Anda di halaman 1dari 12

Analisis Penerapan Kurikulum 2013 di SMKN 5 Makassar Berdasarkan

Sarana dan Prasarana

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PTK

Disusun oleh :

Rahmad Hidayat Dongka 161052004010

Muhammad Ridwan 161052004002

Andi Cahyanto 161052004009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena


dengan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan
observasi kurikulum 2013 . Adapun tujuan kami menyusun laporan observasi ini
adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pengembangan kurikulum sekaligus
untuk mengetahui bagaimana pengembangan kurikulum PTK di SMKN 5
Makassar.
Dalam menyusun laporan observasi ini, kami ucapkan terima kasih kepada
Dosen pengembangan kurikulum Ibu Dr. Ir. Hj. Hasanah, M.T, serta kepada
seluruh rekan yang membantu dalam proses penyusunan laporan observasi ini,
sehingga dapat terselesaikan.
Dalam proses penyusunan laporan ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan sehingga diharapkan kritik dan saran dari pembaca, khususnya dari
dosen yang bersangkutan, rekan-rekan mahasiswa serta dari para pembaca
lainnya. Dan diharapkan saran dan kritik tersebut dapat membangun menuju
perbaikan ke arah yang lebih baik.
Semoga laporan observasi ini dapat membantu para rekan mahasiswa
serta pihak-pihak yang terkait untuk lebih memahami tentang proses
implementasi kurikulum 2013 di sekolah.

Makassar, 01 April 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus.
Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan
tercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai kegiatan
dan pola pengajaran yang dapat menentukan arah proses pembelajaran. Itulah
sebabnya, menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan suatu kewajiban bagi
guru. Berbagai pendapat mengenai kurikulum telah dikemukakan oleh para ahli
pendidikan. Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang SNP dijelaskan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Senada dengan pengertian di atas, Oemar Hamalik (1990:32) menyatakan
bahwa kurikulum adalah suatu alat yang amat penting dalam rangka merealisasi
dan mencapai tujuan pendidikan sekolah. Dalam arti luas kurikulum dapat
diartikan sesuatu yang dapat mempengaruhi siswa, baik dalam lingkungan sekolah
maupun luar sekolah. Namun, kurikulum haruslah direncanakan agar pengaruhnya
terhadap siswa benar-benar dapat diamati dan diukur hasilnya. Adapun hasilhasil
belajar tersebut haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan, sejalan
dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, relevan dengan kebutuhan sosial
ekonomi dan sosial budaya masyarakat, sesuai dengan tuntutan minat, kebutuhan
dan kemampuan para siswa sendiri, serta sejalan dengan dengan proses belajar
para siswa yang menempuh kegiatan-kegiatan kurikulum.
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa kurikulum merupakan
seperangkat pelajaran yang harus diberikan kepada siswa dengan metode tertentu
dan pengalaman belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran di bawah
tanggung jawab sekolah. Kurikulum merupakan keseluruhan hasil belajar yang
direncanakan dan di bawah tanggung jawab sekolah. Kurikulum tidak sekadar
mempersoalkan sesuatu yang diajarkan, tetapi menyangkut pula bagaimana
sebuah mata pelajaran diajarkan, diorganisasikan menjadi pengalaman bermakna
bagi siswa.
Oleh karena itu untuk mengetahui apakah kurikulum sudah dikembangkan
dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan sekolah. Kami mencoba
melakukan observasi di SMKN 5 Makassar

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengorganisasi bahan ajar Teknik KetenagaListrikan ?
2. Bagaimana kebijakan sekolah mengenai metode pelaksanaan kurikulum
2013 ?
3. Bagaimana sekolah mengkontrol pelaksanaan kurikulum 2013 ?
4. Adakah kebijakan yang dipakai dalam mengembangkan potensi guru?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dijadikan pertimbangan dalam membuat visi dan
misi.
2. Mengetahui bagaimana cara menngorganisasi bahan ajar.
3. Mengetahui bagaimana kebijakan sekolah mengenai metode pelaksanaan
kurikulum.
4. Mengetahui bagaimana sekolah mengkontrol pelaksanaan kurikulum.
5. Mengetahui adakah kebijakan yang dipakai dalam mengembangkan
potensi guru.

