Anda di halaman 1dari 36

Sejarah Awal Mula Konflik Palestina Israel

Maret 13, 2012 ZULFITRIANSYAH PUTRA

Sebenarnya gimana sih awal sejarah Israel membantai Palestina,, nah jika anda membaca artikel
berikut ini anda akan tau jawabannya. kekejaman di Gaza sebenarnya tak lepas dari dosa politik
Inggris. Sebab, negara itulah yang mengizinkan warga Yahudi eksodus ke Palestina dan akhirnya
mendirikan negara baru. Dukungan Inggris atas imigrasi besar-besaran warga Yahudi ke Palestina
tertuang dalam Deklarasi Balfour pada 2 November 1917.

Tulis Artikel Anda Disini

Deklarasi Balfour atau Perjanjian Balfour merupakan sebuah surat yang dikirimkan Menteri Luar
Negeri Inggris Arthur James Balfour, kepada Lord Rothschild, pemimpin komunitas Yahudi Inggris,
untuk disampaikan kepada Federasi Zionis. Surat itu berisi hasil rapat Kabinet Inggris pada 31
Oktober 1917 yang menyatakan mendukung rencana-rencana Zionis mendirikan tanah air bagi
Yahudi di Palestina, dengan syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin
merugikan hak-hak dari komunitas-komunitas yang ada di sana. Iya, perjanjian itu menjadi awal
mula konflik Israel-Palestina.

Konflik terjadi karena ketidaktegasan penjajah dalam membagi wilayah, ujar pengamat hubungan
internasional Universitas Indonesia (UI) Nurani Chandrawati. Saat itu, mayoritas wilayah Palestina
berada di bawah kekuasaan Khilafah Turki Utsmani dan batas-batas yang akan menjadi Palestina
telah dibuat sebagai bagian dari Persetujuan Sykes-Picot pada 16 Mei 1916 antara Inggris dan
Prancis. Sebagai balasan untuk komitmen dalam deklarasi Balfour, komunitas Yahudi akan berusaha
meyakinkan Amerika Serikat ikut dalam Perang Dunia I. Kata-kata dalam Deklarasi Balfour kemudian
digabungkan ke dalam perjanjian damai Svres dengan Turki Utsmani dan Mandat untuk Palestina.

Berikut isi surat dari Albert James Balfour yang dikirimkan kepada Lord Rothschild: Saya sangat
senang dalam menyampaikan kepada Anda, atas nama Pemerintahan Sri Baginda, pernyataan
simpati terhadap aspirasi Zionis Yahudi yang telah diajukan kepada dan disetujui oleh Kabinet.
Pemerintahan Sri Baginda memandang positif pendirian di Palestina tanah air untuk orang Yahudi,
dan akan menggunakan usaha keras terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini,
karena jelas dipahami bahwa tidak ada suatupun yang boleh dilakukan yang dapat merugikan hak-
hak penduduk dan keagamaan dari komunitas-komunitas non-Yahudi yang ada di Palestina, ataupun
hak-hak dan status politis yang dimiliki orang Yahudi di negara-negara lainnya. Saya sangat
berterima kasih jika Anda dapat menyampaikan deklarasi ini untuk diketahui oleh Federasi Zionis.
Tak lama setelah ada Deklarasi Balfour, eksodus warga Yahudi di berbagai penjuru dunia ke Palestina
mulai terjadi.

Dalam perjalanannya, warga Yahudi ini kemudian mendirikan negara Israel pada tahun 1948. Sebuah
negara yang muncul kembali setelah lebih dari 2.500 tahun menghilang dari muka bumi, karena
konflik internal dan penjajahan. Israel pun lantas terlibat pertikaian perebutan wilayah dengan
Palestina dan Yordania, serta negara-negara Arab lain. Selama Perang Dunia I Inggris mengambil alih
Yerusalem (1917) dan menetapkan kota itu di dalam The Palestine Mandate dari tahun 1922-1948.
Pada tahun 1948, Inggris sebagai pemegang otoritas tanah Palestina tiba-tiba menyatakan tidak
bertanggung jawab lagi atas seluruh Palestina yang dikuasakan kepadanya oleh Liga Bangsa-Bangsa
yang telah bubar. Nah sudah jelaskan sekarang siapa yang salah.. masa kita numpang tiba-tiba mau
jadi tuan rumah gak benerkan itu!!

sumber : http://jogora.blogspot.com/2010/05/sejarah-awal-mula-konflik-palestina.html

Konflik Palestina Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel menyerang
Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan
(Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Sampai sekarang perdamaian sepertinya jauh dari
harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan Palestina dan hubungannya
dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri.

## hasil editan tulisan sebelumnya, karena ada koreksi

Tulisan ini dimaksudkan sebagai pengingat sekaligus upaya membuka pemahaman kita mengenai
latar belakang sejarah sebab terjadinya konflik ini.

*2000 SM 1500 SM*

Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti
Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Yaqub A.s. alias Israel
(Israil, Quran). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 orang 12 orang ##. Salah satunya
bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya.
Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan
Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Yaqub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir.
Populasi anak keturunan Israel (Nabi Yaqub A.s.) membesar.
*1550 SM 1200 SM*

Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi Negara Mesir. Banyak dari
bangsa Israel yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah
Firaun bangsa Israel diturunkan statusnya menjadi budak.

*1200 SM 1100 SM*

Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju
tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s.
membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi
Laut Merah.

Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan
berkata:

Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah
perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah
kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.

-(QS 5:24)-

Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina.
Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi menurut salah satu marga dari
bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil tanpa
memandang warga negara atau tanah airnya disebut juga orang-orang Yahudi.

## Sulit mengetahui asal-usul penyebutan nama Yahudi, apalagi dinisbatkan kepada Yehuda. Di
dalam Perjanjian Lama, kata Yahudi baru mulai ditemukan pada kitab Ezra. Sedangkan pada kitab-
kitab sebelumnya hanya disebut anak-anak Israel atau Bani Israel. Di dalam Alquran atau Hadits
sendiri anak keturunan Nabi Yaqub disebut Bani Israil, sedangkan penyebutan Yahudi lebih sering
bermakna golongan yangdimurkai Allah, dien (atau jalan hidup seperti Nasrani, Sabiin, Majusi dan
Islam)

*1000 SM 922 SM*


Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Quran) dari Filistin. Palestina
berhasil direbut. Daud kemudian menjadi raja menggantikan Raja Thalut. Wilayah kerajaannya
membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan
kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera Israel adalah dua garis biru
(sungai Nil dan Eufrat) dan Bintang Daud. Kepemimpinan Daud A.s. diteruskan oleh anaknya, Nabi
Sulaiman A.s.

*922 SM 800 SM*

Sepeninggal Sulaiman A.s., Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya
kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribukota Samaria dan
Selatan bernama Yehuda beribukota Yerusalem.

*800 SM 600 SM*

Karena kerajaan Israel sudah terlalu durhaka kepada Allah Swt maka kerajaan tersebut dihancurkan
oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria.

Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus
kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa
apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau
mereka bunuh.

-(QS 5:70)-

Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

*600 SM 500 SM*

Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari Babylonia . Dalam Injil Kitab Raja-
raja ke-2 23:27 dinyatakan bahwa mereka tidak mempunyai hak lagi atas Yerusalem. Mereka diusir
dari Yerusalem dan dipenjara di Babylonia .

*500 SM 400 SM*

Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa Israel kembali ke Yerusalem.
*330 SM 322 SM*

Israel diduduki Alexander Agung dari Macedonia (Yunani). Ia melakukan hellenisasi terhadap
bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Israel. Penulisan Injil dalam
bahasa Yunani bukan karena bahasa resmi Israel yang pada saat itu dijajah oleh Romawi. Melainkan
penulis dan penyebar Injil, Paulus, memang orang romawi yang berbahasa yunani.

*300 SM 190 SM*

Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

*1 100 M*

Nabi Isa A.s. lahir. Nantinya akan ada penghembusan isu bahwa Nabi Isa merupakan pemimpin
gerakan melawan penguasa Romawi. Riil-nya Nabi Isa tidak membangun gerakan melawan penguasa
Romawi, justru isu tersebut dihembuskan oleh para Rabbi Yahudi yang tidak suka ajaran puritan
(kembali ke Taurat asli) yang dibawa oleh Nabi Isa. Pilatus sendiri menyalib Nabi Isa atas desakan
para Imam yang cemburu kepada Nabi Isa. Mengapa? karena Pilatus tidak beragama Yahudi
sehingga hukuman untuk orang Yahudi haruslah ditentukan oleh orang Yahudi sendiri.

*100 300 *

Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi.
Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun
demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan
masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka
lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.

*313 *

Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.

*500 600*

Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di
antaranya di

Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika
terjadi perang antara Romawi dengan Persia .
*621*

Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil
Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Miraj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah
menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai
500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di
Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Kabah di
masjidil Haram, Makkah.

*622*

Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam yang selanjutnya disebut
khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan
sekitarnya, yang dikenal dengan Piagam Madinah.

*626*

Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian
Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima
hukuman dibunuh atau diusir.

*638*

Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari
penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup
aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.

*700 1000*

Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi
mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal di dunia
Islam yang sesungguhnya adalah orang Yahudi.

*1076*

Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte
Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil
menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187
M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme
yang sesat bisa dibangkitkan kembali.
*1453*

Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai
setelah hancurnya Baghdad oleh tentara Mongol (1258 M),khilafah Utsmaniah di bawah Muhammad
Fatih menaklukan Konstatinopel, dan mewujudkan nubuwwah Rasulullah.

