1. Buatlah tulisan mengenai perkembangan ilmu geologi di mulai dari zaman klasik
hingga zaman modern.
2. Buatlah tulisan mengenai bumi yang meliputi bagaimana asal muasalnya,
strukturnya, penyusunnya, dan lain-lain.
3. Buatlah tulisan mengenai teori pengapungan benua dan teori tektonik lempeng.
PEMBAHASAN
Sebagai contoh, batuan yang mengandung fosil atau sisa organisme yang
hidup lebih dari 15 juta tahun lalu, dijumpai pada puncak pegunungan yang
tingginya 3000 meter di atas permukaan laut sekarang ini. Ini berarti bahwa
pegunungan itu telah terangkat sekitar 3000 meter dalam waktu 15 juta tahun.
Jadi rata-rata peningkatan permukaan bumi tersebut hanya sekitar 0.2 milimeter
setiap tahun. Sedangkan rata-rata proses erosi yang terjadi juga sangat kecil. Jadi
memerlukan puluhan sampai jutaan tahun oleh alam untuk membentuk
pegunungan dan meratakannya kembali. Tetapi biarpun waktu yang terus
berjalan ini relatif pendek dalam sekala waktu geologi (sejarah bumi), dari
rekaman yang terdapat dalam batuan yang menyusun bumi dapat terlihat bahwa
bumi telah mengalami banyak siklus pembentukan pegunungan dan erosi.
a. Asal-muasal Bumi
Ketika alam semesta mulai terbentuk sekitar 12 miliar tahun silam, dua
unsur pertama yang hadir adalah hidrogen dan helium. Reaksi inti yang dialami
oleh generasi bintang-bintang termuda menghasilkan banyak unsur lain, yang
semuanya dimuntahkan ke antariksa atau ruang angkasa dalam wujud awan
debu dan gas. Lima miliar tahun yang lalu, salah satu dari awan-awan tersebut
memampat, segulugan bola debu dan gas tercipta di bagian tengah awan dan
terus berpusar. Gravitasi menarik rapat bola ini sedemikian rupa sehingga
menjadi sangat panas. Terciptalah sebuah bintang baru yang kita sebut
matahari.
Asal-usul bumi
Radiasi yang dipancarkan oleh matahari yang baru lahir menolak materi
awan debu di sekitarnya. Yang tersisa kini hanyalah sebuah cakram debu yang
mengitari matahari. Perlahan-lahan butir-butir debu tersebut saling bergabung
dalam proses yang disebut akresi. Lambat laun, cakram debu berubah menjadi
sejumlah planet, yang salah satunya adalah bumi.
Masa bumi terus bertambah sehingga medan gravitasinya pun
meningkat. Akibatnya, terbentuklah bola padat yang terus memampat sehingga
intinya mulai meleleh. Inti bumi terdiri dari lelehan besi pekat, yang diselimuti
oleh mantel silikat padat. Aktivitas gunung api dan gempuran hujan meteor
membentuk rupa permukaan planet baru ini. Ketika pembentukan bumi hampir
selesai, sebuah benda seukuran planet Mars membenturnya sehingga
terlemparlah awan materi ke jalur orbit bumi. Selanjutnya, awan debu ini
memampat dan menjadi satelit bumi yang dikenal dengan nama bulan.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa bagian dalam bumi tersusun
dari material yang berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai ke inti
bumi. Dengan metode geofisika tersebut juga diketahui bahwa berat jenis bumi
keseluruhan adalah sekitar 5,52. Kerak bumi sendiri yang merupakan lapisan
terluar dan disusun oleh batu-batuan mempunyai berat jenis antara 2,5 sampai
3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa material yang menyusun bagian
dalam bumi merupakan material yang lebih berat dengan berat jenis yang lebih
besar daripada batuan yang menyusun kerak bumi.
1) Kerak
Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 510 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan
sekitar 2070 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan
basalt, sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit,
yang tidak sepadat batuan basalt. Kerak Bumi dan sebagian mantel bumi
membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80 km.
Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas
terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400 C. Kerak dan
bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer. Karena
konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah menjadi
lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30 0C setiap km,
namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang
lebih dalam. Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak bumi adalah:
Oksigen (O) (46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi
(Fe) (5,0%), Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K)
(2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).
