PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tentang fenomena yang berupa alam secara sistemat sehingga IPA bukan
proses penemuan.
Kimia merupakan salah satu dari cabang IPA yang dapat menjadi
vahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
siswa. Kualitas dan kuantitas sampai saat ini masih merupakan suatu
pendidikan Nasional.
pendidikan juga masih merupakan tanggung jawab guru sebagai salah satu
kegunaan kimia dalam praktek sehari-hari. sehingga siswa cepat bosan dan
tidak tertarik pada mata pelajaran kimia. Padahal kimia juga bisa dipelajari
lakukan diketahui bahwa hasil belajar kognitif pada siswa kelas XI IPA 2
pelajaran kimia yang berujung pada hasil belajar kognitif yang masih di
tidak hanya dituntut untuk mengetahui konsep & teori akan tetapi siswa
sebagian siswa adalah konsep yang abstrak dan sulit untuk di aplikasikan
sifatnya obyektif, baik yang dilakukan di dalam atau di luar kelas maupun
pencatatan tradisional. yang cenderung nier dan satu warna sehingga ilmu
pemahaman bahwa segala sesuatu yang kita hadapi dalam kehidupan ini
Secara keseluruhan keempat unsur SETS tersebut akan selalu menyatu tak
belajar lebih cepat, mudah dan efisien sehingga hasil belajar siswa dapat
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar helakang yang telah dipaparkan di atas, maka
Mapping bervisi SETS pada materi pokok laju reaksi dapat meningkatkan
hasil belajar kimia siswa kelas xi IPA 2 SMAN 1 Natar Tahun Pelaiaran
2015/2016
1. Tujuan Penelitian
meningkatkan hasil belajar kimia pada materi pokok laiu reaksi pada
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
1) Hasil penelitian ini akan memberikan wawasan kepada guru
c. Bagi Sekolah
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Belajar
berikut:
a. Gagne
b. Cronbach
c. Geoch
d. Menurut Morgan
"Learning is relatively permanent change in behavior which occurs as
berikut: "Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang
hasil dari interaksi antara individu dengan ndividu dan individu dengan
kapasitas yang dimiliki seseorang. Berikut ini berapa definisi tentang Hasil
Dari definisi di atas, bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang telah
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari
macam, yaitu
ini peserta didik akan lebih mudah mempelajarinya dan dengan peta
konsep yang dibuat oleh peserta didik tentunya daya ingat peaserta
macam, yaitu
pelajar.
B. Metode Eksperimen
Metode ini biasanya dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu seperti Ilmu
alam, Ilmu kimia dan sejenisnya. Biasanya digunakan metode yang sifatnya
obyektif baik yang dilakukan di dalam atau di luar kelas maupun di dalam
efisien.
Mind Mapping disebut juga peta pikiran. Yakni suatu cara mencatat yang
pikiran membantu siswa menangkap pikiran dan gagasan pada kertas dengan
jelas, lengkap dan mudah. Metode ini merupakan visi terhadap keseluruhan
pokok bahasan dalam satu halaman. Dengan metode ini siswa akan mudah
mengidentifikasi secara kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang
catatan biasa dengan Mind Mapping berikut ini menjelaskan perbedaan antara
catatan tradisional (catatan biasa) dengan catatan pemetaan pikiran (Mind
Mapping)
statis kreatif
Dari uraian terscbut, peta pikiran (Mind Mapping) adalah suatu teknik
diterima.
Karena mind map begitu mudah dan alami, bahan-bahan untuk membuat
c. Otak
d. Imajinasi
a. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjang nya
b. Menggunakan gambar atau foto untuk ide sentral. sebuah gambar dapat
otak kita.
hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua,
mengingatkan dua atau tiga atau empat hal sekaligus. Sehingga mind
lurus dan organis, seperti cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.
f. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Kata kunci tunggal
memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada mind map. Setiap
seribu kata. Jadi bila mempunyai 10 gambar di dalam mind map maka
antara lain:
tebal.
Menurut Tony Buzan. peta pikiran dapat membantu banyak hal. Yaitu
a. Merencanakan
b. Berkomunikasi
d. Menyelesaikan masalah
e. Memusatkan perhatian
dalani membandingkan.
menciptakan putaran umpan balik yang positif antara otak dan catatan.
untuk menatanya.
serta data yang dianggap penting sesuai dengan cara sendiri, sedang
yang akan ditulis. Maka tidak boleh ada waktu sela dalam menulis.