*1492*

Andalusia sepenuhnya jatuh ke tangan Kristen Spanyol (reconquista) . Karena cemas suatu saat
umat Islam bisa bangkit lagi, maka terjadi pembunuhan, pengusiran dan pengkristenan massal. Hal
ini tidak cuma diarahkan pada Muslim namun juga pada Yahudi. Mereka lari ke wilayah khilafah
Utsmaniyah, diantaranya ke Bosnia. Pada 1992 Raja Juan Carlos dari Spanyol secara resmi meminta
maaf kepada pemerintah Israel atas holocaust (pemusnahan etnis) 500 tahun sebelumnya. (Tapi
tidak permintaan maaf kepada umat Islam).

*1500 1700*

Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama/ gereja dengan


negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad
penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke India dan Cina,
tanpa melalui daerah-daerah Islam. Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangat kolonialisme dan
imperialisme, yakni Gold, Glory dan Gospel. Gold berarti mencari kekayaan di tanah jajahan, Glory
artinya mencari kemasyuran di atas bangsa lain dan Gospel (Injil) artinya menyebarkan agama
Kristen ke penjuru dunia.

*1529*

Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/ imperialisme serta membalas


reconquista langsung ke jantung Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Tahun 1683 M
kepungan diulang, dan gagal lagi. Kegagalan ini terutama karena tentara Islam terlalu yakin pada
jumlah dan perlengkapannya.

yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlahyang banyak itu
tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu,
kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai.

-(QS 9:25)-.
*1798*

Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur
Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.

*1831*

Untuk mendukung strategi devide et impera Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab,
yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh
semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.

*1835*

Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di
sana . Sponsornya adalah milyuder Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota Free Masonry.
Ini adalah pertama kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah.

*1838*

Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.

*1849*

Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina
baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah
hampir 3 juta orang.

*1882*

Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan
kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.

*1891*

Para penduduk Palestina mengirim petisi ke Khalifah, menuntut dilarangnya imigrasi besar-besaran
ras Yahudi ke Palestina. Sayang saat itu khilafah sudah sakit-sakitan (dijuluki the sick man at
Bosporus ). Dekadensi pemikiran meluas, walau Sultan Abdul Hamid sempat membuat terobosan
dengan memodernisir infrastruktur, termasuk memasang jalur kereta api dari Damaskus ke Madinah
via Palestina! Sayang, sebelum selesai, Sultan Abdul Hamid dipecat oleh Syaikhul Islam (Hakim
Agung) yang telah dipegaruhi oleh Inggris. Perang Dunia I meletus, dan jalur kereta tersebut
dihancurkan.

*1897*

Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta kongres I Zionis
mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa
dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis
menuntut tanah air bagi umat Yahudi walaupun secara rahasia pada tanah yang bersejarah bagi
mereka. Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat Uganda atau di Amerika Latin !
Di kongres itu, Herzl menyebut, Zionisme adalah jawaban bagi diskriminasi dan penindasan atas
umat Yahudi yang telah berlangsung ratusan tahun. Pergerakan ini mengenang kembali bahwa nasib
umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan umat Yahudi sendiri. Di depan kongres, Herzl berkata,
Dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi ! Apa yang direncanakan Herzl menjadi kenyataan pada
tahun 1948.

*1916*

Perjanjian rahasia Sykes Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang
Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-
bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat control atas
Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri
(memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).

*1917*

Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu
pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di
Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian Liga Bangsa-
bangsa (cikal bakal PBB) memberi mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.

*1938*

Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan
mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu penyelesaian
terakhir (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar
negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik
dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya
karena menguasai banyak surat kabar atau kantor-kantor berita di dunia.
*1944*

Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik membiarkan orang-
orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan
mendorong keluarnya pribumi Arab dari sana . Kondisi Palestina pun memanas.

*1947*

PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel .

*1948, 14 Mei*.

Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan
kemerdekaan negara Israel . Mereka melakukan agresi bersenjata terhadap rakyat Palestina yang
masih lemah,

hingga jutaan dari mereka terpaksa mengungsi ke Libanon, Yordania , Syria , Mesir dan lain-lain.
Palestina Refugees menjadi tema dunia. Namun mereka menolak eksistensi Palestina dan
menganggap mereka telah memajukan areal yang semula kosong dan terbelakang. Timbullah perang
antara Israel dan negara-negara Arab tetangganya. Namun karena para pemimpin Arab sebenarnya
ada di bawah pengaruh Inggris lihat Imperialisme Perancis dan Inggris di tanah Arab sejak tahun
1798 maka Israel mudah merebut daerah Arab Palestina yang telah ditetapkan PBB.

*1948, 2 Desember*

Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka
berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-
Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan Israel . Usaha ini kandas bukan karena
mereka dikalahkan Israel, namun karena Raja Farouk yang korup dari Mesir takut bahwa di dalam
negeri IM bisa melakukan kudeta, akibatnya tokoh-tokoh IM dipenjara atau dihukum mati.

*1956, 29 Oktober*

Israel dibantu Inggris dan Perancis menyerang Sinai untuk menguasai terusan Suez . Pada kurun
waktu ini, militer di Yordania menawarkan baiat ke Hizbut Tahri (salah satu harakah Islam) untuk
mendirikan kembali Khilafah. Namun Hizbut Tahrir menolak, karena melihat rakyat belum siap.

*1964*
Para pemimpin Arab membentuk PLO (Palestine Liberation Organization) . Dengan ini secara resmi,
nasib Palestina diserahkan ke pundak bangsa Arab-Palestina sendiri, dan tidak lagi urusan umat
Islam. Masalah Palestina direduksi menjadi persoalan nasional bangsa Palestina.

*1967*

Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil
merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem
(Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena dibantu
informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA ). Sementara itu
angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan Mesir ikut
terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.

*1967, Nopember*

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel
dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan
penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.

*1969*

Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di
Yordania.

*1970*

Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam
oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS,
maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke
Libanon.

*1973, 6 Oktober*

Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya
Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir
menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa
berkompromi, karena dia Cuma siap untuk melawan Israel , namun tidak siap berhadapan dengan
AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak melonjak
pesat.
*1973, 22 Oktober*

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan
resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.

*1977*

Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke
Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan
seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan
Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.

*1978, September*

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu
menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel . Sadat
dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap menolak
perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp David ini
tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai pemrakarsanya juga
tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB yang tidak menguntungkan
pihak Israel .

*1980*

Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang
didudukinya itu resmi sebagai ibukota.

*1982*

Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila.
Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena lagi-
lagi veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas
instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya, dan Tunis .

*1987*

Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan
terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS, suatu harakah Islam
yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.
*1988, 15 Nopember*

Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota.Aljazair. Dengan bentuk negara Republik
Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan Presiden
pertamanya adalah Yasser Arafat. Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh
Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan
500 orang.

*1988, Desember*

AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui
eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu memproklamirkan
Republik Palestina di pengasingan di Tunis.

*1991, Maret*

Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan
menikah dengan revolusi Palestina.

*1993, September*

PLO Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi
kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah land for peace (tanah untuk perdamaian).
Pengakuan itu

dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju.
Namun negara negara Arab ( Saudi Arabia , Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik perjanjian
itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan fatwa untuk mendukung perdamaian.

Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel ,
PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan
perpanjangan tangan Yahudi.

Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya tersebut.

*1995*
Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi
fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di Israel,
laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan Palestina
yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom bunuh diri.
Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya land for peace
diartikan Israel sebagai Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa hidup damai).

*1996*

Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti
kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan perjanjian
perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah otonom di
dalam Israel . Ia bahkan ingin menunggu/menciptaka n kontelasi baru (pemukiman Yahudi di daerah
pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama sekali membuat
perjanjian baru.

AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby
Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab
untuk mengingatkan si anak emasnya ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali
memusuhi Israel . Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel .

Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba aktif menjadi penengah,
yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka menanamkan
pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS jalan sendiri tanpa bicara dengan
Eropa.

*2002 Sampai sekarang*

Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat
Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002 . Israel juga telah
menerima peta itu namun dengan 14 reservasi. Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah
rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon.
Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan menyingkirkan seluruh
kehadiran sipil dan militer yang permanen di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4
pemumikan di Tepi Barat), namun akan mengawasi dan mengawal kantong-kantong eksternal di
darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan
kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza.
Pemerintah Israel berpendapat bahwa akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa
Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan, sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila
pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel akan diizinkan untuk
menyelesaikan tembok artinya, Penghalang Tepi Barat Israel dan mempertahankan situasi di Tepi
Barat seperti adanya sekarang ini.

Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert yang
kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang berhalangan
tetap karena sakit berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji untuk
menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum minoritas,
mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali berjuang untuk
mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan

bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk
perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia
menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui Negara
Israel, maka Israel akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri dan secara langsung
menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar tergantung pada niat
baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang baru terpilih.

Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008), sudah terjadi
serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan Israel
menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan bahan
baker minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza tutup.

Sumber: milis FUSI-FTUI

Rujukan:

http://sabdaweb. sabda.org/ bible/

http://alkitab. otak.info/

http://quran. al-islam. com/ind/

http://hadith. al-islam. com/bayan/ Tree.asp? Lang=ind

Bacaan:

http://media. isnet.org/ antar/etc/ Yahudi.html


http://id.wikipedia .org/wiki/ Yahudi

http://en.wikipedia .org/wiki/ Who_is_a_ Jew%3F

http://hotarticle. org/pengubahan- taurat-oleh- yahudi/

Konflik Israel dan Palestina sesungguhnya berawal dari persekongkolan antara kaum imperialis Barat
dengan bangsa Yahudi Zionis lebih dari setengah abad yang lalu, mereka bahu membahu sekuat
tenaga merampas tanah Palestina dengan klaim-klaim agamis maupun historis. Padahal peristiwa
panjang ribuan tahun yang terjadi di atas bumi para nabi ini memperlihatkan bahwa bangsa
Palestina adalah pewaris sah tanah Palestina, baik dilihat dari aspek agamis maupun aspek historis.

