DISUSUN OLEH :
BIDAN DESA KELURAHAN BANJARAN
i
LEMBAR PENGESAHAN
KOTA KEDIRI
Mengetahui,
Kepala
UPTD Puskesmas Kota Wilayah Utara
Kota Kediri
dr. Endiani. R
NIP : 19710204 200604 2 013
ii
KATA PENGANTAR
Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan & rahmadnya,
sehingga laporan Kinerja Bidan PTT Kelurahan Banjaran, Puskesmas Kota
Wilayah Utara, Kota Kediri dapat terselesaikan.
Sudah selayaknya manusia tidak luput dari salah & kekurangan, demikian
juga dengan laporan kinerja Bidan PTT Kelurahan Jagalan, Puskesmas Kota
Wilayah Utara, Kota Kediri ini. Semuanya ini tidak lepas dari Campur tangan dari
berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikannya. Untuk itu tidak
lupa kami ucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :
1. dr. Endiani R Selaku Kepala Puskesmas Kota Wilayah Utara, Kota kediri.
2. Kepala Kelurahan Banjaran, Kecamatan Kota, Kota Kediri
3. Bidan Endah Tri Wahyuni selaku bidan Koordinator Puskesmas Kota Wilayah
Utara Kota Kediri.
4. Semua bidan Puskesmas Kota Wilayah Utara.
5. Teman teman sejawat yang selalu memberikan dukungannya modal maupun
materiil selama proses penyusunan laporan kinerja Bidan PTT Kelurahan
Banjaran ini.
Kritik, Saran dan Masukan sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penyusunan laporan kinerja Bidan PTT Kelurahan Banjaran di tahun tahun
berikutnya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
iv
RW. X
RW. X
RW. V RW.VIII
RW. II
RW. I RW. VI
RW. VII
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian Integrasi dari pembangunan
Sumber daya manusia untuk memajukan Bangsa.
Keberhasilan pembangunan kesehatan di pengaruhi oleh Banyak faktor
terutama tenaga kesehatan yang bermutu & Profesional dalam perannya
sebagai pemikir, perencana, pelaksana, penggerak pembangunan.
Sudah satu Indikator yang menunjukkan keberhasilan pembangunan
kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat, yang
diceriminkan melalui derajat kesehatan ibu & anak (KIA).
Bidan sebagai tenaga kesehatan, terdepan dalam memberikan pelayanan
kesehatan ibu & anak di masyarakat di tuntut untuk selalu memberikan
pelayanan terbaik & berkualitas di serta berorientasi pada kepuasan klien,
dengan memperhatikan apa yang menjadi hak haknya, demikian juga halnya
dengan Bidan PTT.
Bidan PTT sebagai pusat penggerak pembangunan dibidang kesehatan
pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta menjalankan 18 kegiatan
pokok puskesmas. Diantaranya kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang
merupakan lima prioritas program puskesmas.
Tujuan umum dari program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak secara optimal
sebagai landasan bagi peningkatan kualitas hidup manusia. Sedangkan tujuan
khusus dari program KIA adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam
memelihara kesehatan ibu dan anak, dimana ibu dan anak merupakan
kelompok yang paling rentan dan peka terhadap berbagai masalah kesehatan
seperti kejadian kesakitan (morbiditas), gangguan gizi (malnutrisi) yang
seringkali berakhir dengan kecacatan (Disability) atau kematian (mortalitas).
Yang mana semuanya ini tidak bisa lepas dari SDM yang ada.
Salah satu evaluasi kinerja bidan PTT adalah dengan membuat laporan
tahunan. Evaluasi kinerja bidan PTT dengan cara membuat laporan di akhir
masa tugas selama 3 tahun merupakan syarat perpanjangan yang sekaligus
sebagai penilaian atau evaluasi dalam periode 3 tahun tersebut. Oleh karena
1
itulah maka laporan akhir masa penugasan periode tahun 2011 s/d 2013 ini
harus dibuat.
