Anda di halaman 1dari 42

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah kesehatan yang besar di dalam negara berkembang adalah

hipertensi. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya suatu perubahan dari gaya hidup

masyarakat yang terjadi saat ini. Hipertensi adalah suatu kondisi tubuh dimana

adanya suatu peningkatan tekanan darah sistolik 140 mm Hg atau tekanan darah

diastolik 90 mm Hg sesuai dengan yang disebutkan dalam The Seventh Report of

The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment

of High Blood Pressure (JNC 7). Pada tahun 2008, terdapat lebih dari 1 miliar orang

atau 1 dari 4 orang dewasa dengan hipertensi di seluruh dunia. Jumlah ini

diperkirakan akan meningkat menjadi 1,6 miliar pada tahun 2025. Hipertensi

merupakan penyebab kesakitan dan kematian yang tinggi di seluruh dunia. Angka

kematian akibat hipertensi di seluruh dunia mencapai 13% setiap tahunnya. Selain

itu, hipertensi juga merupakan penyebab terbanyak kunjungan ke pusat pelayanan

kesehatan primer, yakni sebanyak 13,1% dari total kunjungan.(1)

Menurut World Health Organization WHO pada tahun 2008 diseluruh dunia

sekitar 40% dari total orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas telah di diagnosis

hipertensi, dan diperkirakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi 60% atau
2

sekitar 1,56 miliar orang pada tahun 2025. Kasus hipertensi terus meningkat salah

satunya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang gemar makan

makanan fast food yang kaya lemak, asin, dan malas berolahraga ikut berperan

dalam menambah jumlah pasien hipertensi. Selain itu masih banyak lagi penyebab

lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi seperti kegemukan (obesitas),

stress, merokok, dan mengkonsumsi alkohol juga dapat memicu terjadinya hipertensi

(World Health Organization (WHO).(2)

Penyakit hipertensi di Indonesia akan terus mengalami kenaikan insiden dan

prevalensi, berkaitan dengan perubahan gaya hidup, mengkonsumsi makanan tinggi

lemak, kolesterol, penurunan aktivitas fisik, kenaikan kejadian stress dan lain-lain.

Resiko hipertensi di Indonesia termasuk tinggi, perubahan gaya hidup menyebabkan

peningkatan prevalensi hipertensi, pola diet dan kebiasaan berolahraga dapat

rnenstabilkan tekanan darah. Karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor

resiko hipertensi, sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat,

sebanyak 50% diantara orang dewasa yang menderita hipertensi tidak menyadari

sebagai penderita hipertensi. Penyakit hipertensi menimbulkan kecacatan permanen,

kematian mendadak dan yang berakibat sangat fatal. Untuk meningkatkan kualitas

hidup agar tidak menimbulkan masalah dimasyarakat perlu upaya pencegahan dan

penanggulangan hipertensi dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan

perubahan pola hidup yang sehat.(5)


3

Riset Kesehatan dasar (RISKESDAS) Nasional mengungkapkan pada tahun

2013 jumlah masyarakat Indonesia yang mengalami hipertensi sebesar 25,8%.

prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan provinsi urutan pertama yaitu: Bangka

Belitung 30,9 %, Kalimantan Selatan 30,8%, Kalimantan Timur 29,6%, Jawa Barat

29,4%, Gorontalo 29,4 %. (6)

Berdasarkan data dari dinas kesehatan Propinsi Jawa Barat tahun 2012 rata-rata

prevalensi penyakit hipertensi di Jawa Barat sebesar 9,50% kasus tertinnggi di Jawa

Barat adalah Kabupaten Karawang yaitu dengan prevalensi 12,10% Daerah

Kabupaten Cirebon menduduki peringkat ke 15 prevalensi penyakit hipertensi

dengan prevalensi 8,30%.(26)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada

pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh

darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Tubuh akan

bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk

memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung lama atau menetap

timbulah gejala yang disebut sebagai tekanan darah tinggi. Penyakit yang sering

timbul di masyarat sekarang ini yaitu penyakit hipertensi yang banyak di akibatkan

oleh gaya hidup yang salah dan pola makan yang tidak tepat atau tidak sehat, banyak

faktor yang menyebabkan penyakit hipertensi seperti dari genetika, usia, dan pola

hidup yang tidak sehat. Upaya untuk menangani hipertensi dilihat banyak jenis

diantara dengan olahraga, diet rendah garam, diet kolesterol dan diet tinggi
4

serat.(8) upaya menangani hipertensi dengan olahraga berdasarkan penelitian

Enggel Bayu Pratama dapat dilakukan dengan latihan treadmill jalan cepat dan

berlari.(15)

Treadmill adalah alat olahraga dengan sistem ban berjalan atau conveyor untuk

aktifitas berjalan atau lari diatasnya. Treadmiil sebagai salah satu olahraga yang

bersifat kardiovaskular sangat baik untuk digunakan sebagai alternatif pilihan dalam

mengatur tekanan darah yang gunanya adalah untuk menilai kondisi jantung

dengan cara merekam jantung disertai latihan fisik. Latihan dengan treadmill dapat

meningkatkan kekuatan otot kaki, otot paha, pinggul, otot betis, pantat, perut dan

dada. Dengan latihan treadmill juga bisa mengatur latihan sesuai kemampuan atau

selera seperti jalan santai, jalan cepat, jogging ringan, sampai lari cepat.(4)