Sejarah Israel dan Palestina menjadi menarik untuk dicermati karena dapat menguak tentang
lemahnya klaim Yahudi atas tanah yang dijanjikan. Selain itu sejarah ini akan menyadarkan umat
Islam tentang pertarungan antara al-haq dengan al-bathil yang akan senantiasa terjadi sepanjang
waktu. Untuk itu umat Islam dituntut untuk terus memupuk persatuan dan rasa persaudaraan di
antara mereka.

Asal-usul Israel dan Yahudi

Sejarah Israel berawal dari hijrahnya Ibrahim as. (1900 SM) bersama pengikutnya dari Babilonia
untuk menghindari tekanan Raja Namruz. Orang-orang Assiria dan Kanan menyebut para muhajirin
ini dengan sebutan Ibrani, yang menurut bahasa Aramy atau Siryany artinya; orang yang
menyeberang, karena mereka hijrah dari Babilonia ke Kanan (Palestina) dengan melintasi sungai
Eufrat. Sejak itu kelompok muhajirin dan seluruh turunannya menjadi suatu bangsa yang dinamai
bangsa Ibrani.

Sekilas Tentang Kanan

Sebelum melanjutkan uraian tentang asal-usul Israel dan Yahudi, mari kita ulas sejenak tentang
Kanan yang dijadikan tempat hijrah Nabi Ibrahim.
Cikal bakal bangsa Kanan datang dari jazirah Arab pada 2500 SM. Mereka kemudian membangun
tidak kurang dari 200 kota dan desa di sana, seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, al-Khalil, Usdud, Biru
Alsaba, dan Betlehem. Mayoritas penduduk Palestina sekarang, khususnya di pedesaan, merupakan
keturunan kabilah bangsa Kanan, Umuriyah, dan Filistin.

Nama Palestina diambil dari salah satu nama bangsa pelaut yang bermukim di wilayah-wilayah
pesisir yang berasimilasi dengan bangsa Kanan. Bangsa Filistin kemungkinan datang dari daerah
barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah sekitar abad 12 SM.

Bani Israel atau Yahudi

Setelah mangkatnya Ibrahim, tugas kepemimpinan bangsa Ibrani dipegang oleh putranya, Ishak as..
Selanjutnya Ishak digantikan oleh puteranya yang bernama Yaqub as. Nabi Yakub mempunyai nama
kehormatan; ISRAEL, artinya: Hamba Allah yang amat taat. Beliau mempunyai 12 orang putera:
Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Bunyamin. Anak
cucu Yakub kemudian menjadi suatu bangsa yang disebut Bani Israel (anak cucu Israel). Di antara
putera Yakub, yang paling banyak keturunannya ialah Yahuda, maka Bani Israel pun dibangsakan
kepada Yahuda dengan sebutan YAHUDI.

Atas anjuran Yusuf asyang pada saat itu menjadi pejabat di pemerintahan Firaunsemua anak
cucu Yakub berhijrah ke negeri Mesir. Di sana mereka diperlakukan dengan baik oleh Pharao
(Firaun) zaman itu. Akan tetapi berabad-abad kemudian muncullah Pharao yang tidak menyenangi
mereka, ia bernama Thotmosis. Dia sangat khawatir terhadap perkembangan bangsa Israel dan juga
tidak suka pada agama tauhid yang dianutnya. Karena kedengkiannya tersebut Bani Israel dihinakan
menjadi budak.

Bani Israel bersama Musa

Allah kemudian mengutus Musa dan Harun (abad 13 SM) untuk membebaskan Bani Israel dan
mengajak Firaun bertauhid. Tetapi Firaun menolak mentah-mentah seruan Musa tersebut. Bahkan
penindasan malah semakin menjadi-jadi. Musa kemudian mengajak Bani Israel berhijrah menuju
Kanan. Firaun mencoba mencegah, tapi akhirnya ia diazab Allah SWT dengan ditenggelamkan di
Laut Merah. Sedangkan Bani Israel selamat mendarat di gurun Sinai.

Dari Sinai mereka melanjutkan perjalanan melewati padang belantara Syur yang tandus. Kemudian
ke Sana, Mara, Elim, dan Thursina. Disinilah watak kolokan Bani Israel mulai nampak, mereka
menggerutu, mengomel, serta menyesali Musa dan Harun yang telah membawa mereka hijrah dari
Mesir. Meskipun demikian, dalam perjalanan hijrah tersebut Allah SWT tetap memberikan berbagai
macam kemudahan bagi Bani Israel, diantaranya berupa naungan awan untuk melindungi dari panas
dan menurunkan manna-salwa sebagai makanan ketika lapar. Tapi di sini pula kebodohan Bani Israel
terkuak:

1. Sewaktu di perjalanan berjumpa dengan orang-orang Assiria dan Kanan penyembah berhala,
mereka minta kepada Musa agar dibuatkan patung-patung seperti yang mereka lihat untuk
disembah.

2. Di gurun Sin Bani Israel kembali mengomel dan menggerutu karena kehausan, maka Allah
menyuruh Musa pergi ke lereng gunung Horeb dan memukul batu gunung itu dengan tongkatnya
sehingga keluarlah 12 mata air.

3. Di Thursina Musa dan Bani Israel mendirikan perkampungan. Setelah itu Musa pergi selama 40
hari ke bukit Thursina untuk mendapatkan wahyu dari Allah berupa Taurat (perundang-undangan).
Akan tetapi kepergian Musa ke bukit Thursina dimanfaatkan oleh seorang fasik bernama Samiri,
yang mengajak Bani Israel menyembah patung anak sapi.

4. Ketika diajak untuk beriman kepada Taurat yang diturunkan Allah kepada Musa, mereka malah
ragu-ragu dan ingkar seraya berkata, Wahai Musa, kami tidak akan pernah percaya kepadamu,
kecuali kami bisa melihat Allah secara langsung dengan jelas.. (lihat QS. Al-baqarah ayat 55).

5. Manakala diajak untuk berjihad memasuki Kanan (Palestina) mereka menolak dengan
ungkapan yang tidak sopan, sebagaimana dikisahkan dalam Al-Quran,
Mereka berkata: Hai Musa, kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya, selagi mereka ada
didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua,
Sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja. (QS. Al-Maidah, 5: 24)

Sebelum sampai di Kanan Harun wafat, tugas beliau sebagai Imam Bani Israel diserahkan Musa
kepada Eliazar (putera Harun). Tidak lama setelah itu Musa pun wafat, beliau berwasiat kepada Bani
Israel agar meneruskan cita-cita memasuki negeri Palestina (Kanan).

Raja-raja Israel

Kepemimpinan Eliazar diganti Yusya. Ia kemudian menggerakkan Bani Israel keluar dari gurun Sinai
untuk memerangi bangsa Kanan dan Filistin penyembah berhala yang tinggal di sana. Setelah Bani
Israel berhasil mengalahkannya, negeri itu kemudian dibagi menjadi 12 wilayah. Raja mereka yang
pertama adalah Thalut yang memerintah kira-kira antara 1042-1012 SM. Selanjutnya Dawud
memerintah lebih kurang 40 tahun lamanya (1012-972 SM). Ia diganti oleh anaknya Sulaiman yang
memerintah selama lebih kurang 40 tahun juga (972-937 SM). Pada masa pemerintahan Sulaiman
inilah didirikan Haikal (Baitul Maqdis) di atas bukit Moria (Sion/Zion).

Pengaruh kekuasaan Sulaiman pada saat itu sangat luas, meliputi daerah antara pinggiran sungai
Eufrat sampai ke laut Merah. Kebesaran zaman Sulaiman inilah yang diimpikan orang-orang Israel
saat ini dengan melakukan gerakan zionisme.

Setelah mangkatnya Sulaiman, timbulah sengketa dan perpecahan. Golongan Yahuda dan Benyamin
memilih Rahbeam (anak Sulaiman) untuk menggantikan ayahnya menjadi raja. Sementara 10
golongan yang lain lebih memilih Yerobeam dari turunan suku Efraim. Karena tidak menemukan titik
temu, kerajaan Israel akhirnya terpecah menjadi dua. Golongan Yahuda membentuk kerajaan sendiri
yang mereka namai kerajaan Yahuda, berpusat di Yerusalem, dengan rajanya Rahbeam. Walaupun
kerajaannya lebih kecil dari kerajaan Israel, kerajaan Yahuda memiliki kelebihan:

a. Mereka menguasai Palestina sebagai ibu kota pusaka raja Dawud.


b. Baitul Maqdis berada di daerah mereka.

c. Tabut tempat tersimpannya Taurat Musa berada dalam wilayah mereka.

Yerobeam, raja Israel, tidak senang melihat pengaruh kekuasaan kerajaan Yahuda yang tetap
mendalam pada hati semua rakyat, karena setiap sembahyang mereka tetap menghadap ke
Palestina (Baitul Maqdis). Lalu Yerobeam membuat patung lembu emas untuk sesembahan rakyat
Israel, sebagai ganti ibadah biasa, menyembah Yehoah (Allah) sambil berkiblat ke Baitul Maqdis.

