Anda di halaman 1dari 17

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,

saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Teori sistem secara umum pertama kali

diuraikan oleh Kenneth Boulding, terutama menekankan pentingnya perhatian

terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. Kecenderungan manusia

yang mendapat tugas untuk memimpin organisasi adalah dia terlalu memusatkan

perhatiannya pada salah satu komponen sistem organisasi. Teori sistem mengantakan

bahwa setiap unsur pembentuk orgnisasi itu penting dan harus mendapat perhatian

yang utuh agar menejer dapat bertindak lebih efektif. Yang dimaksud unsur atau

komponen pembentuk organisasi disini bukan hanya bagian-bagian yang nampak

secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual, seperti

misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok informal, dan lain sebagainya.

Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan

(input), pengolahan (processing), dan keluaran (output). Disamping itu suatu sistem

senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik (feed-back)

selain berasal dari output, juga dapat berasal dari lingkungan sistem tersebut.

Organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang juga memiliki semua unsur ini.

6
7

Konsep lain yang terkandung di dalam definisi sistem adalah konsep sinergi. Konsep

ini mengandaikan bahwa di dalam suatu sistem, output dari suatu organisasi

diharapkan lebih besar daripada output individual atau output masing-masing bagian.

Kegiatan bersama yang dilakukan oleh bagian yang terpisah tetapi saling

berhubungan akan menghasilkan efek total yang lebih besar dari pada jumlah bagian

secara individu secara terpisah. Karena itulah sistem organisasi mengutamakan

pekerjaan-pekerjaan di dalam tim. Selain itu, cara pandang sistem mensyaratkan

suatu pelaksanaan pekerjaan secara integratif baik menyangkut manusia, perkakas,

metode, maupun sumber daya yang di gunanakan. Oleh sebab itu ada berbagai

macam cara dalam mengatagorikan suatu sistem. Ada sistem terbuka atau sistem

tertutup, sistem manusia, sistem mesin, atau gabungan antara sistem manusia dan

mesin, sistem deterministik atau probabilistik, dan masih banyak lagi.

2.1.1. Pengertian Sistem

Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah bila mengetahui terlebih dahulu

apakah sistem itu. Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisi

sitem itu sendiri. Jika kita perhatikan dengan seksama, diri kita juga terdiri dari

berbagai sistem yang berfungsi untuk mengantar kita kepada tujuan hidup kita. Sudah

banyak ahli yang mengungkapkan berbagai sistem yang bekerja dalam diri manusia.

misalnya sistem kekebalan tubuh untuk menghadapi penyakit cacar dan diptheri.

Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:6) menyatakan bahwa sistem

bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan gagasan-gagasan

atau konsepsi yang teratur yang saling bergantung. Misalnya, sistem teologi adalah

susunan yang teratur dari gagasan-gagasan tentang Tuhan, manusia, dan lain
8

sebagainya. Sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang

bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Norman L. Enger dalam Tata Sutabri (2012:7) menyatakan bahwa

suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegitan yang berhubungan satu sama lain

guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau

penjadwalan produksi. Sedangkan menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo

dalam Tata Sutabri (2012:7) menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas objek-objek

atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu

sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu

kesatuan pemrosessan atau pengolahan yang tertentu.

Dengan demikian jelas bahwa definisi-definisi diatas mempunyai peran yang

penting untuk mempelajari suatu sistem. Pendekatan sistem yang merupakan

kumpulan dari elemen atau komponen atau subsistem merupakan definisi yang lebih

luas. Definisi ini lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem

memang dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sitem bagian.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini

merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem

dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem

juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal

tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud

adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)


9

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut

dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut

dengan Supra sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan

sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan

sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi

sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar sistem tersebut harus

selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan

harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup

sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan

penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-


10

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu

subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati

penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk

satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat

berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai

contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance

input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data adalah

signal input yang akan diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti

contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana

informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan

atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah

data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.

Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
11

gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang

telah direncanakan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan

komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang

terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah,

sistem yang bersifat deterministik, dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa

pemikiran tentang hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem

produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh

manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan

pergantian musin. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang

melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human

machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan salah satu

contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan

manusia.
12

3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem

deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya

dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan.

