Anda di halaman 1dari 18

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN

A. Sikap Seorang Wirausahawan


Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking).
Respons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan,
tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan.
Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, bersifat prestatif dan tidak
mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (think for the future, not the past),
ia tidak mau hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat.
Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor).
Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin
maju.

B. Perilaku Seorang Wirausahawan


Perilaku dan sifat tidak bisa dipisahkan untuk menjadikan lebih sempurna karena
kedua-duanya memilliki karakteristik yang berbeda. Sikap itu cara pandang dan pola pikir
(mindset) atas hal-hal yang dihadapinya, seperti rasa takut, kesulitan, cobaan, kritikan, saran,
tekanan, dan hambatan yang mendasari sebuah tindakan. Sedangkan perilaku adalah
tindakan (act) dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh.
Kedua-duanya masuk menjadi ciri-ciri dan karakteristik wirausaha yang cerdas.
Perilaku juga dapat disebut sebagai langkah dan tindakan yang ia lakukan untuk menghadapi
dan menyiasati pekerjaan sehari-hari.
1. Perilaku wirausaha secara individu
Teguh pendiriannya.
Selalu yakin dengan apa yang ia kerjakan dan lakukan, sehingga terkadang
cenderung keras kepala tetapi sebenarnya mempunyai konsep dan alasan yang
kuat dalam melakukan sesuatu.
Berperilaku profesional dalam arti punya tanggung jawab, komitmen tinggi,
disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, serta jujur dan terbuka.
Optimis dalam segala perilaku yang ia lakukan.
2. Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan
Berpenampilan rapi dan ingin disukai oleh setiap orang.
Berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainya.
Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang baik.
Menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, dan pelanggannya.
Pandai bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga banyak orang yang
senang dengannya.
3. Perilaku wirausaha dalam pekerjaan
Berorientasi pada tujuan dan tetap berkeinginan kuat pada hasil yang sempurna.
Gila kerja (workholic) dan bekerja dengan baik sehingga tidak menyukai
kelemahan (perfectionist)
Tidak suka menunda pekerjaan dan selalu ingin cepat diselesaikan.
Haus akan prestasi sempurna (excellence)
Tuntas dalam mengerjakan tugas.
4. Perilaku wirausaha dalam menghadapi resiko
Mengevaluasi resiko dan dampaknya terlebih dahulu.
Mencari keputusan yang tepat dan optimal.
Tidak takut terhadap resiko karena ia kuat dalam hal intuisinya.
Waspada dan antisipatif sehingga selalu berperilaku proaktif.
5. Perilaku wirausaha dalam kepemimpinannya (leadership)
Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan
Perilakunya hati-hati karena menjadi contoh bagi yang lain.
Membuat karyawan tenang dalam menjalankan pekerjaan dan tugasnya.
Mempunyai karisma dan berjiwa besar.
Ketereampilan Wirausahawan
Untuk sukses di dunia usaha, seorang wirausaha itu harus cerdas dan termpil, seperti
layaknya seorang samurai yang bukan hanya tahu ilmu pedang saja tapi juga terampil
menggunakannya serta kreatif dalam setiap gerakan manuvernya. Keterampilan yang perlu
dimiliki oleh seorang wirausahawan adalah :

C. Keterampilan Wirausahawan
1. Keterampilan dasar
Keterampilan dalam memimpin
Keterampilan memotivasi tim dan membangun tim yang kuat (team building).
Keterampilan mengorganisasi tim
Keterampilan mengatasi konflik.
Keterampilan berkomunikasi.
2. Keterampilan khusus
Keterampilan menjual (selling skill)
Keterampilan teknis (untuk produksi)
Contoh : usaha restoran butuh keterampilan memasak
Usaha properti butuh keterampilan membangun
Usaha bengkel butuh keterampilan mekanika
Keterampilan mengoperasikan komputer dan teknologi informasi yang
sekarang sudah menjadi kebutuhan penting dan bahkan sebagai syarat
penting.
Keterampilan menyusun konsep.

Masih banyak lagi keterampilan dasar dan khusus yang diperlukan oleh pengusaha
(wirausahawan) untuk sukses tetapi jangan berpikir bahwa itu semua harus dipunyai secara
bersamaan sekarang ini. Berbagai keterampilan itu bisa dimiliki secara beertahap sesuai
dengan skala prioritas mana yang lebih penting dan mendesak (urgent) dalam bisnis anda.

SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

A. Belajar Itu Untuk Hidup, Sukses Adalah Prestasi


Nilai adalah tolak ukur prestasi suatu proses belajar, bekerja, berpikir dan berusaha.
Jadi, belajar adalah proses perjalanan anda. Sudah sejauh mana proses perjalanan anda? Bila
kehidupan kita dilihat dari proses tahapan belajar, kita bisa membaginya menjadi dua proses
belajar, yaitu belajar untuk ingin tahu (belajar dikampus) dan belajar untuk sukses (belajar
di dunia baru setelah lulus kuliah seperti bekerja atau berwirausaha). Oleh karena itu jangan
pernah berpikir bahwa belajar terjadi hanya ketika duduk dibangku kuliah. Sebab anda harus
mempunyai siklus positif yang diawali dari belajar mencoba dan terus mencoba lagi. Merujuk
pada pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu harus mengejar prestasi baik
saat duduk di bangku kuliah, bekerja maupun berwirausaha. Sikap dan perilaku kerja
prestatif adalah cikal bakal dari proses meraih kesuksesan.

B. Belajar Bermimpi Lalu Mencoba Sebagai Langkah Awal Sikap Dan Perilaku Prestatif
Impian (dream) dan berani bermimpi adalah langkah awal sebelum sukses. Tidak ada
orang yang sukses yang tidak berani bermimpi, dan punya mimpi tetapi tidak memiliki soul
atau jiwa jika tidak diisi dengan hasrat atau keinginan untuk mewujudkannya. Dengan
mempunyai semangat akan menjadikan mempi anda memiliki kekuatan, yaitu the power of
dream. Inilah yang mengawali sikap dan perilaku kerja prestatif. Diawali sebuah mimpi
sebagai sumbunya, diisi oleh semangat sebagai lilinnya serta hasrat untuk maju dan terwujud
sebagai api yang membakar gairah anda.
Ada 4 jenis dan tipe orang dalam melihat kesuksesan seseorang. Banyak yang ingin
sekses tapi tidak siap untuk ikut berlomba. Sukses adalah piala yang diperebutkan oleh orang
banyak, tetapi tanpa ikut 'perlombaan kesuksesan'. Keempat jenis itu adalah:
1. Jenis yang tidak mau bermimpi. Ia menghindari kerja keras tetapi ingin sukses
(malas)
2. Jenis penonton. Ingin sukses dan bermimpi tetapi tidak mau kerja keras
3. Jenis follower atau peserta. Sudah punya mimpi dan ingin sukses tetapi belum lomba
untuk sukses mampu mewujudkan karena belum mempunyai sikap dan perilaku
kerja prestatif
4. Sang juara atau the champion. Sudah pasti punya mimpi, hasrat, ingin suksesnya
kuat, merencanakan, dan terus mencoba serta berpikir kreatif untuk menjadi yang
terbaik.

SEMANGAT WIRAUSAHA

Semua kegiatan kita sehari-hari juga memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan pola
kerja dalam penerapan kewirausahaan. Jadi, pola pikir dan pola kerja kewirausahaan mirip
dengan kegiatan hidup kita sehari-hari. Faktor Semangat Itu Penting dalam Berwirausaha.

A. Apa itu Semangat Kewirausahaan


Semangat dan gairah merupakan hal yang menarik untuk dijelaskan secara lebih
detail. Tampaknya sama namum intinya berbeda.
Semangat : energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat
untuk mencapainy, yaitu adanya unsur manfaat dan tujuan.
Gairah : energi yang diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada unsur
kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya (love). Jadi, bukan semata-mata karena manfaat
dan tujuannya saja.
Sumber energi yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan apapun
adalah mempunyai semangat (ada harapan) dan gairah untuk mengerjakannya. Kunci
penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan itu bisa disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu :
1. Figur bagi seseorang guna membangkitkan semangat karena melihat orang itu
sukses dan kaya, maka ia ingin menjadi seperti orang itu.
2. Suka mencari tantangan baru untuk mencptakan gairah, yaitu cinta akan
kewirausahaan.
3. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan (survive) dan hidup.
4. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi; tidak ingin miskin
selamanya.
5. Mengalami kegagalan dalam meniti karier pekerjaan dan mengambil jalan pintas
untuk semangat menjadi wirausahawan.
6. Memang cita-cita sejak kecil untuk menjadi wirausahawan.
7. Kenyamanan dan financial freedom-nya.

