Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknika Vol. 4 No.

2 September 2012

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KRISTAL NANO ZnO


Cicik Herlina Yulianti 1
1) Dosen Fakultas Teknik Prodi Elektro Universitas Islam Lamongan

Abstrak

Pengembangan material kristalin berukuran nano merupakan suatu bidang yang akhir-akhir
ini menjadi perhatian penelitian. ZnO adalah kristal yang banyak dipakai dalam berbagai keperluan,
sebagai katalis atau pendukung katalis, atau sebagai semikonduktor. Karakteristik kristal ZnO
tergantung pada ukuran dan metode preparasinya.. Pada penelitian ini kristal nano ZnO telah
berhasil disintesis dengan metode yang sederhana dan ekonomis yaitu melalui kopresipitasi dari
prekursor seng asetat 0,1 M dan asam oksalat 0,15 M. Data XRD menunjukkan bahwa ZnC2O4 yang
telah dikalsinasi suhu 400 oC telah terdekomposisi sempurna menjadi ZnO. Kristal nano ZnO yang
dihasilkan memiliki ukuran 31 nm. Data SEM menunjukkan bahwa morfologi kristal nano ZnO
tampak homogen sebagai partikel padat berbentuk bulat kecil. Data FTIR menunjukkan adanya
vibrasi ulur Zn-O (ZnO) pada bilangan gelombang 486 cm-1.

Kata kunci: karakterisasi, kristal nano ZnO, sintesis

1. Pendahuluan konsentrasi larutan asam oksalat yang


Pengembangan material kristalin digunakan sebesar 0,12 - 0,18 M. Dari
berukuran nano merupakan suatu bidang yang penelitian tersebut disimpulkan bahwa reaksi
akhir-akhir ini menjadi perhatian penelitian. antara 0,1 M seng asetat dengan 0,15 M asam
ZnO adalah kristal yang banyak dipakai dalam oksalat dapat memberikan produk intermediet
berbagai keperluan, sebagai katalis atau maksimum jika dibandingkan dengan rasio
pendukung katalis, atau sebagai konsentrasi prekursor yang lain, dengan
semikonduktor. Karakteristik kristal ZnO ukuran kristal ZnO yang dihasilkan berturut-
tergantung pada ukuran dan metode turut adalah 22-25 nm untuk pelarut air dan
preparasinya. Preparasi kristal ZnO dengan 14-17 nm untuk pelarut organik.
ukuran nano telah dilakukan dengan metode Mengacu pada penelitian Kanade dkk.,
yang berbeda-beda seperti aerosol, emulsi pada penelitian ini kristal ZnO disintesis dari
mikro, ultrasonik, metode sol gel, evaporasi campuran larutan seng asetat 0,1 M dan asam
larutan dan suspensi, evaporasi dekomposisi oksalat 0,15 M. Penggunaan konsentrasi yang
larutan (EDS), reaksi solid state, sintesis wet sama ini dimaksudkan untuk mendapatkan
chemical, dan metode spray pirolisis (Kanade kristal dengan ukuran yang kecil. Proses yang
K.G., dkk 2006). Oleh karena itu dilaporkan pada penelitian ini sangat
perkembangan sintesis kristal nano ZnO ekonomis, sederhana, dan berpotensi untuk
dengan menggunakan metode yang sederhana diproduksi dalam skala besar.
dan ekonomis saat ini menjadi penting.
Pada penelitian sebelumnya, Kanade 2. Metode Penelitian
K.G., dkk (2006), telah berhasil membuat
kristal nano ZnO dari prekursor seng asetat 2.1 Sintesis Kristal Nano ZnO
dengan asam oksalat dengan pelarut air,
methanol, dan etilen glikol. Rentang Bahan-bahan yang diperlukan dalam
konsentrasi larutan seng asetat yang digunakan penelitian ini adalah aquades, aqua DM, seng
sebesar 0,008 M - 0,1 M dan rentang asetat dihidrat (Zn(CH3COO)2.2H2O, Merck,
Jurnal Teknika Vol. 4 No. 2 September 2012

99 %) dan asam oksalat hidrat (C2H2O4.2H2O, rpm selama 12 jam, proses ini untuk
Merck, 99,5-102,5%). mendapatkan endapan seng oksalat yang
homogen. Setelah 12 jam larutan hasil
Kristal ZnO disintesis berdasarkan kopresipitasi dipisahkan antara endapan dan
metode kopresipitasi yang dilakukan oleh filtratnya dengan menggunakan sentrifuse
Kanade., dkk. (2006). Pada penelitian ini, ZnO untuk mencegah partikel-partikel yang
disintesis dari campuran Zn(CH3COO)2.2H2O berukuran kecil tidak hilang. Endapan
0,1 M dan H2C2O4.2H2O 0.15 M dalam pelarut kemudian dicuci dengan aqua demineralisasi
air deionisasi. Campuran diaduk dengan dan aseton. Hal ini dilakukan untuk
kecepatan 160 rpm selama 12 jam pada mengurangi sisa asam oksalat yang tidak
temperatur kamar. Endapan seng oksalat bereaksi sehingga didapat padatan yang
dipisahkan dengan filtratnya dengan berwarna putih (Kanade dkk, 2006).
sentrifuse, diikuti pencucian dengan air Selanjutnya, padatan berwarna putih
deioniasi dan aceton serta dikeringkan dalam dikeringkan dalam oven pada suhu 120 oC
oven pada 120 oC satu malam. Kristal ZnO selama 12 jam. Padatan putih yang telah
diperoleh setelah kalsinasi seng oksalat dalam dikeringkan kemudian dikalsinasi dengan suhu
furnace pada temperatur 400 oC selama 4 jam. 400 oC selama 4 jam untuk menghilangkan
ion oksalatnya sehingga terbentuk struktur
2.2 Karakterisasi
ZnO. Proses dekomposisi yang terjadi pada
Kemurnian kristal dan ukuran kristal padatan seng oksalat menjadi seng oksida
dikarakterisasi dengan menggunakan XRD mengikuti reaksi sebagai berikut (Kanade dkk,
yang dilanjutkan dengan analisis ukuran kristal 2006) :
dengan program MAUD; IR; dan morfologi
ZnC2O4.2H2O  ZnC2O4 + 2H2O (2)
kristal diuji dengan SEM.
ZnC2O4  ZnCO3 + CO (3)
3. Hasil dan Pembahasan ZnCO3  ZnO + CO2 (4)

3.1 Sintesis kristal nano ZnO 3.2 Analisa XRD Endapan Seng oksalat
Pada sintesis kristal ZnO, larutan asam (ZnC2O4.2H2O)
oksalat 0,15 M ditambahkan tetes demi tetes
ke dalam larutan seng asetat 0,1 M agar tidak Pada penelitian ini, sebelum
terjadi penggumpalan secara mendadak sambil dihasilkan kristal ZnO, terlebih dahulu
dilakukan pengadukan dengan kecepatan 160 dihasilkan produk intermediet seng oksalat
rpm. Penambahan asam oksalat dilakukan yang merupakan hasil kopresipitasi larutan
hingga didapatkan larutan jenuh yang seng asetat dengan asam oksalat. Adapun
diindikasikan adanya perubahan warna dari diffraktogram sinar-X dari seng oksalat
jernih menjadi keruh dan berwarna putih. ditampilkan pada gambar 1:
Penambahan asam oksalat ke dalam larutan
seng asetat ini memungkinkan adanya
pembentukan seng oksalat. Skema reaksi
kopresipitasi yang terjadi dapat ditunjukkan
sebagai berikut (Kanade dkk, 2006):

Zn(CH3COO)2.2H2O + H2C2O4.2H2O 
ZnC2O4.2H2O + 2CH3COOH + 2H2O (1)

Larutan hasil kopresipitasi ini


dibiarkan tetap distirer dengan kecepatan 160
Jurnal Teknika Vol. 4 No. 2 September 2012

31,80; 34,45; 36,28; 47,56 dan 56,6.


