Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KINERJA BIDAN PTT

AKHIR MASA PENUGASAN


TAHUN 2011-2013 KELURAHAN BANJARAN
KOTA KEDIRI

DISUSUN OLEH :
BIDAN DESA KELURAHAN BANJARAN

DEWI NUSA INDAH, Amd. Keb.


NR-PTT : 13.4.027591

DINAS KESEHATAN KOTA KEDIRI


PUSKESMAS KOTA WILAYAH UTARA

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KINERJA BIDAN PTT

AKHIR MASA PENUGASAN

TAHUN 2011-2013 KELURAHAN BANJARAN

KOTA KEDIRI

Telah disahkan dan disetujui oleh

Kepala Puskesmas Kota Wilayah Utara

Bidan Koordinator, Bidan Kelurahan,

Endah Tri Wahyuni Dewi Nusa Indah, A.Md, Keb


NIP. 19820112 200604 2 026 NRPTT : 13.4.027591

Mengetahui,
Kepala
UPTD Puskesmas Kota Wilayah Utara
Kota Kediri

dr. Endiani. R
NIP : 19710204 200604 2 013

ii
KATA PENGANTAR

Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan & rahmadnya,
sehingga laporan Kinerja Bidan PTT Kelurahan Banjaran, Puskesmas Kota
Wilayah Utara, Kota Kediri dapat terselesaikan.
Sudah selayaknya manusia tidak luput dari salah & kekurangan, demikian
juga dengan laporan kinerja Bidan PTT Kelurahan Jagalan, Puskesmas Kota
Wilayah Utara, Kota Kediri ini. Semuanya ini tidak lepas dari Campur tangan dari
berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikannya. Untuk itu tidak
lupa kami ucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :
1. dr. Endiani R Selaku Kepala Puskesmas Kota Wilayah Utara, Kota kediri.
2. Kepala Kelurahan Banjaran, Kecamatan Kota, Kota Kediri
3. Bidan Endah Tri Wahyuni selaku bidan Koordinator Puskesmas Kota Wilayah
Utara Kota Kediri.
4. Semua bidan Puskesmas Kota Wilayah Utara.
5. Teman teman sejawat yang selalu memberikan dukungannya modal maupun
materiil selama proses penyusunan laporan kinerja Bidan PTT Kelurahan
Banjaran ini.
Kritik, Saran dan Masukan sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penyusunan laporan kinerja Bidan PTT Kelurahan Banjaran di tahun tahun
berikutnya.

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
PETA KELURAHAN BANJARAN

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1


A. Latar belakang ............................................................................ 1
B. Analisis Situasi ........................................................................... 2
1. Wilayah .................................................................................. 2
2. Sasaran ................................................................................... 2
3. Sarana dan Prasarana ............................................................. 2
BAB II : PELAKSANAAN KEGIATAN
A Perencanaan
B. Pengorganisasian
C. Pelaksanaan Pelayanan
D. Definisi Operasional
BAB III : HASIL KEGIATAN ......................................................................... 11
A. Pencapaian Program KIA tahun 2011 s/d 2013 di Banjaran ... 11
1. Indikator Kesehatan ibu ......................................................... 11
2. Indikator kesehatan Anak ...................................................... 15
B. Pencapaian Program KB tahun 2011 s/d 2013 di Banjaran ..... 18
BAB IV : PEMBAHASAN .............................................................................. 19
BAB V : KESIMPULAN ................................................................................ 24
A. Kesimpulan ................................................................................ 24
B. Saran .......................................................................................... 25

LAMPIRAN

iv
RW. X

RW. X

RW. III RW. IX


RW. IV

RW. V RW.VIII
RW. II

RW. I RW. VI
RW. VII

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian Integrasi dari pembangunan
Sumber daya manusia untuk memajukan Bangsa.
Keberhasilan pembangunan kesehatan di pengaruhi oleh Banyak faktor
terutama tenaga kesehatan yang bermutu & Profesional dalam perannya
sebagai pemikir, perencana, pelaksana, penggerak pembangunan.
Sudah satu Indikator yang menunjukkan keberhasilan pembangunan
kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat, yang
diceriminkan melalui derajat kesehatan ibu & anak (KIA).
Bidan sebagai tenaga kesehatan, terdepan dalam memberikan pelayanan
kesehatan ibu & anak di masyarakat di tuntut untuk selalu memberikan
pelayanan terbaik & berkualitas di serta berorientasi pada kepuasan klien,
dengan memperhatikan apa yang menjadi hak haknya, demikian juga halnya
dengan Bidan PTT.
Bidan PTT sebagai pusat penggerak pembangunan dibidang kesehatan
pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta menjalankan 18 kegiatan
pokok puskesmas. Diantaranya kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang
merupakan lima prioritas program puskesmas.
Tujuan umum dari program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak secara optimal
sebagai landasan bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Sedangkan tujuan
khusus dari program KIA adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam
memelihara kesehatan ibu dan anak, dimana ibu dan anak merupakan
kelompok yang paling rentan dan peka terhadap berbagai masalah kesehatan
seperti kejadian kesakitan (morbiditas), gangguan gizi (malnutrisi) yang
seringkali berakhir dengan kecacatan (Disability) atau kematian (mortalitas).
Yang mana semuanya ini tidak bisa lepas dari SDM yang ada.
Salah satu evaluasi kinerja bidan PTT adalah dengan membuat laporan
tahunan. Evaluasi kinerja bidan PTT dengan cara membuat laporan di akhir
masa tugas selama 3 tahun merupakan syarat perpanjangan yang sekaligus
sebagai penilaian atau evaluasi dalam periode 3 tahun tersebut. Oleh karena

1
itulah maka laporan akhir masa penugasan periode tahun 2011 s/d 2013 ini
harus dibuat.

B. Analisis Situasi
1. Wilayah
a. Lokasi
Kelurahan = Banjaran
Kecamatan = Kota
Wilayah Kerja = Puskesmas Kota Utara
Kab/Kota = Kediri
b. Data Statistik
Batas Wilayah Kelurahan Banjaran :
Sebelah Utara : Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kota
Sebelah Selatan : Kelurahan Jamsaren Kecamatan Kota
Sebelah Barat : Kelurahan Kemasan Kecamatan Kota
Sebelah Timur : Kelurahan Burengan Kecamatan Kota
c. Luas Wilayah : 61.666,30 Ha

2. Sasaran
Tabel.1. Sasaran jumlah penduduk tiap RW dari tahun 2011 s/d 2013

SASARAN JUMLAH
2011 2012 2013
PENDUDUK
RW I 395 483 336

RW II 425 504 492

RW III 600 660 324

RW IV 643 706 614

RW V 728 780 514

RW VI 760 822 106

RW VII 920 982 776

RW VIII 845 915 831

RW IX 1353 1563 1887

RW X 1345 1550 1995

JUMLAH 8014 8965 8575


Sumber : Data Kelurahan dan kohort

Tabel.2. Sasaran KIA dan KB dari tahun 2011 s/d 2013

2
SASARAN 2011 2012 2013
Ibu Hamil 153 129 167
Ibu Bersalin / Nifas 147 124 158
Bayi 141 117 150
Balita 553 469 736
Apras 279 236 413
PUS 1680 1667 1457
Sumber : Data Kelurahan dan kohort

