Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA

KEDUDUKAN DAN TANGGUNG JAWAB


BENDAHARA PADA SATKER PENGELOLA APBN
(Sesuai PMK No. 162/PMK.05/2013)

Jakarta, Pebruari 2014

1
DASAR HUKUM
UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
1.

UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara


2.

UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Tanggung


3. Jawab Keuangan Negara

PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja


4. Instansi Pemerintah

PP No. 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN


5.

PMK No. 190/PMK.05/2012 Tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka


6. Pelaksanaan APBN

2
SISTEMATIKA
BAB URAIAN PASAL
I. Ketentuan Umum 1
II. Pengangkatan Bendahara 6
III. Pembebastugasan Sementara dan Pengangkatan 10
Kembali Bendahara
IV. Perberhentian Bendahara dan Penetapan Pejabat 13
Pengganti Bendahara
V. Penatausahaan Kas 15
VI. Pembukuan Bendahara 30
VII. Pemeriksaan Kas Bendahara dan Rekonsiliasi 34
Pembukuan Bendahara dengan UAKPA
VIII. Penyusunan dan Penyampaian Laporan 38
Pertanggungjawaban Bendahara dan BPP
IX. Ketentuan Penutup 47

3
BENDAHARA
1. Bendahara Penerimaan
2. Bendahara Pengeluaran
3. Bendahara Pengeluaran Pembantu
4. Bendahara Satker BLU
5. Selain Bendahara pada Perwakilan RI di
Luar Negeri

4
BATASAN TANGGUNG JAWAB BENDAHARA

1. Bendahara Penerimaan dan Bendahara


Pengeluaran secara fungsional bertanggung
jawab kepada Kuasa BUN, secara pribadi
bertanggung jawab atas seluruh uang/surat
berharga yang dikelolanya.
2. BPP bertanggung jawab secara pribadi atas
uang yang dikelolanya dan menyampaikan LPJ
kepada Bendahara Pengeluaran.

5
Batasan Tanggung Jawab Bendahara

Bendahara
Penerimaan
LPJ
Kuasa
BUN
Bendahara
BPP Pengeluaran
LPJ LPJ

- Secara fungsional bendahara bertanggung jawab kpd Kuasa BUN


- Secara pribadi bertanggungjawab atas seluruh uang/surat berharga yang dikelolanya
6
PENGANGKATAN BENDAHARA
Menteri/Pimpinan Lembaga berwenang mengangkat:

Bendahara Penerimaan dan/ Guna kelancaran dapat Dapat mendelegasikan kepada:


Pengeluaran mengangkat BPP
Setjen sbg
Koordinator

Kepala Kantor/Satker

Pengangkatan harus:
Bendahara Penerimaan Karena keterbatasan SDM
Memenuhi persyaratan Bendahara Penerimaan dan
dan/atau Pengeluaran tidak
boleh dirangkap oleh KPA,
Bendahara Pengeluaran/BPP boleh dirangkap seizin
yang ditetapkan BUN tidak boleh saling merangkap Kuasa BUN
PPSPM, PPK dan Kuasa BUN

Jika tidak ada perubahan Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP pada saat


pergantian periode tahun anggaran, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP
tahun anggaran yang lalu masih tetap berlaku

7
PENGANGKATAN BPP

Terdapat kegiatan yang lokasinya


1. berjauhan dengan tempat kedudukan
Bendahara Pengeluaran.

2. Beban kerja Bendahara Pengeluaran


sangat berat berdasarkan penilaian
Kepala Kantor/Satker.

8
Guna kelancaran pelaksanaan penerimaan, Kepala
Kantor/Satker dapat menunjuk petugas
Berfungsi untuk:
menerima uang dari wajib bayar
1. menyampaikan uang yang diterimanya kepada Bendahara
Penerimaan atau langsung menyetorkannya ke Kas Negara
atas nama Bendahara Penerimaan

Penyampaian uang oleh petugas ke Bendahara Penerimaan

2. disertai bukti penerimaan


Format bukti penyampaian dan teknis penyampaiannya
ditetapkan oleh Kepala Kantor/Satker

Lokasi penerimaan berbeda dengan lokasi tempat Bendahara

3. Penerimaan berada
Beban kerja yang berat dan tidak memungkinkan untuk
dilakukan sendiri oleh Bendahara Penerimaan

9
SYARAT PENGANGKATAN BENDAHARA

1.
1 Harus memiliki Sertifikat Bendahara
2.
2 Dalam hal proses sertifikasi belum
terlaksana, persyaratan yang harus
dipenuhi sbb:
a) Pegawai Negeri
b) Pendidikan minimal SLTA atau
sederajat
c) Golongan Minimal II/b atau sederajat