Berdasarkan studi pendahuluan di tempat Base Gym kecamatan Kesambi tahun

2017 yang mengalami hipertensi ada 24 orang, dari hasil wawancara ada 5 responden

didapatkan data bahwa mereka mengalami gejala sakit kepala, penglihatan kabur,

muka merah, pusing, dan tengkuk terasa pegal. Survey yang dilakukan tempat fitnes

yang ada di Kota Cirebon Base Gym lebih optimal karena untuk latihan treadmill

bagi penderita hipertensi bukan hanya untuk sekedar hobi hal ini dibuktikan saat

dilakukan wawancara pada 5 orang responden yang ada di Base Gym mereka

mengatakan datang ke Base Gym untuk terapi hipertensi dengan latihan treadmill

dan menggunakan alat treadmill yang lebih modern. Maka dari itu penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh latihan treadmill terhadap


5

tekanan darah pada penderita hipertensi di Base Gym kelurahan Kesambi kecamatan

Kesambi tahun 2017.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian adalah Apakah ada Pengaruh latihan treadmill terhadap tekanan darah

pada penderita hipertensi di Base Gym kelurahan Kesambi kecamatan Kesambi

2017?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh latihan treadmill terhadap tekanan darah pada penderita

hipertensi di Base Gym kelurahan kesambi kecamatan kesambi tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui tekanan darah sebelum dilakukan treadmill pada penderita

hipertensi di Base Gym Kelurahan Kesambi tahun 2017.

2. Mengetahui tekanan darah sesudah dilakukan treadmill pada penderita

hipertensi di Base Gym kelurahan Kesambi tahun 2017.

3. Mengetahui pre dan post treadmill terhadap tekanan darah pada anggota di

Base Gym kelurahan kesambi kecamatan Kesambi tahun 2017.


6

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan bacaan untuk menambah

wawasan tentang pengaruh latihan treadmill terhadap tekanan darah pada

hipertensi.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini sebagai bahan dan informasi pengalaman keilmuan

sehingga bisa di jadikan dasar dalam penelitian yang lebih baik lagi.

3. Bagi ilmu keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk menerapkan

asuhan keperawatan pada pasien hipertensi yang menjalani latihan

treadmill.

1.4.2 Manfaat Praktik

1. Bagi Lahan Praktek

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan dan

untuk tempat praktek

2. Bagi Perawat

Dapat dijadikan bahan untuk melakukan promosi kesehatan atau pun

penyuluhan yang merupakan salah satu tindakan keperawatan kepada


7

masyarakat tentang faktor-faktor yang berpengaruh dengan kejadian

hipertensi.

3. Bagi Pasien

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan

keluarga tentang pengaruh latihan treadmill terhadapa penderita hipertensi.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi

2.1.1. Definisi Tekanan Darah

Tekanan darah adalah istilah mengacu kepada tekanan yang diberikan oleh

cairan darah kepada dinding pembuluh darah ketika sedang mengalir didalamnya,

atau dengan kata lain tekanan yang dirasakan oleh dinding pembuluh darah akibat

dari darah yang mengalir didalamnya. (13)

Tekanan darah adalah kekuatan darah mengalir di dinding pembuluh darah

yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan yang kembali ke jantung/ pembuluh

balik.(15)

Tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah didalam

arteri.Secara umum hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana

tekanan yang abnormal tinggi didalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko

terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.(9)

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat mengalir di

dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia.

Tekanan darah termasuk salah satu parameter vital diantara tanda - tanda vital,tubuh,

yaitu denyut nadi, pernafasan, suhu tubuh, tinggi, dan berat badan.

Terdapat 2 pengukuran penting dalam tekanan darah, yaitu tekanan sistolik

dan tekanan diastolik.Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada waktu

8
9

jantung menguncup (sistol). Adapun tekanan darah diastolik adalah tekanan darah

pada saat jantung mengendor kembali (diastole).(9)

Dengan demikian, jelaslah bahwa tekanan darah sistolik selalu lebih tinggi dari

pada tekanan darah diastolik.Tekanan sistolik dan diastolik bervariasi untuk setiap

individu. Secara umum ditetapkan tekanan darah normal untuk orang dewasa (> 18

tahun) adalah 120/80, angka 120 disebut tekanan sistolik, dan angka 80 disebut

tekanan diastolik. Tekanan darah seseorang dapat lebih atau kurang dari batas

normal, jika melebihi nilai normal orang tersebut menderita tekanan darah tinggi atau

hipertensi, sebaliknya jika kurang dari nilai normal, orang tersebut menderita

tekanan darah rendah atau hipotensi.