3. Sarana dan Prasarana


a) Data sarana Kesehatan
Kegiatan KIA/KB dilaksanakan di dalam pustu Kelurahan
Banjaran.Pelayanan dilakukan setiap hari jam 07.30s/d 11.00 WIB,
kalau pelayanan ibu hamil setiap hari selasa jam 07.30 s/d 11.00 kalau
pelayanan imunisasi pada hari rabu jam 07.30s/d 11.00 WIB.
Dilanjutkan kegiatan di luar (bila ada) Kegiatan KIA / KB dilaksanakan
di luar gedung Polindes yaitu di posyandu yang dilakukan setiap bulan
satu kali disetiap posyandu,
a) Posyandu Balita RW I : Setiap tanggal 10
b) Posyandu Balita RW II : Setiap tanggal 21
c) Posyandu Balita RW III : Setiap tanggal 14
d) Posyandu Balita RW IV : Setiap tanggal 13
e) Posyandu Balita RW V : Setiap tanggal 12
f) Posyandu Balita RW VI : Setiap tanggal 20
g) Posyandu Balita RW VII : Setiap tanggal 17
h) Posyandu Balita RW VIII : Setiap tanggal 15
i) Posyandu Balita RW IX : Setiap tanggal 23
j) Posyandu Balita RW X : Setiap tanggal 18
k) Posyandu Balita 521 : Hari Selasa minggu ke-2
l) Posyandu Balita POLRI : Selasa minggu ke-3
m)Posyandu Lansia RW 3 : Setiap tanggal 8
n) Posyandu lansia RW 4 : Setiap tanggal 11
o) Posyandu lansia RW 9 : Setiap tanggal 9 dan tanggal 16
p) Posyandu lansia RW 10 : Setiap tanggal 17

Kegiatan selain di atas difugsikan untuk kunjungan rumah.


- Pertemuan kader dilakukan pada hari Jumat minggu ke-4

3
b) Data Ketenagaan
Tabel 1.1. Distribusi tenaga kesehatan yang ada di Pustu

NO. KETENAGAAN JUMLAH

1. Bidan

a. Bidan PNS 1

b. Bidan PTT 1

c. Bidan Kontrak 1

2. Perawat

a. Perawat kontrak 1

b. Perawat ponkesdes 1

3. Kader

1) Posyandu balita 66

2) Posyandu lansia 23

3) KPKIA 5

4) PKTP 5

5) TB 10

6) PP ASI 5

7) P4K 15

Sumber Data Kelurahan Banjaran

4
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN TAHUN 2013

BENTUK PELAKSANA
NO KEGIATAN SASARAN LOKASI
KEGIATAN KEGIATAN

1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Pendataan ibu hamil Bumil Kunjungan Rumah Bidan Wilayah dan
Kader

Kegiatan kunjungan Bumil Resti Kunjungan Rumah Bidan Wilayah dan


rumah bumil Risti Kader

PMT Bumil KEK Bumil KEK Kunjungan Rumah Bidan Wilayah


Kolaborasi dengan Gizi

Kelas Ibu hamil Ibu hamil di Kelurahan Bidan Wilayah


wilayah
kelurahan

6
Penyuluhan pada bumil Ibu hamil di Kelurahan Bidan Wilayah
tentang ibu hamil resiko wilayah
tinggi dan komplikasi kelurahan

2 Pelayanan Kesehatan Neonatus dan Pendataan bayi Bayi Masyarakat Bidan Wilayah
bayi
Kunjungan rumah bayi Bayi Masyarakat Bidan Wilayah
Risti dan normal
3 Pelaksanaan kesehatan balita Pelaksanaan posyandu Bayi, balita, dan Posyandu Bidan Wilayah
balita ibu hamil.

Sweepping pemberian Bayi lebih dari 6 Posyandu Bidan Wilayah


vitamin A bulan dan balita

DDTK dan pembinaan Anak TK dan TK Bidan Wilayah


pada TK dan PAUD PAUD
PAUD

4 Pendampingan P4K Pembinaan pada kader Kader Kelurahan Bidan Wilayah


kesehatan mengenai P4K

7
Pembinaan pada kader Kader Kelurahan Bidan Wilayah
tentang bumil resti
5 Pelayanan Ibu bersalin dan bufas Pendataan bulin, Bufas Kunjungan rumah Bidan Wilayah
Kunjungan rumah bufas
Pemberian Vitamin A Bufas Kunjungan rumah Bidan Wilayah
pada ibu bersalin
6 Pelayanan KB Mencari data untuk KB PUS Posyandu Bidan Wilayah
aktif
Penyuluhan tentang KB Pus Posyandu Bidan Wilayah
pasca salin
7 Pengendalian penyait tidak menular Posyandu Lansia Posyandu Lansia Kelurahan Bidan Wilayah

Kemitraan dengan kader Kader Kelurahan Bidan Wilayah


untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat
terhadap pemeriksaan
IVA dan Pap Smear

8
9
B. PENGORGANISASIAN

Pengangkatan Bidan PTT di Kota Kediri bertujuan untuk membantu


menurunkan AKI dan AKB . Untuk menurunkan AKI dan AKB pemerintah daerah
memandang semua desa / kelurahan di Kota Kediri perlu ditempatkan bidan di
masing-masing wilayahnya. Peraturan yang mendasari pengangkatan Bidan PTT di
Kota Kediri adalah :
1. Surat Edaran Dirjen Anggaran Departemen Keuangan RI No.SE.68/A/2000
tanggal 5 Mei 2000 tentang Penyesuaian Gaji Pokok Dokter Umum, Dokter
Gigi, dan Bidan PTT sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT).

2. Surat Edaran DJA No 55 89/A/2004 tanggal 23 Juni 2004 tentang


Pengangkatan kembali Bidan PTT.

3. Surat Keputusan Kepala Dinas Propinsi Jawa Timur Nomor :


8242/672/111.1/2008 tentang pengangkatan Bidan sebagai PTT Angkatan
XXII

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 077/A/MEN.KES/SK/III/97 tanggal


3 Maret 1997 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Perpanjangan Masa Bakti
Bidan PTT dan Pengembangan Karir Melalui Praktek Bidan Perorangan di
Desa

5. Keputusan Presiden No. 23 tahun 1994 Tentang Pengangkatan Bidan sebagai


Pegawai Tidak Tetap.

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 871/MENKES/SK/VII/94 tanggal 26


Agustus 1994 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengangkatan Bidan
sebagai Pegawai Tidak Tetap

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2013


tentang Pedoman pengangkatan dan penempatan Dokter dan Bidan sebagai
Pegawai Tidak Tetap.

Dalam melaksanakan Tugas Bidan PTT tunduk pada ketentuan yang


tercantum dalam keputusan No.1212/MENKES/SK/IX/2002 tanggal 26 September
tentang petunjuk teknis pelaksanaan pengangkatan Bidan sebagai Pegawai Tidak
tetap.

1
C. TUGAS POKOK FUNGSI BIDAN

1. Pengertian Bidan

a) Definisi Bidan

Adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang


diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik
Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi

b) Definisi Bidan PTT

Adalah bidan yang bukan PNS diangkat oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan pekerjaan sebagai bidan dalam rangka pelaksanaan
program pemerintah

2
2. Tugas Pokok fungsi Bidan

2.1 Dalam tugasnya pelayanan yang dilakukan bidan PTT adalah sebagai
berikut :

2.1.1 Kesehatan Ibu

a. Pendataan dan pemasangan stiker pada ibu hamil

b. Pembentukan dan Pembinaan Kelas Ibu Hamil.

c. Pelayanan kesehatan bumil resti dan deteksi dini serta


rujukannya

d. Melaksanakan pemeriksaan Antenatal Care di Pustu

e. Melaksanakan pemeriksaan dan perawatan pada ibu nifas.

f. Memberikan penyuluhan tentang gizi ibu hamil.

g. Melakukan kegiatan di luar gedung misalnya Kunjungan


rumah

2.1.2 Kesehatan Anak

a. Pertolongan pertama pada kegawatdaruatan neonatal

b. Perawatan bayi baru lahir

c. Kunjungan rumah bayi resti

d. Penyuluhan dan konseling kesehatan bayi dan balita

e. Pertolongan pertama pada kesakitan balita (ISPA , diare.


dll)

f. Pelaksanaan posyandu balita tiap bulan

g. Pemberian PMT pada balita

h. Pemberian vit A setiap 6 bulan sekali

i. Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada anak di posyandu

3
j. Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada anak di TK dan
PAUD

k. Pelayanan MTBS dan MTBM

l. Pelayanan imunisasi

m. Kunjungan rumah balita DO posyandu

n. Bekerja sama dengan petugas gizi dalam penanganan gizi


kurang

2.1.3 Kesehatan Reproduksi

a. Pelayanan dan konseling KB

b. Penyuluhan tentang KB di masyarakat

c. Melakukan penyuluhan tentang deteksi dini pada kanker


dengan IVA, Pap Smear, Sadari

d. Melaksanakan Pelayanan KB meliputi Suntik, IUD,


Kondom, Pil, Implant.