Kehancuran Israel, Yahuda, dan Taurat

Kira-kira pada tahun 721 SM bangsa Assiria menyerang kerajaan Israel yang berpusat di Samaria.
Seluruh negeri mereka hancurkan, ribuan orang Israel mati terbunuh, orang-orang terkemuka
ditawan dan dibuang ke Assiria.

Pada tahun 606 SM negara Yahuda menemui nasib yang sama. Tentara Babilonia di bawah pimpinan
Nebukadnezar menyerang Palestina. Orang-orang terkemuka dibuang ke Babilonia. Ada upaya-
upaya untuk merebut kemerdekaan, tetapi perlawanan ini dipatahkan dan dibalas dengan kejam
oleh Babilonia. Kota Palestina dihancurkan, Baitul Maqdis diratakan dengan tanah, Tabut pusaka
Musa dengan Tauratnya dihancurkan, ribuan orang terbunuh, selebihnya dijadikan budak. Sebagian
dapat meloloskan diri ke luar negeri, di antaranya ke tanah Arab, tepatnya Yatsrib (Madinah).

Peristiwa duka ini sudah diperingatkan Musa kepada bani Israel sebelum beliau wafat, bahwa jika
mereka menyimpang dari Taurat mereka akan mendapatkan hukuman dari Allah (wasiat ini tertera
dalam Kitab Ulangan: XXVIII; 15, 21, 25, 26).

Kembali ke Palestina
70 tahun lamanya bangsa Yahudi menjadi budak buangan di Babilonia, sampai negeri Babilonia
ditaklukkan Persia di bawah kekuasaan Cirus (539 SM). Pada tahun inilah Kaisar Persia membolehkan
mereka kembali ke Palestina. Akan tetapi musnahnya Taurat dan pembuangan 70 tahun itu telah
merubah bentuk dan pandangan hidup bangsa Yahudi, mereka kehilangan pedoman.

Pada tahun 330 SM, Alexander Agung dari Macedonia (Yunani) mengalahkan Raja Persia, Darius III.
Bangsa Yahudi pun berganti tuan. Pada tahun 301 SM negeri-negeri jajahan Yunani sebagian dapat
direbut oleh Kerajaan Mesir. Palestina jatuh menjadi jajahan Mesir.

Tahun 199 SM Assiria merebut Palestina dari kerajaan Mesir, mereka menguasainya selama
setengah abad, sampai tahun 142 SM. Pada tahun inilah bangsa Yahudi berhasil merebut
kemerdekaan dari tangan Assiria. Tetapi tidak sampai seabad, karena tahun 63 SM mereka telah
jatuh menjadi jajahan bangsa Romawi.

Pada masa-masa penjajahan Romawi inilah Allah SWT mengutus Isa as. Para sejarawan berselisih
pendapat mengenai tahun kelahiran Nabi Isa. Di dalam Injil Matius 2: 1 disebutkan bahwa kelahiran
Isa adalah pada masa Herodes, jadi paling lambat kelahirannya terjadi pada 4 SM, tahun matinya
Herodes. Sedangkan Lukas menghubungkan kelahiran Isa dengan masa sensus penduduk di zaman
Kirenius wali negeri di Syiria. Ini berarti Isa lahir pada 6 atau 7 M, sewaktu Yudea dan Samaria
langsung diperintah oleh Roma.

Namun seruan dakwah Nabi Isa yang mengajak Bani Israel berpegang teguh pada ajaran Musa
diingkari dengan penuh kedengkian. Pada tahun 33 M diadakan perayaan Paskah tahunan di Bait
Allah (Baitul Maqdis). Maksud dari perayaan ini adalah untuk memperingati diselamatkannya bangsa
Israel dari penindasan Raja Firaun. Akan tetapi perayaan ini sudah jauh dari maksud semula, karena
telah berubah menjadi pesta perniagaan yang diwarnai perjudian. Bahkan pintu gerbang Bait Allah
diberi patung burung Garuda sebagai lambang kebesaran kekaisaran Romawi. Hal ini amat menghina
dan mengotori kesucian bait Allah.
Oleh karena itu Nabi Isa bersama para pengikutnya menyerbu Bait Allah dan memporak-
porandakan arena perniagaan tersebut. Kerusuhan ini menimbulkan kemarahan penguasa Romawi.
Pasukan Romawi kemudian merangsek ke Bait Allah dan berupaya menangkap Nabi Isa beserta
pengikutnya. Tetapi mereka telah menyingkir dan bersembunyi di bukit Gesmani. Pada saat itu
orang-orang yahudi karena kedengkian mereka, menyebarkan isu bahwa Isa akan melakukan
pemberontakan kepada Romawi dan mengangkat dirinya sebagai Raja Yahudi. Maka terjadilah
upaya penangkapan Isa, dan terjadilah peristiwa controversial: penyaliban Isa.

Pada tahun 70 M, Bani Israel pernah mencoba memberontak kepada Romawi, tapi tidak berhasil.
Komandan militer Romawi, Titus, berhasil mematahkan pemberontakan itu.

Pada tahun 132-135 M bangsa Yahudi kembali memberontak, tapi lagi-lagi gagal. Pemimpin Romawi
Julius Cyprus akhirnya memporak-porandakan Yerusalem. Di atas puing kota ini, Kaisar Romawi,
Hendrian I membangun kota baru yang dinamakan Elia Capitolina yang kemudian dikenal dengan
nama Elya. Bangsa Yahudi dilarang memasuki kota Yerusalem selama 200 tahun kemudian. Jumlah
populasi mereka pun sangat jarang di sepanjang 18 abad berikutnya. Sementara itu, penduduk
pribumi dari keturunan Kanan dan mereka yang berasimilasi dengan mereka dari kabilah-kabilah
Arab tetap langgeng di sana, mereka tetap berkelangsungan hidup setelah kehengkangan bangsa
Yahudi hingga saat sekarang ini.

Bangsa Romawi berkuasa di Palestina sampai tahun 640 M, yakni sampai datangnya tentara Islam
mengusir mereka. Kota Yerusalem kemudian diserahkan secara resmi kepada Khalifah Umar bin
Khattab tanpa peperangan. Di bawah pemerintahan Islam seluruh warga masyarakat diperlakukan
dengan adil dan diberi kebebasan beribadah sesuai agamanya masing-masing. Saat itu Yahudi,
Kristen dan Islam dapat hidup berdampingan dengan damai.

Zionisme: Tonggak Berdirinya Negara Israel

Istilah Zionisme berasal dari akar kata Zion (nama bukit tempat dibangunnya baitul maqdis) yang
pada masa awal sejarah Yahudi menjadi sinonim dengan penyebutan untuk kota Yerusalem. Kata ini
mempunyai arti khusus bagi orang Yahudi terutama sejak terjadinya penghancuran Baitul Maqdis,
untuk mengekspresikan kerinduan memiliki sebuah tanah air.
Tahun 1896 M, di Berlin Theodore Hertzel menerbitkan sebuah buku berjudul Negara Yahudi yang
berisi seruan agar orang Yahudi yang bertebaran di mana-mana bertemu. Maka pada 29 Oktober
11 Nopember 1897, di kota Pall, Swiss, diselenggarakanlah Konferensi Zionisme Internasional
pertama yang merekomendasikan berdirinya Negara Yahudi di Palestina.

Hertzl begitu piawai mengembangkan ideologi zionisme, karena ia sangat menguasai senjata
terpenting abad 20, yakni media massa, lobi, dan public relations. Dalam rangka merebut pengaruh,
Hertzel beraudiensi dengan Paus di Roma, dengan Kaisar Wilhelm di Jerman, dengan Ratu Victoria di
Inggris, atau bahkan dengan Sultan Turki di Istambul.

Hertzel menemui Sultan Abdul Hamid II, Khalifah Islam waktu itu. Mereka menawarkan berbagai
tawaran yang menggiurkan kepada sultan asalkan mengizinkan bangsa Yahudi menetap di
Yerusalem. Ada tiga rayuan yang disampaikan Hertzel:

1. Yahudi menawarkan 120 juta frank Swiss untuk digunakan membangun armada laut
kekhalifahan Turki.

2. Yahudi siap melunasi hutang-hutang luar negeri Kesultanan Turki.

3. Yahudi siap memberikan pinjaman tanpa bunga sebesar 35 juta lira emas

Tawaran manis itu ditolak mentah-mentah oleh Sultan Abdul Hamid, karena beliau mengetahui
rencana sesungguhnya di balik tawaran beracun itu. Bahkan menurut beberapa catatan, Sultan
sampai meludahi wajah Hertzel.
Hertzel pun mampu memobilisir dana dari para hartawan Yahudi seperti Moses Hess atau Baron de
Rothchilds di London. Selain itu, setiap cabang gerakan Zionis di berbagai penjuru dunia selalu
dianjurkan untuk menerbitkan koran atau majalah yang memuat artikel mengenai perjuangan
mereka. Mereka mencoba menyebarkan citra dan opini positif mengenai gerakan zionisme.

Sementara itu di Hollywood tiga serangkai Yahudi Melvyn, Goodwyn dan Meyer mendirikan studio
film MGM yang terkenal itu. Tokoh lain, Adolfh Zuckor, merupakan pionir terpenting perkembangan
industri film Amerika Serikat yang kini menguasai dunia. Dengan peranan mereka sebagai perintis
industri, maka tidak aneh jika sutradara, bintang film, bisnismen maupun produser film Hollywood
sebagian besar berasal dari kalangan Yahudi. Saat ini diantaranya David Geffen, Steven Spielberg dan
Jeffry Katzenberg bersama-sama membentuk studio baru Dreamworks, merupakan pendukung
setia zionisme.