D. Manfaat Hasil Penelitian


Kami melakukan observasi ini untuk mengetahui sejauh mana
implementasi kurikulum yang digunakan di SMKN 5 Makassar serta bagaimana
penyusunan kurikulum di sekolah tersebut sehingga kami sebagai calon akademisi
dapat mengetahui proses penyusunan dan pengembangan kurikulum.
BAB II
METODE OBSERVASI

A. Instrumen yang Digunakan


Instrumen yang kami gunakan adalah:
1. Wawancara Terstruktur
Pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
tersusun. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi
pertanyaan yang sama.
2. Observasi
Pengamatan secara langsung ke objek penelitian dengan melihat kondisi
sekolah.

B. Teknik Analisis
Analisis dilakukan dengan kajian pustaka, yaitu membandingkan
implementasi dan pengembangan kurikulum di SMKN 5 Makassar yang telah di
observasi dengan standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan BSNP.
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN

A. Data
Data yang dapat diperoleh dalam hasil observasi meliputi Identitas
Sekolah, Visi Misi sekolah dan bidang keahlian,sarana dan prasarana, struktur
organisasi.
1. Identifikasi Sekolah
Nama Sekolah : SMKN 5 Makassar
a. NPSS : 40311969
b. Akreditasi :A
c. Alamat : Jl. Sunu No 162 Kota Makassar Provinsi
Sulawesi Selatan

Kepala sekolah
a. Nama : Andi Umar Patta S.Pd., M.Si.
b. Instansi : SMKN 5 Makassar
c. Pendidikan : S2

2. Visi Misi

Visi :
Menjadi pusat penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan teknologi
industri terkemuka di Indonesia.

Misi :

1. Menyelenggarakan pendidikan regular berdasarkan kurikulum dan standar


pendidikan nasional dengan pendekatan CBT.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan singkat (jangka pendek)
melalui program Career Centre(CC)/ Life Skill.
3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan guru dengan sistem
kemitraan dalam rangka sertifikasi kompetensi guru.
4. Mengembangkan manajemen pendidikan dan pelatihan manajemen mutu
ISO 9001:2008
5. Mengembangkan pembinaan kegiatan ekstra kurikuler sebagai penunjang
peningkatan prestasi akademik dan non akademik.

Nilai-nilai :

"Berubah Untuk Maju"

3. Sarana dan Prasarana

Keterangan

1. Kls X O 16. Lab Komp 1 31. R. Piket 47. WC Guru


2. Kls X L 17. Perpustakan/ 32.R.Pramuka/Paskibra 48. WC Laki-laki
3. Kls X BSN Warnet 33. R.Kapela/Bianglala 49. WC Perempuan
4. Kls X TKJ 18. Lab Komp 2 34. Gudang 50. Koperasi
5. Kls X MM 19. Lab Otomotif 35. Masjid 51. Kantin
6. Kls XI O 20. Lab Listrik 36. R. DKM 52. WC Perempuan
7. Kls XI L 21. Lab Busana 37. R. Satpam 53. WC Laki-laki
8. Kls XI BSN 22. Lab 38. R. UKS 54. G. Olahraga
9. Kls XI TKJ Multimedia 39. Padepokan Seni 55. Gudang Listrik
10. Kls XI MM 23. Lab TKJ 40. GreenHouse 56. Gudang
11. Kls XII O 24. R. Kepsek 41. Parkir Otomotif
12. Kls XII L 25. R. Tata Usaha 42. Mushala Guru 57. Gudang TIK
13. Kls XII 26. R. Lobi 43. WC Guru 58. R. EC
BSN 27. R. Guru 44. R. Cetak 59. Panggung
14. Kls XII TKJ 28. R. OSIS 45. R. Wakasek Terbuka
15. Kls XII MM 29. R. PMR 46. Dapur 60. Lap. Olahraga
30. R. BK/BP 61. R. Server
62. R. KPMP TIK

4. Struktur Organisasi
B. Pembahasan
Pembahasan berikut merupakan pembahasan berdasarkan atas hasil
wawancara dengan pihak SMKN 5 Makassar bersama Drs. Abd. Rajab Ketua
Jurusan Teknik Ketenaga Listrikan Pertanyaan yang diajukan merupakan
rumusan masalah dalam melakukan observasi. Berikut adalah beberapa
pertanyaan yang diajukan :

Pertanyaan : Bagaimana penyelenggaraan berbagai bahan ajar yang


diperlukan siswa dan cara pengorganisirannya seperti
apa ?