2.2 Tugas bidan PTT selain untuk kesehatan ibu, anak dan reproduksi
yaitu :

a. Melaksanakan koordinasi / kerjasama lintas sektor,lintas


program dan anggota profesi

b. Melaksanakan pengembangan usaha kesehatan bersumberdaya


masyarakat (UKBM)

c. Melaksanakan kemitraan dengan ormas,LSM,TOMA / TOGA.

d. Melakukan Pemberdayaan Masyarakat, yang terdiri dari :

- Pelaksanaan Posyandu Balita dan Posyandu Lansia

- Pendataan P4K bersama Kader dan masyarakat dalam


upaya menurunkan AKI dan AKB

- Sosialisasi kelurahan siaga

- Peningkatan kegiatan KPKIA, PPASI, dan PKTP

4
3. Tugas Pokok Fungsi Tambahan Tenaga Bidan PTT

Melaksanakan kegiatan dalam rangka untuk memperoleh sertifikat ISO


Puskesmas Kota Wilayah Utara

Membuat laporan LB3 di Puskemas Kota Wilayah Utara

C. DEFINISI OPERASIONAL

- ANALISIS :
Adalah sebuah langkah penjabaran suatu permasalahan dari setiap bagian dan
pemecahan bagian itu untuk mendapatkan pemahaman yang tepat serta arti yang
keseluruhan dari masalah tersebut. (Wikipedia)

- PROGRAM :
Adalah kumpulan instruksi atau perintah yang dirangkai sehingga membentuk
suatu proses. (Wikipedia)

- KESEHATAN IBU DAN ANAK :


Adalah suatu program yang meliputi pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi
baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan balita, remaja, dan lansia.
(Wikipedia)

Indikator Kesehatan Ibu :


1. AKSES PELAYANAN ANTENATAL (Cakupan K-I)
Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh
tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Ibu Hamil Yang Pertama Kali Mendapat Pelayanan ANC oleh
Tenaga Kesehatan di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu
X 100
Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

2. CAKUPAN PELAYANAN IBU HAMIL (Cakupan K-4)


Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan
standart, paling sedikit 4x dengan distribusi waktu 1x pada trimester I, 1x

5
pada trimester II, 2x pada trimester III disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Dengan penghitungan :

Jumlah Ibu Hamil Yang Pertama Kali Mendapat Pelayanan ANC Minimal 4
kali Sesuai Standar oleh Tenaga Kesehatan di Suatu Wilayah Kerja Pada
Kurun Waktu Tertentu
X 100
Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

6
3. PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di suatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Kompeten
di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu X 100
Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

4. PELAYANAN IBU NIFAS


Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6jam sampai dengan 42 hari pasca
bersalin sesuai standart paling sedikit 3x dengan distribusi waktu 6 Jam 3
hari, 8-14 hari,dan 36-42 hari setelah bersalin disuatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Ibu Nifas Yang Telah Memperoleh 3 Kali Pelayanan Nifas Sesuai Standar
Oleh Tenaga Kesehatan di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu
X 100
Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

5. DETEKSI FAKTOR RESIKO DAN KOMPLIKASI OLEH MASYARAKAT


Cakupan ibu hamil dengan factor resiko komplikasi yang ditemukan oleh
kader atau masyarakat serta dirujuk ketenaga kesehatan disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Ibu Hamil Yang Beresiko Yang Ditemukan Kader atau Masyarakat di
Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu X 100
20 % x Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

6. CAKUPAN PELAYANAN KOMPLIKASI OBSTETRI


Cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan disuatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentuyang ditangani secara definitive sesuai dengan standart oleh
tenaga kesehatan yang kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Dengan penghitungan :
Jumlah Komplikasi Kebidanan Yang Mendapat Penanganan Definitif di Suatu Wilayah Kerja
Pada Kurun Waktu Tertentu X 100
20 % x Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

7
Indikator Kesehatan Anak :
1. CAKUPAN PELAYANAN NEONATUS PERTAMA ( KN-I )
Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standart pada 6-48
jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Neonatus Yang Mendapatkan Pelayanan Sesuai Standar Pada 6-48 Jam
Setelah Lahir di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu
X 100
Jumlah Seluruh Sasaran Bayi di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

2. CAKUPAN PELAYANANKESEHATAN NEONATUS 0-28 HARI (KN


LENGKAP)
Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standart paling sedikit
3x dengan distribusi waktu 1x pada 6-48 jam, 1x pada hari ke 3-7 dan 1x pada
hari ke-8 - hari ke-28 setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Neonatus Yang Telah Memperoleh 3 Kali Pelayanan Kunjungan
Neonatal Sesuai Standar di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu
X 100
Jumlah Seluruh Sasaran Bayi di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

3. CAKUPAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATUS


Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitive oleh
tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan disuatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Neonatus Dengan Komplikasi Yang Mendapatkan Penanganan Definitif di
Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu X 100
15 % x Jumlah Seluruh Sasaran Bayi di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

4. CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI 29 HARI - 12 BULAN


(KUNJUNGAN BAYI)
Cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4x yaitu 1x
pada umur 29 hr - 2 bln, 1x pada umur 3 - 5 bln, 1x pada umur 6-8 bln, dan 1x
pada umur 9-11 bln sesuai standart disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.

8
Dengan penghitungan :
Jumlah Bayi Yang Telah Memperoleh 4 Kali Pelayanan Kunjungan Neonatal
Sesuai Standar di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu X 100
Jumlah Seluruh Sasaran Bayi di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

5. CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA (12 - 59 BULAN)


Cakupan anak balita (12 - 59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai
standart, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 x setahun, pemantauan
perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian Vitamin A sebanyak 2 x
setahun.
Dengan penghitungan :
Jumlah Anak Balita Yang Memperoleh Pelayanan Sesuai Standar di Suatu Wilayah
Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu
X 100
Jumlah Seluruh Anak Balita di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun

- KELUARGA BERENCANA
Adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Manuaba, 2003)

- KELUARGA BERENCANA MENURUT WHO


Adalah tindakan yang memakai individu atau pasangan suami istri untuk :
1. Mendapatkan obyek obyek tertentu.
2. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
3. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
4. Mengatur interval diantara kehamilan.
5. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.
6. Menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hanafi, 2004).

- CAKUPAN PESERTA KB AKTIF


Cakupan dari pesrta KB yang baru dan lama yang masih aktif menggunakan alat
dan obat kontrasepsi (Alokon) dibandingkan dengan jumlah PUS disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Peserta KB Aktif
X 100
PUS
Standar : 70%

9
- PESERTA KB AKTIF DIBINA
Adalah peserta KB baru atau lama yang mendapat pelayanan KB sesuai dengan
standar yang ditentukan baik oleh unit depkes maupun unit swasta pada suatu
periode tahun kalender. Hitung satu kali dalam satu tahun kalender. Dengan
penghitungan :
Jumlah Peserta KB Aktif Dibina
X 100
Peserta KB Aktif Semua Metoda

Standar : 70%

10
- PESERTA KB DROP OUT (DO)
Adalah peserta KB baru atau lama yang berhenti atau tidak memakai salah satu
metode kontrasepsi dalam satu tahun kalender karena : ingin hamil, istirahat
minimal 3 bulan, alasan medis, menopause, cerai, mati, dan pindah ke wilayah
lain.
Dengan penghitungan :
Jumlah Peserta KB Drop Out
X 100
Current User Semua Metoda

Toleransi 5% dari Peserta Aktif.

- KEGAGALAN
Kegagalan adalah peserta KB yang mengalami kehamilan pada saat sedang /
masih memakai salah satu metode kontrasepsi.
Dengan penghitungan :
Jumlah Peserta Hamil
X 100
Current User Semua Metoda

Toleransi 0,19%

- JUMLAH KASUS EFEK SAMPING


Adalah jumlah kasus efek samping dari peserta KB baru atau lama dengan
keluhan berupa tanda / gejala yang secara medis sebagai akibat dari metode
kontrasepsi yang digunakan (masih dalam batas fisiologis) seperti : spotting,
amenore, pusing/sakit kepala, mual / muntah, perubahan berat badan, nyeri
tempat insisi, nyeri perut, erosi dalam periode 1 tahun kalender dihitung satu kali.
Dengan penghitungan :

Jumlah Kasus Efek Samping Semua Metoda


X 100
Current User Semua Metoda

Toleransi : 12,5%

- JUMLAH KASUS KOMPLIKASI


Adalah jumlah kasus komplikasi dari peserta KB baru atau lama yang mengalami
gangguan kesehatan yang mengarah pada keadaan patologis, sebagai akibat dari
proses tindakan atau pemberian atau pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan

11
seperti : perdarahan, infeksi, abses, flour albus (patologis), perforasi, translokasi,
hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan HB, ekspulsi dalam periode satu
tahun kalender dihitung satu kali. Dengan penghitungan :
Jumlah Kasus Komplikasi Semua Metoda
X 100
Current User Semua Metoda

Toleransi : 2,5%

12
- CAKUPAN HASIL PROGRAM
Sasaran yang berhasil diliput/dicapai oleh program yang dilakukan oleh bidan
wilayah dibandingkan dengan target.

- TARGET
Jumlah sasaran yang direncanakan dan terjangkau dalam program.

- BIDAN PTT
Bidan yang bukan PNS diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
pekerjaan sebagai bidan dalam rangka pelaksanaan program pemerintah.

- KEBERHASILAN PROGRAM KESEHATAN


Tingkat pencapaian program kesehatan dasar selama1 tahun(K-1, K-4, Deteksi
Dini Bumil Resti,dst)

TARGET PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

13
TAHUN TAHUN TAHUN
NO INDIKATOR
2011 2012 2013
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil KI 96% 97% 98%
2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 93% 96% 99%
3. Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani 80% 80% 80%
4. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh 96% 100% 100%
Tenaga Kesehatan
5. Cakupan Pelayanan Nifas 95% 95% 95%
6. Cakupan KNI 99% 99% 99%
7. Cakupan KN Lengkap 95% 95% 95%
8. Cakupan Neo Komplikasi 73% 75% 77%
9. Cakupan Kunjungan Bayi 90% 90% 90%
10. Cakupan Pelayanan Anak Balita 81% 83% 85%

Tabel Target Pelayanan Kesehatan ibu dan anak

14
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN ANALISA

A. Pencapaian Program KIA Tahun 2011 s/d 2013 di Kelurahan Banjaran


1. Indikator Kesehaan Ibu
1.1. Grafik pencapaian K1 ibu hamil di Kelurahan Banjaran
Data Proyeksi Pencapaian K-1 Ibu Hamil Tahun 2011 s/d 2013

110 100.78
100 96 99.4 97 98 96.41

90
80
70
60
Target
50
40 Pencapaian
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

Hasil cakupan komulatif K1 ibu hamil Kelurahan Banjaran Tahun 2011 :


99,4%, Tahun 2012 : 100,78%, serta Tahun 2013 : 96,41%. Dari
Pencapaian KI tahun 2011 s/d 2013 dapat diketahui bahwa pada tahun
2013 untuk Kelurahan Banjaran tidak mencapai target.

1.2. Grafik pencapaian K4 ibu hamil di Kelurahan Banjaran


Data Proyeksi Pencapaian K4 Ibu Hamil Tahun 2011 s/d 2013
110 99.4 100
96 99 96.41
100 93
90
80
70
60
Target
50
40 Pencapaian
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

15
Dari cakupan komulatif K-4 ibu hamil Kelurahan Banjaran Tahun 2011 :
99,4%, Tahun 2012 : 100%, serta Tahun 2013 : 96,41%. Dari Pencapaian
K-4 tahun 2011 s/d 2013 Kelurahan Banjaran pada tahun 2013 belum
mencapai target

1.3. Grafik pencapaian deteksi ibu hamil resti oleh masyarakat di Kelurahan
Banjaran.
Data Proyeksi Pencapaian Deteksi Ibu Hamil Resti Oleh Masyarakat
Tahun 2011 s/d 2013
110
100
90
80
70
60
50
40
30 Batas Toleransi 20 %
20
10 4.5
0 5.47 9.58
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

Hasil pencapaian deteksi ibu hamil resti oleh masyarakat Kelurahan


Banjaran Tahun 2011 : 4,5%, Tahun 2012 : 5,47%, serta Tahun 2013 :
9,58%. Pencapaian deteksi ibu hamil resti oleh masyarakat untuk
Kelurahan Banjaran yang ada di tahun 2011 s/d 2013 masih dalam batas
angka toleransi.

1.4. Grafik pencapaian komulatif ibu hamil, dan ibu hamil resti yang
ditangani di Kelurahan Banjaran.
Data Proyeksi Pencapaian Ibu Hamil Resti Yang Ditangani Tahun 2011 s/d 2013
110
100
Ibu Hamil Resti
90 Ditangani
80
70
60
50
40
Batas Toleransi
30 18.2 20.31 18.56 20 %
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

16
Hasil pencapaian komulatif ibu hamil risti yang ditangani Kelurahan
Banjaran Tahun 2011 : 18,2%, Tahun 2010 : 20,31%, serta Tahun 2011 :
18,56%. Analisis pencapaian ibu hamil resti yang ditangani untuk
Kelurahan Banjaran yang ada di tahun 2011 s/d 2013 pada tahun 2012
batas toleransi
1.5. Grafik pencapaian ibu hamil dan komplikasi kebidanan yang ditangani di
Kelurahan Banjaran.
Data Proyeksi Pencapaian Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Tahun 2011 s/d 2013

160 Ibu Hamil

140 126.6
120 Komplikasi
99.4 100.78 96.41 kebidanan yang
100 112
109.09 ditangani

80
60
40
Batas Toleransi
20 20 %

0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

Hasil pencapaian komulatif komplikasi kebidanan yang ditangani di


Kelurahan Banjaran Tahun 2011 : 126,6 %, Tahun 2012 : 112 %, serta
Tahun 2013 : 109,09%. Pencapaian komplikasi kebidanan dari tahun
2011 sampai 2013 mengalami penurunan tapi masih tinggi.