Sedangkan sistem probabilistik merupakan sistem yang kondisi masa depannya

tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur

tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang

berhubungan dan berpengaruh terhadap lingkungan luarnya, yang menerima

masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru. Yang baru adalah

komputerisasinya. Sebelum ada komputer, teknik penyaluran informasi yang

memungkinkan manajer merencanakan serta mengendalikan informasi telah ada.

Komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti kecepatan, ketelitian, dan

penyedian data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan

pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil keputusan.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisai yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
13

organisasi untuk dapat menyediakan laporan laporan yang diperlukan oleh pihak

luar tertentu.

2.1.5. Pengertian Dasar Informasi Sistem

a. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagaimana manajemen di dalam

pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data, data adalah suatu

kesatuan yang nyata dan merupakan suatu bentuk yang masih mentah sehingga perlu

diolah lebih lanjut melalui suatu modal untuk menghasilkan informasi. Sedangkan

informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah untuk digunakan dalam

proses pengambilan keputusan

Sutabri (2012 : 33) kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal,

yaitu informasih harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan

(relevance).

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelasmencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi

sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan

(noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu (timelines)

Informasi yang sampai ke penerima informasi tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila


14

pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi

organisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat

dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutakhir untuk

mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi

tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan

perusahaan tentunya kurang relevan.

2.1.6. Komponen dan Tipe Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen komponen yang disebut dengan

istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model,

blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu

sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk

satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Yang dimaksud

input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang ingin

dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dokumen dasar.

b. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


15

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan

menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem

secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi

(braiware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (database block)

Dasis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan dalambasis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi

yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna

untuk efesiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut

dengan DBMS (database manajement system).

f. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem, seperti bencana alam, api, temperatur,

air, debu, kecurangan kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidak
16

efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu

dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal hal yang dapat

merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan kesalahan

dapat dengan cepat diatasi.

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Dalam penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini penulis

menggunakan peralatan pendukung (Tool System) sebagai alat bantu dalam

menyediakan penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini, adapun alat yang

digunakan adalah sebagai berikut :

2.2.1. Data Flow Diagram (DFD)

Pendekatan analisis terstruktur diperkenalkan oleh DeMarco (1978) dan Gane

Sarson (1979) melalui buku metodologi struktur analisis dan desai sistem informasi.

Mereka menyarankan untuk menggunakan data flow diagram (DFD) dalam

menggambarkan atau membuat model sistem. Meskipun namanya data flow diagram,

yang seakan-akan mencerminkan penekanan pada data, namun sebenarnya DFD lebih

menekankan pada segi proses. Adapun pengertian secara umum dari data flow

diagram ini adalah suatu jaringan yang menggambarkan suatu sistem komputerisasi,

manualisasi, atau gabungan dari keduanya, atau penggambarannya disusun dalam

bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan

mainnya. Keuntungan penggunaan DFD adalah memungkonkan untuk

menggambarkan sistem dari level yang paling tinggi kemudian menguraikannya

menjadi level yang lebih rendah. Sedangkan kekurangan penggunaan DFD adalah
17

tidak menunjukkan proses pengulangan (Looping), proses keputusan, dan proses

perhitungan.

Simbol atau lambang yang digunakan dalam membuat data flow diagram ada

4 (empat) buah yaitu sebagai berikut :

1. Entitas/Lingkungan Luar (External Entity)

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data, menunjukkan

entitas ataukesatuan yang berhubungan dengan sistem, dapat berupa orang,

organisasi, atau sistem lain yang akan memberikan input atau menerima input dari

sistem atau keduanya digunkan dengan simbol empat persegi panjang.

2. Proses (Process)

Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data,

menunjukan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang , mesin atau

komputer, dan hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan

arus data yang akan keluar dar proses, digambarkan dengan simbol lingkaran.

3. Arus Data (Data Flow)

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran data yang berjalan,

menunjukkan arus data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses

sistem yang mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store), dan

entitas (external entity) digambarkan dengan anak panah.

4. Simpanan Data (Data Store)

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan data flow yang sudah disimpan,

menunjukkan suatu tempat penyimpanan data yang dapat berupa suatu file
18

disistem komputer, arsip atau catatan manual, tabel acuan dan lain-lain

digambarkan dengan sepasang garis horizontal.

Langkah-langkah di dalam membuat data flow diagram dibagi menjadi 3

(tiga) tahap atau tingkat konstruksi DFD, yaitu sebagai berikut :

1. Diagram Konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan

diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan

sistem secara umum dari keseluruhan sistem yang ada.