Jika berhenti akan melihat pena atau pensil bergetar diatas kertas.
menyenangkan.
D. Visi SETS
maupun mental. Oleh karena itu unsur sains, lingkringan. teknologi dan
pemahaman bahwa segala sesuatu yang kita hadapi dalam kehidupan ini
teknologi.
d. Meminta murid untuk menjelaskan keterkaitan antara unsur sains
tentang SETS dari berbagai macam arah dan dari berbagai macam
vang bersangkutan.
konsep sains murni akan tetapi dikaitkan dengan unsur lain dari SETS.
benda berkenaan dengan konsep tersebut pada unsur lain dalam SETS,
untuk belajar lebih cepat mudah dan efisien melalui pengaitan antara konsep
imajinasi dan asosiasi. visi SETS merupakan cara pandang ke depan yang
membawa ke arah pemahaman bahwa segala sesuatu yang kita hadapi dalam
secara timbal balik sehingga dapat membantu siswa belajar lebih cepat.
F. Pengertian Kimia
adalah Ilmu tata susunan. sifat, dan reaksi uatu unsur atau zat, Sedangkan
Ilmu kimin adalah bagian dari inti pengetahuan Alam (Natural Science) yang
G. Laju Reaksi
1. Kemolaran
dalam tarutan dibagi dengan volume larutan yang dinyatakan dalam liter.
4) Setelah itu air ditambah lagi, dengan menggunakan pipet tetes, air
akhir vang lebih besar. Melalui proses ini mol solute tetap konstan dan
Karena jumlah mol solute tetap sama seiama pengenceran, maka hasil
ataupun produk dalam suatu satuan waktu. Laju suatu reaksi dapat
dinyatakan dalam mol per liter tetapi untuk reaksi fase gas. satuan
sebagai konsentrasi. Satuan waktu dapat detik. menit. jam. hari. atau
umum diantaranya: A B
[] []
= =
1 [] []
= =
2
1 [] 1 [] 1 [] 1 []
Laju reaksinya = = = + = +
c. Penentuan laiu reaksi
Laju reaksi rerata analog dengan kecepatan rerata mobil. Jika rerata
= =
Dengan cara yang sama, laju reaksi rerata diperoleh dengan membagi
terjadinya reaksi:
perubahan konsentrasi
=
perubahan waktu
Jika konsentrasi diukur dalam mol L-1dan waktu dalam detik, maka
laju reaksi mempunyai satuan mol L-1 S-1. sebagai contoh reaksi fasa
gas
sebuah kuar dapat mengukur konsentrasi NO2, laju reaksi rerata dapat
interval waktu, t:
[] [] []
= -
[]
= = 3,2 x 10-14 mol L-1S-1
selama 50 detik pertama, laju rerata iaiah, 1,6 x 10-14 mol L-1S-1dan
selama 50 detik ketiga ialah 9,6 x 10-14 mol L-1S-1 jelas bahwa mol
bergantung pada interval waktu yang dipilih. Laju rerata ialah lereng
garis lurus yang menghubungkan konsentrasi pada titik awal dan titik
akhir pada suatu interval waktu. Laju sesaat suatu rcaksi diperoleh
lereng kurva pada waktu t. Lereng ini ditulis sebagai turunan [NO]
terhadap waktu:
[NO]tt NOt []
= lim =
0
Laju sesaat suatu reaksi pada saat awal (pada t = 0) disebut laju awal
reaksi tersebut.
a. Sifat pereaksi
tidak cepat. Warna ungu karakteristik dari MnO4- tidak hilang setelah
b. Konsentrasi
reaksi antara gas hydrogen dengan nitrogen oksida pada tabel 2.2
reaksi.
c. Temperatur
d. Katalisator
Katalis adalah zat yang mempengaruhi laju reaksi. yang pada akhir
sehingga tak stabH. dan akan cepat berubah. menjadi produk. Banyak
logam yang dapat mengikat cukup banyak molekul molekul gas pada
kovalen pada molekul gas, dan bahkan dapat memutuskan ikatan itu.
4. Teori Tumbukan
yang saling bertumbukan. Laju suatu tahap roaksi sangat tergantung pada
sendiri ikatan kimianya akan putus karena tumbukan dari molekul lain
yaitu sejumlah energi minimum yang diperlukan oleh suatu zat untuk
niemulai reaksi.
lawan dan molekul itu sendiri dapat putus. Jadi putusnya ikatan kimia
tumbukannya akan pelan. sehingga gaya tarik pada ikatan kimia tidak
dapat diputus.
H. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah penggunaan kombinasi metode
eksperimen dengan metode Mind Mapping bervisi SETS pada materi pokok
Laju Reaksi dapat meningkatkan Hasil belajar kimia siswa kelas Xl IPA 2
adalah kelas IPA 3 sedangkan sebagai kelas kontrol adalah kelas XI IPA
eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Dengan demi adanya pengaruh
membantu ketuntasan hasil belajar dan ada peningkatan hasil belajar yang
maupun visi yang sama seperti yang digunakan pada penelitian pertama pada
PTK. Sedangkan pada penelitian yang kedua pada kajian pustaka di atas,
pokok Laiu Reaksi dengan jenis tindakan Penelitian Tindakan K-las pada
siswa kelas Xl IPA 2 SMAN Natar tahun ajaran 2015/2016 dan mampu
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sebagai berikut
1. Pengertian PTK
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang didasarkan atas
kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar
yang terjadi di kelas, bukan pada input (silabus, materi, dan lain-lain)
ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertujun atau mengenai hal-hal
yang terjadi di dalam kelas. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat tiga
kegiatan.
a. Perencanaan
dimana peneliti dan guru adalah orang yang berbeda, dalam tahap
jalannya tindakan.
b. Tindakan (pelaksanaan)
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu
c. Pengamatan (observasi)
d. Refleksi
interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. Adapun manfaat
a. Inovasi pembelajaran
B. Sabyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMAN 1 Natar
dilaksanakan pada bulan September 2015 sepetti pada Tabel 3.2 sebagai
berikut :
Waktu
SETS.
III)
III)
D. Desain Penelitian
pengamatan refleksi, Penelitian ini dirancang dalam tiga tahap yaitu pra
siklus. siklus 1dan siklus 2. Adapun langkah langlah yang dilakukan dalam
1. Pra Siklus
Dalam pra siklus ini peneliti melihat hasil belajar kimia pada mid
SETS. Hasil belajar dan ketuntasan klasikal pada mid semester pertama
2. Siklus I
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan ke-1
sehari-hari.
dilakukan
e) Yaitu dengan kombinasi metode eksperimen dengan
bentuk.
bertambah)
sudah jadi.
diskusi informasi
i) Guru membagikan mind mapping bervisi SETS tentang
depan kelas
rumah
2) Pertemuan ke-2
diskusi informasi
kelas
dipelajaran
3) Pertemuan ke-3
(KBM).
belajar.
pelaksanaan pembelajaran.
ditentukan.
tersebut.
d. Refleksi
3. Siklus II
a. Perencanaan
1) Mengidentifikas masalah dan rumusan masalah berdasarkan
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan ke-1
berkelompok.
g) Siswa mengumpulkan hasil percobaan yang dilakukan
pertemuan berikutnya.
salam
2) Pertemuan ke-2
depan kelas
bertanya.
pelajari
salam
3) Pertemuan ke-3
c. Pengamutan
(KBM)
cara berdiskusi.
telah disampaikan.
metode tersebut.
d. Refleksi
SMAN Natar.
Teknik pengunipulan data yang dilakukan pada penelitian ini ada tiga cara
yaitu:
1. Dokumentasi
2. Observasi
pembelajaran.
3. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
pada materi pokok laju reaksi. Dari hasil pengamatan yang diolah
keaktifan siswa dan kerjasama pendidik serta hasil belajar itu sendiri.
jumlah skor
= x 100%
Skor Maksimum
pembelajaran.
jumlah skor
c. = x 100%
Skor Maksimum
d. Data mengenai hasil belajar Data mengenai hasil belajar data mengenai
ketuntasan belajar.
Jalan Ganesha No. 5 A Tanjung Aman Natar Lampung Utara. sMA Negeri
1 Natar didirikan tahun 1963 yang merupakan kelas jauh dari SMA Negeri
Lampung Utara. 2. Tugas Pokok Tugas pokok SMA Negeri Natar adalah
sekitar dan atau lembaga-lembaga yang erkait dengan tugas pokok dan
hubungan imbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan alam sekitar.
5. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Natar Pengakuan kualitas sekolah oleh
vol al group, paduan suara, seni lukis, tabuan kolintang dan seni tari yang
1. Siklus I
b. Tindakan
1) Pertemuan I
Sikus I pada pertemuan dilaksanakan pada hari kumis, tanggal
a) Pendahuluan
b) Kegiatan Inti
sehari-hari.
c) Penutup
2) Pertemuan II
a) Pendahuluan
b) Kegiatan Inti
waktu 15 menit.