17
1.6. Grafik pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
Kelurahan Banjaran.
Data Proyeksi pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Tahun 2011 s/d 2013
110 100 100
100 96 99.3 94 95.57
90
80
70
60
Target
50
40 Pencapaian
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

Hasil pencapaian komulatif pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan


di Kelurahan Banjaran Tahun 2011 : 99,3%, Tahun 2012 : 100%, serta
Tahun 2013 : 95,57%. Pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan untuk Kelurahan Banjaran tahun 2011 s/d 2013 sudah
memenuhi target

1.7. Grafik pencapaian ibu nifas di Kelurahan Banjaran


Data Proyeksi pencapaian ibu nifas Tahun 2011 s/d 2013
110 100.81
96.6 94
100 90 95 94.94
90
80
70
60
Target
50
40 Pencapaian
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

Hasil pencapaian komulatif pelayanan ibu nifas di Kelurahan Banjaran


Tahun 2011 : 96,6%, Tahun 2012 : 100,81%, serta Tahun 2013 : 94,4%.

18
Pencapaian ibu nifas untuk Kelurahan Banjaran tahun 2012 mengalami
peningkatan dan pada tahun 2013 kurang dari target.

2. Indikator Kesehatan Anak


2.1.Grafik pencapaian KN 1 Murni di Kelurahan Banjaran
Data Proyeksi pencapaian KN 1 murni Tahun 2011 s/d 2013
110 104
99 99 100.24 99 100.67
100
90
80
70
60
Target
50
40 Pencapaian
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

Hasil pencapaian komulatif KN1 murni di Kelurahan Banjaran Tahun


2011 : 104%, Tahun 2012 : 100,24%, serta Tahun 2013 : 100,67%.
Pencapaian KN 1 murni untuk Kelurahan Banjaran tahun 2011 s/d 2013
yang sudah mencapai target.

2.2. Grafik pencapaian KN lengkap di Kelurahan Banjaran


Data Proyeksi pencapaian KN lengkap Tahun 2011 s/d 2013
110 102.1 107.33
95 95 97.46 95 Target
100
90 Pencapaian
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

19
Hasil pencapaian komulatif KN lengkap di Kelurahan Banjaran Tahun
2011 : 102,1%, Tahun 2012 : 97,46%, serta Tahun 2013 : 107,33%.
Pencapaian KN lengkap untuk Kelurahan Banjaran tahun 2011 s/d 2013
yang sudah mencapai target,tapi pada tahun 2012 mengalami
penurunan,dan meningkat pada tahun 2013

2.3.Grafik pencapaian neonatal dan neonatal resti ditangani di Kelurahan


Banjaran
Data Proyeksi pencapaian neonatal risti ditangani Tahun 2011 s/d 2013

200 Neonatal
180
160
Neonatal
140
Risti yang
120 ditangani
100
73 75 77
80
60
40
20 14.4 16.5 Batas Toleransi
1.36
0 15 %
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

Dari pencapaian komulatif neonatal resti / komplikasi yang ditangani


untuk Kelurahan Banjaran Tahun 2011 : 1,36%, Tahun 2012 : 14,4%,
serta Tahun 2013 : 16,5%. Pencapaian neonatal resti / Komplikasi yang
ditangani untuk Kelurahan Banjaran yang tahun 2009 lebih dari angka
toleransi, untuk tahun 2010/2011 masih dalam batas angka toleransi.

2.4.Grafik pencapaian kunjungan bayi paripurna di Kelurahan Banjaran


Data Proyeksi pencapaian kunjungan bayi paripurna Tahun 2011 s/d 2013
110
95
100 90 90 93.22 90 86
90 Target
80
70 Pencapaian
60
50
40
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

20
Hasil pencapaian komulatif pelayanan bayi paripurna Kelurahan Banjaran
Tahun 2011 : 95%, Tahun 2012 : 93,22%, serta Tahun 2013 : 86%.
Pencapaian kunjungan bayi paripurna untuk Kelurahan Banjaran tahun
2011 s/d 2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013 yang belum
mencapai target

2.5.Grafik pencapaian pelayanan anak balita paripurna di Kelurahan Banjaran


Data Proyeksi pencapaian anak balita paripurna Tahun 2011 s/d 2013
110 97.3
100
90 81 83 85.29 85
77.04
80
70
60 Target
50
40 Pencapaian
30
20 Balita balita balita
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

Hasil pencapaian komulatif pelayanan balita paripurna di Kelurahan


Banjaran Tahun 2011 : 97,3%, Tahun 2012 : 85,29%, serta Tahun 2013 :
77,04%. Pencapaian pelayanan anak balita paripurna untuk Kelurahan
Banjaran tahun 2011 s/d 2013 terjadi penurunan, dan tahun 2013 masih
belum mencapai target yang ditentukan.

2.6. Grafik pencapaian pelayanan apras paripurna di Kelurahan Banjaran


Data Proyeksi pencapaian pelayanan apras paripurna
Tahun 2011 s/d 2013
120
100.85
100 91.8
81 83 85
76.76
80 Target

60 Pencapaian

40

20

0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran


Hasil pencapaian komulatif pelayanan apras paripurna di Kelurahan
Banjaran Tahun 2011 : 91,8%, Tahun 2012 : 100,85%, serta Tahun 2013

21
: 76,76%. Pencapaian pelayanan apras paripurna untuk Kelurahan
Banjaran tahun 2011 s/d 2013 terjadi penurunan, tapi pada tahun 2013
masih belum mencapai target yang ditentukan

B. Pencapaian Program Keluarga Berencana (KB) tahun 2009/2011 di


Kelurahan Banjaran.
Grafik pencapaian pelayanan KB aktif di Kelurahan Banjaran
Data proyeksi pencapaian KB aktif Tahun 2011 s/d 2013
110
100
90
80 69.63
68.75 67.53
70 70% PUS
60
50
40
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran

Hasil pencapaian komulatif pelayanan KB aktif di Kelurahan Banjaran Tahun


2011 : 68,75%, Tahun 2012 : 69,63%, serta Tahun 2013 : 67,53%. Pencapaian
pelayanan KB aktif untuk Kelurahan Banjaran tahun 2012 terjadi peningkatan,
dan pada tahun 2013 mengalami penurunan Tapi masih berada di bawah target
yang telah ditentukan.

22
BAB IV
PEMBAHASAN

Pelayanan kesehatan dasar yang harus dilakukan oleh seorang bidan PTT antara
lain adalah melaksanakan pemeriksaan berkala ibu hamil.
Hasil pencapaian komulatif K1 Kelurahan Banjaran menunjukkan bahwa : hasil
cakupan K1 ibu hamil untuk Kelurahan Banjarantahun 2011 s/d 2013 mengalami
peningkatan, walaupun tahun 2009 / 2010 masih belum mencapai target tetapi sudah
naik, tahun 2011 sudah mencapi target yang telah di tentukan.
Demikian juga untuk cakupan K4 ibu hamil untuk Kelurahan Banjaran. Hasil
pencapaian komulatif menunjukkan bahwa tahun 2011 s/d 2013 cakupan K4 ibu
hamil untuk Kelurahan Banjaran mengalami peningkatan dimana dari tahun 2011 s/d
2013 belum mencapai target, tahun 2010 sudah naik tetapi masih di bawah target,
tahun 2011 juga sudah naik tetapi masih dibawah target. Dari hasil analisis K1 dan
K4 periode tahun 2011 ini, bisa diketahui bahwa cakupan hasil program untuk K1
dan K4 di bandingkan dengan target yang ditentukan untuk keluraran jagalan masih
berada di bawah target. Hal ini sudah tentu banyak faktor yang mempengaruhi baik
internal maupun external. Dari segi internal bidan PTT adalah tenaga kesehatan yang
langsung berhadapan dengan masyrakat. Peranan bidan sangat penting, karena harus
dapat mengidentifikasi dan menganalisis situasi kelurahan tersebut . Bidan harus
dapat melaksanakan peran dan fungsinya ditengah-tengah masyarakat tersebut.oleh
karena itu guna mendukung pencapaian program tersebut, lintas sektor dan lintas
program harus dilakukan. Bidan harus melaksanakan pembinaan dan bimbingan baik
dengan kader/petugas kesehatan yang lain. Bidan harus mampu menganlisis program
KIA yang kurang atau belum tercapai sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dan
dapat meningkatkan cakupan dalam hal ini, cakupan K1/K4 dari target yang
ditentukan ditahun berikutnya.
Selain pemeriksaan berkala pada ibu hamil, pelayanan kesehatan dasar lain
yang harus dilaksanakan adalah seorang bidan harus dapat melakukan deteksi dini ibu
hamil resti. Untuk deteksi ibu hamil resti bidan dapat melakukannya dengan kader
yang ada diwilayah tersebut. Dari hasil pencapaian deteksi dini ibu hamil resti oleh
masyarakat di Kelurahan Banjaran tahun 2011: 0%, tahun 2012 16,6%,tahun 2013 :
16,6%. Dari data yang ada dapat dilakukan evaluasi bahwa untuk tahun 2009 tidak
ditemukan kasus ibu hamil resti, hal ini bisa karena memang kasus ibu hamil resti
benar-benar tidak ada tapi juga bisa karena memang masyarakat tidak mengetahui