B. Analisis Situasi
1. Wilayah
a. Lokasi
Kelurahan = Banjaran
Kecamatan = Kota
Wilayah Kerja = Puskesmas Kota Utara
Kab/Kota = Kediri
b. Data Statistik
Batas Wilayah Kelurahan Banjaran :
Sebelah Utara : Kelurahan Ngadirejo Kecamatan Kota
Sebelah Selatan : Kelurahan Jamsaren Kecamatan Kota
Sebelah Barat : Kelurahan Kemasan Kecamatan Kota
Sebelah Timur : Kelurahan Burengan Kecamatan Kota
c. Luas Wilayah : 61.666,30 Ha
2. Sasaran
Tabel.1. Sasaran jumlah penduduk tiap RW dari tahun 2011 s/d 2013
SASARAN JUMLAH
2011 2012 2013
PENDUDUK
RW I 395 483 336
2
SASARAN 2011 2012 2013
Ibu Hamil 153 129 167
Ibu Bersalin / Nifas 147 124 158
Bayi 141 117 150
Balita 553 469 736
Apras 279 236 413
PUS 1680 1667 1457
Sumber : Data Kelurahan dan kohort
3
b) Data Ketenagaan
Tabel 1.1. Distribusi tenaga kesehatan yang ada di Pustu
1. Bidan
a. Bidan PNS 1
b. Bidan PTT 1
c. Bidan Kontrak 1
2. Perawat
a. Perawat kontrak 1
b. Perawat ponkesdes 1
3. Kader
1) Posyandu balita 66
2) Posyandu lansia 23
3) KPKIA 5
4) PKTP 5
5) TB 10
6) PP ASI 5
7) P4K 15
4
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
BENTUK PELAKSANA
NO KEGIATAN SASARAN LOKASI
KEGIATAN KEGIATAN
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Pendataan ibu hamil Bumil Kunjungan Rumah Bidan Wilayah dan
Kader
6
Penyuluhan pada bumil Ibu hamil di Kelurahan Bidan Wilayah
tentang ibu hamil resiko wilayah
tinggi dan komplikasi kelurahan
2 Pelayanan Kesehatan Neonatus dan Pendataan bayi Bayi Masyarakat Bidan Wilayah
bayi
Kunjungan rumah bayi Bayi Masyarakat Bidan Wilayah
Risti dan normal
3 Pelaksanaan kesehatan balita Pelaksanaan posyandu Bayi, balita, dan Posyandu Bidan Wilayah
balita ibu hamil.
7
Pembinaan pada kader Kader Kelurahan Bidan Wilayah
tentang bumil resti
5 Pelayanan Ibu bersalin dan bufas Pendataan bulin, Bufas Kunjungan rumah Bidan Wilayah
Kunjungan rumah bufas
Pemberian Vitamin A Bufas Kunjungan rumah Bidan Wilayah
pada ibu bersalin
6 Pelayanan KB Mencari data untuk KB PUS Posyandu Bidan Wilayah
aktif
Penyuluhan tentang KB Pus Posyandu Bidan Wilayah
pasca salin
7 Pengendalian penyait tidak menular Posyandu Lansia Posyandu Lansia Kelurahan Bidan Wilayah
8
9
B. PENGORGANISASIAN
1
C. TUGAS POKOK FUNGSI BIDAN
1. Pengertian Bidan
a) Definisi Bidan
Adalah bidan yang bukan PNS diangkat oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan pekerjaan sebagai bidan dalam rangka pelaksanaan
program pemerintah
2
2. Tugas Pokok fungsi Bidan
2.1 Dalam tugasnya pelayanan yang dilakukan bidan PTT adalah sebagai
berikut :
3
j. Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada anak di TK dan
PAUD
l. Pelayanan imunisasi
2.2 Tugas bidan PTT selain untuk kesehatan ibu, anak dan reproduksi
yaitu :
4
3. Tugas Pokok Fungsi Tambahan Tenaga Bidan PTT
C. DEFINISI OPERASIONAL
- ANALISIS :
Adalah sebuah langkah penjabaran suatu permasalahan dari setiap bagian dan
pemecahan bagian itu untuk mendapatkan pemahaman yang tepat serta arti yang
keseluruhan dari masalah tersebut. (Wikipedia)
- PROGRAM :
Adalah kumpulan instruksi atau perintah yang dirangkai sehingga membentuk
suatu proses. (Wikipedia)
5
pada trimester II, 2x pada trimester III disuatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Ibu Hamil Yang Pertama Kali Mendapat Pelayanan ANC Minimal 4
kali Sesuai Standar oleh Tenaga Kesehatan di Suatu Wilayah Kerja Pada
Kurun Waktu Tertentu
X 100
Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun
6
3. PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
Cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di suatu wilayah kerja dalam
kurun waktu tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Persalinan Yang Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Kompeten