B. Kegagalan Orang Meraih Prestasi


Banyak orang yang mudah gagal, takut gagal, dan tidak berkeinginan untuk
mewujudkan cita-citanya agar hidupknya menjadi lebih baik lagi cenderung mengeluh,
menyalahkan orang lain, dan menghibur dirinya bahwa dirinya memang diharuskan hidup
miskin. Padalah itu hanya pikiran mereka saja. Tidak benar anda tidak bisa sukses. Kegagalan
orang dalam meraih kesuksesan berawal dari apa yang ia pikirkan atau cenderung negatif.

C. Apa Kuncinya agar Memiliki Semangat Kewirausahaan


Kunci sukses dalam membangun semangat kewirausahaan adalah tidak takut gagal
dan jangan mengenal arti gagal dalam kamus hidup anda. Bila kita takut gagal, artinya
semangatnya akan turun sebanding dengan besarnya rasa takut untuk gagal. Semangat dan
gairah yang dibekali pola pikir merupakan kunci kemajuan usahanya didukung dengan sikap
bekerja yang efektif dan efisien.

BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN

Sikap kerja yang efektif dan efisien harus dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam
mewujudkan bisnisnya menjadi bisnis yang punya standarisasi sistem operasional yang
berorintasi pada mutu.

A. Efisiensi
Efisiensi berarti sebuah hasil telah dicapai dan diwujudkan melalui perencanaan dan
pengelolaan yang optimal dengan mengutamakan alat yang tepat, biaya yang lebih rendah
sesuai rencana atau penekanan pada waktu penyelesaian yang lebih cepat. Bila dirincikan
secara lebih jelas lagi, efisiensi itu berorientasi pada salah satu atau beberapa aspek berikut
ini :
1. Pencapaian target biaya yang dikeluarkan masih di bawah rencana. Berarti ada
selisih antara target denga ralisasi biaya yang kita sebut efisiensi.
2. Proses yang dipilihnya lebih terfokus pada penggunaan alat, dengan cara dan taktik
yang diperhitungkan dengan baik dan matang agar diperoleh hasil yang maksimal.
3. Pencapaian target tunggal dari aspek waktunya lebih cepat dari target yang
direncanakan untuk menghasilkan target penjualan yang sesuai dengan yang
diinginkan, yaitu aspek biaya atau aspek waktunya.

B. Efektivitas
Pemikiran yang efektif itu lebih berorientasi pada penggabungan dari aspek-aspek
dibawah ini yang dikategorikan dan disinergikan untuk mencapai tujuannya sejara optimal,
yaitu :
1. Kualitas yan baik (quality)
2. Waktu yang tapat (time)
3. Biaya yang optimal (cost)
4. Sistem yang benar
5. Metode kerja sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan (SOP)
6. Alat yang benar dan tapat

Prinsip kerja yang efektif adalah prinsip kerja yang mengutamakan 4 hal utama
pencapaian kerja, yaitu :
1. Ketepatan (accuracy): tepat waktu, sasaran, kualitas, dan biaya yang direncanakan
atau dianggarkan.
2. Kecepatan (speed): cepat dalam proses pengerjaannya dan waktu yang digunakan
dalam menyelesaikannya.
3. Hemat (efficiency): hemat biaya.
4. Keselamatan dan keamanannya (safety): faktor keselamatan dan keamanan itu
sangat diperlukan.

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

Kepemimpinan mengandung 4 faktor kemampuan utama yang perlu dibangun,


dibentuk, dan diberdayakan dengan baik, yaitu:
1. Kemampuan memotivasi dan menjadi contoh bagi orang lain
2. Kemampuan memimpin, memengaruhi, mendistribusikan kekuasaan (wewenang),
dan memberdayakan anggotanya.
3. Membangun tim dan kerja sama kelompoknya.
4. Kemampuan berkomunikasi dan bernegoisasi untuk mengatasi konflik.

A. Apa Bedanya Manajemen dan Leadership


Sebuah usaha tidak akan berkembang bila tidak ada tujuan (visi dan misi) dan
pengorganisir yang memengaruhi perilaku karyawan dan kegiatannya agar bisa
mewujudkan tujuan anda. Kemampuan itu adalah kemampuan manajerial dan kemampuan
memimpin (leadership).
Seorang wirausahawan adalah seorang pemimpin dan di manapun dia berada,
wirausahawan mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya
kepada para pengikutnya, yaitu bawahan-bawahannya. Kepemimpinan terkadang diartikan
sebagai pemegang kekuasaan (power), otoritas, dan pembuat keputusan serta membuat
inisiatif agar tujuan organisasi bisa tercapai dengan baik.
Perbedaan kepemimpinan (leadership) dan manajemen (management) terdapat pada
cara dan kegiatan serta kemampuannya untuk mewujudkan sebuah tujuan. Perbedaan itu
bisa dilihat dalam uraian berikut ini:
1. Manajemen. Suatu kegiatan, cara, dan proses untuk mengorganisir,
mempromosikan, merencanakan, dan mengendalikan sehingga tujuan kelompok
atau organisasi bisa tercapai dengan baik. Singkatnya adalah sebagai proses
pencapaian tujuan organisasi melalui usaha orang lain.
2. Manajer. Orang yang senantiasa memikirkan kegiatan manajemen untuk mencapai
tujuan organisasi orang lain atau bawahannya termasuk pengikutnya.
3. Kepemimpinan. Kemampuan (seni dan ilmu) orang yang berusaha untuk
memengaruhi perilaku.
4. Pemimpin. Orang yang mempunyai kemampuan (seni dan ilmu) kepemimpinan.

Jadi, seorang manajer juga seorang pemimpin tetapi seorang pemimpin belum tentu
seorang manajer.

B. Sifat Umum Keberhasilan Kepemimpinan


Adapun sifat umum yang memengeruhi keberhasilan kepemimpinan di sebuah
organisasi, yaitu :
1. Mempunyai kecerdasan. Pada umumnya kecerdasan seorang pemimpin yang
berhasil lebih tinggi dari orang yang dipimpinnya, namun gap-nya tidak terlalu besar
bila dibanding dengan pengikutnya.
2. Hubungan dengan orang lain (interpersonal). Kemampuan menjalin hubungan
dengan orang lain sangat penting bagi seorang pemimpin dalam tujuannya untuk
mengarahkan, membimbing, dan memengaruhi agar tujuan organisasi bisa tercapai.
3. Kedewasaan. Kepribadian yang bijaksana, tidak emosional, berpikiran positif,
matang, dan bisa menjadi figur adalah modal penting dari seorang pemimpin untuk
mencapai tujuannya.
4. Motivasi orang lain. Tanpa kemampuan untuk menciptakan semangat kerja yang
tinggi, gairah dan motivasi bagi orang lain, pemimpin yang tidak mempunyai
kemampuan ini sulit mencapai tujuannya.
5. Motivasi diri sendiri. Kemampuan memotivasi diri sendiri sangat penting sebelum
memotivasi orang lain.
6. Sikap dan perilaku. Sikap dan perilakunya menjadi contoh bagi orang lain sehingga
secara tidak langsung tindakannya diikuti orang lain.
7. Integritas tinggi. Ia selalu menjaga integritas (menyatunya tindakan, pikiran, sikap,
dan perilaku) dan menjaga kesatuan kelompok agar tetap utuh sehingga ia rela
berkorban demi kelompok dan tujuannya.
8. Humoris. Belajar humor itu penting untuk meredakan ketegangan dan menambah
semangat. Seorang motivator harus bisa mengatur irama dan situasi agar semangat,
gairah, dan suasana tetap terjaga dengan baik.
9. Komitmen tinggi. Menjaga komitmen dari apa yang ia ucapkan, tegaskan, dan
nyatakan itu semua pentingnya dalam menjaga harga dirinya sehingga komitmen
dan integritas itu menyatu dalam harga diri.