10

2.1.2 Klasifikasi Tekanan Darah Untuk Orang Dewasa

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Untuk Orang Dewasa

Klasifikasi Sistolik mmHg Diastolik mmHg

Normal dibawah <130 85

Normal tinggi 130-139 85-89

Stadium 1 140-159 90-99

Hipertensi ringan

Stadium 2 160-179 100-109

Hipertensi sedang

Stadium 3 180-209 110-119

Hipertensi berat

Stadium 4 210 atau lebih 120 atau lebih

Hipertensi Maligna

Sumber: (9)
11

2.1.3 Batasan Umur Tekanan Darah Orang Dewasa

Batas Normal Tekanan Darah Berdasarkan Usia

Umur Batas normal Hipertensi

Umur Dibawah 2 < 104(sistolik) / 70(diastolik) > 112(sistolik) / 74(diastolik)

tahun mmHg mmHg

Umur 3 5 < 108(sistolik) / 70(diastolik) > 116(sistolik) / 76(diastolik)

Tahun mmHg mmHg

Umur 6 9 < 114(sistolik) / 74(diastolik) > 122(sistolik) / 78(diastolik)

Tahun mmHg mmHg

Umur 10 12 < 122(sistolik) / 78(diastolik) > 126(sistolik) / 82(diastolik)

Tahun mmHg mmHg

Umur 13 15 < 130(sistolik) / 80(diastolik) > 136(sistolik) / 86(diastolik)

Tahun mmHg mmHg

Umur 16 20 < 136(sistolik) / 84(diastolik) > 140(sistolik) / 90(diastolik)

Tahun mmHg mmHg

Umur 20 45 < 120-125(sistolik) / 75- > 135(sistolik) / 90(diastolik)

Tahun 80(diastolik) mmHg mmHg

Umur 45 60 < 135-140(sistolik) / > 140-160(sistolik) / 90-

Tahun 85(diastolik) mmHg 95(diastolik) mmHg


12

< 150(sistolik) / 85(diastolik) > 160(sistolik) / 90(diastolik)


Umur > 65 Tahun
mmHg mmHg

Sumber: (25)

2.1.4 Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang biasa mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukan oleh angka sistolik (bagian

atas) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik

yang berupa cuff air raksa atau pun digital lainnya.(10)

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi sebenarnya adalah suatu

gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang

dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.

Tubuh akan bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras

untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung lama atau

menetap timbullah gejala yang disebut sebagai tekanan darah tinggi.(10)

Hipertensi adalah penyakit yang sering terjadi ketika ada masalah kesehatan

pada seseorang sehingga membutuhkan pengobatan yang lebih spesifik. Hipertensi

dapat memperbesar risiko terserang penyakit gagal jantung, terkena serangan

jantung, risiko penyakit arteri koroner, pembesaran ventrikel kiri jantung, diabetes,

penyakit ginjal kronik, dan serangan stroke.(10)


13

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dengan tensi (tekanan

darah) melebihi batas normal. Pada usia muda, rata-rata tekanan darah normal adalah

120/80 mmhg. Tekanan darah orang tua sedikitnya lebih tinggi dibandingkan anak

muda. Karena perbedaan kelompokusia tersebut maka seseorang dikatakan mengidap

hiperttensi apabila tekanan darahnya melebihi 140/90 mmhg.(11)

Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang

abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroken

aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.(12)

Hipertensi merupakan suatu gangguan yang disebabkan oleh mulktifaktorial

yang timbul karena reaksi dari faktor-faktor resiko tertentu. Di tandai adanya

kenaikan tekanan darah sistolik lebih tinggi dari 140mmhg atau sama dengan

160mmhg.(9)

2.1.5 Mekanisme Terjadinya Hipertensi

Hipertensi terjadi melalui terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh

angiontencin Converting Enzyme (ACE). ACE memegang peran fisiologis penting

dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi

didalam hati.

Selanjutnya, oleh hormon rennin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi

angiotensin I menjadi angiotensin pertama, dengan meningkatkan sekresi hormon

antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar

pituitary) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urine.
14

Meningkatnya ADH menyebabkan urine yang dieskresikan keluar tubuh sangat

sedikit (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. Untuk

mengencerkannya volume ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik

cairan dari bagian intraseluler. Dan kemudian terjadi peningkatan volume darah,

sehingga tekanan darah akan meningkat. Kedua, dengan menstimulasi sekresi

aldosteron (hormone steroid yang memiliki peranaan penting pada ginjal) dari kortek

adrenal. Pengaturan volume cairan ekstraseluler oleh aldesteron dilakukan dengan

mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorsinya dari tubulus ginjal.

Pengurangan ekskresi NaCl menyebabkan naiknya konsentrasi NaCl yang

kemudian diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan

ekstraseluler, maka terjadilah peningkatan volume dan tekanan darah.

Terjadinya peningkatan tekanan darah dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

1. meningkatnya kerja jantung yang memompa lebih kuat sehingga volume

cairan yang mengalir setiap detik bertambah besar.