di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu X 100
Jumlah Sasaran Ibu Hamil di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun
7
Indikator Kesehatan Anak :
1. CAKUPAN PELAYANAN NEONATUS PERTAMA ( KN-I )
Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standart pada 6-48
jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dengan penghitungan :
Jumlah Neonatus Yang Mendapatkan Pelayanan Sesuai Standar Pada 6-48 Jam
Setelah Lahir di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu
X 100
Jumlah Seluruh Sasaran Bayi di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun
8
Dengan penghitungan :
Jumlah Bayi Yang Telah Memperoleh 4 Kali Pelayanan Kunjungan Neonatal
Sesuai Standar di Suatu Wilayah Kerja Pada Kurun Waktu Tertentu X 100
Jumlah Seluruh Sasaran Bayi di Suatu Wilayah Kerja Dalam Satu Tahun
- KELUARGA BERENCANA
Adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Manuaba, 2003)
9
- PESERTA KB AKTIF DIBINA
Adalah peserta KB baru atau lama yang mendapat pelayanan KB sesuai dengan
standar yang ditentukan baik oleh unit depkes maupun unit swasta pada suatu
periode tahun kalender. Hitung satu kali dalam satu tahun kalender. Dengan
penghitungan :
Jumlah Peserta KB Aktif Dibina
X 100
Peserta KB Aktif Semua Metoda
Standar : 70%
10
- PESERTA KB DROP OUT (DO)
Adalah peserta KB baru atau lama yang berhenti atau tidak memakai salah satu
metode kontrasepsi dalam satu tahun kalender karena : ingin hamil, istirahat
minimal 3 bulan, alasan medis, menopause, cerai, mati, dan pindah ke wilayah
lain.
Dengan penghitungan :
Jumlah Peserta KB Drop Out
X 100
Current User Semua Metoda
- KEGAGALAN
Kegagalan adalah peserta KB yang mengalami kehamilan pada saat sedang /
masih memakai salah satu metode kontrasepsi.
Dengan penghitungan :
Jumlah Peserta Hamil
X 100
Current User Semua Metoda
Toleransi 0,19%
Toleransi : 12,5%
11
seperti : perdarahan, infeksi, abses, flour albus (patologis), perforasi, translokasi,
hematoma, tekanan darah meningkat, perubahan HB, ekspulsi dalam periode satu
tahun kalender dihitung satu kali. Dengan penghitungan :
Jumlah Kasus Komplikasi Semua Metoda
X 100
Current User Semua Metoda
Toleransi : 2,5%
12
- CAKUPAN HASIL PROGRAM
Sasaran yang berhasil diliput/dicapai oleh program yang dilakukan oleh bidan
wilayah dibandingkan dengan target.
- TARGET
Jumlah sasaran yang direncanakan dan terjangkau dalam program.
- BIDAN PTT
Bidan yang bukan PNS diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
pekerjaan sebagai bidan dalam rangka pelaksanaan program pemerintah.
13
TAHUN TAHUN TAHUN
NO INDIKATOR
2011 2012 2013
1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil KI 96% 97% 98%
2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 93% 96% 99%
3. Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani 80% 80% 80%
4. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh 96% 100% 100%
Tenaga Kesehatan
5. Cakupan Pelayanan Nifas 95% 95% 95%
6. Cakupan KNI 99% 99% 99%
7. Cakupan KN Lengkap 95% 95% 95%
8. Cakupan Neo Komplikasi 73% 75% 77%
9. Cakupan Kunjungan Bayi 90% 90% 90%
10. Cakupan Pelayanan Anak Balita 81% 83% 85%
14
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN ANALISA
110 100.78
100 96 99.4 97 98 96.41
90
80
70
60
Target
50
40 Pencapaian
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
15
Dari cakupan komulatif K-4 ibu hamil Kelurahan Banjaran Tahun 2011 :
99,4%, Tahun 2012 : 100%, serta Tahun 2013 : 96,41%. Dari Pencapaian
K-4 tahun 2011 s/d 2013 Kelurahan Banjaran pada tahun 2013 belum
mencapai target
1.3. Grafik pencapaian deteksi ibu hamil resti oleh masyarakat di Kelurahan
Banjaran.