Berkat lobi-lobi dan pembentukan opini yang intens, maka pada 9 Mei 1916, terwujudlah
persetujuan Sykes-Picot antara Perancis dan Inggris yang berisi pembagian wilayah-wilayah
kekuasaan Usmani yang berhasil mereka rebut, Palestina kemudian diletakkan di bawah mandat
Inggris.

Usaha untuk menghancurkan kekhalifahan Utsmani dan merampas tanah Palestina juga dilakukan
dengan menimbulkan perpecahan di kalangan bangsa Muslim. Di dalam hal ini peranan Inggris
amatlah penting. Kepada Syarif Husein, Penguasa Mekkah saat itu, pemerintah Inggris menjanjikan
kemerdekaan bagi negara-negara Arab dan berdirinya Khilafah Islamiyah Arabiyah yang dipimpin
tokoh Mekkah atau Madinah, bila berhasil meruntuhkan Khilafah Utsmaniyah dari dalam. Pada 10
Juni 1916 Syarif Husein memproklamasikan pemberontakan Arab terhadap kekuasaan Khalifah Turki
Utsmani. Tapi ternyata Inggris mengkhianati janjinya, bahkan yang terjadi adalah wilayah Arab
dibagi-bagi menjadi negara-negara kecil dan Syarif Husein sendiri dibuang ke Syprus.

Pada 2 Nopember 1917 lahir apa yang disebut perjanjian Balfour yang menyatakan Inggris akan
berusaha keras mewujudkan cita-cita berdirinya negara nasional Yahudi di Palestina. Perjanjian
Balfour tersebut kemudian diperkuat oleh keputusan Majelis Umum PBB pada 24 Juli 1922 yang
melegalisasi mandat Inggris atas Palestina. Orang-orang Yahudi dari berbagai negara mulai bergerak
menduduki Yerusalem (Al-Quds) pada tahun 1929. Pada tahun ini kaum Muslimin Palestina
menyelenggarakan pertemuan besar untuk mendukung berdirinya Badan Pembela Masjid Al-Aqsha.
Pada musim panas tahun yang sama orang-orang Yahudi melancarkan demonstrasi pamer kekuatan,
yang kemudian dibalas dengan demonstrasi tandingan kaum Muslimin yang lebih besar. Suasana di
Al-Quds memanas, puncaknya adalah pecahnya bentrokan antara kaum Muslimin yang tidak
bersenjata dengan kaum Yahudi yang dipersenjatai Inggris. Peristiwa ini disusul dengan bentrokan-
bentrokan lain dan penangkapan besar-besaran penduduk Palestina oleh Inggris. Pada 23 Agustus
1929 meletuslah perlawanan yang dikenal dengan Revolusi Buraq. Inggris segera mematahkannya,
pada 17 Juni 1930, Gubernur Jenderal Inggris di Palestina menghukum gantung 3 pejuang Palestina
yang terlibat perlawanan tersebut. Namun hal ini tidak membuat perlawanan kaum Muslimin
berhenti, pada 25 Nopember 1935, Izzudin Al-Qassam dengan beberapa rekannya menemui
syahadah setelah pertempuran hebat melawan Inggris di Junain.

Selain perlawanan bersenjata, bangsa Palestina pun melawan dengan cara melaksanakan
pemogokan menyeluruh di Palestina selama kurang lebih 6 bulan sebagai bentuk protes
dipersenjatainya Yahudi oleh Inggris. Tetapi pemogokan ini berhenti setelah adanya campur tangan
beberapa pemimpin Arab atas desakan Inggris, teman sepersekongkolan mereka.

Pada 15 Mei 1947 Majelis Umum PBB membentuk Komisi Khusus untuk urusan Palestina. Komisi
Khusus ini menyelesaikan tugasnya pada bulan Agustus 1947 dan menghasilkan sejumlah laporan,
antara lain berisi pentingnya Yahudi mempunyai satu negara di Palestina dan mengamankan nasib
imigran Yahudi yang semakin bertambah. Sedangkan masalah Arab, menurut komisi ini perlu
didirikan sebuah negara Arab Palestina merdeka.

Pada 29 Nopember 1947 Majelis Umum PBB mengeluarkan keputusan No. 181 tentang pembagian
Palestina berdasarkan hasil penelitian Komisi Khusus untuk urusan Palestina. Sejak 10 Februari 1948
penguasa Inggris mulai mengukur beberapa daerah dan menyerahkan bumi Palestina kepada orang
Arab dan Yahudi sebagai pelaksanaan keputusan PBB. Akibat pembagian wilayah tersebut seluruh
kaum muslimin Palestina melancarkan demonstrasi dan penolakan serta bantahan terhadap hasil
penelitian internasional PBB tersebut. Demonstrasi-demonstrasi serupa dilancarkan di Mesir, Suria,
Libanon dan negara-negara Arab lainnya.

Sementara itu, bentrokan-bentrokan keras terus terjadi. Pada bulan Maret 1948 Dewan Keamanan
PBB bersidang untuk mempelajari situasi dan menyerukan supaya PBB meletakkan Palestina di
bawah perwalian PBB sementara dan menghentikan rencana pembagian Palestina. Tapi, tanggal 15
Mei 1948, Yahudi malah memproklamasikan negara Israel. Sekaligus juga tanda berakhirnya mandat
Inggris.
Esoknya, 16 Mei 1948, pasukan Arab (Mesir, Suriah, Iraq, Yordania, dan Libanon) memasuki
Palestina, namun tanpa kekuatan dan perlawanan yang berarti, kecuali 10.000 pasukan relawan
Organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun yang dikirim pemimpinnya, Hasan Al-Banna untuk membebaskan
Palestina. Kehadiran pasukan Al-Ikhwan Al-Muslimun ini bukan hanya menggetarkan Israel, tapi juga
menimbulkan kekhawatiran negara-negara Arab. Mereka khawatir, kemenangan dan keperwiraan
pasukan Al-Ikhwan Al-Muslimun bukan saja berdampak di Palestina, tapi juga di negara-negara Arab.
Mereka tidak mau kehilangan pengaruh di tengah-tengah rakyatnya.

Akhirnya negara-negara Arab berkomplot untuk memusnahkan pasukan Al-Ikhwan Al-Muslimun.


Atas desakan Inggris pasukan Al-Ikhwan Al-Muslimun akhirnya ditarik mundur oleh Mesir,
selanjutnya para aktivisnya dijebloskan ke penjara dengan tuduhan akan merencanakan kudeta
militer.

Perang ini akhirnya dimenangkan Yahudi dan mengakibatkan kekalahan besar bagi bangsa Arab.
Akan tetapi perlawanan terhadap Yahudi tidak berhenti dan tidak akan pernah berhenti. Perlawanan
tersebut saat ini diantaranya dimotori oleh Harakah Muqawwamah Al-Islamiyah (HAMAS) yang
didirikan oleh Syaikh Ahmad Yasin (alm) pada hari Selasa, 15 Desember 1987, yang juga merupakan
salah satu sayap organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun di Palestina.

Klaim-klaim Yahudi atas Palestina

Penjajahan Yahudi atas Palestina didasari klaim-klaim serta mitos-mitos relijius dan historis. Secara
relijius mereka menganggap bahwa Allah telah menjadikan Palestina sebagai Tanah yang
dijanjikan. Sedangkan relasi historis mereka dengan Palestina, adalah karena mereka pernah
berkuasa, bermukim disana dan punya hubungan psikis dan spiritual dengan negeri ini.

Akan tetapi kaum muslimin tetap konsisten pada pendirian bahwa Yahudi tidak berhak sama sekali
atas negeri ini. Alasannya adalah, pertama, dari sudut pandang agama, wilayah ini diberikan pada
bangsa Yahudi di saat mereka menjunjung tinggi bendera tauhid dengan penuh konsisten di bawah
kepemimpinan para rasul dan pemuka agama mereka. Adapun apabila mereka melenceng dari
kebenaran dan berupaya mendistorsinya, bahkan membunuhi para Nabi serta membuat keonaran di
muka bumi, hilanglah keabsahan relijius yang mereka klaimkan. Yang berhak atas negeri ini justru
adalah kaum Muslimin, karena mereka adalah pewaris panji tauhid. Jadi, persoalannya tidak terkait
dengan bangsa, keturunan, dan nasionalisme. Namun erat hubungannya dengan persoalan ikut
tidaknya seseorang dengan ajaran tauhid.

Allah memberitahu Ibrahim bahwa keimanan dan kepemimpinannya tidak dapat dipegang oleh
mereka yang zalim dari keturunan dan anak cucunya. Karena, sekali lagi, persoalannya terkait
dengan konsistensi terhadap manhaj dan ajaran Allah. Kalau persoalannya adalah masalah garis
keturunan, maka Bani Israel tidak berhak mengklaim bahwa mereka adalah satu-satunya yang
berhak atas kepemimpinan. Pasalnya, Ismail as dan keturunannya pun berhak atas janji yang
diberikan pada Ibrahim.

Alasan kedua, menanggapi klaim dari sisi historis, maka sesungguhnya pemerintahan Bani Israel di
Palestina sangatlah singkat yang tidak lebih dari 4 abad di sebagian wilayah Palestina dan bukan
seluruhnya. Sedangkan pemerintahan Islam berlangsung disana selama 12 abad (636-1917 M) yang
sempat dijeda oleh peperangan Salib untuk beberapa masa. Selain itu sebagian besar bangsa Yahudi
telah meninggalkan wilayah Palestina, dan terputus kontak mereka dengan negeri ini selama 18
abad (sejak 135 M hinga abad 20), sedangkan penduduk pribumi asli Palestina asliyang kemudian
masuk Islambelum pernah meninggalkan negeri ini selama 4500 tahun yang lalu hingga tiba waktu
pendeportasian besar-besaran yang dilakukan para kriminal Zionis pada tahun 1948 M.

