2 September 2012
Abstrak
Pengembangan material kristalin berukuran nano merupakan suatu bidang yang akhir-akhir
ini menjadi perhatian penelitian. ZnO adalah kristal yang banyak dipakai dalam berbagai keperluan,
sebagai katalis atau pendukung katalis, atau sebagai semikonduktor. Karakteristik kristal ZnO
tergantung pada ukuran dan metode preparasinya.. Pada penelitian ini kristal nano ZnO telah
berhasil disintesis dengan metode yang sederhana dan ekonomis yaitu melalui kopresipitasi dari
prekursor seng asetat 0,1 M dan asam oksalat 0,15 M. Data XRD menunjukkan bahwa ZnC2O4 yang
telah dikalsinasi suhu 400 oC telah terdekomposisi sempurna menjadi ZnO. Kristal nano ZnO yang
dihasilkan memiliki ukuran 31 nm. Data SEM menunjukkan bahwa morfologi kristal nano ZnO
tampak homogen sebagai partikel padat berbentuk bulat kecil. Data FTIR menunjukkan adanya
vibrasi ulur Zn-O (ZnO) pada bilangan gelombang 486 cm-1.
99 %) dan asam oksalat hidrat (C2H2O4.2H2O, rpm selama 12 jam, proses ini untuk
Merck, 99,5-102,5%). mendapatkan endapan seng oksalat yang
homogen. Setelah 12 jam larutan hasil
Kristal ZnO disintesis berdasarkan kopresipitasi dipisahkan antara endapan dan
metode kopresipitasi yang dilakukan oleh filtratnya dengan menggunakan sentrifuse
Kanade., dkk. (2006). Pada penelitian ini, ZnO untuk mencegah partikel-partikel yang
disintesis dari campuran Zn(CH3COO)2.2H2O berukuran kecil tidak hilang. Endapan
0,1 M dan H2C2O4.2H2O 0.15 M dalam pelarut kemudian dicuci dengan aqua demineralisasi
air deionisasi. Campuran diaduk dengan dan aseton. Hal ini dilakukan untuk
kecepatan 160 rpm selama 12 jam pada mengurangi sisa asam oksalat yang tidak
temperatur kamar. Endapan seng oksalat bereaksi sehingga didapat padatan yang
dipisahkan dengan filtratnya dengan berwarna putih (Kanade dkk, 2006).
sentrifuse, diikuti pencucian dengan air Selanjutnya, padatan berwarna putih
deioniasi dan aceton serta dikeringkan dalam dikeringkan dalam oven pada suhu 120 oC
oven pada 120 oC satu malam. Kristal ZnO selama 12 jam. Padatan putih yang telah
diperoleh setelah kalsinasi seng oksalat dalam dikeringkan kemudian dikalsinasi dengan suhu
furnace pada temperatur 400 oC selama 4 jam. 400 oC selama 4 jam untuk menghilangkan
ion oksalatnya sehingga terbentuk struktur
2.2 Karakterisasi
ZnO. Proses dekomposisi yang terjadi pada
Kemurnian kristal dan ukuran kristal padatan seng oksalat menjadi seng oksida
dikarakterisasi dengan menggunakan XRD mengikuti reaksi sebagai berikut (Kanade dkk,
yang dilanjutkan dengan analisis ukuran kristal 2006) :
dengan program MAUD; IR; dan morfologi
ZnC2O4.2H2O ZnC2O4 + 2H2O (2)
kristal diuji dengan SEM.