Data Proyeksi Pencapaian Deteksi Ibu Hamil Resti Oleh Masyarakat
Tahun 2011 s/d 2013
110
100
90
80
70
60
50
40
30 Batas Toleransi 20 %
20
10 4.5
0 5.47 9.58
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Sumber : Kohort Kelurahan Banjaran
1.4. Grafik pencapaian komulatif ibu hamil, dan ibu hamil resti yang
ditangani di Kelurahan Banjaran.
Data Proyeksi Pencapaian Ibu Hamil Resti Yang Ditangani Tahun 2011 s/d 2013
110
100
Ibu Hamil Resti
90 Ditangani
80
70
60
50
40
Batas Toleransi
30 18.2 20.31 18.56 20 %
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
16
Hasil pencapaian komulatif ibu hamil risti yang ditangani Kelurahan
Banjaran Tahun 2011 : 18,2%, Tahun 2010 : 20,31%, serta Tahun 2011 :
18,56%. Analisis pencapaian ibu hamil resti yang ditangani untuk
Kelurahan Banjaran yang ada di tahun 2011 s/d 2013 pada tahun 2012
batas toleransi
1.5. Grafik pencapaian ibu hamil dan komplikasi kebidanan yang ditangani di
Kelurahan Banjaran.
Data Proyeksi Pencapaian Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Tahun 2011 s/d 2013
140 126.6
120 Komplikasi
99.4 100.78 96.41 kebidanan yang
100 112
109.09 ditangani
80
60
40
Batas Toleransi
20 20 %
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
17
1.6. Grafik pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
Kelurahan Banjaran.
Data Proyeksi pencapaian pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Tahun 2011 s/d 2013
110 100 100
100 96 99.3 94 95.57
90
80
70
60
Target
50
40 Pencapaian
30
20
10
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
18
Pencapaian ibu nifas untuk Kelurahan Banjaran tahun 2012 mengalami
peningkatan dan pada tahun 2013 kurang dari target.
19
Hasil pencapaian komulatif KN lengkap di Kelurahan Banjaran Tahun
2011 : 102,1%, Tahun 2012 : 97,46%, serta Tahun 2013 : 107,33%.
Pencapaian KN lengkap untuk Kelurahan Banjaran tahun 2011 s/d 2013
yang sudah mencapai target,tapi pada tahun 2012 mengalami
penurunan,dan meningkat pada tahun 2013
200 Neonatal
180
160
Neonatal
140
Risti yang
120 ditangani
100
73 75 77
80
60
40
20 14.4 16.5 Batas Toleransi
1.36
0 15 %
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
20
Hasil pencapaian komulatif pelayanan bayi paripurna Kelurahan Banjaran
Tahun 2011 : 95%, Tahun 2012 : 93,22%, serta Tahun 2013 : 86%.
Pencapaian kunjungan bayi paripurna untuk Kelurahan Banjaran tahun
2011 s/d 2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013 yang belum
mencapai target
60 Pencapaian
40
20
0
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
21
: 76,76%. Pencapaian pelayanan apras paripurna untuk Kelurahan
Banjaran tahun 2011 s/d 2013 terjadi penurunan, tapi pada tahun 2013
masih belum mencapai target yang ditentukan
22
BAB IV
PEMBAHASAN
Pelayanan kesehatan dasar yang harus dilakukan oleh seorang bidan PTT antara
lain adalah melaksanakan pemeriksaan berkala ibu hamil.
Hasil pencapaian komulatif K1 Kelurahan Banjaran menunjukkan bahwa : hasil
cakupan K1 ibu hamil untuk Kelurahan Banjarantahun 2011 s/d 2013 mengalami
peningkatan, walaupun tahun 2009 / 2010 masih belum mencapai target tetapi sudah
naik, tahun 2011 sudah mencapi target yang telah di tentukan.