2. Arteri besar kaku, tidak lentur , sehingga pada saat jantung memompa darah

melalui arteri tersebut tidak dapat mengembang. Darah kemudian akan

mengalir melalui pembuluh yang sempit sehingga tekanan naik. Menebal

dan kakunya dinding arteri pada orang yang berusia lanjut, dapat terjadi

karena arterioklerosis (penyumbatan pembuluh arteri) peningkatan tekanan

darah mungkin juga terjadi karena adanya ransangan saraf atau hormone

didalam darah, sehingga arteri kecil mengerut untuk sementara waktu,


15

3. Pada penderita kelainanan fungsi ginjal, terjadi ketidakmampuan membuang

sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh

meningkat, sehingga tekanan darah juga menaik.(8)

2.1.6 Klasifikasi Hipertensi

Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi

Kategori Tekanan sistol mmhg Tekanan diastole mmhg

Normal <130 mmhg < 85 mmhg

Normal tinggi 130-139 mmhg 85-89 mmhg

Hipertensi ringan 140-159 mmhg 90-99 mmhg

Hipertensi sedang 160-175 mmhg 100-109 mmhg

Hipertensi berat 180-209 mmhg 110-119 mmhg

Hipertensi sangat berat >290 mmhg >120 mmhg

Sumber: (9)
16

2.1.7 Jenis-jenis Hipertensi

Jenis-jenis hipertensi dibagi menjadi 2 :

1. Hipertensi primer

Hipertensi utama adalah suatu kondisi yang jauh lebih sering dan meliputi

95% dari hipertensi.Hipertensi utama disebabkan oleh berbagai factor, yaitu

beberapa factor yang efek-efek kombinasinya menyebabkan hipertensi.

2. Hipertensi sekunder

Pada hipertensi sekunder, yang meliputi 5% dari hipertensi,disebabkan

oleh suatu kelainan spesifik pada salah satu organ atau sistem tubuh.(8)

Tekanan hipertensi di bagi dua yaitu:

1). Tekanan Sistolik

Tekanan sistolik adalah tekanan darah tinggi yang di capai pada

saat kontrkasi ventrikel. Puncak tekanan sistolik didalam aorta

ditentukan oleh volume sekuncup ventrikel kiri, kecepatan ejeksi

elastisitas dinding aorta.

2). Tekanan Diastolik (diastolic hypertension)

Tekanan diastolik adalah tekanan darah terendah yang di capai

saat ventrikel relaksasi maksimum. Tekanan darah pada orang dewasa

sangat bervariasi, dimana rata-rata nilai normal adalah kurang dari

120mmHg untuk sistolik dan kurang dari 80mmHg untuk diastolik.(24)


17

2.1.8 Faktor Penyebab Yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi

Hampir semua penyakit dapat di lacak penyebabnya.Demikian halnya dengan

hipertensi.Beberapa kasus hipertensi terjadi karena beberapa penyebab.Berbagai

penyebab hipertensi perlu diketahui lebih awal agar kita dapat mencegah maupun

menghindari penyakit tersebut.Tindakan pencegahan jauh lebih murah dibandingkan

dengan pengobatan.(17)

Macam- macam penyebab tekanan darah tinggi

1.Berdasarkan penyebabnya tekanan darah tinggi di bagi menjadi dua yaitu:

1). Tekanan darah tinggi yang tidak diketahui penyebabnya

Tekanan darah tinggi yang tidak diketahui penyebabnya, biasanya baru

terdeteksi setelah terjadi komplikasi lanjutan atau ketika general chek-up

dilakukan. Orang yang berpotensi menderita hipertensi nonesensial sama

sekali tidak menduga bahwa dirinya memiliki ancaman hipertensi. Mereka

melakukan aktifitas yang sama seperti masyarakat umum.

2). Tekanan darah tinggi yang diketahui penyebabnya

Sedangkan tekanan darah tinggi yang diketahui penyebabnya mempunyai

beberapa faktor pencetus, yang dapat terjadi karena kesalahan pola makan,

pola hidup, maupun pola pikir dimasa lalu maupun sekarang. Pola makan

yang tidak sehat mengakibatkan munculnya beberapa penyakit, misalnya

obesitas (kegemukan), kolesterol, dan kadar gula darah tinggi. Terjadinya

penumpukan kolesterol, kegemukan, dan tingginya kadar gula darah tidak

terjadi secara instan. Semua penyakit tersebut membutuhkan proses dan


18

waktu. Dalam jangka panjang, obesitas, hiperkolesterolemia, maupun

diabetes militus akan berdampak pada tekanan darah tinggi.(2)

2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi antara lain:

1). Obesitas

Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada

kebanyakan kelompok etnik di semua umur. Menurut National Institutes For

Health USA (NIH,1998) prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan

Indeks Masa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 17%

untuk wanita bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi normal menurut standar

internasional).(19)

2). Genetik

Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga

itu mempunyai resiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan

peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium

terhadap sodium individu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai

resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang

tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.(20)

3). Kurang olahraga

Olahraga banyak dihubungkan dengan pengelolaan penyakit tidak

menular, karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan

perifer yang akan menurunkan tekanan darah (untuk hipertensi) dan melatih

otot jantung sehingga menjadi terbiasa apabila jantung harus melakukan


19

pekerjaan yang lebih berat karena adanya kondisi tertentu. Kurangnya aktifitas

fisik menaikan resiko tekanan darah tinggi karena bertambahnya resiko untuk

menjadi gemuk. Orang-orang yang tidak aktif cenderung mempunyai detak

jantung lebih cepat dan otot jantung mereka harus bekerja lebih keras pada

stiap kontraksi, semakin keras dan sering jantung harus memompa semakain

besar pula kekuatan yang mendesak arteri.(19)

