan yang mana jika seseorang memiliki berat badan yang
lebih rendah dibandingkan berat badan normal maka angka kecukupan gizinya harus
berdasarkan berat badan normal. Untuk menghitung berat badan normal yaitu BB Normal
= (TB aktual (cm) - 100 ) + 10 %.

IV. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan energi setiap orang berbeda satu sama lain,
tergantung pada faktor usia, jenis kelamin, dan kondisi tubuhnya. Dan kebutuhan energi
ini harus terpenuhi untuk melakukan aktivitasnya.
V. Lampiran

RAFISQY
SABRINA BIA
RADHI
Daftar Pustaka

Fauji M. 2011. Aktivitas Fisik dan Kaitannya dengan kecukupan dan tingkat konsumsi
cairan pada remaja dan dewasa. Skripsi. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor.
Hardinsyah dan Tambunan, V. 2004. Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Serat
Makanan Dalam Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi. Jakarta:
LIPI, Deptan, Bappenas, BPOM, BPS, Menristek, PERGIZI PANGAN,
PERSAGI dan PDGMI.
Institute of Medicine. 2005. Dietary Reference Intake for Energy, Carbohydrate, Fiber,
Fat, Fatty Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. A Report of the
Panel on Macronutrients, Subcommittees on Upper Reference Levels of
Nutrients and Interpretation and Uses of Dietary Reference Intakes, and
the Standing Committee on the Scientific Evaluation of Dietary Reference
Intakes. Washington, DC: National Academies Press.
Khomsan A. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai