Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PDK

TEKNIK DISKUSI

OLEH :
KELOMPOK 8
GEDE SUDARMA (14.321.1990)
GUSTI AYU PUTU FILIA RATNA DEVI (14.321.2020)
I WAYAN SUDARTA (14.321.2024)
KADEK SUKMA DEWI PUTRI SORANA(14.321.2034)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2017

KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan laporan observasi ini dengan tepat pada waktunya yang berjudul
Teknik Diskusi
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Jika
ada kesalahan dalam laporan ini kami mohon maaf.

Om Shanti Shanti Shanti om

Penyusun

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TEKNIK DISKUSI..................................................................................................3
D. Definisi Diskusi.............................................................................................3
E. Jenis-jenis Diskusi.........................................................................................3
F. Keuntungan dan kekurangan dari teknik diskusi..........................................6
G. Manfaat Teknik Diskusi................................................................................8
A. Langkah-langkah Teknik Diskusi.................................................................9
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUPAN........................................................................................................10
B. Simpulan.....................................................................................................10
C. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan pembelajaran di kelas sering dirasakan membosankan
bagi siswa karena guru hanya memberikan pelajaran dengan menggunakan
satu cara dan tidak heran apabila sering didapati siswa sedang mengantuk
dan kadang berbicara sendiri dengan teman yang lain sedangkan guru
sedang menerangkan, untuk itu diperlukan strategi pembelajaran agar
proses kegiatan belajar mengajar dapat berhasil. Kompetensi Supervisi
Akademik merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh para
guru satuan pendidikan. Kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan
guru dalam rangka pembinaan dan pengembangan kemampuan guru untuk
meningkatkan mutu pembelajaran dan bimbingan di sekolah. Strategi
merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai
a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular
educational goal (David, 1978). Strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan
dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada mulanya istilah strategi banyak digunakan dalam dunia
militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer
untuk memenangkan suatu peperangan, namun sekarang istilah strategi
sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang bertujuan
untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan,
misalnya seorang pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan
dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam
mencapai tujuannya tersebut, seorang pelatih sepak bola juga akan

1
menentukan strategi yang dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu
pertandingan. Begitu juga dengan guru yang mengharapkan hasil yang
terbaik dalam proses pembelajaran dengan menerapkan strategi agar hasil
belajar siswanya bagus. Strategi pembelajaran dapat juga diartikan sebagai
usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti:
tujuan, bahan, metode, alat, dan evaluasi agar dapat mempengaruhi siswa
untuk mencapai tujuan yakni pembelajaran yang efektif dan efisien.
Terdapat berbagai macam strategi pembelajaran yang dapat digunakan,
salah satunya adalah dengan metode diskusi. Berangkat dari sinilah
penulis akan membahas makalah dengan judul Teknik Diskusi

B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi diskusi ?
2. Apa sajakah jenis-jenis teknik diskusi ?
3. Apa sajakah keuntungan serta kelemah dari teknik diskus diskusi
4. Apa sajakah manfaat dari teknik diskusi ?
5. Apa sajakah langkah-langkah penggunaan teknik diskusi ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi dari diskusi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis teknik diskusi
3. Apa sajakah keuntungan serta kelemah dari teknik diskusi
4. Untuk mengetahui manfaat dari teknik diskusi
5. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan teknik diskusi

BAB II
TEKNIK DISKUSI

2
A. Definisi Diskusi
Diskusi ialah visi dari 2 atau lebih individu yang sedang
berinteraksi secara verbal serta dengan saling bertatap muka satu sama lain
dan memiliki tujuan yang telah diberikan dengan cara bertukar pikiran
atau mempertahankan. (Hasibuan)
Diskusi kelompok merupakan proses yang teratur dan melibatkan
sekelompok orang-orang di wajah informal guna menghadapi interaksi
dengan berbagai informasi atau pengalaman, kesimpulan atau solusi untuk
memecahkan sebuah masalah. (Moh. Uzer Usman Menurut Moh)
Diskusi kelompok merupakan proses di mana siswa dapat
mendapatkan kesempatan dalam berkontribusi untuk mencari pengalaman
mereka sendiri dalam memecahkan sebuah masalah umum. Dalam diskusi
ini juga tertanam sifat tanggung jawab dan harga diri. (Moh. Surya)

Jadi dapat disimpulkan diskusi merupakan visi dari sekelompok


orang yang saling berinteraksi secara verbal untuk berbagi informasi dan
mencari pengalaman dalam memecahkan sebuah masalah.