Jadi, seorang wirausahawan yang hebat juga merupakan seorang pemimpin yang
handal. Untuk itu kita perlu mengulas pentingnya faktor-faktor seperti :
1. Mengelola dan mengambil resiko
2. Sikap pantang menyerah
3. Kemampuan mengatasi konflik
4. Menentukan visi dan misi usaha
5. Berani mengambil resiko

SIKAP PANTANG MENYERAH ADALAH MODAL UNTUK SUKSES

A. Semangat pantang menyerahlah yang bisa mewujudkan impian Anda


Perjalanan menuju sukses itu begitu panjang dan terjal. Anda butuh semangat
pantang menyerah dan kreativitas sebagai kemudi kapal bisnis anda. Bagaimana
menciptakan semangat pantang menyerah sehingga kita bisa memilikinya? Caranya adalah
sebagai berikut:
1. Miliki prinsip hidup. Contoh:"hidup hanya sekali, untuk itu harus jangan tanggung-
tanggung sukses".
2. Keinginan kuat untuk berhasil terus dilatih dengan menciptakan kesuksesan kecil di
setiap hari.
3. Keuletan itu harus anda miliki dengan berpikir bahwa sukses itu tidak ada yang
instan.
4. Nyatakan cita-cita anda dalam tullisan yang ditempelkan pada tempat yang sering
anda lihat setiap hari agar tetap termotovasi.
5. Persepsi tentang kegagalan diubah menjadi citra positif karena kegagalan itu adalah
bagian dari sebuah permainan.
6. Rencanakan resiko dari kegagalan itu tidak begitu besar nilainya atau kecil sehingga
anda masih punya cadangan dana yang besar untuk memulai kembali tetapi harus
belajar dari pengalaman.
7. Sikap pantang menyerah itu harus dilatih, bukan tercipta dengan sendirinya.

KOMPETENSI DIBIDANGNYA DAN KOMITMEN YANG KUAT ADALAH KEMAMPUAN


YANG DIBUTUHKAN

Faktor utama untuk membangun sebuah komitmen diri dalam membangun


kesuksesan adalah kompetensi. Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, dan kualitas individu yang meliputi sikap, pola kerja, pola pikir, semangat
inovasi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Jadi,
seorang wirausahawan juga harus memiliki keterampilan-keterampilan lain untuk
menunjang kempetensi dibidang bisnis yang meliputi :
1. Keterampilan manajerial (managerial skill). Digunakan untuk merencanakan,
melaksanakan, dan mengorganisir suatu pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
2. Keterampilan konseptual (conseptual skill). Keterampilan dalam merancang suatu
rencana, menyusun konsep, dan visi serta misi agar punya arah yang jelas.
3. Keterampilan mengelola sumber daya manusia (human skill). Keterampilan
memahami orang lain, berempati, berkomunikasi, memotivasi, memberi contoh, dan
menjadi teladan bagi orang lain serta berelasi dengan pelanggan dengan baik.
4. Keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan (decision making
skill). Dalam proses menuju kesuksesan, seseorang tidak luput dari masalah. Oleh
sebab itu, kompetensi wirausaha salah satunya adalah mengambil keputusan yang
tepat.
5. Keterampilan mengelola waktu (timing management skill). Dalam mewujudkan
rencana kerja yang begitu padat, kita harus pandai-pandai mengelola waktu agar
optimal dalam arti efisiensi dan efektif.
6. Keterampilan teknis (technical skill). Dalam setiap jenis bisnis, pasti ada
keterampilan teknis yang diperlukan sebagai keterampilan intinya (specialist skill).

Kemampuan intelektual entrepreneur adalah tingkat pengetahuan yang tinggi


dimiliki seseorang dalam usahanya untuk meraih kesuksesan. Oleh karena itu kompetensi
tanpa komitmen tidak akan ada artinya karena tidak bisa melakukan pekerjaan dengan
tuntas dan berkualitas.

B. Faktor-Faktor yang Menunjukkan Komitmen yang Tinggi


Adapun faktor-faktor penting yang menunjukkan seseorang berkomitmen tinggi
terhadap pekerjaannya adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai dedikasi. Ada unsur dedikasi yang kuat terhadap pekerjaannya sebagai
wirausaha, sehingga ia tidak menganggap wirausaha hanya sekedar mencari
keuntungan semata tetapi juga membantu orang lain dan menjadi bagian dari amal
baik.
2. Mencintai pekerjaannya. Wirausaha merupakan sebuah perjalanan panajang yang
terjal dan penuh hambatan yang harus dilalui dengan hati yang tenang dan penuh
kegembiraan agar tidak mudah putus asa.
3. Ingin menjadi contoh bagi yang lain. Tanpa keinginan berbagi, memberi nafkah untuk
orang lain, dan menjadi contoh bagi anak-anaknya, istri, keluarga, dan teman-
temannya maka seorang wirausaha sulit untuk tetap berkomitmen.
4. Tidak ingin menjadi seorang pengecut. Tidak ada seorang pengecut yang berhasil
dalam mewujudkan impiannya dan juga tidak ada seorang wirausahawan yang
berhasil karena mempunyai kepribadian seorang pengecut.
5. Profesionalisme membuat ia selalu memegang janjinya. Memegang janji dan tidak
plin-plan adalah ciri-ciri kepribadian seorang wirausahawan yang sukses.
6. Berorientasi pada mutu hasil kerjanya. Untuk tetap menjaga komitmen dalam
berwirausaha, salah satu caranya adalah berorientasi pada mutu kerja yang prima,
bukan asal-asalan.
7. Selalu bisa mengendalikan dirinya. Dalam situasi apapun, seorang wirausaha harus
bisa mengendalikan diri terhadap kritikan, ceercaan, tekanan, teguran, komplain,
protes, dan pengeruh negatif dari lingkungan terdekatnya.
8. Tekun dan ulet dalam bekerja. Keuletan dan ketekunan dalam bekerja, terus
menghadapi masalah dengan tenang, serta tetap waspada merupakan medium
untuk tetap menjaga komitmen yang tinggi meskipun dalam kondisi terpuruk.

C. Menerapkan Perilaku yang Mendukung Komitmen yang Tinggi


Sikap dan perilaku yang penting agar bisa membantu mewujudkan komitmen yang
tinggi dalam berwirausaha adalah:
1. Sikap tepat waktu untuk membangun disiplin diri (discipline building)
2. Sikap tepat janji, karena janji adalah utang yang harus ditepati
3. Sikap kerja bermutu dan berorientasi pada hasil yang bermutu tinggi.
4. Sikap memberi dan mau membimbing orang lain.

