Anda di halaman 1dari 3

Daya Hantar Listrik Larutan

24 OKTOBER 2014 BY WIDYANAKARTINI


1. TUJUAN
2. Menentukan daya hantar listrik dari berbagai larutan.
3. Menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar listriknya.
1. DASAR TEORI
Sifat Dasar Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion dari dua zat atau
lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena
susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan
dengan mikroskop optis sekalipun.

Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas misalnya udara. Larutan padat
misalnya perunggu, amalgam dan paduan logam yang lain. Larutan cair misalnya air laut, larutan gula
dalam air, dan lain-lain. Komponen larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute).
Arus Listrik
Tenaga arus listrik dapat diangkut melalui materi dengan jalan konduksi muatan listrik dari satu titik ke
titik yang lain dalam bentuk arus listrik. Arus listrik dapat terjadi apabila dalam materi ada sarana
pengangkut muatan listrik yang bergerak.

Pada logam, sarana pengangkut muatan listrik adalah elektron. Sedangkan pada larutan, mekanisme
penghantaran listrik menjadi lebih komplek. Oleh karena itu pengangkut muatan positif juga bergerak.
Dalam air, muatan akan terurai menjadi ion-ion dan bergerak kearah elektroda yang muatannya
berlawanan. Apabila ada medan listrik, ion positif akan bergerak ke arah elektroda negatif (anoda).
Sedangkan ion negatif bergerak kearah elektroda positif (katoda). Pergerakan ion-ion ini ekivalen dengan
aliran elektron sepanjang kawat logam.

Daya Hantar Listrik Larutan


Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat bersifat elektrolit atau nonelektrolit. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat elektrolit. Larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat nonelektrolit. Pada larutan elektrolit, yang
menghantarkan arus listrik adalah ion-ion yang terdapat di dalam larutan tersebut. Pada elektroda
negatif (katoda), ion positif menangkap elektron (terjadi reaksi reduksi). Sedangkan pada elektroda
positif (anoda), ion negatif melepaskan elektron (terjadi reaksi oksidasi). Jika di dalam larutan tidak
terdapat ion, maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Senyawa elektrolit adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air akan terionisasi. Senyawa elektrolit
dapat dibedakan menjadi senyawa elektrolit kuat dan senyawa elektrolit lemah. Senyawa elektrolit kuat
adalah senyawa yang di dalam air terionisasi sempurna atau mendekati sempurna, sehingga senyawa
tersebut semuanya atau hampir semua berubah menjadi ion. Senyawa yang termasuk senyawa elektrolit
kuat adalah:

4. Asam kuat, contoh: HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO3, HCLO


5. Basa kuat, contoh: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Sr(OH)
6. Garam, contoh: NaCl, KCl, MgCl2, KNO3, MgSO
Partikel-partikel yang ada di dalam larutan elektrolit kuat adalah ion-ion yang bergabung dengan
molekul air, sehingga larutan tersebut daya hantar listriknya kuat. Hal ini disebabkan karena tidak ada
molekul atau partikel lain yang menghalangi gerakan ion-ion untuk menghantarkan arus listrik,
sementara molekul-molekul air adalah sebagai media untuk pergerakan ion. Misalnya HCl dilarutkan ke
dalam air, maka semua HCl akan bereaksi dengan air dan berubah menjadi ion-ion dengan persamaan
reaksi berikut:

HCl (g) + H2O (l) H3O+ + Cl-


Reaksi ini biasa dituliskan:

HCl (aq) H+ + Cl-


Senyawa elektrolit lemah adalah senyawa yang di dalam air terionisasi sebagian atau senyawa tersebut
hanya sebagian saja yang berubah menjadi ion dan sebagian yang lainnya masih sebagai molekul
senyawa yang terlarut. Larutan yang terbentuk daya hantar listriknya lemah atau kurang kuat karena
molekul-molekul senyawa dalam larutan tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga menghalangi ion-
ion yang akan menghantarkan listrik. Senyawa yang termasuk senyawa elektrolit lemah adalah:

1. Asam lemah, contohnya: HF, H2S, HCN, H2CO3, HCOOH, CH3COOH


2. Basa lemah, contohnya: Fe(OH)3, Cu(OH)2, NH3, N2H4, CH3NH2, (CH3)2NH
Senyawa nonelektrolit adalah senyawa yang di dalam air tidak terionisasi, sehingga partikel-partikel
yang ada di dalam larutan adalah molekul-molekul senyawa yang terlarut. Dalam larutan tidak terdapat
ion, sehingga larutan tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik, kecuali asam atau basa, senyawa
kovalen adalah senyawa nonelektrolit, misalnya: C6H12O6, CO(NH2)2, CH4, C3H8, C13H10O.
Bila tempat A yang memiliki potensial lebih tinggi dari pada tempat B (VA> VB), dihubungkan dengan
suatu penghantar yang memiliki hambatan sebesar R, maka akan mengalir arus sebesar i. Besarnya arus
listrik yang terjadi bergantung pada besarnya hambatan pengantar yang digunakan. Makin besar
hambatan , makin kecil kuat arus (i) yang mengalir melalui pengantar tersebut. Kemampuan suatu
pengantar untuk memindahkan muatan listrik daya hantar listrik (L). Besarnya daya hantar listrik
berbanding terbalik dengan hambatan R.
Dimana, L = Daya hantar listrik (ohm-1)
R = Hambatan (ohm)

2.4 Tegangan (V)

Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa Inggris voltage adalah
kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau
komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan
mempunyai beda potensial jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari
satu terminal ke terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi
yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per
satuan muatan

I. Landasan Teori
#Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing
zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut.
#Jenis Larutan
Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan dibedakan dalam dua macam:
1. Larutan Elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Ia dapat menghantarkan
arus listrik karena adanya zat terlarut yang dapat terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas.
Penguraian zat elektrolit dalam larutan menjadi ion-ion yang bergerak bebas dinamakan
ionisasi. Contoh Larutan Elektrolit H2SO4 = Asam Sulfat ; NaCl = Natrium ; KOH = Kalium Hidroksida;
CH3COOH = Cuka (Asam Asetat); HCl = Asam Klorida.
Larutan elektrolit di bagi menjadi :
a. Larutan Elektrolit Kuat
Ialah larutan yang daya hantar listriknya baik/kuat karena zat terlarutnya terionisasi sempurna,
menghasilkan banyak ion dalam larutan, Derajat ionisasi, = 1. Bila diuji dengan elektrolit tester: -
Lampu menyala terang, gelembung gas banyak, reaksi berjalan satu arah.
Yang tergolong elektrolit kuat adalah: a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3
dll. b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2,
Ba(OH)2 dll. c. Garam-garamyang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dll.

b. Larutan Elektrolit Lemah


. Ialah larutan yang daya hantar listrik nya kurang baik/lemah karena zat terlarutnya teIonisasi
sebagian. Larutan elektrolit lemah menghasilkan sedikit ion dalam larutan. Derajat ionisasi, 0 < <
1. Bila diuji dengan elektrolit tester lampu menyala redup/mati, gelembung gas sedikit. Reaksi berjalan 2
arah (kesetimbangan).
Yang tergolong elektrolit lemah a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S
dll. b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dll. c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl,
CaCrO4, PbI2 dll.

2. Larutan Non Elektrolit


Merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Pada larutan non elektrolit tidak
terdapat ion-ion yang bergerak bebas. Contoh Larutan Non Elektrolit: NH3 = Amoniak ; CO(NH2)2 =
Urea; C12H22O11 = Sukrosa ; C2H5OH = Alkohol (Etanol) ; CH3OH = Alkohol (Metanol)

3. Perbedaan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit


# Reaksi Ionisasi Larutan elektrolit
dapat menghantarkan arus listrik disebabkan penguraian zat menjadi ion-ion penyusunnya (proses
ionisasi) dalam pelarut air. Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah Jenis dan konsentrasi
(kepekatan) suatu larutan dapat berpengaruh terhadap daya hantar listriknya. Makin besar harga ,
makin kuat elektrolit tersebut.
Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung
gasnya banyak, maka larutan ini merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah larutan
garam. Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka = 1 (terurai senyawa),
pada persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat dita. Elektrolit kuat ada beberapa dari asam dan basa,
contoh: NaCl (aq) KI (aq) Ca(NO3)2(g) Na+ (aq) + Cl- (aq) K+ (aq) + I- (aq) Ca2+ (aq) + NO3- (aq)
Kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit kuat: Kation : Na+, L+, K+, Mg2+ , Ca2+ , Sr2+ , Ba2+
, NH4+ Anion : Cl-, Br-, I-, SO42- , NO3-, ClO4-, HSO4-, CO32- , HCO32

Anda mungkin juga menyukai