Sedangkan puncak-puncak difraksi ZnO
komersial muncul pada 2 (o): 31,77; 34,42;
36,37; 47,54 dan 56,59. Puncak-puncak
difraksi pada ZnO sintesis dan ZnO komersial
ini sesuai dengan hasil yang dipublikasikan
oleh Kanade dkk, (2006) untuk pola difraksi
ZnO dengan tipe struktur heksagonal. Pada
pola difraksi ZnO sintesis tidak ditemukan fase
lain seperti ZnCO3, hal ini menunjukkan
bahwa ZnC2O4 yang telah dikalsinasi suhu 400
o
C telah terdekomposisi sempurna menjadi
Gambar 1 Diffraktogram sinar-X seng ZnO.
oksalat
Pada gambar 2 tampak bahwa ZnO
Gambar 1 menunjukkan Pola XRD seng komersial lebih kristalin dari pada ZnO
oksalat yang disiapkan dengan pelarut air. sintesis, sebagaimana ditunjukkan dengan
Pada pola XRD ini ditemukan puncak tertinggi sinyal difraksi ZnO komersial lebih tinggi dari
di 2 (o): 18,7 dengan intensitas relatif 100%. pada ZnO sintesis. Hasil ini diharapkan
Data ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh sebagai konsekuensi dari metode sintesis yang
Kanade, dkk., (2006) bahwa puncak XRD digunakan untuk membuat ZnO sintesis. Hasil
seng oksalat yang menandakan pembentukan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
-ZnC2O4.2H2O terletak di 2 (o): 19,5 dengan oleh Alba-Rubio, dkk., (2010). Pada penelitian
intensitas relatif 100%. tersebut, adanya gas yang dilepaskan pada saat
dekomposisi oksalat menyebabkan energi
3.3 Analisa XRD Kristal ZnO termal yang digunakan untuk pembentukan
ZnO sintesis lebih sedikit sehingga mengarah
pada derajat kristalinitas ZnO sintesis lebih
rendah dari pada ZnO komersial. Sedangkan
ukuran kristal ZnO sintesis dapat diperkirakan
dengan menggunakan program MAUD.

3.4 Penghalusan Rietveld dan Estimasi


Ukuran Kristal dengan Perangkat
Lunak MAUD

Pada penelitian ini, untuk


mengestimasi ukuran kristal ZnO digunakan
perangkat lunak MAUD (Material Analysis
Using Diffraction). Gambar 3 menunjukkan
plot hasil penghalusan Rietvield data difraksi
Gambar 2 Diffraktogram sinar-X ZnO serbuk hasil kopresipitasi dengan jangkauan
sintesis (a) dan ZnO komersial (b) sudut 2 (o): 20 70 untuk sampel ZnO
sintesis. Pada gambar tersebut tampak bahwa
Gambar 2 menunjukkan pola XRD ZnO tingkat kesesuaian antara data terhitung dan
sintesis (a) dan ZnO komersial (b). Pada terukur cukup baik, yang ditunjukkan oleh
gambar 2 tampak bahwa puncak-puncak kesesuaian antara model terhitung dengan
difraksi ZnO sintesis muncul pada 2 (o): model terukur. Fluktuasi selisih (difference
Jurnal Teknika Vol. 4 No. 2 September 2012

plot) yang ditunjukkan pada garis di bawah pada permukaan material. Perbesaran
kedua model pada Gambar 3 juga kecil, dihasilkan dari perbandingan luas area sampel
menunjukkan bahwa proses penghalusan yang di-scan terhadap luas area layar monitor.
berhasil. Adapun keberhasilan penghalusannya
ditunjukkan dengan parameter nilai sig yang
didapatkan sebesar 1,56% dan nilai Rwp
sebesar 15,68%. Sig merupakan salah satu
figures-of-merit yang penting dalam analisis
dengan metode Rietveld, yang menunjukkan
bahwa penghalusan Rietvield dapat diterima
menurut kriteria yang disyaratkan oleh
Lutterotti (2006), yaitu sig < 2% dan Rwp < 20
%. Dengan demikian parameter-parameter
yang diperhalus dapat diekstrak dan dapat
dianalisis lebih lanjut.

Pola difraksi terukur digambarkan


dengan warna biru dan pola difraksi terhitung
digambarkan dengan warna hitam. Kurva
paling bawah adalah plot selisih antara pola
difraksi terukur dengan pola difraksi terhitung.