B. Jenis-jenis Diskusi
1. Seminar
Seminar merupakan diskusi yang ditujukan untuk mencari
kesepakatan atau kesamaan langkah atau pandangan yang sifatnya
formal. Biasanya seminar memaparkan hasil-hasil yang bersifat ilmiah,
sehingga dibutuhkan panelis atau narasumber yang mengerti dan ahli
di dalam bidang masalah tersebut.
Seminar biasanya berfokus pada masalah atau topic khusus,
sehingga peserta diskusi dapat berpartisipasi secara aktif. Namun,
seminar seringkali dijalankan dalam bentuk dialog dengan moderator,
atau dalam bentuk pemaparan atau presentasi hasil penelitian yang
formal. Pada akhir diskusi, seminar selalu diakhiri dengan keputusan
bersama yang ditambah dengan resolusi atau rekomendasi-
rekomendasi.

3
Kelebihan dari sebuah seminar ialah dapat membangkitkan
pemikiran yang logis antar peserta diskusi. Lalu, seminar juga dapat
mendorong pada analisa maslaah yang menyeluruh. Prosedur seminar
itu sendiri dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema atau
masalah yang ingin dibahas. Seminar juga dapat membangkitkan
tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta serta meningkatkan
keterampilan dalam mengenal problema.
Seminar juga memiliki beberapa kelemahan, seperti
membutuhkan banyak waktu, memerlukan pimpinan yang terampil,
sulit dipakai bila kelompok terlalu besar, mengharuskan setiap anggota
kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu dan mungkin perlu
dilanjutkan pada diskusi yang lain.
2. Training
Training ataupun di dalam bahasa Indonesia disebut dengan
pelatihan merupakan sebuah diskusi yang memfokuskan pada praktek
dari suatu teori. Di dalam training, dikenal dengan istilah learning by
doing, yang artinya belajar dengan berbuat. Training ini sendir
dilakukan dengan panduan oleh panelis.
3. Sarasehan
Merupakan bentuk diskusi yang diselenggrakan dengan
mendengarkan pendapat atau pemikiran para ahli mengenai
permasalahan atau topic dalam bidang tertentu. Sarasehan berbeda
dengan simposium.
Hasil dari sarasehan dapat disebarluaskan, terutama dari pembahas
utama atau pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh ahli, dan juga
pendapat-pendapat atau pandangan umum yang dianggap perlu.

4. Simposium
Berbeda dengan sarasehan, symposium ialah sebuah diskusi yang
berbentuk pertemuan antara ahli dan peserta diskusi untuk memberikan
pengarahan singkat sebelum dimulainya pelaksanaan kegiatan inti.
5. Rapat
Rapat merupakan suatu media komunikasi yang bersifat resmi dan
dilaksanakan dengan cara tatap muka. Rapat sering membahas suatu
permasalahan yang sedang dan akan terjadi berhubungan dengan