4). Jenis kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun

wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause salah

satunya adalah penyakit jantung coroner. Wanita yang belum mengalami

menopause dilindungi oleh hormone estrogen yang berperan dalam

meningkatkan kadar Haigh Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL

yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam pencegah terjadinya proses

aterosklerosis. Efek pelindung estrogen dianggap sebagai penjelesan adanya

imunitas wanita pada usia premenopause.(20)

5). Pola Asupan Garam

Pola asupan garam dalam diet: badan kegiatan kesehatan dunia yaitu

World Health Organization (WHO) merekomendasikan pola konsumsi garam

yang dapat mengurangi resiko terjadinya hipertensi. Kadar sodium yang

direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4 gram sodium

atau 6 gram garam) perhari. Konsumsi natrium didalam cairan intraseluler

ditarik ke luar, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.(21)


20

6). Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok: merokok dapat meningkatkan tekanan darah. Perokok

berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan

resiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis.(22)

7). Stress

Stress dapat meningkatkan tekanan darah sewaktu. Hormone adrenalin

akan meningkat sewaktu kita stress, dan itu bisa mengakibatkan jantung

memompa darah lebih cepat sehingga tekanan darah pun meningkat.(18) Stress

bisa membuat lonjakan tekanan darah, tetapi tidak ada bukti bahwa hal itu

menyebabkan tekanan darah tinggi sebagai sebuah kondisi yang sedang

berlangsung. Namun stress dapat mempengaruhi faktor penyakit jantung,

sehingga mungkin memiliki koneksi langsung dengan hipertenasi. Stress

dapat menyebabkan kebiasaan yang tidak sehat lain, seperti pola makan yang

buruk, penggunaan alkohol, atau merokok, yang dapat berkontribusi terhadap

tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.(23)

2.1.9 Gejala Hipertensi

Hipertensi sering sekali tidak dilihat secara fisik. Satu-satunya cara untuk

mengetahui seseorang menghidap hipertensi adalah dengan melakukan

pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut tidak hanya dilakukan sekali, tetapi beberapa

kali dengan waktu yang berbeda. Penderita hipertensi biasanya baru menyadari
21

kondisinya ketika memeriksakan diri atau bahkan saat sudah terlanjur terkena

komplikasi. Tidak sedikit pasien datang kerumah sakit sudah dalam keadaan stroke.

Walaupun hipertensi sering sekali tidak menampakan gejala-gejala yang jelas,

namun keadaan berikut ini patut dicurigai sebagai tanda hipertensi. Gejala tersebut

antaralain:

1. Sering sakit kepala 8. Napas terasa pendek

2. Sering pegal-pegal dan leher kaku 9. Mudah marah

3. Lelah 10. Hidung berdarah

4. Gugup 11. Pandangan kabur

5. Mengantuk 12. Bicara sulit harus diulang

6. Bingung 13. Mata kemerahan

7. Mati rasa/ kesemutan 14. Jalan sempoyongan(2)

2.1.10 Pencegahan

1. Pola Makan

Makanan merupakan factor penting yang sangat menentukan tekanan

darah. Mengkonsumsi buah dan sayuran segar dan menerapkan pola makan

yang rendah lemak jenuh, kolesterol, lemak total, serta kaya akan buah,

sayur, serta produk susu rendah lemak telah terbukti secara klinis dapat

menurunkan tekanan darah.


22

2. Pola Istirahat

Pemulihan anggota tubuh yang telah beraktifitas sehari penuh untuk

menetralisir tekanan darah.

3. Pola aktivitas

Tekanan darah, jenis latihan yang dapat mengontrol tekanan darah yaitu :

berjalan kaki, bersepeda, berenang, aerobic. Kegiatan atau pekerjaan sehari-

hari yang lebih aktif baik fisik maupun mental memerlukan energy / kalori

yang lebih banyak. Orang dengan gaya hidup yang tidak aktif akan rentan

terhadap tekanan darah tinggi. Melakukan olahraga secara teratur tidak

hanya menjaga bentuk dan berat badan, tetapi juga dapat menurunkan

tekanan darah.

4. Pengobatan

Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi diberikan pengobatan untuk

mencegah terjadinya komplikasi.

Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita:

1) Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badannya sampai

batas ideal.

2) Merubah pola

3) Makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah

tinggi. Mengurangi pemakaian garam serta mengurangi alkohol.

4) Olahraga

5) Berhenti merokok.
23

2.2 Konsep Treadmiil

2.2.1 Definisi

Treadmiil merupakan salah satu bantu alat olahraga kebugaran khususnya kaki

bagi mereka yang tidak punya lahan luas atau hidup dikota besar. Treadmill adalah

alat olahraga dengan sistem ban berjalan atau conveyor untuk aktifitas berjalan atau

lari diatasnya.(4)

Treadmiil adalah alat olahraga yang sering digunakan dipusat-pusat kebugaran

sepertii gym. Treadmill adalah alat yang digunakkan untuk berjalan atau berlari di

atas mesin dengan mengikuti kecepatan. Treadmill merupakan suatu jenis olahraga

yang melatih otot jantung cardio, karena merngaplikasikan gerakan jalan pelan,

jalan cepat, dan bahkan berlari, yang dilakukan waktu 10-15 menit dalam frekuensi

1minggu 2x.(3)