Demikian juga untuk cakupan K4 ibu hamil untuk Kelurahan Banjaran. Hasil
pencapaian komulatif menunjukkan bahwa tahun 2011 s/d 2013 cakupan K4 ibu
hamil untuk Kelurahan Banjaran mengalami peningkatan dimana dari tahun 2011 s/d
2013 belum mencapai target, tahun 2010 sudah naik tetapi masih di bawah target,
tahun 2011 juga sudah naik tetapi masih dibawah target. Dari hasil analisis K1 dan
K4 periode tahun 2011 ini, bisa diketahui bahwa cakupan hasil program untuk K1
dan K4 di bandingkan dengan target yang ditentukan untuk keluraran jagalan masih
berada di bawah target. Hal ini sudah tentu banyak faktor yang mempengaruhi baik
internal maupun external. Dari segi internal bidan PTT adalah tenaga kesehatan yang
langsung berhadapan dengan masyrakat. Peranan bidan sangat penting, karena harus
dapat mengidentifikasi dan menganalisis situasi kelurahan tersebut . Bidan harus
dapat melaksanakan peran dan fungsinya ditengah-tengah masyarakat tersebut.oleh
karena itu guna mendukung pencapaian program tersebut, lintas sektor dan lintas
program harus dilakukan. Bidan harus melaksanakan pembinaan dan bimbingan baik
dengan kader/petugas kesehatan yang lain. Bidan harus mampu menganlisis program
KIA yang kurang atau belum tercapai sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dan
dapat meningkatkan cakupan dalam hal ini, cakupan K1/K4 dari target yang
ditentukan ditahun berikutnya.
Selain pemeriksaan berkala pada ibu hamil, pelayanan kesehatan dasar lain
yang harus dilaksanakan adalah seorang bidan harus dapat melakukan deteksi dini ibu
hamil resti. Untuk deteksi ibu hamil resti bidan dapat melakukannya dengan kader
yang ada diwilayah tersebut. Dari hasil pencapaian deteksi dini ibu hamil resti oleh
masyarakat di Kelurahan Banjaran tahun 2011: 0%, tahun 2012 16,6%,tahun 2013 :
16,6%. Dari data yang ada dapat dilakukan evaluasi bahwa untuk tahun 2009 tidak
ditemukan kasus ibu hamil resti, hal ini bisa karena memang kasus ibu hamil resti
benar-benar tidak ada tapi juga bisa karena memang masyarakat tidak mengetahui
23
adanya ibu hamil resti tersebut. Untuk tahun 2010-2011, deteksi ibu hamil resti oleh
masyarakat didapatkan : 16,6% yang artinya peran serta kader/ masyarakat dalam
penjringan ibu hamil resti sudah berjalan.
Sebagai bidan PTT, pembinaan kader juga merupakan tupoksi seorang
bidan.Bidan harus melakanakan pembinaan dan bimbingan terhadap kader yang ada,
bidan harus memberikan penerangan/ refresing tentang screening ibu hamil resti dan
komplikasi yang dapat terjadi . Refresing tentang scoring ibu hamil resti berdasarkan
kartu skor pudji rochyati [ KSPR ] harus benar benar diterapkan, guna pengawasan/
pemantauan ibu hamil risti di wilayah jagalan.Dengan harapan ibu hamil risti yang
ada diwilayah jagalan, dan komplikasi yang terjadi dapat tertangani oleh tenaga
kesehatan dengan baik
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah, juga salah satu
program kesehatan ibu dan anak yang harus di capai oleh seorang bidan PTT. Hasil
pencapaian untuk cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di kelurahan
jagalan menunjukkan adanya peningkatan di tahun 2011 s/d 2013, Untuk tahun 2010-
2011 terjadi penurunan. Hal ini di karenakan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi, selain peran dan fungsi bidan PTT dalam wilayah itu juga ada faktor
lain yang mempengaruhi antara lain kebiasaan dan latar belakang dan sosial budaya
dari masyarakat tersebut ,yakni adanya ibu hamil yang ingin melahirkan dirumah
orang tuanya. Ada juga ibu hamil-warga setempat yang tidak domisili di wilayah
tersebut. Dari sini dapat kita ketahui bagaimana status kependudukan untuk sebagian
warga di kelurahan tersebut. Dimana untuk Kelurahan Banjaran ada sebagian
penduduknya yang tidak tinggal di wilayah Kelurahan Banjaran / kos di luar wilayah,
tapi KTP-nya jagalan, demikian juga sebaliknya untuk Kelurahan Banjaran banyak
warga pendatang yang kos dilingkungan wilayah Banjaran. Disini peran dan fungsi
bidan dalam berkoordinasi dengan masyarakat/ kader setempat harus benar-benar bisa
berjalan, sehingga dapat efektif dalam pemantauan ibu hamil, dan ibu bersalin yang
ada, sekaligus ibu hamil yang keluar/ masuk ke wilayah Kelurahan Banjaran,
sehingga meskipun ibu hamil tersebut tidak tinggal di wilayah Kelurahan Banjaran,
masih bisa terpantau, kalau perlu saling koordinasi antar kader dengan kader
kelurahan lain. Dengan harapan koordinasi yang dilakukaan dapat membantu
peningkatan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan untuk Kelurahan
Banjaran.
Cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) saling berkaitan satu sama
lain, yang artinya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang ada
24
juga sangat mempengaruhi cakupan pelayanan ibu nifas juga KN-nya. Untuk cakupan
pelayanan ibu nifas Kelurahan Banjaran tahun 2011 s/d 2013, didapatkan data
kunjungan ibu nifas tahun 2009 mencapai 48%, tahun 2010 : 93,1%, tahun 2011 :
93,3%, yang artinya sudah menunjukan adanya peningkatan. Bila dikaitkan dengan
pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka capaian pelayanan ibu
nifas jua dapat dipengaruhi oleh pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan. Bila ibu hamil banyak yang bersalin diluar wilayah Banjaran, secara
otomatis kunjungan ibu nifas akan berkurang. Dalam hal ini peran serta kader sangat
diperlukan. Bidan harus bisa melaksanakan peran dan fungsinya ditengah masyarakat
Banjaran. Bidan harus mampu menggerakkan dan membina peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan sesuai dengan permasalahan setempat, serta membina
kerjasama lintasprogram dan lintas sektor termasuk lembaga swadaya masyarakat
(LSM).
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya tiga kali
selama periode 0-28 hari setelah lahir baik di fasilitas kesehatan maupun kunjungan
rumah. Cakupan pelayanan neonatal untuk Kelurahan Banjaran dari tahun 2011 s/d
2013 mengalami peningkatan, sehingga di tahun 2010 sudah melebihi target. Hal ini
berkaitan pula dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
ada, dimana pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan juga terjadi penurunan
untuk tahun 2011. Selain dua cakupan ini yang saling berkaitan, juga ada beberapa
faktor lain yang mempengaruhi antara lain : faktor latar belakang sosial budaya
masyarakat, juga adanya warga Banjaran yang berdomisili diluar wilayah. Demikian
juga sebaliknya banyaknya pendatang / kos yang tinggal di wilayah Banjaran. Untuk
tahun 2011 terjadi penurunan sehingga cakupan masih dibawah target. Kunjungan
neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatal terhadap pelayanan kesehatan
dasar. Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan atau masalah kesehatan pada
neonatal. Resiko terbesar kematian neonatal terjadi pada 24 jam pertama kehidupan,
minggu pertama, dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika bayi lahir di
fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama
24 jam pertama. Demikian juga untuk pelayanan KN-Lengkap, yang mana
pencapaian KN-Lengkap untuk Kelurahan Banjaran dari tahun 2011 s/d 2013 telah
terjadi peningkatan dan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Berbeda dengan
pelayanan neonatal dengan komplikasi, dimana pelayanan neonatal dengan
komplikasi adalah penanganan neonatal dengan penyakit dan kelainan yang dapat
25
menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian oleh tenaga kesehatan terlatih di
fasilitas kesehatan. Dimana 15% nya dari bayi lahir hidup diperkirakan mengalami
komplikasi.
Dari kasus yang ada di Kelurahan Banjaran, bayi komplikasinya masih dalam
batas angka toleransi, dimana tertinggi pada tahun 2009 (24%) untuk tahun 2010-
2011 terjadi penurunan (7% - 3%) dan semuanya telah tertangani oleh tenaga
kesehatan. Beberapa upaya dari pemerintah telah dilakukan guna peningkatan akses
dan kualitas penanganan komplikasi neonatal tersebut, antara lain penyediaan PKM
Mampu PONED juga RS PONEK untuk kasus yang tidak mampu ditangani.
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan kepada Bayi sedikitnya 4 kali selama periode 29 hari
sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Pelayanan tersebut adalah :
- Kunjungan bayi 1 kali pada umur 29 hari sampai dengan 2 bulan.
- Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3-5 bulan
- Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6-8 bulan
- Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9-11 bulan
Selain itu juga meliputi pelayanan imunisasi dasar lengkap, status DDTK-nya,
pemberian vitamin A 100.000IU (6-11 bulan).