4
kegiatan yang akan dilaksanakan. Rapat sering diadakan oleh
organisasi-organisasi baik itu organisasi pemerintah, mahaisiswa,
maupun non pemerintah seperti LSM dan lain-lain.
6. Kongres
Kongres ialah suatu pertemuan wakil-wakil dari suatu organisasi
yang bertujuan untuk mendengarkan permasalahan bersama dan
menyampaikan usulan-usulan dan pendapat yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah tersebut. Kongres biasanya dibuat oleh
partai politik seperti kongres democrat, kongres Golkar, dan lain-lain.
7. Muktamar
Pada dasarnya, istilah muktamar memiliki arti atau makna yang
sama dengan istilah kongres, musyawarah, atau konferensi. Hanya
saja, istilah muktamar lebih sering kita jumpai pada organisasi-
organisasi yang berlatar belakang agama Islam, misalnya muktamar
Muhammadiyah, Muktamar Nadhlatul Ulama (NU), dan seterusnya.
8. Konferensi
Konferensi juga memiliki makna yang sama dengan kongres
ataupun muktamar. Konferensi merupakan bentuk diskusi yang
dihadiri oleh wakil-wakil cabang suatu induk organisasi, untuk
memaparkan dan menyelesaikan permasalahan organisasi tersebut.
9. Pembekalan
Pembekalan juga merupakan sebuah diskusi yang berbentuk
pertemuan yang bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendidikan
kepada peserta, agar mereka memiliki wawasan dan pengetahuan
mengenai ruang lingkup atau aspek kerja mereka sendiri. Contohnya
seperti pembekalan calon pegawai bank, pembekalan anggota TNI, dan
lain sebagainya.
10. Munas
Munas atau disebut dengan musyawarah nasional merupakan
bentuk diskusi berupa pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan-
perwakilan yang bersifat nasional. Sesuai dengan namanya, pada
diskusi inidilakukan musyawarah ataupun perundingan untuk
membicarkan suatu permasalahan berskala nasional.
11. Lokakarya/Sanggar Kerja

5
Merupakan diskusi yang berbentuk pertemuan untuk membahas
suatu karya yang dihasilkan oleh seseorang untuk selanjutnya dibahas
secara bersama-sama.
12. Diskusi panel
Ialah sebuah diskusi yang ditujukan untuk memperluas wawasan
dan pengetahuan peserta diskusi mengenai suatu permasalahan yang
sedang hangat, dengan melibatkan beberapa ahli disiplin ilmu atau
profesi tertentu sesuai dengan masalah tersebut. Dalam diskusi panel,
moderator diperbolehkan bertanya langsung kepada panelis untuk
menggali pandangan atau pendapat. Peserta diskusi juga dapat
menanggapi atau menyanggah hal yang dipaparkan oleh panelis.

C. Keuntungan dan kekurangan dari teknik diskusi


Keuntungan metode diskusi :
1. Hasil keputusan kelompok diskusi lebih kaya ( besar dari berbagai
sumber), dari hasil pemikiran individu.
2. Anggota kelompok diskusi sering dimotivasi oleh kehadiran anggota
kelompok lain.
3. Anggota kelompok lebih merasa terikat melaksanakan keputusan
kelompok sebagai hasil dari kegiatan diskusi, karena mereka terlibat di
dalam proses pengambilan keputusan.
4. Diskusi kelompok dapat meningkatkan pemahaman terhadap diri
sendiri maupun pemahaman terhadap orang lain (meningkatkan
kemampuan individu untuk berinteraksi).
Kelemahan metode diskusi
1. Diskusi kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak dari pada
cara belajar biasa.
2. Dapat memboroskan waktu, terutama jika terjadi hal-hal yang negatif,
seperti pengarahan yang kurang tepat, pembicaraan yang berlarut-larut,
penyimpangan yang tidak ditegur, penampilan yang kurang baik.
3. Anggota yang pendiam atau pemalu sering tidak mendapat kesempatan
untuk mengemukakan pendapatnya, akibatnya ia menarik diri atau
frustasi.

6
4. Jika pimpinan kelompok kurang bijaksana diskusi akan didominasi
oleh orang-orang tertentu.
5. Keingintahuan peserta didik (siswa) terhadap materi-materi atau hal-
hal baru dari metode yang diterapkan pembimbing harus mendorong
keterlibatan siswa dalam metode diskusi sehingga proses belajar
mengajar akan berfungsi dan mencapai tujuan pembelajaran. Metode
diskusi inilah yang merupakan salah satu cara pembelajaran aktif.
Belajar aktif inilah yang mengandung inplikasi berbagai kiat untuk
menumbuhkan kemampuan aktif pada diri siswa dan menggali potensi
siswa serta guru untuk bersama-sama berkembang dan berbagi
pengetahuan, ketrampilan, serta pengalaman.
Hal-hal Yang Perlu Dihindari Dalam Metode Diskusi
Agar pelaksanaan diskusi mampu memberikan keuntungan yang
maksimal, baik bagi guru maupun peserta didik sendiri, maka ada
beberapa hal yang perlu dihindari dalam metode diskusi ini, yaitu
sebagai berikut :
1. menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai dengan
minat dan latar belakang pengetahuan siswa.
2. mendominasi pembicaraan dengan pertanyaan yang terlampau
banyak dan jawaban yang banyak pula.
3. membiarkan siswa tertentu saja yang memonopoli pembicaraan.
4. membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau
pembicaraan yang tidak relevan.
5. tergesa-gesa meminta respon siswa atau terus mengawasi waktu
dengan berbicara, siswa tidak sempat berfikir.
6. membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi.
7. tidak memperjelas atau mendukung usulan siswa.
8. gagal mengakhiri diskusi secara efektif.