D. Jenis Komitmen dalam Berwirausaha


Ada beberapa jenis komitmen yang berbeda dalam berwirausaha. Komitmen-
komitmen itu adalah :
1. Komitmen terhadap diri sendiri (individual commitment). Hal yang pentiing dalam
membangun semangat wirausaha dan tetap fokus pada tujuan adalah tetaplah
berpegang pada komitmen diri sendiri, yaitu komitmen untuk :
Mewujudkan cita-cita atau mimpi
Keluar dari kemiskinan
Ingin hidup lebih baik dari sekarang
Tidak mau menjadi orang biasa-biasa saja
2. Komitmen pada keluarga (family commitment). Sesuatu yang penting saat kita
berkeluarga nanti adalah tidak mau membuat hidup keluarga menjadi susah dan
mengalami kesulitan, sehingga berkomitmen kepada keluarga adalah lapisan kedua
agar komitmen terhadap diri sendiri semakin kuat, tebal dan teguh.
3. Komitmen pada visi bisnis. Komitmen terhadap visi bisnis adalah komitmen
perwujudan atau pendamping dari komitmen individu agar komitmen individu dan
komitmen keluarga bisa diwujudkan dalam kegiatan bisnis.
4. Komitmen pada orang yang mempercayai (trust bulding commitment). Berkomitmen
kepada orang yang telah percaya, mengikuti, dan bergabung di dalam unit bisnisnya.
Misalkan komitmen kepada :
Investor yang telah mempercayainya
Partner bisnis
Seluruh staf, karyawan, dan manajer-manajernya
Mitra usaha
5. Komitmen kepada orang menghidupkan bisnisnya, yaitu konsumen (commitment to
cotumers). Komitmen kepada konsumen atau pelanggan adalah komitmen terhadap
mutu produk.
6. Komitmen terhadap lingkungan (enivronment commitment). Tetap berkomitmen
yang baik terhadap kelestarian alam dan ingin selalu menjaga lingkungan tetap asri
adalah komitmen dari wirausahawan yang sukses dan disegani.
7. Komitmen terhadap aspek sosial masyarakat (social commitment). Banyak usaha
yang terus didukung oleh masyarakat sekitar dan seluruh aspek sosialnya karena
sang wirausahawan mempunyai terhadap masyarakat dan lingkungan sosial.
8. Komitmen terhadap etikabisnis (ethic commitment). Komitmen terhadap etika kerja
yang baik dan menjunjung tinggi moral yang baik akan didukung oleh banyak pihak
termasuk pesaing anda.
9. Komitmen kepada Sang Maha Pencipta (commitment for God). Suatu hal yang tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa keberuntungan juga datang dari yang di atas, yaitu Tuhan
Yang Maha Esa. Tanpa sang Pencipta niscaya bisnis kita tidak diberi karunia dan
ridho.
10. Membuat, Mempersiapkan, dan Memulai Bisnis Baru
MEMULAI DAN MENYIAPKAN SEBUAH BISNIS BARU

Dengan teori ketidaksempurnaan, inspirasi dan kreativitas anda akan muncul. Ada
beberapa faktor yang perlu anda pertimbangkan dalam memulai sebuah bisnis, yaitu :
1. Pasar
Apakah inspirasi anda mampu diserap pasar?
Seberapa besar daya serapnya? Seberapa lama kontunuitasnya?
Dan masih banyak lagi
2. Persaingan
Apakah inspirasi tersebut mudah dilakukan oleh orang lain?
Apakah tren perubahannya sangat cepat?
Apakah faktor size (modal) sangat menentukan keberhasilan peluang untuk
tetap bertahan?
Apakah anda mampu mengatasi kelemahan-kelemahan dari peluang yang akan
anda sempurnakan?
3. Individu
Apakah anda mampu membuatnya?
Apakah anda bisa memenuhi fakto-faktor di atas?
Galilah semua keunggulan dan kelemahan yang anda miliki untuk
mewujudkan peluang itu.

Memulai dengan Cara yang Salah, Karena Anda Mempunyai Motto Bisnis yang salah.
Ketika anda memiliki motto bisnis yang salah, anda telah:
1. Mengecilkan arti bisnis anda sendiri. Dengan berkata bahwa bisnis anda adalah bisnis
yang "kecil-kecilan", anda telah mengecilkan arti bisnis anda.
2. Mendemotivasikan diri anda. Seharusnya anda memotivasi diri anda sendiri karena
tidak ada orang lain yang akan memotivasi diri anda.
3. Mengindikasikan bahwa diri anda belum yakin terhadap bisnis tersebut. Bila anda
yakin dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi bahwa bisnis anda akan
berkembang, maka semua orang akan tertarik untuk mendengar kemudian mencoba
melakukan relationship dengan anda dan memanfaatkan anda. "sell your business
as soon as possible. Be confident!
4. Menutup "networking" anda sendiri atau kesempatan yang lain. Dengan mengecilkan
arti bisnis anda, orang lain tidak akan tertarik pada bisnis anda, sementara anda
ingin membesarkannya. Jadikanlah orang lain sebagai "corong" atau "influencer"
bagi bisnis anda, atau bila perlu "provocator" untuk memajukan bisnis anda kepada
orang lain lagi yang ia kenal, misalnya saudaranya, temannya, orangtuanya, dan lain-
lain.
5. Menunjukkan bahwa anda tidak mempunyai "selling skill". Perkataan anda
menunjukkan bahawa anda tidak mampu menjual bisnis anda (produk) kepada
orang lain. Kunci bertumbuhnya suatu usaha ialah "how to sell your business".

Juallah bisnis anda sedini mengkin untuk menciptakan ketertarikan orang atas
pelayanan anda.

MEMUTUSKAN UNTUK MENJADI ENTREPRENEUR

A. Memutuskan untuk Menjadi Entrepreneur


Tanda-tanda bahwa anda harus mulai segera mengambil keputusan untuk menjadi
entrepreneur (pengusaha) adalah bila :
1. Anda selalu menelurkan ide-ide kreatif dan gagasan yang brilian untuk orang lain,
teman, atau saudara.
2. Anda merasa lelah bekerja dan terus bekerja sehingga sudah bosan diperintah terus
tentang apa yang harus anda kerjakan: harus ini, ke sana, target, dan target datang
seperti air bah.
3. Tiba-tiba anda melihat sesuatu yang berbeda dari teman Anda.
4. Tingkat keingintahuan anda sangat tinggi dalam menghadapi masalah atau suatu
kejadian.
5. Karier anda berjalan di tempat atau sedikit harapan untuk berkembang, dan usia pun
telah merambat naik di atas 40 tahun, tetapi posisi puncak tinggallah mimpi.
6. Anda bukan tipe pegawai yang harus berangkat pagi dan pulang sore. Anda merasa
bahwa tidak ada pengembangan bakat atau kemampuan yang lebih berarti dari pada
sesuatu pekerjaan yang monoton dan itu-itu saja.
7. Anda ingin membuktikan diri bahwa ada tantangan baru di luar yang lebih menarik
dibandingkan bekerja.
8. Anda tidak ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja.

B. Kapan Anda Harus Memutuskan untuk Menjadi Entrepreneur


Banyak alasan di mana orang ingin segera memutuskan untuk menjadi seorang
pengusaha (entrepreneur), tetapi belum tahu kapan. Sekarang anda tahu waktunya, yaitu :
1. Sudah bosan bekerja. Monoton dan kelelahan karena tidak mengalami perubahan
2. Ingin kaya secara materi. "jalan hidup bahagia adalah menjadi kaya". Itulah
perkataan orang yang ingin kaya secara materi sehingga menjadi seorang
pengusaha.
3. Cita-cita dari kecil atau impiannya. Pengalaman yang membekas setelah ikut orang
tua, melihat tetangga, saudara atau orang lain yang hidup lebih baik setelah sukses
menjadi pengusaha juga mendorong seseorang untuk menjadi pengusaha.
4. Ingin hidup lebih bebas. Bekerja itu mempunyai batas waktu dan gerakannya
terbatas. Oleh karena itu, pekerja harus mengikuti perintah dari atasannya.
5. Terpaksa: "take it or leave it" (mengaggur) atau dipaksa menjadi entrepreneur. Ada
juga orang yang terpaksa sehingga menjadi seorang pengusaha. Ia tidak diterima
bekerja di mana pun, walaupun itu adalah keinginannya. Dan, ketika ditawari atau
didesak untuk menjadi seorang pengusaha dengan diberi modal, mau tidak mau ia
pun menerimanya. Maka jadilah ia seorang pengusaha.