10
PEMBEBASTUGASAN SEMENTARA DAN
PENGANGKATAN KEMBALI BENDAHARA

1 Bendahara dibebaskan sementara dari jabatan


Bendahara, apabila:
a) Terdapat dugaan bahwa Bendahara telah melakukan perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun lalai sehingga
mengakibatkan terjadinya kerugian negara; atau
b) Bendahara tidak dapat melaksanakan tugasnya dalam waktu
paling singkat 3 (tiga) bulan.
2 Dalam hal bendahara dibebastugaskan sementara,
Menteri/Pimpinan Lembaga menetapkan Pejabat pengganti
sebagai Bendahara.
3 Menteri/Pimpinan Lembaga dapat mengangkat kembali
Bendahara dimaksud pada jabatannya sebagai Bendahara,
apabila:
1. Tidak ditemukan bukti perbuatan melawan hukum,
11
2. Pegawai kembali bertugas di satker lingkungannya.
PEMBERHENTIAN BENDAHARA DAN
PENETAPAN PEJABAT PENGGANTI BENDAHARA

No Pemberhentian Bendahara, jika:

1. Dijatuhi hukuman disiplin sedang atau


berat

2. Dijatuhi hukuman yang sudah


mempunyai kekuatan hukum tetap Menteri/Pimpinan Lembaga
mengganti Bendahara dimaksud
3. Diberhentikan sebagai Pegawai dan mengangkat Bendahara
Negeri baru, sesuai mekanisme diawal.

4. Sakit berkepanjangan

5. Meninggal dunia; atau

6. Mutasi/berpindah tempat kerja

12
BENDAHARA YANG DIBERHENTIKAN, WAJIB:

Menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya


1 beserta seluruh dokumen kepada Bendahara baru

Penyerahan tugas dan tanggung jawab serta dokumen pelaksanaan


tugas Bendahara didahului dengan pemeriksaan kas oleh KPA atau
2
Pejabat yang ditunjuk oleh KPA

Hasil pemeriksaan kas dan serah terima tugas dan tanggung jawab serta
dokumen pelaksanaan tugas dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan
3 Kas dan Serah Terima

Format BAP Kas dan Serah Terima


4
terstandarisasi

13
PENATAUSAHAAN KAS

Bendahara harus menatausahakan seluruh uang yang dikelolanya


Bendahara wajib menggunakan rekening atas nama jabatannya pada bank
umum/pos dan dilarang menyimpan uang yang dikelolanya pada rekening
atas nama pribadi
Penarikan uang dari rekening Bendahara menggunakan cek yang
ditandatangani oleh Bendahara dan pejabat berwenang

Penatausahaan Kas Bendahara Penerimaan


Meliputi:

Pentausahaan Kas Bendahara Pengeluaran

Penatausahaan Kas BPP

14
Penatausahaan Kas Bendahara Penerimaan (1)

1
Bendahara Penerimaan mengelola uang yang
sudah menjadi hak negara maupun yang belum
menjadi hak negara.
2
Bendahara Penerimaan menyetorkan penerimaan
negara paling lambat akhir hari kerja. Namun bisa
disetorkan hari berikutnya dalam hal:
a. Terkendala jam operasional bank/pos persepsi,
b. Penerimaan negara diterima pada hari
libur/diliburkan.

15
Penatausahaan Kas Bendahara Penerimaan (2)

3 Penerimaan negara dapat disetorkan secara


berkala dalam hal:
a. Tidak tersedia bank/pos persepsi sekota
b. Kondisi geografis tidak memungkinkan
c. Jarak tempuh lokasi bank/pos persepsi >2 jam
d. Biayanya untuk melakukan penyetoran
melebihi penerimaan yang diperoleh
4 Hal itu harus mendapat izin Kanwil DJPBN

16
Penatausahaan Kas Bendahara Pengeluaran/BPP

1
Uang yang dikelola Bendahara Pengeluaran/ BPP
meliputi:
a. UP/TUP
b. LS Bendahara
c. Pajak
d. Uang dari sumber lainnya yang menjadi hak
negara, contoh: PNBP yang dikelola Bendahara
Pengeluaran
e. Uang lainnya (TKPKN, hibah, bansos, dll)
2 Bendahara Pengeluaran/BPP dapat membayarkan

UP/TUP setelah mendapat SPBy

17
Penatausahaan Kas Bendahara Pengeluaran/BPP (2)

3 Setiap akhir hari kerja, maksimal UP/TUP yang ada di


brankas Bendahara Pengeluaran/BPP adalah Rp
50.000.000,-
4 Bila pada akhir hari kerja UP/TUP melebihi Rp

50.000.000,- maka dibuat Berita Acara Keadaan Kas.


5 Bendahara dapat memberikan Uang Muka Kerja

(selain UM Perjadin) setelah mendapat SPBy.


6 Pada akhir tahun anggaran, UP/TUP harus disetorkan

ke kas negara. Sedangkan sisa LS Bendahara disetor


paling lambat 90 hari kerja dari tanggal SP2D.