Treadmill sebagai salah satu olahraga yang bersifat kardiovaskular sangat baik

untuk digunakan sebagai alternatif pilihan dalam mengatur tekanan darah yang

gunanya adalah untuk menilai kondisi jantung dengan cara merekam jantung

disertai latihan fisik. (4)

Latihan dengan treadmill dapat meningkatkan kekuatan otot kaki, otot paha,

pinggul, otot betis, pantat, perut dan dada. Orang yang menderita penyakit seperti

hipertensi dan osteoporosis dapat mencoba latihan dengan treadmill. Dengan latihan

treadmill kita bisa mengatur latihan sesuai selera seperti jalan santai, jalan cepat,

jogging ringan, sampai lari cepat atau lari menanjak.(4)


24

2.2.2 Jenis-jenis

1. Treadmill Manual

Treadmill manual ini tidak menggunakan serangkaian elektrik untuk

menggerakan. Treadmill manual harus digerakkan tenaga secara manual

yang memanfaatkan kekuatan kayuhan pada kaki. pada treadmill manual

akan memberikan beban gerak lebih berat daripada treadmill elektrik

sehingga memungkinkan pembakaran lebih cepat dengan kecepatan dan

jarak serta waktu latihan yang sama.

2. Treadmil Elektrik

Treadmill elektrik paling sedehana dan paling kecil memiliki daya

sekitar 750watt. Treadmill elektrik mempuyai 4 fungsi yaitu untuk berlari,

massanger, sit up, dan bonus twister pada treadmill elektrik tertentu.

Treadmill elektrik dapat mengatur kecepatan dengan keinginan,

kecepatannya pun akan konsisten seperti pengaturan yang di inginkan.(3)

2.2.3 Manfaat Treadmill

Manfaat treadmill pada dasarnya adalah olahraga jogging/ lari di tempat

dengan rutin dapat melangsingkan tubuh, kalori yang terbakar di atas treadmill sama

dengan kalori yang terbakar saat berlatih jogging / lari diluar ruangan. Treadmill

cocok untuk digunakan bagi semua orang dan dengan semua kondisi, seperti yang
25

pernah mengalami sakit punggung, pergelangan kaki, atau lutut lemah, misalnya,

masih bisa melakukannya karena treadmill mengurangi resiko yang rendah atau

tekanan pada sendi.

Latihan treadmill dengan melakukan secara rutin dapat meningkatkan power,

massa otot, tulang produksi sel darah merah,serta daya tahan otot tubuh dan jantung.

Alasan terbanyak tentu untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran tubuh agar

tidak mudah terserang penyakit. Olahraga yang dilakukan secara teratur akan

terhindar dari berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung dan paru. Dari

berbagai macam olahraga yang paling diminati adalah olahraga treadmill daripada

olahraga lain atau peralatan kebugaran, karena yang mendukung olahraga treadmill

adalah latihan pada kekuatan otot jantung dan paru.(3)

2.2.4 Standar Operasional ProsedurTreadmill

1. Tahap Pre Interaksi

1) Mengumpulkan data tentang pasien

2) Merencanakana pertemuan pertama dengan pasien

2. Tahap Orientasi

1) Berikan salam, tanyakan nama pasien dan perkenalkan diri

2) Jelaskan prosedur dan tujuan kepada klien atau keluarga


26

3. Tahap Kerja

1) Pasien di anamnesa dan menjelaskan tentang tata cara, maksud, manfaat

dan resiko dari treadmill.

2) Ukur tekanan darah pasien sebelum di lakukan latihan treadmill.

3) Jalankan alat treadmill dengan kecepatan sesuai prosedur.

4. Fase Terminasi

1) Evaluasi respon pasien terhadap tindakan yang telah dilakukan.

2) Dokumentasi
27

Faktor yang mempengaruhi hidup sehat diantara kurangnya olahraga, kebiasaan

merokok dan obesitas menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi. Kurangnya

aktifitas fisik meningkatkan resiko menderita hipertensi karena meningkatkan resiko

kelebihan berat badan. Orang yang tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi

denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras

pada setiap kontraksi. Olahraga dan aktifitas fisik adalah suatu cara untuk mencegah

atau mengontrol hipertensi. Olahraga yang dimaksud yaitu dengan melakukan latihan

treadmill dengan jalan cepat dan berlari. Dengan berolahraga melatih elastisitas

pembuluh darah dan metabolisme meningkat yang diikuti peningkatan pembakaran

lemak sehingga menurunkan tekanan darah.


28

2.2.5 KERANGKA TEORI

Penyebab Hipertensi:

Kesalahan Pola Makan


Pola hidup
Pola fikir masa
lalu/sekarang
Obesitas
Kurangnya aktivitas fisik, menaikan
Kurang olahraga resiko tekanan darah tinggi
Asupan garam yang tinggi
Kadar kolesterol tinggi
Fungsi ginjal menurun
Stres

Latihan Treadmill
hipertensi

Jalan Lari Jenis-jenis Hipertensi:


cepat
- Hipertensi primer
- Hipertensi
sekunder

Tekanan Darah

Sumber : 1,8,16
29

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Konsep adalah hal-hal yang tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep

hanya dapat diamati melalui variabel. Kerangka konsep adalah suatu uraian dan

visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya. (23)