23
adanya ibu hamil resti tersebut. Untuk tahun 2010-2011, deteksi ibu hamil resti oleh
masyarakat didapatkan : 16,6% yang artinya peran serta kader/ masyarakat dalam
penjringan ibu hamil resti sudah berjalan.
Sebagai bidan PTT, pembinaan kader juga merupakan tupoksi seorang
bidan.Bidan harus melakanakan pembinaan dan bimbingan terhadap kader yang ada,
bidan harus memberikan penerangan/ refresing tentang screening ibu hamil resti dan
komplikasi yang dapat terjadi . Refresing tentang scoring ibu hamil resti berdasarkan
kartu skor pudji rochyati [ KSPR ] harus benar benar diterapkan, guna pengawasan/
pemantauan ibu hamil risti di wilayah jagalan.Dengan harapan ibu hamil risti yang
ada diwilayah jagalan, dan komplikasi yang terjadi dapat tertangani oleh tenaga
kesehatan dengan baik
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah, juga salah satu
program kesehatan ibu dan anak yang harus di capai oleh seorang bidan PTT. Hasil
pencapaian untuk cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di kelurahan
jagalan menunjukkan adanya peningkatan di tahun 2011 s/d 2013, Untuk tahun 2010-
2011 terjadi penurunan. Hal ini di karenakan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi, selain peran dan fungsi bidan PTT dalam wilayah itu juga ada faktor
lain yang mempengaruhi antara lain kebiasaan dan latar belakang dan sosial budaya
dari masyarakat tersebut ,yakni adanya ibu hamil yang ingin melahirkan dirumah
orang tuanya. Ada juga ibu hamil-warga setempat yang tidak domisili di wilayah
tersebut. Dari sini dapat kita ketahui bagaimana status kependudukan untuk sebagian
warga di kelurahan tersebut. Dimana untuk Kelurahan Banjaran ada sebagian
penduduknya yang tidak tinggal di wilayah Kelurahan Banjaran / kos di luar wilayah,
tapi KTP-nya jagalan, demikian juga sebaliknya untuk Kelurahan Banjaran banyak
warga pendatang yang kos dilingkungan wilayah Banjaran. Disini peran dan fungsi
bidan dalam berkoordinasi dengan masyarakat/ kader setempat harus benar-benar bisa
berjalan, sehingga dapat efektif dalam pemantauan ibu hamil, dan ibu bersalin yang
ada, sekaligus ibu hamil yang keluar/ masuk ke wilayah Kelurahan Banjaran,
sehingga meskipun ibu hamil tersebut tidak tinggal di wilayah Kelurahan Banjaran,
masih bisa terpantau, kalau perlu saling koordinasi antar kader dengan kader
kelurahan lain. Dengan harapan koordinasi yang dilakukaan dapat membantu
peningkatan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan untuk Kelurahan
Banjaran.
Cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) saling berkaitan satu sama
lain, yang artinya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang ada

24
juga sangat mempengaruhi cakupan pelayanan ibu nifas juga KN-nya. Untuk cakupan
pelayanan ibu nifas Kelurahan Banjaran tahun 2011 s/d 2013, didapatkan data
kunjungan ibu nifas tahun 2009 mencapai 48%, tahun 2010 : 93,1%, tahun 2011 :
93,3%, yang artinya sudah menunjukan adanya peningkatan. Bila dikaitkan dengan
pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka capaian pelayanan ibu
nifas jua dapat dipengaruhi oleh pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan. Bila ibu hamil banyak yang bersalin diluar wilayah Banjaran, secara
otomatis kunjungan ibu nifas akan berkurang. Dalam hal ini peran serta kader sangat
diperlukan. Bidan harus bisa melaksanakan peran dan fungsinya ditengah masyarakat
Banjaran. Bidan harus mampu menggerakkan dan membina peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan sesuai dengan permasalahan setempat, serta membina
kerjasama lintasprogram dan lintas sektor termasuk lembaga swadaya masyarakat
(LSM).
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya tiga kali
selama periode 0-28 hari setelah lahir baik di fasilitas kesehatan maupun kunjungan
rumah. Cakupan pelayanan neonatal untuk Kelurahan Banjaran dari tahun 2011 s/d
2013 mengalami peningkatan, sehingga di tahun 2010 sudah melebihi target. Hal ini
berkaitan pula dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
ada, dimana pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan juga terjadi penurunan
untuk tahun 2011. Selain dua cakupan ini yang saling berkaitan, juga ada beberapa
faktor lain yang mempengaruhi antara lain : faktor latar belakang sosial budaya
masyarakat, juga adanya warga Banjaran yang berdomisili diluar wilayah. Demikian
juga sebaliknya banyaknya pendatang / kos yang tinggal di wilayah Banjaran. Untuk
tahun 2011 terjadi penurunan sehingga cakupan masih dibawah target. Kunjungan
neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatal terhadap pelayanan kesehatan
dasar. Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan atau masalah kesehatan pada
neonatal. Resiko terbesar kematian neonatal terjadi pada 24 jam pertama kehidupan,
minggu pertama, dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di
fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama
24 jam pertama. Demikian juga untuk pelayanan KN-Lengkap, yang mana
pencapaian KN-Lengkap untuk Kelurahan Banjaran dari tahun 2011 s/d 2013 telah
terjadi peningkatan dan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Berbeda dengan
pelayanan neonatal dengan komplikasi, dimana pelayanan neonatal dengan
komplikasi adalah penanganan neonatal dengan penyakit dan kelainan yang dapat