Gambar 4 SEM ZnO sintesis perbesaran


10.000 x (atas) dan 20.000x
(bawah)

Gambar 4 menunjukkan SEM dari


sampel ZnO sintesis. Pada Gambar 4 dapat
dilihat bahwa masing-masing sampel
Gambar 3 Hasil penghalusan dengan ditampilkan dengan 2 kali perbesaran yaitu
perangkat lunak MAUD sampel 10.000 kali dan 20.000 kali. Tujuan dari
ZnO yang telah dikalsinasi suhu perbesaran yang lebih kecil (perbesaran 10.000
400 oC. kali) adalah untuk mengetahui bentuk
morfologi sampel secara global. Jika
Dari hasil data XRD yang kemudian
morfologinya menunjukkan keseragaman
diolah dengan perangkat lunak Maud
maka dapat dilakukan peningkatan perbesaran
didapatkan estimasi ukuran kristal ZnO
(misal 20.000 kali) dengan men-scan berkas
sintesis sebesar 31 (2) nm (angka dalam
elektron terhadap luas permukaan sampel yang
kurung adalah estimasi standar deviasi dari
cukup sempit. Berdasarkan hal ini dapat
digit terakhir yang signifikan).
diperoleh data-data morfologi yang dianggap
dapat mewakili morfologi sampel secara
3.5 Scanning Electron Microscopy (SEM)
keseluruhan.
Fungsi utama SEM adalah
mengetahui morfologi permukaan sampel Pada Gambar 4 secara umum sampel
padat. Pada SEM, gambar dibentuk oleh berkas ZnO sintesis tampak homogen sebagai partikel
elektron yang sangat halus yang difokuskan padat berbentuk bulat kecil. Hasil ini sesuai
Jurnal Teknika Vol. 4 No. 2 September 2012

dengan estimasi ukuran dengan menggunakan telah terdekomposisi sempurna menjadi ZnO.
Maud bahwa estimasi ukuran kristal ZnO Kristal nano ZnO yang dihasilkan memiliki
adalah 31 nm. ukuran 31 nm. Data SEM menunjukkan bahwa
morfologi kristal nano ZnO tampak homogen
3.6 Spektroskopi Inframerah sebagai partikel padat berbentuk bulat kecil.
Data FTIR menunjukkan adanya vibrasi ulur
Karakterisasi dengan spektroskopi Zn-O (ZnO) pada bilangan gelombang 486
inframerah bertujuan untuk mengidentifikasi cm-1.
gugus fungsi yang terdapat dalam suatu
senyawa. Gambar 6 menunjukkan spektra 5. Daftar pustaka
FTIR ZnO sintesis setelah kalsinasi pada
bilangan gelombang antara 4000-400 cm-1. Alba-Rubio, A. C., Santamaria-Gonzalez, J.,
dan Josefa M., (2010), Heterogeneous
Pada ZnO sintesis diperoleh spektra Transesterification Processes by Using
dengan puncak-puncak pada bilangan CaO Supported On Seng Oxide as Basic
-1
gelombang 3433, 1639, dan 486 cm , dimana Catalysts, Catalysis Today, Vol 149,
pita pada bilangan gelombang 1639 cm-1 hal 281-287
menunjukkan mode tekukan OH dari molekul
air yang terabsorb pada permukaan ZnO. Kanade K.G., Kale B.B., Aiyer R.C., dan Das
Puncak lebar yang terpusat pada 3433 cm-1 B.K., (2006), Effect Of Solvents On
berhubungan dengan vibrasi regangan gugus - The Synthesis Of Nano-Size Seng
OH dari H2O, menunjukkan keberadaan air Oxide And Its Properties, Materials
yang terabsorb pada permukaan ZnO. Pita Research Bulletin, Vol. 41, hal. 590
pada 486 cm-1 menunjukkan vibrasi ulur dari 600.
Zn-O (ZnO) (Palomino, 2006).
Lutteroti, L. MAUD: Material Analysis using
Diffraction. 2006;
http://www.ing.unitn.it/~maud.

Palomino, A.G.P., (2006), Room


Temperature Synthesis and
Characterization of Highly
Monodisperse Transition Metal-Doped
ZnO Nanocrystals, Physics, University
Of Puerto Rico, Physics, Puerto Rico.

Gambar 6 spektra FTIR ZnO sintesis

4. Kesimpulan

Kristal nano ZnO telah berhasil


disintesis dari peristiwa kopresipitasi dari
prekursor dengan konsentrasi encer dari
larutan seng asetat 0,1 M dan asam oksalat
0,15 M. Data XRD menunjukkan bahwa
ZnC2O4 yang telah dikalsinasi suhu 400 oC

Anda mungkin juga menyukai