Lima K (5K) Kunci Keberhasilan Smart and Good Entrepreneur. Entrepreneur yang
sukses rata-rata mempunyai karakteristik yang terdiri dari unsur 5K, yaitu:
1. Keberanian (yang SMART). Tidak sembarang orang berani. Ada empat tipe
pemberani, yaitu berani karena nekat, agak nekat, hati-hati, atau berani karena
smart. Keberanian seseorang itu ditentukan oleh kemampuannya untuk mengatasi
rasa takurnya sendiri dan juga pikirannya. Itulah yang disebut keberanian.
2. Kemampuan (credibility). Selain kemampuan untuk mengatasi rasa takutnya, para
entrepreneur yang sukses juga mempunyai kemampuan yang sebenarnya, yaitu :
Strategic concept
Skill (selling, communication, negotiation, leadership, and personality)
Tactic
Motivator
Control (finance, cashflow, cost, flow, dan lain-lain)
3. Kreativitas (creativity). Seorang entrepreneur yang sukses pasti mempunyai
kreativitas yang unggul.
4. Keteguhan hati (persistence). Orang-orang yang sukses atau terkenal kebanyakan
mempunyai tingkat "determinasi" yang tidak dimiliki oleh orang yang biasa-biasa
saja. Yang pasti, kesuksesan itu tidak diraih dalam waktu yang singkat, tetapi
membutuhkan proses. Ada empat faktor kunci kesuksesan, yaitu :
Keberanian untuk mengendalikan dan mengatasi resiko
Kemampuan untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi atau
ditanggungnya.
Keteguhan hati (determinasi) yang kuat.
Pandai memanfaatkan momentum dengan intuisi yang kuat dan timing yang
tepat untuk mendapatkan keberuntungan
5. Keteguhan hati akan dapat anda lakukan dengan baik karena cita-cita anda bukan
dilandasi dengan "nilai uang" semata, melainkan ada faktor penting lainnya selain
"uang", yaitu :
Jiwa sosial: pengabdian.
Status anda di mata keluarga atau lingkungan.
Kebanggaan yang harus anda miliki selama hidup anda
Kemauan untuk keluar dari lingkungan anda (ambisi)
STRATEGI BRILIAN UNTUK MEMULAI SEBUAH BISNIS BARU

A. Bisnis Itu Bukan Fotocopi


Ketika anda melihat orang lain sukses dalam bisnis tertentu dan kemudian
menirunya, maka probabilitas anda lebih kecil dibandingkan jika anda memulai dengan
menggalinya sendiri lewat kekuatan anda yang sebenarnya. Anda tidak bisa secara otomatis
langsung sukses seperti dirinya. Belum tentu dengan cara yang sama anda bisa sukses.
Karena anda tidak mengetahui sejarah orang itu secara mendetail. Ada beberapa hal yang
mungkin juga tidak anda ketahui, yaitu :
1. Situasi anda dan dia pada saat memulai belum tentu sama.
2. Personality, skill, knowledge, taktik, dan SDM anda tidak sama dengan dirinya.
3. Kondisinya (mental, semangat, dan lain-lain) yang berbeda dengan anda
4. Bisnis yang terjadi (seluk beluknya) tidak sama antara yang dahulu dan sekarang)
5. Pasar saat dia memulai juga belum tentu sama dengan pasar yang anda masuki
sekarang ini.
6. Momentum suksesnya belum tentu ada dan sama dengan momentum yang akan
anda dapatkan nantinya.

Oleh kerena itu, ketika anda meniru bisnis orang lain yang telah lebih dahulu sukses,
belum tentu anda ikut sukses, namum belum tentu juga anda gagal atau tidak suskses.
Sebaiknya dalam memilih bisnis, harus menyesuaikannya dengan keadaan dalam segala hal,
yaitu adanya benang merah antara AKU, BISNIS dan PASAR yang akan ditemukan produknya.

B. Kuasai dan Cintai Bisnis Anda


Bila anda ingin sukses, maka anda perlu melihat bahwa dasar-dasar bisnis anda harus
mengacu (bersumber) pada hal-hal berikut sebagai titik awalnya :
1. Pekerjaan yang anda kuasai dan seluk beluknya bisnisnya.
2. Keahlian anda yang benar-benar anda kuasai
3. Hobi anda atau kesukaan anda.
4. Pengalaman anda.
5. Pengetahuan yang anda kuasai
6. Kebiasaan yang sudah sering anda lakukan dan kuasai.

Lima Ide mengenai Cara Mudah Memulai Bisnis tanpa Modal Uang
1. Jual ide orisinil Anda kepada teman atau investor. Banyak yang sukses dalam
berwirausaha dengan bermodalkan ide usaha yang cemerlang. Caranya ialah dengan
menbuat proposal yang berisi peluang dan ide kreatif untuk ditawarkan ke orang
lain, saudara, teman atau investor dengan sistem bagi hasil.
2. Jual pengalaman Anda untuk melakukan partnership. Pengalaman itu sangat penting
sebagai modal awal berwirausaha bila anda belum cukup modal uang yang banyak.
Modal pengalaman itu terdiri dari :
Latar belakang pendidikan anda
Pengetahuan yang anda miliki
Pengalaman selama anda mencoba atau mengetahui orang lain dalam
menjalankan usaha
3. Jual jaringan untuk dijadikan pasar distribusi produk anda. Bisnis tanpa modal bisa
anda lakukan bila anda bersedia belajar menjual dan mengasah terus menerus
keterampilan menjual.
4. Jual kreativitas untuk menjadi creativerpreneur atau technopreneur. Bila anda
mempunyai kreativitas maka anda pasti punya banyak ide dan inspirasi bisnis.
Untuk itu jual ide dan inspirasi anda dengan kreativitas dalam menangani kesulitan
wirausaha untuk menumbuhkan bisnis.
5. Jual informasi untuk menjadi modal awal bisnis anda

C. Strategi dan Cara Memulai Bisnis


Ada tiga strategi untuk sukses dalam memulai bisnis anda. Yaitu :
1. The buffer route. Bila anda memulai dengan modal uang yang pas-pasan, anda bisa
mulai berbisnis dengan cara mencari orang yang bisa menjadi buffer founder
(pendiri utama) sebagai donatur bisnis anda. Mencari buffer person bisa dari teman,
keluarga, saudara, atau orang yang dikenal baik oleh anda dan sebelumnya anda
harus memaparkan business plan-nya (rencana bisnis).
2. The spin off route. Bila anda seorang yang berlatar belakang seorang penjual,
pemasar, bagian pembelian, engineering, atau apapun jenisnya, anda bisa
melakukan cara pelepasan perlahan-lahan untuk memulai sebuah bisnis baru.
3. The moonlighting route. Anda benar-benar mengembangkan bisnis dari awal tanpa
mengganggu pekerjaan anda saat ini sebagai profesional. Anda bisa membentuk the
business team skill (BTS) untuk memulai bisnis anda, sekalipun anda masih bekerja.

Ada beberapa skill yang mutlak dibutuhkan untuk sebuah bisnis, yaitu :
1. Leadership skill as a strategic thinker (entreperneur atau intrapreneur). Skill untuk
memimpin dan berpikir strategis sebagai nahkoda dari bisnis yang anda dirikan. Ini
bisa diri anda atau orang kepercayaan anda.
2. Managerial skill as a motivator (intrapreneur). Skill untuk mewujudkan visi dan
misi bisnis anda yang akan anda canangkan dari atas ke bawah di seluruh organisasi
yang akan anda bentuk. Skill ini bertujuan untuk mewujudkan suatu pekerjaan bisa
berjalan denga tiga aspek, yaitu kualitas, biaya, dan waktu yang harus seimbang agar
tidak terjadi pemborosan biaya, kaulitas yang buruk, atau waktu terlalu lama.
3. Controller as a balancer (Finance, Quality, Proces, etc)
4. Specialist as an expert ("core competence"). Setiap bisnis pasti mempunyai bagian
atau fungsional yang sangat penting untuk ditangani oleh orang yang ahli di
bidangnya. Tanpa specialist dalam bisnis anda, maka bisnis anda akan ada dalam
bahaya, karena mutu sudah dipertaruhkan.
5. Seller as a locomotive. Bila bisnis anda sudah dibangun oleh orang yang tidak punya
skill menjual yang tinggi, maka sudah pasti hanya ada satu jalan, yaitu merekrut
orang yang pandai menjual sehingga bisnis anda akan bisa tumbuh dan berkembang.

Ada dua alternatif untuk membentuk the business team skill (BTS), yaitu :
1. Uncomplete Business Team Skill (UBTS)
2. Complete Business Team Skill (CBTS)

D. Persiapan untuk Memulai Bisnis


Wirausaha itu adalah seorang yang mau dan mampu mempersiapkan, merencanakan,
mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Persiapan yang
perlu anda lakukan adalah :
1. Siap menghadapi kritikan orang lain, keluarga, dan mungkin orang yang terdekat
denga anda. Hal itu disebabkan karena dalam waktu beberapa bulan ke depan siap
untuk tidak (belum) mendapatkan penghasilan.
2. Terkadang bisa muncul kejadian yang melemahkan semangat. Contohnya adalah
kerugian atau belum lakunya produk anda.
3. Siap menghadapi penolakan oleh calon pelanggan.
4. Menghadapi keraguan akan pilihan peluang bisnis anda dan apakah anda yakin bisa
sukses?
5. Siap menghadapi persaingan yang ketat.
6. Teknik bisnsi dan strategi
7. Sanggup mengatasi beban psikologi, seperti minder, gengsi, rasa malu untuk mulai
belajar lagi.