25
menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian oleh tenaga kesehatan terlatih di
fasilitas kesehatan. Dimana 15% nya dari bayi lahir hidup diperkirakan mengalami
komplikasi.
Dari kasus yang ada di Kelurahan Banjaran, bayi komplikasinya masih dalam
batas angka toleransi, dimana tertinggi pada tahun 2009 (24%) untuk tahun 2010-
2011 terjadi penurunan (7% - 3%) dan semuanya telah tertangani oleh tenaga
kesehatan. Beberapa upaya dari pemerintah telah dilakukan guna peningkatan akses
dan kualitas penanganan komplikasi neonatal tersebut, antara lain penyediaan PKM
Mampu PONED juga RS PONEK untuk kasus yang tidak mampu ditangani.
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan kepada Bayi sedikitnya 4 kali selama periode 29 hari
sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Pelayanan tersebut adalah :
- Kunjungan bayi 1 kali pada umur 29 hari sampai dengan 2 bulan.
- Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3-5 bulan
- Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6-8 bulan
- Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9-11 bulan
Selain itu juga meliputi pelayanan imunisasi dasar lengkap, status DDTK-nya,
pemberian vitamin A 100.000IU (6-11 bulan).
Dari pelayanan kesehatan bayi, data yang ada untuk Kelurahan Banjaran tahun
2011 s/d 2013, terjadi penurunan dari tahun 2009-2010, akan tetapi untuk tahun 2011
terjadi peningkatan dengan hasil sudah sesuai dengan target yang ditentukan.
Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan
kesehatan dasar, untuk mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi
sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas
hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi.
Demikian juga untuk pelayanan kesehatan anak balita. 5 tahun pertama
kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat. Masa ini
merupakan masa keemasan (golden periode) dimana terbentuk dasar dasar
kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang
intensif dan awal pertumbuhan moral. Pada masa ini stimulasi sangat penting untuk
mengoptimalkan fungsi fungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak.
Upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini

26
menjadi sangat penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin dan atau mencegah
gangguan ke arah yang lebih berat.
Hasil pelayanan balita paripurna untuk Kelurahan Banjaran tahun 2011 s/d
2013 terjadi peningkatan walaupun di tahun 2011 masih berada sedikit dibawah
target. Sebagai upaya pemerintah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian,
bekerjasama dengan WHO telah mengadakan paket pelatihan MTBS, yang mulai
dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1996 dan implementasinya tahun 1997,
hingga sekarang. Standar pelayanan anak balita meliputi :
- Minimal 8 kali pelayanan, pemantauan pertumbuhan melalui buku KIA /
KMS.
- DDTK minimal 2x dalam satu tahun.
- Pemberian vitamin A dosis tinggi (200.000IU) 2x dalam setahun.

Sama halnya dengan pelayanan apras paripurna, dimana pada apras merupakan
kelanjutan dari anak balita. Dimana pelayanan tersebut sampai dengan anak usia 84
bulan. Pelayanan yang diberikan bisa disekolah / diposyandu. DDTK yang dilakukan
minimal 2x dalam setahun. Hasil analisa pencapaian pelayanan apras paripurna untuk
Kelurahan Banjaran dari tahun 2011 s/d 2013 terjadi peningkatan diakhir pencapaian
tahun 2011 Kelurahan Banjaran sudah sesuai dengan target yang ditentukan.
Pelayanan KB bertujuan untuk menunda (merencanakan) kehamilan, juga untuk
menjarangkan atau menghentikan kehamilan. Sampai saat ini cakupan KB aktif di
Indonesia mencapai 61,4% (SDKI 2007). Cakupan peserta KB aktif untuk Kelurahan
Banjaran dari tahun 2011 s/d 2013 terjadi peningkatan meskipun masih berada di
bawah target. Hal ini dikarenakan kesadaran PUS untuk berKB yang masih rendah.
Masih adanya kekhawatiran PUS akan resiko atau efek yang terjadi akibat berKB.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan cakupan peserta KB aktif bidan selaku
petugas kesehatan dan PLKB perlu koordinasi guna meningkatkan cakupan, antara
lain selain pengelolaan program dari KB sendiri juga upaya yang berhubungan
dengan pelayanan baik peningkatan kwalitas dan tehnis, juga pelatihan pelatihan
tentang klinis dan non klinis secara berkesinambungan perlu dilakukan, selain itu
juga refresing tentang sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan KB.

27
BAB V
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
A.1 Dari hasil pencapaian program KIA KB untuk Kelurahan Banjaran dari
tahun 2011 s/d 2013 yang mengalami peningkatan :
A.1.1. Indikator Kesehatan Ibu :
- K1 mengalami peningkatan dan mencapai target yang
ditentukan.
- K4 mengalami peningkatan meskipun masih berada di bawah
target
- Deteksi ibu hamil resti oleh masyarakat, cakupannya masih
berada dalam batas angka toleransi.
- Ibu hamil resti yang ditangani oleh tenaga kesehatan,
cakupannya juga masih berada dalam batas angka toleransi.
- Komplikasi kebidanan yang ditangani oleh tenaga kesehatan
terjadi peningkatan, dan kasus komplikasinya lebih dari 20%.
- Pelayanan ibu nifas terjadi peningkatan dan mencapai target
yang ditentukan.
A.1.2. Indikator Kesehatan Anak
- Neonatal resti yang ditangani terjadi penurunan, dengan kasus
neorestinya masih dalam batas angka toleransi.
- Bayi paripurna mengalami penurunan dan peningkatan dan
cakupannya mencapai target yang ditentukan.
- Balita paripurna mengalami peningkatan dan cakupannya masih
sedikit dibawah target.
- Apras paripurna mengami peningkatan dan mencapai target yang
ditentukan.
A.1.3. Program KB :
Cakupan serta KB aktif terjadi peningkatan dengan cakupan akhir
tahun 2011 masih berada di bawah target.

28
A.2. Dari hasil pencapaian program KIA KB untuk Kelurahan Banjaran dari
tahun 2011 s/d 2013yang mengalami penurunan :
A.2.1. Indikator Kesehatan Ibu :
- Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di akhir tahun
2011 masih dibawah target.
A.2.2. Indikator Kesehatan Anak
- KN1 murni terjadi peningkatan dan penurunan dengan cakupan
akhir tahun 2011 masih dibawah target.
- KN lengkap terjadi peningkatan dan penurunan, dengan cakupan
akhir tahun 2011 mencapai target yang telah ditentukan.
A.2.3. Program KB : -

B. SARAN
B.1. Saran untuk Bidan :
- Bidan diharapkan minimal dapat mempertahankan cakupan program
KIA / KB yang sudah baik.
- Bidan lebih meningkatkan kerjasama dengan kader dan masyarakat
dibidang kesehatan, terutama berkaitan dengan pencapaian program dan
juga permasalahan yang ada di tengah masyarakat terlebih bila masalah
tersebut adalah masalah kesehatan.
- Bidan lebih mengoptimalkan lagi peran serta dirinya, juga peran serta
kader atau masyarakat dibidang kesehatan.
- Bidan hendaknya betul-betul melaksanakan POA yang sudah dibuat
sesuai dengan permasalahannya.

29
LAMPIRAN
POA TAHUN 2010

BENTUK PELAKSANAAN WAKTU


AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
esehatan 1. Pendataan bayi Bayi Masyarakat Bidan wilayah
bayi
2. DDTK Bayi Posyandu Bidan wilayah
3. Kunjungan Bayi resti Masyarakat Bidan wilayah
rumah bayi resti
1. Pelaksanaan Bayi balita Posyandu Bidan wilayah
ita posyandu balita dan bumil
2. Sweepping Bayi > 6 Posyandu Bidan wilayah
pemberian bulan dan petugas gizi
vitamin A balita
3. DDTK Balita Posyandu, Bidan wilayah
TK, PAUD
4. Pembinaan pada
a. TK Anak TK TK Bidan Wilayah
b. PAUD Anak PAUD PAUD Bidan wilayah
esehatan 1. Kunjungan Bumil Resti Kunjungan Bidan wilayah
rumah bumil rumah
Resti
2. Koordinasi Bumil kek Kunjungan Bidan wilayah
dengan bagian rumah
gizi tentang
PMT bagi
bumil kek
3. Kelas ibu hamil Ibu hamil di Kelurahan Bidan wilayah
wilayah
kelurahan
4. Pertemuan untuk Kasus Poskeskel Bidan wilayah
membahas kematian dan kader
komplikasi bayi dan
kebidanan dan bumil/ kasus
neonatus serta resti yang ada