Satu hal lagi, sesungguhnya lebih dari 80% Yahudi di zaman ini tidak jelas hubungannya sama sekali
dengan Bani Israel, baik keturunan maupun sejarah. Hal itu karena sebagian besar Yahudi
kontemporer adalah bangsa Yahudi Khazar yang berasal dari kabilah Tatar, Turki kuno yang berdiam
di wilayah Kokaz dataran tinggi Georgia (selatan Rusia). Mereka berkonversi dengan Yahudi pada
abad 8 SM di bawah pimpinan rajanya Bolan.Tahun 740 M saat kerajaan mereka runtuh, tersebarlah
mereka ke berbagai penjuru Rusia dan timur Eropa. Mereka kemudian disebut Yahudi Askhenazi.
Golongan Yahudi ini adalah penganut sekte sesat Qabalisme. Golongan yang lain adalah Yahudi
Sephardim, berasal dari kerajaan Yahuda yang berpegang pada Taurat Musa, saat ini mereka paling
menderita akibat berkembangnya gerakan zionis. Mereka akhirnya terusir dari kampung halamannya
di berbagai negara Arab. Ketika beremigrasi ke Israel pun mereka menjadi warga negara kelas dua
dan mendapat perlakuan diskriminatif dari Yahudi Askhenazi yang menguasai politik dan ekonomi
negara.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa apa yang dilakukan oleh Israel pada bangsa Palestina
adalah murni tindakan kriminal. Dan tidak pantas bagi kita masyarakat dunia, khususnya kaum
muslimin, diam seribu bahasa.

****

Daftar Pustaka

Hakim, Agus. 1989. Perbandingan Agama. Pandangan Islam Mengenai Kepercayaan

Majusi, Shabiah, Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, Sikh. Bandung: CV. Dipenogoro

Hafidh, Ali. 1998. Beberapa Bagian dari Sejarah Madinah. Jeddah: King Fahd
National Library

Katz & Friends, Prof. Jacob. 1997. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Zionisme.

Surabaya: Pustaka Progressive

Kelompok Studi dan Pencinta Dunia Islam. 1989. Inthifadhah: Gerakan Perlawanan

Islam Palestina. Jakarta

Maulani, Z. A. 2002. Zionisme: Gerakan Menaklukkan Dunia. Jakarta: Daseta

Shaleh, DR. Muhsin Muhammad. 2002. Palestina: Sejarah, Perkembangan, dan

Konspirasi. Jakarta: Gema Insani Press

Islamedia - Adanya komentar miring tentang Palestina di Page FB Islamedia, dan juga beberapa
artikel yang justru memojokkan HAMAS dengan mengatakan anak-anak dijadikan tameng oleh
Hamas demi mendapat simpati masyarakat dunia, membuat saya "marah" dan berusaha menjawab
tuduhan-tuduhan yang sangat tidak mendasar itu.

Sebelum bicara bacalah sejarah! Siapa Palestina, Siapa Israel kita harus tahu. Siapa Mesir dibawah
kekuasaan sebelum Mursi, Mengapa Amerika mendukung penuh agresi Israel dan siapa Inggris juga
harus kita tahu. berikut adalah sejarah panjangnya. Bacalah!!

Akhir-akhir ini terjadi keprihatinan yang mendalam di bumi Palestina. Beribu orang tewas akibat
serangan Israel ke jalur Gaza yang dimulai tanggal 27 Desember 2008. Dunia pun bergejolak.
Beberapa negara dengan keras menentang Israel bahkan dengan memutuskan hubungan
diplomatiknya. Unjuk rasa menentang serangan Israel pun terjadi di mana-mana termasuk di
Indonesia. Namun, perang masih mungkin meletus hingga beberapa tahun mendatang.

Palestina memang memiliki sejarah yang pelik. Israel, yang merupakan bangsa Yahudi, mendirikan
negaranya di atas tanah Palestina. Hal ini menyebabkan situasi berkembang hingga keadaan
sekarang. Untuk lebih memahami konflik ini, maka saya berusaha merangkum sejarah Palestina dari
awal hingga terjadinya konflik.

Wilayah Palestina-Israel (swaramuslim.com)

Tulisan ini dirangkum dari beberapa sumber yaitu:

Makalah Umar Asasudin, M.A. yang berjudul Peranan Cendekiawan dalam Perjuangan
Kemerdekaan Palestina: Pendekatan Sejarah
Pidato Ikhrimah Shabri (Imam Masjid Al-Aqhsa Palestina pada tahun 1992) yang berjudul Palestina:
Sejarah Perjuangan, Intifada, dan Agresi Israel terhadap Masjidil Aqsha.

Makalah Dr. Roeslan Abdoelgani yang berjudul Solidaritas Indonesia terhadap Palestina: Suatu
Tinjauan Historis

Ketiganya terdapat dalam buku Palestina: Solidaritas Islam dan Tata Politik Dunia Baru, dengan
editor : M Riza Sihbudi & Achmad Hadi, cetakan Pustaka Hidayah tahun 1992. Buku ini berintikan
makalah dalam seminar Pekan Persahabatan Indonesia Palestina 13-18 Januari 1992 di
Yogyakarta.

Kejadian setelah tahun 1992 dirangkum dari:

Tabel Sejarah Timur Tengah dalam blog Kajian Timur Tengah oleh Dina Y. Sulaeman

Sejarah Berdirinya Negara Israel oleh Panji Prabowo (Kepala GAMAIS ITB 2008-2009) dalam
blognya

Berita-berita dalam kompas.com tentang perang Israel Palestina.

Selamat membaca!

***

Wilayah Palestina pada mulanya ditinggali oleh beberapa bangsa, yaitu bangsa Ammonit dan
Philistine. Lalu, sekitar tahun 1000 SM, Palestina ditaklukan oleh Raja Thalut dan Daud a.s. Daud a.s.
dan keturunannya, yang merupakan bangsa yahudi, akhirnya menjadi raja di sana dan Palestina
menjadi tanah air bangsa yahudi dari 1000 SM 135 M. Palestina sendiri sempat dikuasai oleh
Kerajaan Persia, Babilonia, Mesir, dan kerajaan-kerjaaan lain secara bergantian dalam rentang waktu
tersebut.

Wilayah Palestina Dikuasai Kerajaan Romawi

Sekitar tahun 100 SM muncullah kekuatan Roma dan pada tahun 63 SM, Roma, di bawah
pemerintahan Raja Pompey, menaklukan kerajaan yang menguasai Palestina. Tahun 66 M, timbul
pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi. Perang terjadi dan pemberontak kalah dan
akhirnya pada tahun 70 M, Jerussalem jatuh sepenuhnya ke tangan Roma.

Raja Pompey dari Romawi (www.usu.edu)

Pada saat itu, biasanya Roma tidak melakukan penekanan tetapi memperlakukan daerah jajahannya
dengan lembut untuk mempersatukan warga negeranya dengan bangsa jajahannya. Namun, di
dalam kasus bangsa Yahudi, cara ini tidaklah berhasil. Seringkali timbul huru-hara dari bangsa
Yahudi. Hal ini menyebabkan akhirnya Roma berlaku keras kepada bangsa Yahudi dan mengeluarkan
dekrit yang mematikan nasionalismen bangsa Yahudi dengan cara melarang berbagai peribadatan
mereka.
Pada akhirnya dekrit ini membuat sebuah pemberontakan besar dari 200.000 orang Yahudi yang
dipimpin oleh Barcocheba di Jerussalem. Raja Hadrian yang saat itu memimpin Roma mengirimkan
Julius Sevenus dan tentara yang jumlahnya besar untuk memadamkan pemberontakan dan
menaklukan Jerussalem. Pada saat itu, bangsa Yahudi kalah dan dikeluarkan peraturan mereka
dilarang masuk ke kota apapun alasannya. Jerussalem dijadikan koloni Roma dan tempat
peribadatan Yahudi, haikal Yahudi, diganti dengan candi lambang supremasi Roma, candi Yupiter.
Mulai saat itu bangsa Yahudi tersebar ke luar Palestina. Namun, ada sebagian kecil yang tetap
bertahan di sana.

Setelah masa itu, pengaruh agama Kristen masuk ke Roma, sehingga menumbuhkan penyebaran
agama Kristen di Palestina. Agama Kristen tumbuh di daerah tersebut. Lalu, pada pembagian
kerajaan Roma tahun 395, Palestina berada dalam kekuasaan Kerajaan Bizantium, yang disebut juga
kerajaan Romawi Timur. Pada saat itu Palestina menjadi daerah yang makmur, menjadi pusat
perkembangan jemaah haji (beribadah mengunjungi tempat-tempat suci yang dilakukan oleh
penganut Kristen,Yahudi,dll.). Namun sesekali muncul penyiksaan kepada bangsa Yahudi oleh
bangsa yang menguasai.

Tahun 611 M, Chosroes II, raja Kerajaan Sasan dari Persia, menyerang daerah itu. Diikuti oleh
bangsa Yahudi yang ingin membalas dendam. Yerussalem direbut. Gereja Holy Sepulchre
dihancurkan dengan tanah dan hartanya dibawa. Gereja lain bernasib sama dan uskupnya ditahan.

Tahun 628 M, Raja Heralcus dari Bizantium menaklukan kembali teritorial tersebut. Namun
kemenangan ini bersifat sementara karena munculnya kekuatan Islam yang melemahkan Kerajaan
Bizantium tersebut.