E. Merencanakan darimana Membangun Sebuah bisnis


Ada berbagai sistem bisnis ditinjau dari cara anda membentuk dan besarnya
organisasi yang anda inginkan, yaitu :
1. Bisnis yang tumbuh dari organisasi tidak sempurna (dari awal atau dari nol). Bila
anda memang kekurangan dukungan donatur (buffer) atau tidak ada modal, tidak
ada salahnya anda memulai dari awal secara sendiri atau dari nol. Cara memulai ini
banyak dilakukan oleh sebagian besar wirausahawan karena :
Modalnya paling minimal
Risiko cukup tinggi
Sistim dan organisasi dibuat dari awal dan benar-benar baru
SDM belum ada dan kita bebas memilih
2. Bisnis yang dibentuk untuk tumbuh (tetapi belum jadi) organisasi sudah bisa
berjalan dengan baik (running well). Memulai bisnis dengan modal yang cukup akan
sedikit meringankan dan mempersingkat waktu tumbuhnya. Dalam hal ini, bisnis
anda telah memiliki BTS dan organisasi anda minimal bisa beroperasi dengan baik
sekalipun belum sempurna jalannya.
3. Bisnis sudah bisa tumbuh jadi dan siap untuk berkembang. Bagi pebisnis yang sudah
punya modal banyak, anda bisa leluasa bergerak untuk memulai sebuah bisnis baik
dari nol atau sudah tumbuh tunas bahkan bisa beli pohon yang akan atau sudah
berbuah. Sistem ini ada beberapa macam :
a) Menjadi investor. Investor berarti menginvestasikan sebagian dana anda ke
sebuah bisnis. Ini bisa dilakukan dengan cara yaitu :
Langsung beli di pasar. Contoh : pasar modal beli saham: pasar uang
beli nilai uang: pasar komoditi beli barang
Langsung beli perusahaan
b) Membeli merek perusahaan beserta sistemnya (franchise). Bila anda ingin
mengelola dan langsung memiliki perusahaan, tetapi enggan yang baru
dikenal, maka anda bisa membeli sistem, manajemen, pasar, jaringan, merek,
popularitas, gaya, dan waktu tempuhnya dengan cara franchise (waralaba).
Keuntungannya adalah semua telah berjalan dengan baik. Akan tetapi juga ada
kerugiannya, yaitu pasar atau lokasi tidaklah sama satu dengan yang lain.
Sistem ini dapat diibaratkan mencangkok tanaman, setelah tumbuh akar, ia
dilepas. Sistem ini mempunyai keuntungan dan kelemahan, antara lain :
Modal lebih besar dari yang lain
Risiko kegagalan bisa diminimalisir karena franchise itu bisa langsung
jalan.
lokasi telah ditentukan sistemnya, jadi tidak lagi fleksibel kecuali belum
bebas
SDM telah diatur dan dilatih (training)
Produk sudah pasti dan terbentuk
c) Membeli sebuah atau sebagian jaringan pemasaran (MLM Multi Level
Marketing). MLM adalah bisnis yang memulai dari nol, tetapi punya nama atau
merek sendiri. Sistemnya hanya ranting pemasaran dari sebuah bisnis MLM.
Bila anda keluar dari MLM, anda hanya dapat membawa pengalaman menjual
dan keuntungannya. Hal-hal lain tidak bisa anda bawa.

F. Membentuk Struktur Kepemilikan (Struktur Bisnis) dan Tanggung Jawab


Struktur ini menentukan pembagian keuntungan (dividen) bagi pemegang saham
setelah keuntungan operasonal pada waktu yang ditentukan, yaitu per tahun. Sistem ini
dipakai untuk menetukan organisasi dari pemegang saham (komisaris) dan sistem yang di
atas adalah menentukan organisasi yang menjalankannya (operasional). Ada beberapa jenis
dan cara membentuk struktur kepengurusan dan pendirinya, yaitu :
1. Proprietorship (perorangan). Artinya struktur kepengurusan yang dikuasai dan
dikelola oleh satu orang (tunggal). Jadi, 100% kepemilikan ada di tangan satu orang.
2. Partnership (kerja sama perorangan/bekerja sama). Struktur kepengurusan ini tidak
lagi dikuasai oleh satu orang, tetapi lebih dari satu orang sehingga ada check and
balance dari pihak lain untuk sama-sama membangun sebuah bisnis dan saling
memberi masukan
3. Corporation (bekerja sama dengan banyak orang). Bentuk ini berupa bentuk
partnership, hanya berbeda jumlah orangnya. Ada dua bentuk corporation yang
sering terjadi di dunia bisnis, yaitu :
Perseroan terbatas belum Go Publik
Perseroan terbatas sudah Go Publik (Tbk)

G. Pemilihan Produk Dan Jasa


Ada 2 jenis karakter produk yang bisa anda pilih sesuai dengan karakter anda dan
produknya sebelum anda merencanakan sebuah bisnis, yaitu :
1. Produk berupa 'tangible' atau bisa dilihat dan disentuh untuk anda tawarkan kepada
calom=n pelanggan, yaitu berupa barang dan selanjutnya disebut produk (goods).
2. Produk berupa 'intangible' atau produk tidak terlihat dan tidak bisa disentuh saat
anda menawarkan kepada calon pelanggan anda selanjutnya disebut jasa (service).
H. Tingkatan Produk dan Jasa
Ada tingkatan produk yang perlu diketahui sebelum anda merencanakan sebuah
bisnis, yaitu :
1. Core product produk utama (manfaat dan fungsi inti). Tingkatan ini yang langsung
dimanfaatkan oleh konsumen dan menjadi alasan mereka untuk membeli produk
yang anda tawarkan. Contoh, rasa manis merupakan core produt-nya permen,
restoran menawarkan menunya dan langsung bisa dinikmati, dan lain-lain.
2. Tangible product produk nyata. Karakteristik produk yang melekat pada produk
utama dan mendorong konsumen untuk membeli produk anda. Contohnya :
Kemasan menarik, menggiurkan, dan lain-lain
Nama merek (image atau citra) populer dan terkenal.
Reputasi dan kekuatan mereknya.
3. Augmental produk tambahan produk. Tambahan baik itu berupa jasa, pelayanan,
keuntungan ataupun nilai yang ditambahkan agar produk anda lebih menciptakan
kesan kualitas yang kuat di mata konsumen. Contoh :
Pengiriman barang yang cepat dan tepat waktu (on time)
Added value atau nilai tambah dari produk
Jaminan, seperti jaminan kualitas, jaminan umur produk, jaminan waktu
pemakaian.