Dari pelayanan kesehatan bayi, data yang ada untuk Kelurahan Banjaran tahun
2011 s/d 2013, terjadi penurunan dari tahun 2009-2010, akan tetapi untuk tahun 2011
terjadi peningkatan dengan hasil sudah sesuai dengan target yang ditentukan.
Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan
kesehatan dasar, untuk mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi
sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas
hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang. Dengan demikian hak anak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi.
Demikian juga untuk pelayanan kesehatan anak balita. 5 tahun pertama
kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat. Masa ini
merupakan masa keemasan (golden periode) dimana terbentuk dasar dasar
kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang
intensif dan awal pertumbuhan moral. Pada masa ini stimulasi sangat penting untuk
mengoptimalkan fungsi fungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak.
Upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini
26
menjadi sangat penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin dan atau mencegah
gangguan ke arah yang lebih berat.
Hasil pelayanan balita paripurna untuk Kelurahan Banjaran tahun 2011 s/d
2013 terjadi peningkatan walaupun di tahun 2011 masih berada sedikit dibawah
target. Sebagai upaya pemerintah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian,
bekerjasama dengan WHO telah mengadakan paket pelatihan MTBS, yang mulai
dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1996 dan implementasinya tahun 1997,
hingga sekarang. Standar pelayanan anak balita meliputi :
- Minimal 8 kali pelayanan, pemantauan pertumbuhan melalui buku KIA /
KMS.
- DDTK minimal 2x dalam satu tahun.
- Pemberian vitamin A dosis tinggi (200.000IU) 2x dalam setahun.
Sama halnya dengan pelayanan apras paripurna, dimana pada apras merupakan
kelanjutan dari anak balita. Dimana pelayanan tersebut sampai dengan anak usia 84
bulan. Pelayanan yang diberikan bisa disekolah / diposyandu. DDTK yang dilakukan
minimal 2x dalam setahun. Hasil analisa pencapaian pelayanan apras paripurna untuk
Kelurahan Banjaran dari tahun 2011 s/d 2013 terjadi peningkatan diakhir pencapaian
tahun 2011 Kelurahan Banjaran sudah sesuai dengan target yang ditentukan.
Pelayanan KB bertujuan untuk menunda (merencanakan) kehamilan, juga untuk
menjarangkan atau menghentikan kehamilan. Sampai saat ini cakupan KB aktif di
Indonesia mencapai 61,4% (SDKI 2007). Cakupan peserta KB aktif untuk Kelurahan
Banjaran dari tahun 2011 s/d 2013 terjadi peningkatan meskipun masih berada di
bawah target. Hal ini dikarenakan kesadaran PUS untuk berKB yang masih rendah.
Masih adanya kekhawatiran PUS akan resiko atau efek yang terjadi akibat berKB.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan cakupan peserta KB aktif bidan selaku
petugas kesehatan dan PLKB perlu koordinasi guna meningkatkan cakupan, antara
lain selain pengelolaan program dari KB sendiri juga upaya yang berhubungan
dengan pelayanan baik peningkatan kwalitas dan tehnis, juga pelatihan pelatihan
tentang klinis dan non klinis secara berkesinambungan perlu dilakukan, selain itu
juga refresing tentang sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan KB.
27
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
A.1 Dari hasil pencapaian program KIA KB untuk Kelurahan Banjaran dari
tahun 2011 s/d 2013 yang mengalami peningkatan :
A.1.1. Indikator Kesehatan Ibu :
- K1 mengalami peningkatan dan mencapai target yang
ditentukan.
- K4 mengalami peningkatan meskipun masih berada di bawah
target
- Deteksi ibu hamil resti oleh masyarakat, cakupannya masih
berada dalam batas angka toleransi.
- Ibu hamil resti yang ditangani oleh tenaga kesehatan,
cakupannya juga masih berada dalam batas angka toleransi.
- Komplikasi kebidanan yang ditangani oleh tenaga kesehatan
terjadi peningkatan, dan kasus komplikasinya lebih dari 20%.
- Pelayanan ibu nifas terjadi peningkatan dan mencapai target
yang ditentukan.
A.1.2. Indikator Kesehatan Anak
- Neonatal resti yang ditangani terjadi penurunan, dengan kasus
neorestinya masih dalam batas angka toleransi.
- Bayi paripurna mengalami penurunan dan peningkatan dan
cakupannya mencapai target yang ditentukan.
- Balita paripurna mengalami peningkatan dan cakupannya masih
sedikit dibawah target.