Skema 3.1 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Treadmill Tekanan Darah

Pre test Post test

3.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. (23)

Ha : Ada pengaruh latihan treadmill terhadap penurunan tekanan darah pada pasien

hipertensi
30

3.3 Definisi Operasional Variabel


Agar variabel dapat diukur dengan menggunakan instrumen atau alat ukur, maka
variabel harus diberi batasan atau definisi operasional variabel. (23)

Tabel 3.1 Definisi operasional variabel penelitian


No Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
Operasional
I. Latihan Treadmill SOP Treadmill Pasien Ya : jika Nominal
treadmil merupakan suatu melakukan melakukan
jenis olahraga yang latihan SOP Treadmill
melatih otot treadmill
jantung cardio, menggunakan
karena SOP
merngaplikasikan treadmill
gerakan jalan
dengan 52
langkah, jalan
cepat 47 langkah,
dan berlari 30
langkah, dengan
waktu 10-15 menit
dalam frekuensi 1
minggu 2x.
II. Tekanan Tekanan darah Spignomanometer Dilakukan Tekanan darah: Ordinal
darah proses perubahan (tensimeter) Observasi Normal:
tekanan darah 120/80mmHg
dimana saat Rendah:
dilakukan olahraga 110/70 mmHg
menjadi normal Tinggi:180/110
120/80mmHg. mmHg
31

28

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode quasy experiment atau semu dengan

rancangan one group pre-test post-test yakni desain eksperimen yang dilakukan

dengan pretest sebelum perlakuan diberikan dan pasca tes sesudahnya tanpa

kelompok pembanding(23). Desain penelitian dapat digambarkan dalam tabel dibawah

ini:

Tabel 4.1. Rancangan penelitian

Pre test Perlakuan Post test


01 X 02

Keterangan:

01: Pre test pengukuran tekanan darah pasien hipertensi

: Dilakukan penerapan latihan treadmiil

02: Post test pengukuran tekanan darah pasien hipertensi


32

4.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang

dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep. Variabel juga

diartikan sebagai konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Variabel


(23)
Independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. . Variabel dalam

penelitian ini adalah latihan treadmill. Variabel Dependent adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel dependent pada penelitian ini adalah tekanan

darah penderita hipertensi.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah sekelompok individu atau objek yang memiliki karakteristik

yang sama yang mungkin diamati. (23). Populasi dalam penelitian ini adalah penderita

hipertensi di Base Gym Kelurahan Kesambi Kecamatan Kesambi sebanyak 24

responden.

4.3.2 Sampel

Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian.

Pada penelitian ini teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik total

sampling. Pengambilan sampel secara total sampling adalah teknik pengambilan


33

(23)
sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. . Dengan demikian maka

peneliti mengambil sampel sebanyak 24 responden.

4.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan

data. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan SOP

treadmill dan Tensimeter. Dengan mengadopsi dari penelitian sebelumnya yang

disusun oleh Enggel bayu Pratama dengan judul Pengaruh latihan dengan treadmil

terhadap tekanan darah pada wanita usia 40-50 tahun di planet GYM Aerobic dan

Fitness Centre Surabaya.

Dalam penelitian ini latihan treadmill diaplikasikan dengan gerakan jalan 52

langkah, jalan cepat 47 langkah bahkan lari 30 langkah, dan dilakukan 1 minggu 2x

selama 10-15 menit.

4.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

pengumpulan data awal yang di perlukan untuk penelitian dengan melakukan

wawancara pada pemilik Base Gym, penderita hipertensi dengan memperkenalkan

diri dan menjelaskan penelitian kepada pemilik Base Gym, penderita hipertensi

meliputi tujuan, hak dan kewajiban responden serta manfaat penelitian kepada
34

penderita Hipertensi. Peneliti memberikan lembar persetujuan atau informed concent

untuk di tandatangani oleh responden jika bersedia untuk berpatisipasi dalam

penelitian, setelah itu peneliti melakukan pre test dan post test berdasarkan tahapan

yang sesuai dengan lembar observasi dan SOP treadmill, selanjutnya data diolah dan

dianalisa data yaitu analisa univariat dan analisa bivariate yang bertujuan untuk

mengetahui tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dan untuk

mengetahui pengaruh latihan treadmill terhadap tekanan darah sebelum dan sesudah

intervensi.

1. Tahap Persiapan

Mengajukan surat perizinan dari STIKes Cirebon untuk melakukan penelitian

di Base Gym Kota Cirebon.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah proses perizinan penelitian dilakukan, peneliti datang dan

menyampaikan maksud untuk melakukan penelitian di Base Gym Kota

Cirebon.

a. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian pada responden

b. Meminta kesediaan responden untuk menjadi sempel dengan terlebih

dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian

c. Meminta dengan sukarela kepada responden untuk menandatangani

lembar informed consent

d. Peneliti melakukan observasi latihan berdasarkan SOP treadmill


35

e. Peneliti melakukan pengecekan tekanan darah sebelum melakukan

treadmill

f. Peneliti menjelaskan tatacara melakukan latihan treadmill sesuai SOP

g. Penelti memberikan waktu 10-15 menit untuk melakukan latihan

treadmill

h. Setelah melakukan latihan treadmill peneliti melakukan pengecekan

tekanan darah responden.