30
BENTUK PELAKSANAAN WAKTU
AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
kematian bayi
dan bumil bila
ada
5. Kemitraan BPS/ BPM Puskesmas Bidan
dengan BPS/ dan bidan Koordinator
BPM wilayah
n P4K 1. Pembinaan pada Kader Kelurahan Bidan wilayah
kader kesehatan
ibu 1. Kunjungan Bulin & Kunjungan Bidan wilayah
bufas/ rumah, ibu bufas rumah
bersalin & bufas

1. Mencari data WUS Posyandu Bidan Wilayah


untuk pemetaan (Wanita Usia dan Kader
KB aktif Subur)

2. Penyuluhan / PUS Posyandu Bidan dan Kader
motifasi KB
1. Posyandu Lansia Posyandu Kelurahan Bidan wilayah
tidak lansia di
M) Kelurahan
2. Kemitraan Kader untuk Puskesmas Bidan wilayah
dengan kader pengiriman
untuk pasien
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
terhadap
pemeriksaan
IV/ A dan Pap
Smear
3. Pelayanan Warga Poskes kel - Bidan wilayah
pengobatan di jagalan - Perawat
Puskeskel poskeskal

31
32
LAMPIRAN
POA TAHUN 2011

BENTUK PELAKSANAAN WAKTU


AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
esehatan 1. Pendataan bayi Bayi Masyarakat Bidan wilayah
bayi
2. DDTK Bayi Posyandu Bidan wilayah
3. Kunjungan Bayi resti Masyarakat Bidan wilayah
rumah bayi resti
1. Pelaksanaan Bayi balita Posyandu Bidan wilayah
ita posyandu balita dan bumil
2. Sweepping Bayi > 6 Posyandu Bidan wilayah
pemberian bulan dan petugas gizi
vitamin A balita
3. DDTK Balita Posyandu, Bidan wilayah
TK, PAUD
4. Pembinaan pada
a. TK Anak TK TK Bidan Wilayah
b. PAUD Anak PAUD PAUD Bidan wilayah
esehatan 6. Kunjungan Bumil Resti Kunjungan Bidan wilayah
rumah bumil rumah
Resti
7. Koordinasi Bumil kek Kunjungan Bidan wilayah
dengan bagian rumah
gizi tentang
PMT bagi
bumil kek
8. Kelas ibu hamil Ibu hamil di Kelurahan Bidan wilayah
wilayah
kelurahan
9. Pertemuan untuk Kasus Poskeskel Bidan wilayah
membahas kematian dan kader
komplikasi bayi dan
kebidanan dan bumil/ kasus
neonatus serta resti yang ada

33
BENTUK PELAKSANAAN WAKTU
AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
kematian bayi
dan bumil bila
ada
10. Kemitraan BPS/ BPM Puskesmas Bidan
dengan BPS/ dan bidan Koordinator
BPM wilayah
n P4K 1. Pembinaan pada Kader Kelurahan Bidan wilayah
kader kesehatan
ibu 1. Kunjungan Bulin & Kunjungan Bidan wilayah
bufas/ rumah, ibu bufas rumah
bersalin & bufas

1. Mencari data WUS Posyandu Bidan Wilayah


untuk pemetaan (Wanita Usia dan Kader
KB aktif Subur)

2. Penyuluhan / PUS Posyandu Bidan dan Kader
motifasi KB
1. Posyandu Lansia Posyandu Kelurahan Bidan wilayah
tidak lansia di
M) Kelurahan
2. Kemitraan Kader untuk Puskesmas Bidan wilayah
dengan kader pengiriman
untuk pasien
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
terhadap
pemeriksaan
IV/ A dan Pap
Smear
3. Pelayanan Warga Poskes kel - Bidan wilayah
pengobatan di Banjaran - Perawat
Puskeskel poskeskal

34
LAMPIRAN
POA TAHUN 2012

BENTUK PELAKSANAAN WAKTU


AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
esehatan 1. Pendataan bayi Bayi Masyarakat Bidan wilayah
bayi
2. DDTK Bayi Posyandu Bidan wilayah
3. Kunjungan Bayi resti Masyarakat Bidan wilayah
rumah bayi resti
1. Pelaksanaan Bayi balita Posyandu Bidan wilayah
ita posyandu balita dan bumil
2. Sweepping Bayi > 6 Posyandu Bidan wilayah
pemberian bulan dan petugas gizi
vitamin A balita
3. DDTK Balita Posyandu, Bidan wilayah
TK, PAUD
4. Pembinaan pada
a. TK Anak TK TK Bidan Wilayah
b. PAUD Anak PAUD PAUD Bidan wilayah
esehatan 1. Kunjungan Bumil Resti Kunjungan Bidan wilayah
rumah bumil rumah
Resti
2. Koordinasi Bumil kek Kunjungan Bidan wilayah
dengan bagian rumah
gizi tentang
PMT bagi
bumil kek
3. Kelas ibu hamil Ibu hamil di Kelurahan Bidan wilayah
wilayah
kelurahan
4. Pertemuan untuk Kasus Poskeskel Bidan wilayah
membahas kematian dan kader
komplikasi bayi dan
kebidanan dan bumil/ kasus
neonatus serta resti yang ada

35
BENTUK PELAKSANAAN WAKTU
AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
kematian bayi
dan bumil bila
ada
5. Kemitraan BPS/ BPM Puskesmas Bidan
dengan BPS/ dan bidan Koordinator
BPM wilayah
n P4K 1. Pembinaan pada Kader Kelurahan Bidan wilayah
kader kesehatan
ibu 1. Kunjungan Bulin & Kunjungan Bidan wilayah
bufas/ rumah, ibu bufas rumah
bersalin & bufas

1. Mencari data WUS Posyandu Bidan Wilayah


untuk pemetaan (Wanita Usia dan Kader
KB aktif Subur)

2. Penyuluhan / PUS Posyandu Bidan dan Kader
motifasi KB

1. Posyandu Lansia Posyandu Kelurahan Bidan wilayah


tidak lansia di
M) Kelurahan
2. Kemitraan Kader untuk Puskesmas Bidan wilayah
dengan kader pengiriman
untuk pasien
meningkatkan
kesadaran
masyarakat
terhadap
pemeriksaan
IV/ A dan Pap
Smear
3. Pelayanan Warga Poskes kel - Bidan wilayah

36
BENTUK PELAKSANAAN WAKTU
AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
pengobatan di Banjaran - Perawat
Puskeskel poskeskal

37
JADWAL KEGIATAN POSYANDU
KELURAHAN BANJARAN

Bulan
Posyandu Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Posyandu Selasa

Balita RW I minggu

kedua

RW 2 Tgl 23

Posyandu Kamis

Lansia RW I minggu

(Lestari I) kedua

RW 2 (Lestari Tgl 16

2)

Pertemuan Sesuai

Kader dengan

perjanjian

Poskeskel Setiap hari

selasa dan

jumat

38
RW. X

RW. III RW. IV RW. IX

RW. II RW.VIII

RW. I

RW. VII

39
Bu Dwi M Bu Reny

Bu Erika Bu Kasm
Bu Nununung
Bu Devina

By. Adnan

Bayi
Imroatus Bu Reny

PEMETAAN IBU HAMIL DAN NEONATAL RESTI DI KELURAH


TAHUN 2010

40
Bu Ema
Bu Veny
Ayu
Bu Lina

Bu Si

Bayi cinta
Bu Reny

PEMETAAN IBU HAMIL DAN NEONATAL RESTI DI KELUR


TAHUN 2011

41
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN

42
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN

43
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN

44
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN

45
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN

46
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN

47

Anda mungkin juga menyukai