Anda di halaman 1dari 6

Nama Kelompok :

Deviana Sijabat (1506305156/19)


Ika Maherliana (1506305158/20)

SAP 1
1. PENELITIAN ILMIAH
1.1 ILMU PENGETAHUAN DAN PENDEKATAN ILMIAH (DEDUKTIF, INDUKTIF)
a) Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan merupakan persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib)
atau fakta. Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar
disusun dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku
universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya. Fungsi ilmu pengetahuan
adalah menetapkan hukum-hukum umum yang meliputi perilaku kejadian dan
objek yang dikaji oleh ilmu yang bersangkutan dan dengan demikian
memungkinkan kita saling mengaitkan pengetahuan kita tentang kejadian-
kejadian yang kita ketahui secara terpisah-pisah dan membuat ramalan tentang
kejadian yang belum dikenal
b) Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari seluruh
pemikiran dan telaah reflektif. Pendekatan ilmiah adalah mekanisme atau cara
mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu
struktur logis yang terdiri atas tahapan kerja: Adanya kebutuhan objektif,
Perumusan masalah, Pengumpulan teori, Perumusan hipotesis, Pengumpulan
data/ informasi/ fakta, Analisis data, Penarikan kesimpulan
Sifat pendekatan ilmiah:
1. Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, dan waktu)
2. Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
3. Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)
Pola pikir pendekatan ilmiah:
1. Induktif, pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus
menjadi kesimpulan yang bersifat umum
2. Deduktif, pengambilan kesimpulan dari yang bersifat umum menjadi
kasus yang bersifat khusus.

1
1.2 PENDEKATAN NON ILMIAH
Pendekatan non ilmiah juga sering dilakukan manusia untuk mencari kebenaran.
Cara melakukan pendekatan non ilmiah itu adalah:
1. Akal sehat (common Sense)
2. Prasangka
3. Otoritas ilmiah dan kewibawaan
4. Penemuan kebetulan
5. Pendekatan intuitif (dorongan hati)
1.3 CARA BERFIKIR ILMIAH
Bagaimanapun juga berpikir ilmiah tetap menggunakan atau memakai proses berpikir
ilmiah sebagai salah satu syarat untuk dikatakan bahwa apa yang dipikirkan termasuk
dalam kerangka berpikir ilmiah. Adapun proses berpikir ilmiah menurut Sudjana
menempuh langkah-langkah tertentu yang disanggah oleh tiga unsur pokok, yakni
pengajuan masalah, perumusan hipotesis, dan verifikasi data.
Berikut penjelasan langkah-langkah berpikir ilmiah dari dengan didukung pendapat
para ahli.
1. Langkah pertama dalam kerangka berpikir ilmiah adalah perumusan masalah.
Perumusan masalah merupakan hulu dari penelitian, dan merupakan langkah
yang penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian ilmiah.
2. Langkah berikutnya perumusan hipotesis. Hypo artinya dibawah dan
thesa artinya kebenaran. Hipotesis merupakan jawaban sementara atau
dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan
kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan
3. Langkah terakhir dalam kerangka berpikir ilmiah adalah penarikan
kesimpulan. Kesimpulan merupakan salah satu faktor yang penting dalam
sebuah proses penelitian, karena dengan kesimpulan yang ada dalam suatu
penelitian akan menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian.
1.4 ARTI/DEFINISI RISET
Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learners
Dictionary of Current English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama
untukmemperoleh fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan. Dan berikut beberapa
pendapat mengenai definisi riset :
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969)Riset adalah suatu cara sistematik
untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan
2
pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan
diuji(diverifikasi) oleh peneliti lain.
Keputusan SA-ITB no.032/sk/k01-SA/2002Penelitian (Riset) adalah kegiatan
eksplorasi untuk menggali ilmu dan pengetahuan baru yang dilakukan
menurut kaidah dan metodologi yang absah untuk memperoleh informasi,
teori, model melalui eksperimen, ekspedisi, proses penemuan (discovery&
invention)
Hopkins WG (2002) Riset adalah mengirimkan sebuah isu atau pertanyaan
serta menjawab sebuah pertanyaan atau memecahkan masalah. Hopkins
didalam definisi diatas memberikan key word mengenai apa yang dimaksud
dengan Riset atau penelitian
Ada dua kunci penting dalam sebuah riset yaitu memunculkan sebuah pertanyaan
(addressing issue) dan bagaimana menjawab dan memecahkan masalah
tersebut(solving problem).
Kesimpulannya secara umum suatu riset dilakukan untuk menjawab pertanyaan ,
denganmemberlakukan kriteria sebagai berikut :
1. Dilakukan dengan sebuah kerangka kerja
Kerangka kerja dan panduan tahapan itu akan menyediakan para periset,
apa yang akan melibatkan periset dalam risetnya, dari bagaimana riset itu
dilaksanakan, dan tipe macam apa gangguan yang akan mempengaruhi
data yang dikumpulkan.
2. Menggunakan prosedur, metoda dan tehnik yang telah teruji dalam hal
validitas dan reabilitas
Konsep validitas dapat di aplikasikan pada setiap aspek dari proses
penelitian. Hal tersebut untuk meyakinkan bahwa di dalam riset prosedur
yang benar (correct) telah digunakan untuk menjawab suatu pertanyaan
sebagai titik tolak riset yang dilakukan. Reliability merujuk pada kualitas
dari prosedur pengukuran atau pengambilan data.
3. Dirancang agar tidak kabur (bias) dan objektif
Sedangkan subjectivity adalah bagian integral dari cara berfikir peneliti,
yang terkondisi oleh latar belakang pendidikannya, disiplin ilmunya,
filosofinya, pengalaman serta ketrampilannya, jadi diperlukan

3
keterkaitannya dengan disiplin ilmu periset terhadap masalah apa yang
diriset.
1.5 PENTINGNYA METODELOGI PENELITIAN
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum
tujuan penelitian ada 3 macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengem
banga. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang baru
yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh
digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi. Pengembangan
berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Melalui
penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah
diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi
yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu. Memecahkan berarti
meminimalkan atau menghilangkan masalah. Mengantisipasi berarti mengupayakan
agar masalah tidak terjadi,contoh : penelitian untuk mencari cara agar nilai rupiah
tidak merosot.
1.6 PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai pendekatan
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan
Pendekatan penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Pendekatan
penelitian kualitatif sering disebut pendekatan penelitian naturalistik karena
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga
sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan
untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif karena
data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

4
1.7 ETIKA DALAM PENELITIAN
Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya
dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
Rangkuman EtikaPenelitian meliputi butir-butir berikut:
Kejujuran
Obyektivitas
Integritas
Ketelitian
Keterbukaan
Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden)
Publikasi yang terpercaya
Pembinaan yang konstruktif
Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja
Tanggung Jawab Sosial
Tidak melakukan Diskriminasi
Kompetensi
Legalitas
Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik
Mengutamakan keselamatan Manusia

5
DAFTAR PUSTAKA

http://media154.wordpress.com/artikel-internet-desain-dan-web/ilmu-pengetahuan-dan-
pendekatan-ilmiah/

http://hepimakassar.wordpress.com/tag/berpikir ilmiah/

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2166092-pendekatan-ilmiah-dan-non-
ilmiah/#ixzz3CiXWCoa4

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Bisinis. Bandung :ALFABETA

ibnurusdi.wordpress.com/2013/04/06/pengertian-
penelitianhttp://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-
kualitatif/

omdermanus.wordpress.com/2011/05/09/riset-definisi-ruang-lingkup-karateristiknya

Anda mungkin juga menyukai