- Apras paripurna mengami peningkatan dan mencapai target yang
ditentukan.
A.1.3. Program KB :
Cakupan serta KB aktif terjadi peningkatan dengan cakupan akhir
tahun 2011 masih berada di bawah target.
28
A.2. Dari hasil pencapaian program KIA KB untuk Kelurahan Banjaran dari
tahun 2011 s/d 2013yang mengalami penurunan :
A.2.1. Indikator Kesehatan Ibu :
- Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di akhir tahun
2011 masih dibawah target.
A.2.2. Indikator Kesehatan Anak
- KN1 murni terjadi peningkatan dan penurunan dengan cakupan
akhir tahun 2011 masih dibawah target.
- KN lengkap terjadi peningkatan dan penurunan, dengan cakupan
akhir tahun 2011 mencapai target yang telah ditentukan.
A.2.3. Program KB : -
B. SARAN
B.1. Saran untuk Bidan :
- Bidan diharapkan minimal dapat mempertahankan cakupan program
KIA / KB yang sudah baik.
- Bidan lebih meningkatkan kerjasama dengan kader dan masyarakat
dibidang kesehatan, terutama berkaitan dengan pencapaian program dan
juga permasalahan yang ada di tengah masyarakat terlebih bila masalah
tersebut adalah masalah kesehatan.
- Bidan lebih mengoptimalkan lagi peran serta dirinya, juga peran serta
kader atau masyarakat dibidang kesehatan.
- Bidan hendaknya betul-betul melaksanakan POA yang sudah dibuat
sesuai dengan permasalahannya.
29
LAMPIRAN
POA TAHUN 2010
30
BENTUK PELAKSANAAN WAKTU
AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
kematian bayi
dan bumil bila
ada
5. Kemitraan BPS/ BPM Puskesmas Bidan
dengan BPS/ dan bidan Koordinator
BPM wilayah
n P4K 1. Pembinaan pada Kader Kelurahan Bidan wilayah
kader kesehatan
ibu 1. Kunjungan Bulin & Kunjungan Bidan wilayah
bufas/ rumah, ibu bufas rumah
bersalin & bufas
31
32
LAMPIRAN
POA TAHUN 2011
33
BENTUK PELAKSANAAN WAKTU
AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
kematian bayi
dan bumil bila
ada
10. Kemitraan BPS/ BPM Puskesmas Bidan
dengan BPS/ dan bidan Koordinator
BPM wilayah
n P4K 1. Pembinaan pada Kader Kelurahan Bidan wilayah
kader kesehatan
ibu 1. Kunjungan Bulin & Kunjungan Bidan wilayah
bufas/ rumah, ibu bufas rumah
bersalin & bufas
34
LAMPIRAN
POA TAHUN 2012
35
BENTUK PELAKSANAAN WAKTU
AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
kematian bayi
dan bumil bila
ada
5. Kemitraan BPS/ BPM Puskesmas Bidan
dengan BPS/ dan bidan Koordinator
BPM wilayah
n P4K 1. Pembinaan pada Kader Kelurahan Bidan wilayah
kader kesehatan
ibu 1. Kunjungan Bulin & Kunjungan Bidan wilayah
bufas/ rumah, ibu bufas rumah
bersalin & bufas
36
BENTUK PELAKSANAAN WAKTU
AN SASARAN LOKASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
KEGIATAN KEGIATAN
pengobatan di Banjaran - Perawat
Puskeskel poskeskal
37
JADWAL KEGIATAN POSYANDU
KELURAHAN BANJARAN
Bulan
Posyandu Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Posyandu Selasa
Balita RW I minggu
kedua
RW 2 Tgl 23
Posyandu Kamis
Lansia RW I minggu
(Lestari I) kedua
RW 2 (Lestari Tgl 16
2)
Pertemuan Sesuai
Kader dengan
perjanjian
selasa dan
jumat
38
RW. X
RW. II RW.VIII
RW. I
RW. VII
39
Bu Dwi M Bu Reny
Bu Erika Bu Kasm
Bu Nununung
Bu Devina
By. Adnan
Bayi
Imroatus Bu Reny
40
Bu Ema
Bu Veny
Ayu
Bu Lina
Bu Si
Bayi cinta
Bu Reny
41
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN
42
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN
43
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN
44
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN
45
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN
46
FOTO KEGIATAN DI KELURAHAN BANJARAN
47