2) Mantel
Selubung bumi atau yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan
lapisan yang menyelubungi inti bumi dan merupakan bagian terbesar dari
bagian bumi sekitar 83.2 persen dari volume dan 67.8 persen dari
keseluruhan masa bumi. Terdiri dari material yang berfasa cair ,sering pula
selubung bumi disebut sebagai lapisan astenosfer. Pada lapisan ini tempat
terjadinya pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan oleh
gaya konveksi atau energi dari panas bumi. Pergerakan tersebut sangat
mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalann selubung ini berkisar
2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3
gr/cc didekat kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai
terbentuk intrusi magma yang diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan
meleleh.
3) Inti
Inti bumi terletak mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak
bumi sampai ke pusat bumi. Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi
bagian luar dan inti bumi bagian dalam. Batas antara selubung bumi dan
inti bumi ditandai dengan penurunan kecepatan gelombang P secara drastis
dan gelombang S yang tidak diteruskan. Keadaan ini disebabkan karena
meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan perubahan sifat
meterialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair. Meningkatnya
berat jenis disebabkan karena perubahan dari material silikat yang menusun
selubung bumi menjadi material campuran logam yang kaya akan besi (Fe)
di inti bumi. Perubahan sifat material menjadi cairan disebabkan karena
turunnya titik lebur material yang mengandung besi dibandingkan material
yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang menyusun inti bumi bagian
luar berupa cairan yang kaya logam Fe. Sebaliknya semakin bertambahnya
tekanan ke bagian yang semakin dalam akan mengakibatkankan naiknya
titik lebur material logsm. Hal ini menyebabkan material yang menyusun
inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat.
Komposisi material penyusun inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa
unsur besi merupakan unsur yang banyak dijumpai pada kerak batuan
penyusun kerak bumi. Dengan meningkatnya berat jenis pada batuan yang
makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan semakin meningkat,
sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan mengadung kadar
besi yang lebih besar daripada kerak bumi. Berat jenis inti bumi bagian luar
yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama dengan berat jenis
berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam disusun
oleh material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian luar
dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik
lebur besi pada tekanan ditempat tersebut. Selain itu, komposisi penyusun
inti bumi juga diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit
yang dijumpai mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7%
sampai 8%. Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi
adaalah unsur besi dan nikel.
2) Persebaran Fosil
Persebaran binatang dan tumbuhan di muka bumi ini sangat tersebar
luas. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya fosil-fosil binatang dan
tumbuhan, seperti :
a) Fosil Cynognathus, reptil yang hidup sekitar 240 juta tahun yang lalu,
dimana fosilnya ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua
Afrika.
b) Fosil Mesosaurus, reptil yang hidup di danau air tawar dan sungai yang
hidup sekitar 260 juta tahun yang lalu, dimana fosilnya ditemukan di
benua Amerika Selatan dan benua Afrika.
c) Fosil Lystrosaurus, reptil yang hidup di daratan sekitar 240 juta tahun
yang lalu, dimana fosilnya ditemukan di benua benua Afrika, India, dan
Antartika.
d) Fosil Clossopteris, tanaman yang hidup 260 juta tahun yang lalu,
dimana fosilnya ditemukan di benua benua Afrika, Amerika Selatan,
India, Australia, dan Antartika.
Ditemukannya berbagai fosil binatang dan tumbuhan dengan
kemiripan tertentu di berbagai lokasi di muka bumi ini, menandakan dahulu
mereka hidup di satu daratan, yaitu super-kontinen Pangaea.
3) Kesamaan Jenis Batuan
Jika benua dalam satu waktu bergabung, maka batuan dan
pegunungan pada waktu yang sama di lokasi yang berdampingan dan di
benua yang berhadapan haruslah cocok. Jalur pegunungan Appalachian
yang berada di Timur benua Amerika Utara dengan sebaran berarah Timur
Laut secara tiba-tiba menghilang di pantai Newfoundland. Pegunungan
yang memiliki umur sama dengan pegunungan Appalachian juga
ditemukan di Timur Greenland, Irlandia, Inggris, dan Norwegia. Kedua
pegunungan tersebut apabila diletakkan pada lokasi sebelum terjadinya
pemisahan / pengapungan, kedua pegunungan ini akan membentuk suatu
jalur pegunungan yang menerus. Sehingga, menandakan bahwa dahulu
kedua daratan yang terpisah ini adalah satu.