2. Diagram Nol

Diagram ini dubuat untuk menggambarkan tahapan proses yag ada di dalam

diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.

3. Diagram Detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail lagi

dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.

Bentuk rambu-rambu atau aturan main yang baku dan berlaku dalam

penggunaan data flow diagram untuk membuat model sistem adalah sebagai berikut :

1. Di dalam data flow diagram tidak boleh menghhubungkan antara satu external

entity dengan external entity lainnya secara langsung.

2. Di dalam data flow diagram tidak boleh menghhubungkan data store yang satu

dengan data store lainnya secara langsung.


19

3. Di dalam data flow diagram tidak boleh menghhubungkan data store dengan

external entity secara langsung.

4. Setiap proses harus memiliki data flow yang masuk dan ada juga data flow yang

keluar.

2.2.2. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data merupakan suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang

digunakan sebagai referensi mengenai data (mendata) yang disusun oleh analis sistem

untuk melakukan analisa dan desain. Adapun kegunaan dari kamus data adalah :

1. Memvalidasi diagram alir data dalam hal kelengkapan dan keakuratan.

2. Menyediakan suatu titik awal untuk menggambarkan layar dan laporan-laporan.

3. Menentukan muatan data yang akan disimpan dalam file-file.

4. Mengembangkan logika untuk proses-proses DFD.

Sedangkan fungsi dari kamus data merupakan suatu katalog yang menjelaskan

lebih detail tentang DFD yang mencakup proses, alir data dan simpanan data.

Hal-hal yang harus dimuat dalam kamus data antara lain :

1. Arus Data

Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju.

Keterangan arus data ini perlu dicatat pada kamus data agar memedahkan dalam

mencari arus data di dalam diagram arus data.

2. Nama Arus Data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di diagram alir

data , maka nama dari arus data ini perlu dicatat di kamus data, sehingga mereka

yang membaca diagram alir data merupakan penjelasan lebih lanjut tentang suatu
20

arus data tertentu di diagram alir data dapat langsung mencarinya dengan mudah

di kamus data.

3. Tipe Data

Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari suatu proses ke proses yang

lainnya. Data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk laporan, serta dokumen

hasil cetakan computer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat

berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan computer, laporan

tercetak, tampilan layar di computer, variable, parameter, dan field-field. Bentuk

data seperti ini perlu dicatat di kamus data.

4. Struktur Data

Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri

dari item-item atau elemen-elemen data.

5. Alias

Alias atau nama lain dari data yang harus dituliskan. A;lias perlu ditulis karena

data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen

yang satu dengan yang lainnya.

6. Volume

Volume yang perlu dicatat pada kamus data tentang volume rata-rata dan volume

puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya arus data yang

mengalir dalam satu periode tertentu. Sedangkan volume puncak menunjukkan

volume yang terbanyak.


21

7. Periode

Periode ini menunjukkan kappa terjadinya arus data. Periode perlu dicatat di

dalam kamus data karena digunakan untuk mendefinisikan kapan input data

harus dimasukkan ke dalam sistem. Kapan proses program harus dilakukan dan

kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

8. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna arus data yang dicatat di dalam

kamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan

tentang analisis data tersebut.

Selain hal tersebut diatas, kamus data juga memiliki suatu bentuk untuk

mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan, yang disebut notasi tipe

data. Notasi atau simbol yang digunakan dibagi menjadi dua macam yaotu sebagai

berikut :

1. Notasi Tipe Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output

suatu data. Notasi yang umum digunakan antara lain :

Tabel II.1 Notasi Tipe Data


Simbol Keterangan
X Setiap karakter
9 Angka numerik
A Karakter alphabet
Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong
. Titik, sebagai pemisah ribuan
, Koma, sebagai pemecah pecahan
22

~ Hypen, sebagai tanda penghubung


/ Slash, sebagai tanda spasi
Sumber : H.M Jogiyanto (2005:730)

2. Notasi Struktur Data

Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Dimana notasi

yang umum digunakan adalah sebagai berukut :

Tabel II.2 Notasi Struktur Data


Simbol Keterangan
= Terdiri dari atau sama dengan
+ And (dan)
() Pilihan ( boleh ya atau tidak )
{} Ietrasi atau pengulangan proses
[] Pilih salah satu pilihan
I Pemisah pilihan di dalam tanda [ ]
* Keterangan atau catatan
@ Petunjuk atau key field
Sumber : H.M Jogiyanto (2005:730)

Anda mungkin juga menyukai