Palestina Dikuasai Islam

Islam muncul tahun 610 M di bawah kepemimpinan Muhammad saw. Di selang tahun 610-632 M,
suku-suku di daerah Arab berhasi l dipersatukan di bawah kepemimpinannya yang asalnya saling
bermusuhan. Kerajaan Islam (Kekhalifahan Islam) setelah Muhammad saw meninggal di bawah
pemimpin Abu Bakar (632-634 M) berusaha merebut daerah Palestina dari tangan Bizantium.
Namun, usaha tersebut tidak berhasil dan akhirnya baru berhasil ketika Kekhalifahan Islam dipimpin
oleh Umar ra. Pada tahun 636, Bizantium jatuh.

Di bawah kepemimpinan Umar ra. terjadi perjanjian damai di Jerussalem antara pemerintahan
Umar dengan umat Kristen yang dipimpin oleh Uskup Sophronius. Umar sendiri sempat
mengunjungi The Holy Rock (tempat ibadah Daud as. dan tempat Haikal Yahudi) dan tempat itu
menjadi Masjid Umar. Muncullah pengaruh Islam di Jerussalem.

Perselisihan yang terjadi di antara kepemimpinan umat Islam setelah zaman Muhamamad saw dan
Khulafaurrasyidin (4 sahabat Nabi Muhamamad saw yang memimpin setelah nabi wafat)
menyebabkan munculnya berbagai dinasti yang berganti memimpin Islam dari Dinasti Muawiyah
sampai dengan Dinasti Abbassiah. Pada tahun 685-705, khalifah Abdul Malik dari Dinasti Abbasiah
memperindah tempat suci Jerussalem dengan membangun Kubah Al-Sakhrah, atau Dome of the
Rock. Pada tahun 929, terjadi pemberontakan kaum Qaramithah yang merampas Mekkah. Hal ini
menyebabkan banyaknya eksodus bangsa Arab ke Jerussalem. Pada tahun 1969, Mesir, diduduki
dinasti Fathimah yang menyatakan kemerdekaannya dari Dinasti Abbassiyah. Terjadi pertikaian
antara kedua dinasti tersebut sampai dengan 1072 dan akhirnya Palestina dikuasai oleh Dinasti
Fathimiah. Gereja Holy Sepulchre hancur saat serangan Dinasti Fathimiah ke Dinasti Abbasiyah.

Dome of the Rock (history.boisestate.edu)

Pada masa Perang Salib dan setelahnya (1099-1900)

Pada tahun 1099, datang serangan suku Frank dari Eropa yang membawa ke daerah Yerussalem
yang membawa 40.000 tentara untuk menguasai Jerussalem. Jerussalem takluk dan akhirnya
berdirilah kerajaan Latin di Jerussalem. Perang ini disebut Perang Salib I. Palestina dikuasai oleh suku
Frank yang beragama Kristen. Adanya Perang Salib II yang berlangsung tahun 1147-1187
menyebabkan Palestina kembali berada di tangan Kerajaan Islam. Perang Salib berlangsung
beberapa kali namun akhirnya berbuntut kepada perjanjian damai.

Pada tahun 1258, muncul serangan dari suku Tartar di bawah pimpinan Hulagu yang berasal dari
Asia Tengah (Mongol). Serangan ini sempat menakukan Baghdad, Damaskus, dan Suriah. Namun,
datangnya tentara dari Mesir menyebabkan mereka kalah dan akhirnya daerah itu dikuasai oleh
Mesir.

Wilayah Dikuasai Turki (1516-1900)

Pada 1516, Turki menaklukan Mesir yang menyebabkan daerah itu ditaklukan Turki. Turki
menjadikan daerah Palestina sebagai salah satu provinsi dan gubernur dikirim dari Konstatinopel.
Turki menguasai Palestina selama 4 abad. Mulai 1840, Turki membuka Palestina demi kepentingan
ekonominya. Akhirnya muncul pelabuhan-pelabuhan dan konsulat-konsulat Eropa. Hal ini
memunculkan semakin kecilnya pengaruh Turki dan membesarnya pengaruh para konsulat di sana.
Sempat terjadi Perang Krim (1854-1856) karena persaingan antara Ortodoks Yunani dan Pendeta
Latin.

Theodor Herzl (www.israelvets.com)

Tahun 1896, Theodor Herzl, penggagas gerakan zionisme, mengeluarkan usulannya untuk
mendirikan negara Israel di Palestina. Hal ini disebabkan bangsa Yahudi yang terpencar dan tidak
memiliki tanah air sejak Romawi menguasai Palestina. Akhirnya, beberapa orang Yahudi mendirikan
koloni di daerah Palestina.

Berdirinya Negara Israel

Tahun 1914, muncul perselesihan antara Inggris Raya dan Turki. Akhirnya menyebabkan keduanya
berperang. Palestina sempat dijadikan markas militer oleh Turki. Namun, akhirnya tahun 1918
Inggris resmi menang, dan Palestina dikuasai oleh Inggris.

Tanggal 2 November 1917, keluar deklarasi menteri luar negeri Inggris, Arthur Balfour, yang dikenal
sebagai Deklarasi Balfour. Deklarasi ini berisi tentang dukungan Inggris terhadap pendirian negara
Yahudi di Palestina. Hal ini disebabkan oleh bangsa Yahudi telah membantu Inggris dalam
memenangi Perang Dunia I dan Inggris ingin menguasai Palestina karena berada di daerah strategis
di antara Asia, Eropa, dan Afrika.

Arthur Balfour (www.firstworldwar.com)

Pada tahun 1920, kantor pemerintahan Inggris di Palestina (British Mandate of Palestine) berdiri,
Komisi Tinggi-nya adl Herbert Samuel. Setelah tahun-tahun tersebut, imigrasi Yahudi ke daerah
Palestina terus meningkat. Orang Yahudi yang baru datang, biasanya masuk ke kota dan mendirikan
perusahaan-perusahaan di sana.

Tahun 1929, mulai terjadi kerusuhan besar antara bangsa Arab dan Yahudi. Konflik ini terjadi karena
adanya perebutan hak-hak beberapa tempat suci di Yerussalem. Selain itu, berdasarkan hasil
penyelidikan tim yang dibuat Inggris, hal ini terjadi karena orang-orang Arab tertekan dengan
pembelian tanah dan imigrasi orang Yahudi yang akhirnya mendesak mereka.

Tahun 1933, bangsa Yahudi hanya berjumlah 17% dari seluruh masyarakat Palestina. Namun,
setelah masa itu, saat Hitler berkuasa di Jerman dan Polandia, terjadi gelombang migrasi besar-
besaran dari Eropa ke Palestina. Pada saat itu juga terjadi perubahan politik di Timur Tengah. Mesir
dan Suriah yang merdeka menyebabkan tumbuhnya nasionalisme untuk memerdekakan diri.
Akhirnya timbul wacana untuk melepaskan Palestina dari Inggris.

Tahun 1938, Konflik antara Arab-Yahudi memuncak. Inggris mengeluarkan mandat yang intinya
akan membagi Palestina menjadi dua bagian, yaitu untuk Arab dan Yahudi untuk menghentikan
perpecahan. Namun, beberapa tahun kemudian mandat itu dicabut dan diganti dengan white paper
yang intinya mendesak dibentuk satu pemerintahan gabungan antara Arab dan Yahudi. White-paper
ini ditentang oleh bangsa Yahudi.

Pada saat itu, bangsa Yahudi yang tinggal di Amerika memegang peranan penting dalam
perekonomian Amerika. Hal ini menyebabkan Amerika berpihak kepada kepentingan bangsa
Yahudi. Inggris yang mulai merasa terganggu hubungannya dengan Amerika akhirnya menyerahkan
tentang Palestina ke PBB. Inggris sendiri akan menarik mandatnya dari Palestina tanggal 15 Maret
1948.

1 September 1947, PBB menyarankan agar Palestina dibagi 2, menjadi daerah untuk bangsa Yahudi
dan Arab. Bangsa Yahudi dan Arab yang tinggal di Palestina saling berebut pengaruh dan menolak
aturan tersebut. Mulailah berbagai perang gerilya yang melibatkan keduanya. Namun, sayangnya,
semangat bangsa Yahudi lebih berlipat dibanding dengan bangsa Arab di sana. Di saat terjadi perang,
para ningrat Arab malah kabur ke negara lain. Tanggal 14 Mei 1948, Israel diproklamirkan orang-
orang Yahudi. Esoknya Amerika Serikat mengakui kedaulatan Israel.

Perjuangan Palestina Pasca 1948

(red. Mulai saat ini, digunakan istilah bangsa Palestina untuk penduduk yang kebanyakan Arab yang
tinggal di Palestina yang bukan masyarakat Yahudi)
Negara-negara Arab di sekitar Palestina menolak kehadiran Israel di sana. Terjadilah perang. Israel
menang telak, dan akhirnya mengusai seluruh daerah Palestina kecuali Tepi Barat yang dikuasai
Suriah dan Jalur Gaza yang dikuasai Mesir. Terjadi pengungsian besar-besaran bangsa Palestina dari
Palestina. Penduduk Palestina terbagi menjadi 3, yang tinggal di pendudukan Israel, tinggal di jalur
Gaza dan Tepi Barat, dan yang mengungsi ke daerah-daerah luar Palestina. Setelah itu, sering terjadi
bentrok antara Israel dan negara-negara sekitarnya. Tahun 1964 berdiri PLO (Palestinian liberation
Organization), sebuah organisasi yang nantinya diakui sebagai satu-satunya organisasi yang mewakili
aspirasi masyarakat Palestina. Pada kelanjutannya, PLO dipimpin oleh Yaseer Arafat.