D. Manfaat Teknik Diskusi


Diskusi kelompok/kelas dapat memberikan sumbangan yang berharga
terhadap belajar murid, antara lain:
2. Membantu murid untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih
baik ketimbang ia memutuskan sendiri, karena terdapat berbagai

7
sumbangan pikiran dari peserta lainnya yang dikemukakan dari
berbagai sudut pandangan.
3. Mereka tidak terjebak dengan jalan pikirannya sendiri yang
kadangkadang salah.
4. Segala kegiatan belajar akan memperoleh dukungan bersama dari
seluruh kelompok/kelas hingga memperoleh hasil belajar yang lebih
baik.
5. Membantu mendekatkan atau mengeratkan hubungan antar kegiatan
kelas dengan tingkat perhatian dan derajat dari pada anggota kelas.
6. Apabila dilaksanakan dengan cermat, maka diskusi merupakan cara
belajar yang menyenangkan dan merangsang pengalaman, karena
dapat merupakan pelepasan ide-ide dan pendalaman, wawasan
mengenai sesuatu
E. Langkah-langkah Teknik Diskusi
Metode diskusi dalam belajar memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
1. Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan
memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara
pemecahannya.
2. Dengan pimpinan guru, siswa membentuk kelompok diskusi, memilih
pemimpin diskusi (ketua, sekretaris/ pencatat, pelapor dan sebagainya
(bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan sarana dan sebagainya.
3. Para siswa berdiskusi di kelompoknya masing-masing sedangkan guru
berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain untuk menjaga
serta memberi dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota
kelompok berpartisipasi aktif supaya diskusi bejalan dengan lancar.
4. Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya. Hasil-
hasil diskusi yang dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa (terutama
bagi kelompok lain). Guru memberi ulasan dan menjelaskan tahap-
tahap laporan-laporan tersebut.
5. Para siswa mencatat hasil diskusi tersebut, dan para guru
mengumpulkan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok, sesudah
siswanya mencatat untuk fail kelas.

8
BAB III
PENUTUPAN

A. Simpulan
Diskusi merupakan visi dari sekelompok orang yang saling berinteraksi secara
verbal untuk berbagi informasi dan mencari pengalaman dalam memecahkan
sebuah masalah.
Diskusi kelompok merupakan proses yang teratur dan melibatkan sekelompok
orang-orang di wajah informal guna menghadapi interaksi dengan berbagai
informasi atau pengalaman, kesimpulan atau solusi untuk memecahkan sebuah
masalah. (Moh. Uzer Usman Menurut Moh)

A. Saran
Setiap menerapkan metode apapun dalam kegiatan belajar mengajar, peran
guru dan siswa saling mempengaruhi. Sebagai seorang guru dalam mengajar
hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat menguasai metode yang
digunakan nantinya pada saat mengajar. Berhasil tidaknya proses mengajar
akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru pada saat mengajar. Setiap
guru diharapkan mampu memberikan inovasi dalam pembelajaran agar
siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran di kelas.

9
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1994. Didaktik Atau Metode Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Engkoswara. 1984. Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bina Aksara.
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Usaha
Nasional.
http://woocara.blogspot.com/2016/02/pengertian-diskusi-macam-macam-metode-
diskusi.html#ixzz4scpteyym
http://motivasi-mindset.blogspot.co.id/2014/06/keuntungan-dan-kelemahan-
metode-diskusi.html
http://www.tipspendidikan.site/2015/12/langkah-menerapkan-metode-
diskusi-dalam.html

10

Anda mungkin juga menyukai