Bab 1
Bab 1
Tema
Kesehatan Lingkungan
Topik Pembahasan
Dampak membuang sampah ke sungai
Judul
Gambaran pengetahuan masyarakat tentang dampak membuang sampah ke sungai di
daerah x
BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar artinya bagi
makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak ternilai. Tanpa adanya
lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk
melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman, itulah slogan yang sering kita dengar
selama ini maka dari itu kita harus selalu menjaga kebersihan dimana saja kita
berada.Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena di dalam tubuh yang sehat
terdapat jiwa yang kuat. Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya
debu, sampah dan bau. Akan tetapi pada kesempatan ini saya lebih tekankan pada
permasalahan samapah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Sampah bukanlah hal yang baru bagi kita, Jika kita mendengar kata ini pasti terlintas
dibenak kita sampah adalah semacam kotoran, setumpuk limbah, sekumpulan berbagai
macam benda yang telah dibuang ataupun sejenisnya yang menimbulkan bau busuk yang
menyengat hidung. Dengan kata lain sampah dapat diartikan sebagai material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan di
sekitarnya. Sampah merupakan salah satu dari sekian banyak masalah sosial yang dihadapi
masyarakat. Masyarakat kota ataupun daerah yang padat pendududuknya pasti menghasilkan
sampah yang begitu banyak.
Kesadaran untuk tidak membuang sampah ke kali atau sungai dinilai masih rendah.
Hal itu terlihat dari banyak sampah rumah tangga bertumpuk di beberapa titik sungai atau
kali. Berkaca dari fakta tersebut Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, menurunkan
pasukan jurig cai dan katak guna bersihkan sampah-sampah di saluran air tersebut. Sebab,
jika terus dibiarkan akan menimbulkan banjir dan air yang menggenangi jalan raya.
Kesadaran masyarakat belum banyak berubah. Masih banyak sampah rumah tangga
di sungai seperti di Kawasan Inhoftank dan Laswi. Kita turunkan pasukan jurig cair dan katak
dalam membersihkan saluran sungai, kata Sekretaris Dinas PU Kota Bandung Agoes
Sjafroedin, Selasa (10/01/2017).
Agoes menjelaskan, sampah yang datang kebanyakan dari warga yang berada di
sekitar kawasan tersebut. Walaupun tidak menutup kemungkinan datang dari saluran
sebelumnya yang bermuara ke titik kumpul.Menurut dia, sampah yang datang ke titik
tersebut tidak pernah berhenti, sehingga pasukan yang ditugaskan harus turun setiap hari.
Mengingat volume sampah yang diangkut pada satu titik mencapai lima truk dalam sehari.
Sungai Citarum menerima 1.500 ton sampah berbagai jenis setiap hari, baik sampah
rumah tangga maupun limbah industri.Sampah-sampah itu kemudian menumpuk di Waduk
Saguling sehingga mengganggu operasional turbin pada Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) Saguling. Sementara itu, PLTA Saguling dikenal sebagai pemasok listrik
interkoneksi untuk Jawa-Bali.
Dalam setahun, sampah yang masuk dan mengotori Sungai Citarum jumlahnya mencapai 500
ribu meter kubik atau setara 800 ribu ton. Hampir kondisinya begitu di semua anak sungai. Hal itu
disampaikan Kabid Program dan Perencanaan Adenan Rasyid saat ditemui dalam acara Peringatan
Hari Air Sedunia di Taman Hutan Raya Djuanda, Jalan Ir Djuanda, Selasa (22/3/2016).
1. Demam berdarah.
Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini biasanya tingkat terjadinya
cukup tinggi bila di musim hujan apalagi sampai menyenbabkan banjir. Hal itu dapat
terjadi di musim hujan karena banyak sampah dan tempat-tempat tertentu yang terisi
air menjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan tersebutlah yang akhirnya
menjadi tempat untuk berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
2. Leptospirosis.
Penyakit ini disebut Leptospira dan disebabkan oleh bakteri yang ditularkan
melalui hewan/binatang. Binatang yang menjadi penyebab penyakit ini biasanya
muncul akibat kotoran atau air kencing tikus. Di saat musim banjir tikus-tikus yang
tinggal di lorong-lorong atau lubang kecil dirumah pun ikut keluar untuk
menyelamatkan diri. Tikus tersebut berkeliaran di sekitar manusia sehingga kotoran
dan air kencing tikus yang mengandung bakteri Leptospira akan bercampur dengan
air banjir. Bila seseorang yang memiliki luka dan terkena air tersebut akan terkena
penyakit ini dan menjadi infeksi dan akan jatuh sakit.
3. Penyakit Kulit.
Disaat musibah banjir penyakit kulit kerap datang dan sangat mudah
menularkan kepada satu sama lain bila berdekatan. Misalkan di tempat pengungsian
korban banjir. Ditempat ini juga berperan dalam penularan infeksi kulit tersebut.
4. ISPA.
ISPA adalah singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Penyebab dari
penyakit ini bisa dari bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya. Gejala penyakit ini
seperti batuk, demam, dan disertai sesak napas sampai nyeri di dada.
Oleh karena itu, Sungai Citarum terus dibersihkan melalui Gerakan Citarum Bersih,
Sehat, Indah, dan Lestari (Bestari) 2016/2017 yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.Gerakan gotong royong ini dinilai berhasil menekan volume sampah dan memperbaiki
kualitas air Sungai Citarum dan membuktikan bahwa sungai terkotor pun ternyata bisa
dibersihkan.
"Masih belum terlihat tindak nyata dari kesepakatan tahun lalu, seperti belum adanya
jaring sampah di sungai, yang juga menjadi kendala bagi wilayah Kota Bandung dan wilayah
lainnya," kata Deni di Park Hotel, Jalan Surapati, Sabtu (4/3/2017)
Selain itu, prilaku kebiasaan masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan
ke sungai pun, diakui Deni masih ada di Kota Bandung. Dengan begitu, Deni menegaskan
tahun ini ingin mengerahkan para camat dan lurah di wilayah Kota Bandung, guna membuat
jaring sampah yang melewati sungai di wilayahnya masing-masing.
"Itu (jaring sampah, Red) sudah menjadi program pak wali tahun kemarin. Jadi,
masalah sampah ini bukan wacana untuk diskusi tapi harus aksi nyata dengan solusi tepat,"
tegasnya seraya menyebut masalah sampah menjadi masalah dan tanggung jawab bersama,
dengan Pemerintah sebagai operator yang menyediakan dana.
Selanjutnya, Deni menambahkan bahwa keberadaan peraturan daerah K3, akan lebih
dipertegas kembali, dengan memberikan sanksi bagi siapapun yang membuang sampah ke
sungai. "Dalam waktu dekat kami sudah koordinasi dengan Satpol PP dan siap tegakan aturan
melalui denda paksa. Jadi, kurang tepat kalau ada kata-kata saling menyalahkan dan gak ada
aksi," jelas dia.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan pun telah mengumpulkan para kepala daerah
untuk menandatangani kesepakatan bersama dalam menyelesaikan masalah sampah di sungai
tahun lalu. Langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun telah memiliki program yang diberi
nama Sungai Bestari, dengan melibatkan Kepala Daerah se-Bandung Raya dan menggandeng
aparat TNI.
1.2 Rumusan Masalah
1) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan khususnya
bagi peneliti bahwa banyak dampak yang ditimbulkan dari kebiasaan buruk
membuang sampah ke sungai dan mengetahui betapa pentingnya menjaga
kesehatan lingkungan.
3) Bagi Institusi