4.6 Uji Validitas dan Realibilitas

4.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah lembar observasi yang kita

susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan

uji korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total

kuisioner tersebut.(26) Penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dikarenakan paduan

standar tes latihan treadmill sudah baku.


36

4.6.2 Uji Reliabilitas

Releabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukan sejauh mana

hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan

menggunakan alat ukur yang sama.(26) penelitian ini tidak dilakukan uji

reliabilitas dikarenakan paduan standar tes latihan treadmill sudah baku.

4.7 Pengolahan Data

Pengolahan data hasil penelitian ini dengan cara sebagai berikut:

1. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner.

2. Coding

Setelah kuesioner di edit langkah selanjutnya adalah memberi

pengkodean yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

angka atau bilangan.


37

3. Memasukkan Data (Data Entry) Atau Processing

Processing adalah proses memasukan data yang telah dirubah menjadi

kode ke program SPSS for windows.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Dalam pembersihan data dilakukan pembetulan atau koreksi terhadap

data yang telah dimasukkan.(23)

4.8 Analisa Data

4.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentasi.

Statistika distribusi frekuensi dengan rumus:


p = 100

Keterangan :

P = prosentase

f = frekuensi jawaban
38

n = jumlah responden

4.8.2. Analisis Bevariat

Analisis bevariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang berhubungan

atau berkorelasi.

Hasil uji normalitas data menggunakan Shapiro Wilk karena data kurang

dari 50. Dengan ketentuan :

Jika Nilai Prob. / Sig F > 5% (0.05) Sebaran Bersifat Normal

Jika Nilai Prob. / Sig F < 5% (0.05) Sebaran Bersifat Tidak Normal

Adapun rumus uji normalitas Saphiro Wilk adalah sebagai berikut :

1
T3 = [=1 ( (+1) )2 ]

D = =1( )

3

G = + + ( 1 )
3

Keterangan :

= Koefisien test Shapiro Wilk

(+1) = Angka ke ( + 1) pada data

= Angka ke i pada data

G = Identik dengan nilai Z distribusi normal


39

, , =Konversi statistika Shapiro Wilk.

Hasil uji normalitas digunakan untuk menentukan data berdistribusi normal

atau tidak normal, yang berdampak pada penentuan rumusan analisis hipotesis. Jika

data terdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah T-test.

Rumus uji t adalah sebagai berikut:

0
=

Keterangan :

t : Nilai t yang dihitung

x : Rata-rata x

0 : Nilai yang dihipotesiskan

s : Simpangan baku

n : Jumlah anggota sampel

Kesimpulan uji ini diambil dengan ketentuan yaitu bila nilai p value < 0,05

berarti hasil perhitungan statistika bermakna (signifikan) atau ada perbedaan rata-rata

nilai secara statistika, dan bila nilai p value > 0,05 berarti hasil perhitungan statistika

tidak bermakna atau tidak ada perbedaan rata-rata nilai secara statistika. Pengambilan

keputusan :
40

Jika thitung < ttabel maka H0 diterima

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak

Jika hasil uji normalitas data terdistribusi tidak normal maka uji hipotesis

yang dilakukan adalah dengan uji Wilcoxon, adapun rumus uji Wilcoxon sebagai

berikut:
1
[4(+1)]
=
1
24(+1)(2=1)

Keterangan :

T : Jumlah data

N : Jumlah rangking dari nilai selisih yang negatif atau positif

4.9 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Base Gym Kecamatan Kesambi Kelurahan

Kesambi pada tanggal 17 januari sampai dengan 31 februari 2017.


41

4.10 Etika Penelitian

Etika penelitian mencakup perilaku peneliti atau perlakuan peneliti terhadap

subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti untuk masyarakat.

Adapun etika penelitian sebagai berikut:

1. Self Determination

Peneliti selalu meyakinkan bahwa partisipan terlindungi dengan

memperhatikan aspek kebebasan untuk menentukan apakah partisipan

bersedia atau tidak untuk membrikan informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian, dan secara sukarela partisipan menandatangani lembar persetujuan

(informed consent).

2. Informed Consent

Informed consent adalah lembar persetujuan responden untuk

menjadi objek penelitian. Sebelum dilakukan pengambilan data atau

wawancara kepada responden terlebih dahulu diminta persetujuannya,

apabila responden bersedia diwawancara atau memberikan informasi

maka responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan.

3. Privacy

Dalam melakukan wawancara atau memperoleh informasi dari

responden harus menjaga privacy mereka. Untuk itu peneliti harus

menyesuaikan diri dengan reponden tentang waktu dan tempat


42

dilakukannya wawancara sehingga responden tidak terganggu privacy-

nya.

4. Confidentiality

Confidentiality adalah menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan

oleh responden dan informasi tersebut hanya digunakan untuk kegiatan

penelitian.

5. Anonimity

Selama kegiatan penelitian nama responden tidak digunakan

melainkan hanya menggunakan kode.

6. Protection from discomfort

Selama pengambilan data, peneliti berusaha menjaga kenyamanan

responden dengan memberikan kesempatan responden untuk

menyampaikan ketidaknyamanan.(23)

Anda mungkin juga menyukai