Anda di halaman 1dari 2

Ratu : Wahai para putri, Kemarilah!

Putri 1 : Salam, ratu. Apa yang bisa kami lakukan?

Ratu : Baiklah, tegakkan kepala kalian. Tunjukkan wajah indah yang telah mempengaruhi hati anak
anakku. hari ini aku akan memberikan tantangan yang terakhir pada kalian.

Putri 2 : Hormat ratu, sekarang kami siap menerima tantangan.

Ratu : Tidak usah sungkan memanggil aku Ibu.

Putri 3 : Terima kasih, ibu.

Ratu : Siapa dari kalian yang dapat membuat lukisan paling indah dalam jangka waktu tiga hari, aku
berjanji akan menobatkan suami kalian menjadi raja dan memimpin istana ini.

3 Putri : Laksanakan, ratu. Kami akan mengusahakan yang terbaik.

Sampai lah pada hari dimana sang ratu memberikan batas waktu. Setelah sang ratu
melihatnya, ternyata lukisan yang paling indah ialah lukisan yang dibuat oleh Chonguita,
akhirnya sesuai janji yang sang raja berikan, Maka diberikanlah kepemimpinan kerajaan kepada
Don Juan.

Ratu : Anak-anakku, pada tantangan kali ini, aku memberikan pengahargaan kepada chonguita yang
telah berhasil membuat lukisan paling indah. Juan anakku, selamat. Kau telah berhasil memilih
pasangan yang cerdik lagi pandai.

Putri 3 : Terima kasih, Ibu!

Ratu : (menyerahkan mahkota kepada juan) Ibu bangga padamu, Nak.


(Berjalan ke arah chonguita)

Ratu : Selamat, chonguita. Maafkan ibu karena telah merendahkanmu. Kau pantas bersanding dengan
Anakku.

Dibuatlah pesta yang mewah untuk menyambut raja yang baru. Di dalam keramaian
pesta, Chonguita meminta agar dirinya dapat berdansa dengan Don Juan. Di saat itulah Don
Juan sangat marah sehingga Chonguita di dorongnya sampai menyentuh dinding.

(irama musik dansa mengalun)(chonguita mendatangi singgasana raja)

Putri 3 : Suamiku, maukah kau berdansa denganku?

Juan : Sudahlah, tidak usah mengada-ada(tersenyum)

Putri 3 : Ayolah, juaaan. Mari berdansa, ini pestamu.

Juan : tidak chonguita, aku harus menjaga wibawaku sebagai raja.


Putri 3 : Kali ini saja, juan.

Juan : SEKALI AKU KATAKAN TIDAK, SELAMANYA AKAN TETAP TIDAK!!


(mendorong chonguita hingga menyentuh dinding)

Tiba-tiba lampu di ruangan itu padam dan musik yang mengalun berhenti berputar. Juan
teringat akan janjinya pada ibunda.

Juan : Istriku, aku tidak bermaksud begitu. Maafkan aku.

Putri 3 : Kau jahat, juan. Kau raja yang sangat jahat. Jangan kau dekati aku. pergi!

Juan : Aku mohon, istriku. Maafkan aku. Lihat aku chonguita. Maafkan aku.

Putri 3 : KAU JAHAT!! (berbalik menghadap juan)

Juan : apa yang terjadi pada wajahmu, chonguita!?

Putri 3 : Ya, beginilah aku. Kau melihat wujudku disaat kau telah menyakitiku. Beginilah aku. Semua
orang di istana ini melihat aku sebagai monyet. Hanya kau yang mampu melihat wujud asliku
dengan hatimu. Tapi sekarang tidak, kau jahat!

Juan : Mafkan aku, istriku. Maafkan aku(bersujud)


Kau adalah istriku. Aku minta maaf telah menyakitimu. Aku tidak peduli bagaimana wujud
aslimu chonguita, ini semua salahku. Aku mencintaimu. Maafkan aku.

Lampu di ruangan tersebut kembali menyala dan musik perlahan kembali mengalun.

Putri 3 : Sudahlah, juan. Bangkitlah.

Juan : Maafkan aku, chonguita. (bangkit tetapi tetap menunduk)

Putri 3 : Terima kasih, juan. Berkat cintamu yang luar biasa, mantra yang selama ini menyelimutiku
telah luntur(tersenyum)

Juan : istriku, kau kembali. Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahanku lagi.

Akhirnya mantera yang ada di tubuh putri chonguita luntur dan semua kecantikan
yang selama ini dilihat oleh juan dapat dilihat oleh seluruh warga istana. Itulah kisah
kecantikan putri chonguita yang masih melegenda hingga saat ini.

PESAN MORAL :
Jangan pernah sesekali mengingkari j anji yang telah dibuat.
Karena akan fatal akibatnya Pada diri s endiri maupun orang lain.

Anda mungkin juga menyukai