18
PEMBUKUAN BENDAHARA
New

Pembukuan Bendahara berdasarkan dokumen


sumber dengan menggunakan aplikasi yang dibangun SiLaBI
Sistem Laporan
oleh DJPBN. Bendahara Instansi

Dalam hal tidak memungkinkan maka bisa dengan manual tulis


tangan/komputer

Pembukuan mencakup seluruh uang yang ada pada satker tersebut

Pembukuan dilakukan pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu dan Buku
Pengawasan Anggaran

19
PEMERIKSAAN KAS BENDAHARA

Pemeriksaan dilakukan oleh KPA/PPK atas nama KPA/PPK


1

Pemeriksaan kas dilakukan dalam hal: terjadi pergantian bendahara,


dilakukan rekonsiliasi dan sewaktu-waktu
2
Hasil pemeriksaan kas dituangkan dalam Berita Acara dan memuat:
kesesuaian kas tunai di brankas dan rekening dengan pembukuan,
3 penyetoran penerimaan negara/pajak, penjelasan atas selisih

Pemeriksaan Kas dilakukan minimal sekali dalam sebulan


4

20
LPJ BENDAHARA

Bendahara harus menyampaikan LPJ Bendahara kepada: Kuasa


BUN (KPPN), Menteri/pimpinan lembaga, BPK

LPJ Bendahara disusun berdasarkan pembukuan yang dilakukan


Bendahara dan ditandatangani olek Bendahara dan KPA/PPK

LPJ Bendahara menyajikan:


a. Keadaan pembukuan;
b. Keadaan kas akhir bulan;
c. Hasil rekonsiliasi internal;
d. Penjelasan atas selisih.
21
LPJ BENDAHARA (2)

Penyampaian LPJ Bendahara ke KPPN paling lambat tanggal 10 bulan


berikutnya dengan dilampiri:
a. Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi
b. Salinan rekening koran
c. Daftar Saldo Rekening
d. Daftar Hasil Konfirmasi Surat Setoran Penerimaan Negara

Dalam hal tanggal 10 hari libur maka penyampaiannya pada hari kerja
sebelumnya.

22
VERIFIKASI LPJ Bendahara

KPPN melakukan verifikasi atas LPJ Bendahara yang


diterima dan menyusun Daftar LPJ Bendahara
kemudian menyampaikannya ke Kanwil DJPBN
paling lambat 15 hari kerja

Kanwil DJPBN menerima Daftar LPJ Bendahara dari KPPN


untuk disusun Rekapitulasi LPJ Bendahara per Bagian
Anggaran tingkat Wilayah dan disampaikan ke Dit. PKN
paling lambat 20 hari kerja

Dit. PKN menyusun Rekapitulasi LPJ


Bendahara per Bagian Anggaran tingkat
Nasional

23
Laporan (a)

Buku Bendahara Penerimaan

Buku Kas Umum

BP Kas
Buku Pembantu
BP ..

Buku Pengawasan
Anggaran
Pendapatan

24
Laporan (b)

Buku Bendahara Pengeluaran

Buku Kas Umum

Kas
Buku Pembantu BPP
Uang Muka/Voucher
Uang Persediaan
LS Bendahara
Lain-Lain
Buku Pembantu Pajak

Buku Pengawasan Anggaran


Belanja

25
Laporan (c)

Buku Bendahara Pengeluaran Pembantu

Buku Kas Umum BPP

Kas
Buku Pembantu Uang Muka/voucher
LS Bendahara
Lain-Lain
Buku Pembantu Pajak

Buku Pengawasan Anggaran


Belanja

26
Laporan (d)

Berita Acara
Berita Acara Pemeriksaan Kas Bendahara
Penerimaan
Berita Acara Pemeriksaan Kas Bendahara
Pengeluaran
Berita Acara Pemeriksaan Kas Bendahara
Pengeluaran Pembatu
Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi
Bendahara Penerimaan
Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi
Bendahara Pengeluaran
Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Serah Terima
Bendahara Penerimaan
Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Serah Terima
Bendahara Pengeluaran
Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Serah Terima
Bendahara Pengeluaran Pembantu

27
Laporan (e)

LPJ Bendahara

LPJ Bendahara Penerimaan


Daftar Rincian Kas di Rekening Bendahara
Penerimaan
LPJ Bendahara Pengeluaran
Daftar Rincian Kas di Rekening Bendahara
Pengeluaran
LPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu

28
ALUR LPJ BENDAHARA

Sekjen K/L LKK/L Rekon LKPP

Pembinaan

Verifikasi KanPus
Satker KPPN Kanwil
DJPBN

BPK

29
Ketentuan Penutup PMK
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tentang Tata Cara Penatausahaan
Dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Perdirjen Perbendaharaan No. 47/PB/2009 tentang Petunjuk


Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Kementerian
Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja, dicabut dan telah diganti
dengan Perdirjen No. PER-3/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis
Penatausahaan, Pembukuan dan Pertanggungjawaban Bendahara
pada Satuan Kerja pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara serta Verifikasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
30
Terima Kasih
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Direktorat Pengelolaan Kas Negara

Gedung Prijadi Praptosuhardjo I, Lt. 4,


Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta
(021) 345-6547, (021) 344-9230 Ext 5421
Faksimile : (021) 345-9619
31

Anda mungkin juga menyukai