Jawaban : Berbagai bahan ajar sekarang beragam dan banyak,


ada yang dari buku, media, dan elektronik. Tetapi
yang jelas ada standar buku yang kompetensinya
sudah disetujui oleh Depdikbud, dan sekolah boleh
mencetak sendiri atau membeli dari percetakan yang
sudah diijinkan oleh Depdikbud. Tetapi semua itu
yang sudah direkomendasikan untuk kebutuhan siswa
dengan modul yang relevan, dan bahan-bahan yang
disesuaikan dengan mata pelajaran. Selain itu pihak
sekolahan juga sudah membantu dengan adanya
perpustakaan.

Pertanyaan : Bagaimana pendidik dalam mengontrol dan


memonitoring kurikulum 2013 ?

Jawaban : kalau seperti itu dari pihak sekolah yang


memonitoring adalah kepala sekolah dan yang
memonitor kurikulum sekolah bukan guru tetapi orang
yang lebih tinggi predikatnya, seperti pengawas
sekolah (supervisor)
Pertanyaan : Pengawasannya itu dilakukan secara langsung atau
bagaimana ?

Jawaban : Pengawas itu macam-macam caranya, ada yang


melihat langsung dari kurikulumnya dan
menggunakan checklist yang sesuai dengan pihak
dinas. Mengenai waktu pengecekan itu tidak pasti,
biasanya awal tahun pelajaran, tengah tahun ajaran.
Monitoring itu adalah untuk mengevaluasi dan sudah
sesuai dengan kurikulum yang diharapkan oleh dinas
pendidikan atau belum

Pertanyaan : Adakah ciri dari sekolah kejuruan yang dikhususkan


dalam kurikulumnya ?

Jawaban : Sebenarnya dalam kurikulum sudah tercover semua


ciri dan ketentuan pada sekolah kejuruan, tapi tetap
harus menggunakan patokan kurikulum pusat (BSNP)

Pertanyaan : Bagaimana Kurikulum itu terlaksana dengan baik dan


sesuai, apa saja yang perlu dimiliki pendidik?

Jawaban : Pendidik minimal sudah memenuhi standar proses,


menguasai standar penilaian, dan penyusunan bahan
ajar. Mungkin untuk meningkatkan semua itu harus
ada pelatihan atau pemberian bekal dari Depdiknas,
tetapi kalau dari sekolah sendiri sudah ada satu tahun
untuk penyegaran tentang pedoman penilaian dan
sebagainya.

Pertanyaan : Bagaimana guru memenuhi standar layak mengajar


untuk mengevaluasi ?
Jawaban : Evaluasi terjadi selama proses pembelajaran, dan
setiap guru berbeda-beda dalam melakukan evaluasi
untuk mengetahui penilaian proses belajar siswa,
tetapi bila evaluasi dari sekolah itu meliputi ujian
tengah semester, ujian akhir semester dan ujiann
praktek kejuruan.

Pertanyaan : Bagaimana SMKN 5 Makassar Menerapkan


kurikulum 2013 ?

Jawaban : Penerapan Kurikulum 2013 di SMKN 5 Makassar


sudah di terapkan sejak tahun 2013 hingga sekarang di
semua tingkatan kelas khususnya di Ketenaga
Listrikan, adapaun Paket Keahlian Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik yang masih mengacu
pada spectrum 2013
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kami menyusun laporan observasi ini, kami dapat menyusun
beberapa kesimpulan. Adapun kesimpulan yang kami dapat adalah sebagai
berikut:
1. Sekolah sudah memfasilitasi bahan ajar untuk memudahkan siswanya
dalam kegiatan belajar, mulai dari media, IT (elektronik), dan buku-buku di
perpustakaan.
2. Pendidik sebagai pelakasana kurikulum sudah memenuhi standar proses,
menguasai standar penilaian, dan penyusunan bahan ajar.
3. Sekolah sudah menerapkan sistem evaluasi dengan cukup baik, diantaranya
evaluasi dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
4. Sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013 dengan mengacu pada
Spektrum 2013

B. Saran
Hasil observasi ini diharapkan dapat ditindak lanjuti oleh para calon guru
untuk mengetahui sejauh mana implementasi Kurikulum 2013 dan acuan untuk
penggunaan spectrum 2016 yang dilaksanakan di sekolah agar sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.

Anda mungkin juga menyukai