Seluruh siswa terlihat tenang melengkapi mind
1 [] 1 [2 ]
3O2 (g) 3O2 (g) adalah laju = 3 =2
dipelajari.
c) Penutup
3) Pertemuan III
b) Kegiatan Inti
Guru memberikan instruksi agar semua buku dimasukkan
mengerjalan soal
c) Penutup
50%.
c. Observasi (pengamatan)
sebagai berikut:
sistem tanya jawab dengan siswi lain. Selain itu siswa juga
d. Refleksi
siklus I adalah:
kurang.
dengan baik.
perlu ditingkatkan
2. Siklus II
a. Perencanaan
b. Tindakan
1) Pertemuan I
b) Kegiatan Inti
c) Penutup
Guru memberikan motivasi siswa agar tertarik
mengucapkan salam.
2) Pertemuan II
a) Pendahuluan
b) Kegiatan Inti
punduan.
lubang ozon dan hujan asam. Selain gas gas tersebut, asap
timbel.
ruang guru.
c) Penutup
3) Pertemuan III.
b) kegiatan inti
secara sendiri-sendiri
c) Penutup
sebelumnya.
pembelaiaran.
d. Refleksi
dengan baik.
presentasi.
merata.
B. Pembahasan
1. Siklus I
pembelajaran. hal ini tidak terlepas dari kinerja guru juga. Penjelasan
guru mengenai metode mind mapping bervisi SETS sudah baik. Guru
mind mapping bervisi SETS ini masih kurang optimal sehingga siswa
beberapa siswa saja yang bertanya, masih banyak siswa yang belum
aktif karena para siswa banvak yang belum mengerti tentang proses
sendiri dengan temannya dan ada pula yang hanya menjadi pendengar
dilihat dari banyak siswa yang masih saling pinjam terutama pensil
sub materi pokok laiu reaksi. dari 36 siswa terdapat 18 belum tuntas.
2. Siklus II
keaktifan siswa sudan sesuai dengan yang diharapkan, hal ini tidak
terlepas dari kinerja guru pula. Cara guru dalam mengjondisikan siswa
yang kurang aktif saat pembelajaran sudah baik. terlihat hampir semua
metode mind mapping bervisi SETS ini semakin baik dan efisien.
Penjelasan guru mengenai metode ini sudah lebih baik sehingga siswa
yang cukup.
berbicara sendiri dengan temannya dan ada pula yang hanya menjadi
siswa yang tidak saling pinjam terutama pensil warna sehingga tidak
kognitif siswa yang diperoleh dari ulangan pada siklus sebesar 76.94
dan ketuntasan klasikal sebesar 83%. Hasil belajar ini sudah lebih baik
mind mapping yang diielaskan oleh guru. Keaktifan siswa pada saat
berbicara sendiri dengan temannya dan ada pula yang hanya menjadi
masing- masing.
materi pokok Laju reaksi. dari 36 siswa terdapat 5 siswa belum tuntas.
Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh dari ulangan pada
belajar ini sudah lebih baik dari keadaan scbelumnya pada saat siklus I
perbaikan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada Siswa kelas IPA 2 SMAN 1 Natar Tahun Pelajaran 2015/2016" maka
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok iaiu reaksi kelas
eksperimen dengan metode Mind Mapping Bervisi SETS sebagai upaya untuk
men hasil belajar siswa di kelas XI IPA 2 SMAN 1 Natar kendal di uniukkan
saat proses pembelajaran. Juga ditunjukkan adanya peningkatan nilai tes akhir
Rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 67,91 serta ketuntasan klasikal
indikator keberhasilan, siklus belum berhasil dan perlu perbaikan pada siklus
II. Rata-rata hasil belajar pada siklus sebesar 76.94 dengan ketuntasan
B. Saran
sebagai berikut:
sesuai dengan situasi di dalam kelas dan materi yang diajarkan. sehingga
2. Perlu dilakukan penelitian yang seienis dengan ruang lingkup yang lebih
luas
DAFTARPUSTAKA Nelinnad Binadja, 2005e, paduman praktis
Jalaarta: PT. Bumi Aksara, 2008, Cet. VII. "rascduse reitelitian Saatu
Penerbit Kimia Dasar Erlangga 2005. ttn www chem oro/materi k fisikal
2005. Pra: a, Crys, Fajar, du, Kimia Daiar 2, Yag akarta: UNY, 2003
Pretee Hall, 1971. Tony Buzan. Buku Pintar Mind Map, Jakarta: PT.