Yasser Arafat (www.mukto-mona.com)

Pata tahun 1967, terjadi perang 6 hari antara Israel-Mesir. Mesir kalah telak sehingga Israel berhasil
menduduki daerah Sinnai. Tahun 1973, Mesir dan Suriah bersatu untuk menyerang Israel, namun
Israel menang dan menguasai daerah hingga mendekati Terusan Suez. Mesir akhirnya mengakui
keberadaan negara Israel, dengan imbalan daerahnya sampai dengan Sinnai dikembalikan ke Mesir
(tercantum dalam Perjanjian Camp David 1978).

Sejak saat itu, wilayah Palestina dikuasai Israel. Israel sendiri demi kepentingan zionismenya,
membentuk perumahan-perumahan untuk bangsa Yahudi di daerah Palestina. Israel sendiri
menduduki Jalur Gaza dan Tepi Barat. Di sana, bangsa Palestina dijadikan masyarakat kelas dua.
Perumahan mereka digusur dan diteror. Bangsa Palestina terus menerus menderita di bawah
pendudukan Israel.

Akibat dari tekanan pendudukan Israel, muncullan gerakan yang dinamakan Intifada pada tahun
1987. Gerakan Intifada sendiri, yang secara harfiah berarti pemberontakan, merupakan gerakan
melawan tentara Israel yang bersenjata dengan batu-batu dan ketapel. Seluruh aspek bangsa
Palestina, baik itu anak-anak dan orang tua, lelaki dan wanita melakukan perjuangan dengan
melempar batu ke arah tentara-tentara Israel yang bersenjata dan bertank lapis baja. Selain itu
munculnya beberapa kelompok-kelompok garis keras, seperti HAMAS pada tahun 1987, yang
memiliki pemikiran bahwa satu-satunya cara menguris Israel dari Palestina adalah dengan perang
jihad.

Seorang Anak Melempar Batu ke Tentara Israel dalam Intifada (www.voltairenet.org)

Intifada (www.israelnewsradio.net)

Jalur Diplomasi Dimulai

Pada 30 Oktober 1991, dimulai konferensi Madrid, antara Israel dan Palestina yang diwakili oleh
PLO. Pertemuan berlanjut sehingga pada 13 September 1993, ditandatangai Perjanjian Oslo yang
berisi PLO diberi wilayah otonomi, yaitu 60% dari Jalur Gaza dan kota Ariha di Tepi Barat.
Imbalannya, PLO mengakui eksistensi Israel. Pada 1 Juli 1994, Arafat memasuki Gaza dalam rangka
mendirikan Otoritas Nasional Palestina (Palestinian National Authority; selanjutnya disebut PNA).
Pada 1996 diadakan pemilu pertama bangsa Palestina, Yasser Arafat terpilih menjadi Presiden.
Selanjutnya muncul beberapa perjanjian seperti:

17 Januari 1997, Perjanjian Al Khalil ditandatangani Israel-Palestina yang berisi 20% wilayah Al Khalil
tetap dikuasai Israel, sisanya diserahkan kepada Palestina.

23 Okt 1998, Perjanjian Maryland ditandatangani Israel-PNA. Berisi Israel menyerahkan sebagian
wilyah di Tepi Barat kepada PNA, sebagai imbalan, PNA berjanji mengatasi masalah terorisme
(terorisme sendiri merujuk kepada tindakan HAMAS)

Wilayah Palestina sendiri terbagi dua, yaitu Tepi Barat dan Jalur Gaza yang masing-masing
dipisahkan oleh wilayah Israel.

Yitzhak Rabin, Bill Clinton, Yasser Arafat dalam Kesepekatan Oslo (kenraggion.com)

Pada 28 Sept 2000, Intifadah Kedua dimulai, dipimpin oleh HAMAS. PNA sendiri dalam pihak yang
bertentangan dengan HAMAS. PNA lebih milih untuk berdialog daripada berperang. Pada 26 Okt
2004, gigihnya perjuangan Intifadah II membuat Israel kewalahan dan mengesahkan program
penarikan mundur dari Jalur Gaza. Pada, 11 Nov 2004 Yaser Arafat meninggal. Kepemimpinan di PLO
digantikan oleh Mahmoud Abbas. September 2005 dimulai penarikan mundur tentara Israel dari
Jalur Gaza. Inilah kemenangan para pejuang Palestina setelah 38 tahun. Namun, Israel terus
melancarkan serangan dan teror ke Jalur Gaza. Selain itu, Israel mendirikan tembok-tembok
pembatas yang mengucilkan pemukiman Palestina dan memperlebar perumahan bagi bangsa
Yahudi.

Pada Pemilu 2006, HAMAS memenangi pemilu. Namun, sebagian besar negara barat menolak hasil
pemilu ini karena menanggap HAMAS adalah teroris dunia. HAMAS sendiri berpusatkan di daerah
Jalur Gaza.

Sayap Militer Hamas (heavenawaits.wordpress.com)

Beberapa kali terjadi bentrok antara HAMAS dan Israel yang ditandai saling meluncurkan roket dan
misil di perbatasam. Hal ini memaksa perang terjadi. Perang yang terakhir terjadi pada Desember
2008. Pasca gencatan senjata berakhir pada November 2008, tank-tank Israel masuk ke perbatasan
jalur Gaza dan milisi HAMAS menembakkan roket ke arah Israel dari Jalur Gaza. Akhirnya, dimulailah
perang yang ditandai dengan tanggal 27 Desember 1998, Israel melakukan serangan udara yang
diikuti serangan darat ke arah Jalur Gaza dengan dalih memusnahkan HAMAS. Perang terjadi sampai
dengan 19 Januari 2008 dan menewaskan 1200 lebih warga Palestina dan belasan tentara Israel.
Sayangnya, dari kebanyakan warga yang tewas bukanlah dari kalangan militer. Bahkan, sekitar 600
orang merupakan anak-anak dan perempuan.

Pada saat tulisan ini dibuat (21 Januari 2009), Israel telah menarik mundur pasukannya dari Jalur
Gaza. Keadaan Jalur Gaza saat ini bagaikan kota yang luluh lantah. Bangunan hancur dan masyarakat
yang mengalami luka baik fisik maupun mental yang traumatis akibat perang. Rumah sakit penuh
oleh orang yang terluka dan masyarakat yang hidup di sana kekurangan bahan makanan dan obat-
obatan. Meskipun bantuan telah masuk, namun diperkirakan Jalur Gaza tidak akan pulih dalam
waktu dekat. Padahal, deadaan di Palestina masih memungkinkan untuk terjadi perang kembali.
Korban-korban lain masih mungkin berjatuhan.

Perempuan Gaza sedang Meratap (www.populisamerica.com)

Korban Anak-Anak di Gaza (www.monde-magouilles.com)

***Hentikan kekerasan di Gaza dan sekitarnya

Ivan Nugraha

Metrotvnews.com, Gaza: Gaza merupakan wilayah yang kerap dilanda konflik antara Palestina
dengan Israel. Kedua negara tanpa henti memperebutkan Tanah Gaza .Seberapa pentingnya Gaza
bagi dua negara yang kerap bertikai itu?

Gempuran dan serangan Israel merupakan pemandangan tak asing di Gaza. Israel berdalih serangan
itu merupakan balasan dari gempuran yang dilakukan pemerintahan demokratis Hamas Palestina.

Nyatanya, bukan militer Palestina yang tewas. Namun, serangan Israel justru merenggut nyawa
warga sipil. Sejak Israel menyerang, Rabu (14/11), tercatat 21 orang tewas. Lima di antara korban
tewas yaitu anak-anak.

Sejarah mencatat Nabi Musa membawa Kaum Bani Israel dari Mesir ke Palestina. Sejak itu, Bani
Israel menganggap Palestina sebagai tanah yang 'dijanjikan' untuk mereka.

Kaum Israel pun terus berdatangan. Mereka membuat pemukiman di Palestina. Pemukiman itu kian
merajalela setelah Inggris menyerahkan wilayah jajahan itu dari Kerajaan Ottoman Palestina kepada
Israel.

Di lain sisi, luas wilayah Palestina bergeser menjadi lebih sedikit. Kini, wilayah Palestina hanya Jalur
Gaza dan Tepi Barat.

Penderitaan warga Palestina belum usai. Perlakuan tentara Israel membuat warga Palestina kian
menderita. Kebijakan Israel mengakibatkan banyak nyawa anak-anak Palestina dalam bahaya.
Palestina tak mau tinggal diam. Pada 9 Desember 1987, warga Palestina melawan. Peristiwa itu
dinamakan Intifadhah pertama.

Warga Palestina menyerang tentara Israel. Warga Palestina hanya mengandalkan lemparan batu
untuk mematikan gempuran Israel yang menggunakan peralatan militer lengkap. Sejak itu, faksi-faksi
garis keras Palestina pun terbentuk.

Satu per satu petinggi perlawanan Palestina dihabisi bangsa Yahudi itu. Misalnya saja Presiden
Yasser Arafat yang tewas diracun.

Sementara itu, warga Palestina hidup dalam dominasi ekonomi Israel hingga kini. Akibatnya, angka
pengangguran di Gaza meningkat. Gaza pun menjadi kota dengan salah satu angka pengangguran
tertinggi di dunia.(RRN)

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/11/17/164350/Ada-Apa-di-Tanah-Gaza/7

Anda mungkin juga menyukai