ZnC2O4 ZnCO3 + CO (3)
3. Hasil dan Pembahasan ZnCO3 ZnO + CO2 (4)
3.1 Sintesis kristal nano ZnO 3.2 Analisa XRD Endapan Seng oksalat
Pada sintesis kristal ZnO, larutan asam (ZnC2O4.2H2O)
oksalat 0,15 M ditambahkan tetes demi tetes
ke dalam larutan seng asetat 0,1 M agar tidak Pada penelitian ini, sebelum
terjadi penggumpalan secara mendadak sambil dihasilkan kristal ZnO, terlebih dahulu
dilakukan pengadukan dengan kecepatan 160 dihasilkan produk intermediet seng oksalat
rpm. Penambahan asam oksalat dilakukan yang merupakan hasil kopresipitasi larutan
hingga didapatkan larutan jenuh yang seng asetat dengan asam oksalat. Adapun
diindikasikan adanya perubahan warna dari diffraktogram sinar-X dari seng oksalat
jernih menjadi keruh dan berwarna putih. ditampilkan pada gambar 1:
Penambahan asam oksalat ke dalam larutan
seng asetat ini memungkinkan adanya
pembentukan seng oksalat. Skema reaksi
kopresipitasi yang terjadi dapat ditunjukkan
sebagai berikut (Kanade dkk, 2006):
Zn(CH3COO)2.2H2O + H2C2O4.2H2O
ZnC2O4.2H2O + 2CH3COOH + 2H2O (1)
plot) yang ditunjukkan pada garis di bawah pada permukaan material. Perbesaran
kedua model pada Gambar 3 juga kecil, dihasilkan dari perbandingan luas area sampel
menunjukkan bahwa proses penghalusan yang di-scan terhadap luas area layar monitor.
berhasil. Adapun keberhasilan penghalusannya
ditunjukkan dengan parameter nilai sig yang
didapatkan sebesar 1,56% dan nilai Rwp
sebesar 15,68%. Sig merupakan salah satu
figures-of-merit yang penting dalam analisis
dengan metode Rietveld, yang menunjukkan
bahwa penghalusan Rietvield dapat diterima
menurut kriteria yang disyaratkan oleh
Lutterotti (2006), yaitu sig < 2% dan Rwp < 20
%. Dengan demikian parameter-parameter
yang diperhalus dapat diekstrak dan dapat
dianalisis lebih lanjut.
dengan estimasi ukuran dengan menggunakan telah terdekomposisi sempurna menjadi ZnO.
Maud bahwa estimasi ukuran kristal ZnO Kristal nano ZnO yang dihasilkan memiliki
adalah 31 nm. ukuran 31 nm. Data SEM menunjukkan bahwa
morfologi kristal nano ZnO tampak homogen
3.6 Spektroskopi Inframerah sebagai partikel padat berbentuk bulat kecil.
Data FTIR menunjukkan adanya vibrasi ulur
Karakterisasi dengan spektroskopi Zn-O (ZnO) pada bilangan gelombang 486
inframerah bertujuan untuk mengidentifikasi cm-1.
gugus fungsi yang terdapat dalam suatu
senyawa. Gambar 6 menunjukkan spektra 5. Daftar pustaka
FTIR ZnO sintesis setelah kalsinasi pada
bilangan gelombang antara 4000-400 cm-1. Alba-Rubio, A. C., Santamaria-Gonzalez, J.,
dan Josefa M., (2010), Heterogeneous
Pada ZnO sintesis diperoleh spektra Transesterification Processes by Using
dengan puncak-puncak pada bilangan CaO Supported On Seng Oxide as Basic
-1
gelombang 3433, 1639, dan 486 cm , dimana Catalysts, Catalysis Today, Vol 149,
pita pada bilangan gelombang 1639 cm-1 hal 281-287
menunjukkan mode tekukan OH dari molekul
air yang terabsorb pada permukaan ZnO. Kanade K.G., Kale B.B., Aiyer R.C., dan Das
Puncak lebar yang terpusat pada 3433 cm-1 B.K., (2006), Effect Of Solvents On
berhubungan dengan vibrasi regangan gugus - The Synthesis Of Nano-Size Seng
OH dari H2O, menunjukkan keberadaan air Oxide And Its Properties, Materials
yang terabsorb pada permukaan ZnO. Pita Research Bulletin, Vol. 41, hal. 590
pada 486 cm-1 menunjukkan vibrasi ulur dari 600.
Zn-O (ZnO) (Palomino, 2006).
Lutteroti, L. MAUD: Material Analysis using
Diffraction. 2006;
http://www.ing.unitn.it/~maud.
4. Kesimpulan