I. Taktik dalam Memulai Bisnis


Merencanakan dan Merumuskan Konsep Bisnis. Rencana bisnis yang harus anda
persiapkan adalah :
1. Merencanakan visi dan misi bisnis anda
Konsep bisnis
Konsep pemasaran
Konsep operasional
Konsep keuangan
2. Merencanakan Lokasi Usaha. Sebelum konsep bisnis yang lain bisa berjalan dengan
baik, ada 4 hal kunci awal kesuksesan merencanakan bisnis. Keempat hal itu adalah
merencanakan :
Lokasi yang ramai (traffic), dilalui oleh banyak orang.
Lokasi yang tepat untuk bisnis anda berarti letaknya strategis
Lokasi yang mudah dijangkau calon pelanggan anda
Lokasi yang tidak membuat pelanggan mengeluh.
3. Mencari Mentor untuk Bisnis Anda. Bergaul dengan orang sukses adalah langkah
awal yang brilian. Tujuannya adalah untuk :
Meminimalisir resiko bisnis anda
Membantu anda sebagai nahkoda agar bisnis bisa tumbuh lebih cepat
Menjadi partner sekaligus penasihat untuk anda melakukan langkah-langkah
yang keliru atau ingin mengambil keputusan bisnis
Sebagai pemikir strategis (strategic thinker) bagi bisnis anda
Untuk mencegah anda melakukan kesalahan fatal dalam berbisnis tanpa anda
tahu bahwa itu keputusan yang fatal.
4. Mulai Mencari Orang-orang yang Tepat dan Terbaik untuk Bisnis Anda . Anda akan
sukses bila didukung oleh orang-orang yang terbaik di dalam tim organisasi anda.
Caranya ialah :
Mulai mencari-cari orang-orang yang anda kenal untuk diminta dan
dipersiapkan menjadi calon-calon staf inti dalam tim organisasi anda
Bisa anda lakukan pengangkatan (recriutment) SDM melalui iklan untuk
mencari orang yang terbaik diposisikan yang telah ditentukan
Mintalah rekomendasi dari mentor
Jangan asal mengangkat orang yang tampaknya tepat tetapi sebetulnya tidak
sesuai dengan karakter pekerjaannya.
Pilihlah kader-kader yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat.
J. Strategi Memasuki Pasar
Ada dua jenis pasar yang bisa anda masuki, yaitu :
1. Pasar yang benar-benar kosong (belum terisi). Untuk masuk ke pasar yang baru dan
benar-benar kosong, anda bisa menggunakan strategi first come-first conquer. Jadi,
yang pertama masuk ke pasar ini harus menjadi yang pertama dan menjadi
pimpinan pasar (market leader).
2. Pasar yang telah ada (terisi) atau sudah ada pesaing-pesaingnya. Kita perlu strategi
khusus dan tepat dalam memasuki pasar ini, antara lain :
Menjadi substansi bagi produk pesaing utama anda
Menjadi alternatif bagi produk pesaing yang menjadi target anda
Menjadi pesaing yang meet too (sejenis)
Menjadi produk yang bakal menjadi trend setter atau penentu arah perubahan
di pasar.

ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS

Sistem kepemilikan tunggal atau persekutuan (Firma atau CV) banyak mengalami
kedala, karena perusahaan besar menuntut pemasoknya punya dasar hukum, legalitas yang
pasti besrta aspek perizinannya agar tidak timbul masalah dikemudian hari.
Untuk maju dan lebih besar, pemerintah mengharuskan setiap perusahaan harus
memungut pajak penambahan nilai (PPN) kepada pelanggannya dan lainnya yang disebut
PKP (Pengusaha Kena Pajak)
Perusahaan akan lebih dipercaya oleh pelanggannya apabila ia menunjukkan bukti
yang disahkan oleh pemerintah dan ada izinnya, seperti NPWP, legalitas pendaftaran
perusahaan di Kementrian Kehakiman.
Rata-rata perusahaan besar yang bersertifikat atau menerapkan ISO menuntut aspek
legalitas dan perizinan itu syarat mutlak yang dibutuhkan bila ingin bermitra dengannya.

A. Mengenal Aspek Kepemilikan Usaha


Ada 3 jenis kepemilikan (ownership) atas bisnis yang perlu anda ketahui. Ciri-ciri,
keuntungan, dan kerugiannya adalah sebagai berikut :
1. Kepemilikan tunggal (sole-propriertorship)
a) Ciri-cirinya
Bila anda tidak bermaksud mempunyai kantor atau hanya berbisnis di
rumah saja maka pilihan ini cocok untuk anda.
Bisal usaha anda hanya sekedar berbisnis, coba-coba dahulu, atau tidak
ingin mempunyai laba yang besar dan ingin belajar berbisnis dahulu
maka anda bisa mencobanya dengan kepemilikan tunggal.
b) Keuntungannya
Administrasinya lebih ringan
Lebih fleksibel dalammengambil keputusan
Mudah untuk dihentikan atau dilanjutkan ke jenis pemilikan lainnya.
Keuntungan usaha menjadi milik sendiri
c) Kerugiannya
Sulit untuk menjadi perushaan besar karena mengandalkan kekuatan
individu
Nama bisnis anda bisa dicuri oleh orang lain karena tidak berkekuatan
hokum
Tidak bisa menjalin hubungan dengan perusahaan yang beskala besar.
Tidak bisa melakukan ekspor atau impor produk anda dari dan keluar
negeri.
Risiko kegagalan ditanggung sendiri
2. Persekutuan (Partnership)
a) Ciri-cirinya
Pemiliknya lebih dari satu orang
Sumber investasi bersifat pribadi berdasarkan persekutuan
Tanggung jawab pribadi dan tidak terbatas
Manajemen sesuai dengan perjanjian
Kontinuitas usaha bisa berakhir karena kematian pemilik atau keputusan
dari sekutu
b) Keuntungannya
Ada mitra berarti ada tempat untuk bertukar pikiran, diskusi tentang
strategi, dan kolaborasi pekerjaan dalam sebuah usaha
Ada mitra berarti bisa menjadi pengontrol pekerjaan
Ada mitra berarti berbagi risiko kerugian atau hal lainnya
Ada mitra bertarti saling belajar satu sama lainnya.
c) Kerugiannya:
Perlunya saling pengertian dan memahami satu sama lainnya karena dua
atau lebih pemikiran, sifat, dan karakter yang berbeda juga mempunyai
kesulitan sehingga sering tidak bisa bertahan lama umur bisnisnya atau
usia persekutuannya.
Sering terjadi masalah keuangan saat usaha belum ada untung ataupun
saat bisnisnya menguntungkan.
Pembagian beban kerja sering menjadi masalah.
Dalam koordinasi pekerjaan dan mengelola usaha, banyak orang yang
ingin menjadi pemimpinnya. Cara mencari mitra yang tepat untuk
mengurangi risiko, yaitu :
Pilih mitra yang mempunyai pengalaman dalam berbisnis
sehingga bisa menjadi mentor atau pembimbing bagi yang lain.
Keahlian masing-masing mitra harus saling melengkapi.
Bentuklah dalam kemitraan
Perlu tingkat pengendalian emosi yang baik dan seimbang
Punya kemampuan keuangan lebih baik dari anda atau minimal
sama
Punya komitmen tinggi dalam berbisnis
3. Badan Hukum dengan Limit Corporation atau Perseroan Terbatas (PT)
a) Ciri-cirinya
Struktur kepemilikannya diwakili dari besarnya setoran modal atau nilai
saham.
Jumlah pemegang saham tidak terbatas
Pemegang saham bisa perorangan atau badan hukum, pemerintah, dan
lain-lain
Para pemegang saham menunjuk komisaris sebagai pengawas atas
pelaksanaan operasional bisnisnya dan dipimpin oleh seorang komisaris
utama sebagai pimpinan pengawas usaha.
Kontinuitas kepemilikan usaha didasarkan sesuai dengan anggaran
dasar, bisa bersifat abadi atau bisa dalam jangka waktu tertentu
b) Keuntungannya
Punya kredibilitas yang bisa dipertanggungjawabkan.
Punya waktu usaha yang lebih lama
Tanggung jawabnya jelas antara pemilik dan pengelola usaha
Bisa berhubungan dengan perusahaan asing dari luar negeri
Tidak kuatir bila bisnisnya akan menjadi besar
c) Kerugiannya
Membutuhkan biaya administrasi yang lebih besar
Lebih banyak pekerjaan administrasinya
Ada biaya pajak atas pendapatan perusahaan
Bisnis berbadan hukum membutuhkan uang cukup besar.

Apa yang Harus Dilakukan Menurut Hukum


Hal-hal yang harus anda perhatikan tentang aspek hukum dalam kewirausahaan
adalah:
Pelajari dan analisa bentuk hukum dari organisasi perusahaan anda saat bisnis
mulai beroperasi
Mempelajari aspek-aspek perburuhan dan aturan-aturan tentang perburuhan
agar tidak terjadi hal-hal yang akan menghambat operasional bisnis anda.
Mempelajari bagaimana hal-hal yang dibutuhkan dalam pendirian perusahaan.
Mempelajari dan merencanakan siapakah pelaksana bisnis anda dan pengawas
bisnis anda
Mempelajari peraturan-peraturan pemerintah, daerah atau lingkungan.

B. Aspek Legalitas Perizinan untuk Badan Hukum


Langkah-langkah yang perlu anda ketahui dalam mendirikan usaha yang berbadan
hukum antara lain :
1. Buatlah surat izin usaha. Agar usaha anda mendapat perlindungan dan aman, maka
anda harus mendaftarkannya ke Departemen Kehakiman atau Pemeritah setempat.
Langkah-langkah untuk mendapatkan surat izin usaha atas bisnis anda, yaitu :
Buatlah keterangan domisili, ini penting diketahui.
Buatlah Akte perusahaan, apa lagi bersifat partnership
Akte mutlah harus dibuat di Notaris dan jangan hanya menggunakan selembar
surat perjanjian yang ditandatangani di atas materai oleh RT/RW. Ini kurang
sah di depan hukum.
2. Melakukan setoran modal. Sebelum anda membuat akte, sudah pasti notaris akan
menanyakan berapa persentase saham untuk masing-masing pemilik. Oleh sebab
itu, anda harus :
Membuat nomor rekening atas nama perusahaan yang akan anda gunakan
untuk alamat penyetoran modal awal dan transaksi hasil usaha
Melakukan setoran modal sesuai proporsi saham masing-masing
Menyerahkan bukti setoran tersebut ke pihak notaris untuk disahkan sebagai
bukti penyetoran modal awal.
3. Membuat nama perusahaan, logo, dan merk. Sebelum akte dibuat, seharusnya anda
merancang dan mendesain identitas dari bisnis anda, yaitu :
Nama perusahaan
Logo perusahaan
Alamat perusahaan
Bila perlu kartu nama dan tag line atau slogan dari bisnis anda yang akan anda
masuki.
Kop surat dan dokumen-dokumen lainnya
4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sudah menjadi ketetapan pemerintah
bahwa setiap individu atau pemilik perusahaan mempunyai NPWP. Selanjutnya bila
omzet penjualan anda mulai berkembang dan terus meningkat dalam jumlah
tertentu, maka anda disarankan atau diwajibkan mendaftarkan nama perusahaan
anda sebagai Pengusaha Kena Pajak atau disebut (PKP).
5. Mendaftarkan dan mengesahkan Perusahaan Anda ke Departemen terkait. Suatu
keharusan bagi badan usaha untuk mendaftarkan perusahaanya ke departemen-
departemen terkait seperti contoh di bawah ini :
Departemen Kehakiman
Departemen Tenaga Kerja
Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Departemen Pekerjaan Umum dan Pariwisata.

MERENCANAKAN VISI DAN MISI BISNIS

A. Setiap Individu Membutuhkan Visi dan Misi


Perbedaan antara orang sukses dan orang gagal atau wirausahawan yang sukses dan
wirausahawan yang gagal itu adalah mereka tidak atau belum mempunyai visi dan misi, hal-
hal yang diinginkannya dan tujuannya. Berwirausaha adalah perjalanan yang panjang dan
memerlukan waktu yang lama, bahkan dalam kehidupan sehari-hari saja seperti ingin
berlibur atau berwisata juga membutuhkan :
1. Apa tujuan anda berwisata atau berlibur?
2. Bagaimana dengan rencana anda berwisata atau berlibur?
3. Bagaimana anda mengisi liburan itu dengan hal-hal yang mengesankan? Unik?
B. Visi dan Misi
Apa itu visi. Visi adalah sebuah angan-angan atau imajinasi dari seseorang tentang
usaha atau bisnis atau diri anda disuatu saat nanti. Visi itu membicarakan dan berkhayal
tentang :
1. Wawasan yang menjadi tolak ukur arah gerak pertumbuhan bisnis anda.
2. Sosok anda atau usaha disaat yang akan datang seperti apa?
3. Bentuk usaha anda sebesar apa?
4. Alasan anda memasuki usaha itu?
5. Imajinasi dari posisi usaha anda dan ke mana bisnis anda mau dibawa?

Jadi, visi adalah sebuah tujuan, keinginan, atau angan-angan (gambaran) masa depan
perusahaan yang anda bangun, pilih, dan besarkan pada suatu saat nanti. Oleh sebab itu visi
yang ideal haruslah bersifat :
1. Sederhana (simple)
2. Bisa terukur (measurable)
3. Terjangkau (reachable)
4. Alasannya (reason)
5. Ambisius
6. Periode waktu
7. Bersifat strategis
8. Ada kejelasan hubungan antara keadaan saat ini dengan yang akan datang.

C. Apa itu misi


Secara singkat misi adalah bagaimana dan cara anda mewujudkan visi anda. Ada
banyak arti misi tetapi yang lebih sederhana mengandung hal sebagai berikut :
1. Tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi (goal)
2. Menyatakan tindakan apa yang harus dilakukan dan langkah-langkahnya
3. Mengapa bisnis anda itu harus berkembang?
4. Bagaimana anda mewujudkan tujuan anda?

Jadi misi adalah suatu usaha, pemikiran, langkah-langkah secara formal untuk
mewujudkan sebuah visi, artinya tindakan untuk memperjelas apa yang dikehendaki oleh
pemilik perusahaan (anda) dan menjadi pegangan untuk menjalankan usaha anda sekarang
menuju masa yang akan datang hingga visi itu terwujudkan.

D. Membuat Misi yang Efektif dan Elemen-elemennya


Unsur-unsur pokok dalam sebuah misi adalah sebagai berikut :
1. Menyatakan kiat dan usaha untuk mewujudkan visi.
2. Ada nilai-nilai dasar organisasi yang dinyatakan dalam sebuah misi organisasi
3. Menyatakan segmen pasar dan pelanggan tujuannya
4. Mengandung pernyataan tentang produk atau jasa yang dimasuki (dijualnya)
5. Keyakinan yang kuat, asumsi-asumsinya, dan budaya kerja dengan orientasi mutu.

Adapun misi akan efektif bila bersifat :


1. Ringkas dan jelas
2. Unik
3. Fleksibel
4. Bisa membantu untuk mengambil keputusan
5. Budaya perusahaan

E. Peran Kepemimpinan dan Manajemen dalam Merumuskan Visi dan Misi


Kepemimpinan mempunyai peran yang sangat sentral dan penting dalam
merumuskan sebuah visi dan misi suatu usaha, organisasi, kelompok, maupun pribadi
sehingga seorang pemimpin itu yang merumuskan visi, misi, strategi dan nilai perusahaan
atau sebuah bisnis.
Sedangkan manajemen yang dipimpin oleh manajer adalah individu, depertemen,
kelompok, atau organisasi yang membuat perencanaan, program, taktik, kendali, dan
pembuatan anggaran untuk mewujudkan visi, misi, strategi, dan nilai perusahaan yang telah
ditetepkan oleh pemimpin.
F. Langkah Menyusun Visi dan Misi
Seorang wirausahawan, sebagai seorang pemimpin (leader) sebagai pembentuk visi
dengan jiwa kepemimpinannya yang kuat harus:
1. Berani mengambil keputusan dan mengelola risiko
2. Memutuskan untuk menjadi wirausaha mandiri
3. Menumbuhkan sifat pantang menyerah
4. Mampu mengelola konflik menjadi konflik yang bersifat positif
5. Mengetahui visi, misi, serta merencanakan strategi yang akan dirumuskan

Langkah-langkah menyusun sebuah visi dan misi adalah:


1. Melakukan riset, baik ke indusri atau ke pasar, lokasi, dan organisasi itu sendiri
2. Melakukan wawancara mengenai kebutuhan yang ada tetapi belum dipenuhi angan-
angannya seta harapan dari pasar untuk menentukan sebuah strategi
3. Mengumpulkan data pasar.
4. Membuat susunan data tersebut untuk dirumuskan dengan mencari tren dan unsur
pembedanya

Merumuskan visi dan misinya


1. Mengomunikasikan ke anggota organisasi melalui seminar, workshop, presentasi,
rapat, dan lain-lain
2. Melakukan perbaikan visi dan misi berdasarkan saran dan kritik dari anggota
sehingga mereka merasa memiliki dan menyusun rancangan visi dan misi itu.
3. Dalam menyusun visi dan misi perlu diperhatikan aspek analisa SWOT dengan
mengevaluasi dari sisi internal rencana bisnis dan sisi eksternal perusahaan dan
lingkungannya.

Demikian langkah-langkah yang perlu diketahui oleh seorang calon wirausahawan


dalam menyusun visi dan misi bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai