Financial distress, berarti kesulitan dana untuk menutup kewajiban perusahaan atau
kesulitan likuiditas yang diawali dengan kesulitan ringan sampai pada kesulitan yang lebih
serius, yaitu jika hutang lebih besar dibandingkan dengan aset. Definisi financial distress yang
lebih pasti sulit dirumuskan tetapi terjadi dari kesulitan ringan sampai berat.
Financial distress atau sering disebut dengan kesulitan keuangan, terjadi sebelum suatu
perusahaan benar-benar mengalami kebangkrutan. Financial distress merupakan suatu kondisi
yang menunjukkan tahap penurunan dalam kondisi keuangan perusahaan yang teIjadi sebelum
terjadinya kebangkrutanataupun likuidasi (Plat dan Plat, 2002, dalam Almilia, 2006 dan
Ramadhani dan Lukviarman, 2009). Financial distress juga bisa didefinisikan sebagai
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban financial yang telah jatuh tempo
(Beaver et aI, 2011). Foster (1988, dalam Ramadhani dan Lukviarman, 2009)
mendefinisikanfinar.Cial distress sebagai, Financial distress is lIsed to mean severe liquidity
problems that cannot be resolved without a sizable rescaling of the entitys operations or
structure.
Financial distress bisa terjadi d berbagai perusahaan dan bisa menjadipenanda/sinyal dari
kebangkrutan yang mungkin akan dialami perusahaan. Jika perusahaan sudah masuk dalam
kondisi financial distress, maka manajemen harus berhati-hati karena bisa saja masuk pada tahap
kebangkrutan. Manajemen dari perusahaan yang mengalami financial distress harus melakukan
tindakan untuk mengatasi masalah keuangan tersebut dan mencegah terjadinya kebangkrutan.
Pendekatan aliran (flows). Perusahaan dinyatakan bangkrut apabila perusahaan tidak bisa
menghasilkan aliran kas yang cukup.
Pendekatan stock. Dengan pendekatan stock, perusahaan bisa dinyatakan bangkrut jika
total kewajiban melebihi total aktiva. Dari sudut pandang stock, perusahaan dinyatakan
bangkrut walaupun kemungkin masih menghasilkan aliran kas yang cukup, atau masih
memiliki prospek yang baik di masa mendatang.
Berikut ini merupakan hal yang mungkin dilakukan oleh perusahan yang mengalami
financial distress, antara lain :
1. Langkah nomor 1,2, dan 3 merupakan langkah-langkah yang terkait dengan aset
perusahaan (asset restructuring).
*Manfaat melaksanakan asset restructuring adalah perusahaan memiliki struktur
organisasi baru yang lebih ramping dan dapat fokus pada strategi baru yang sesuai
dengan core business perusahaan.
2. Langkah nomor 4,5,6,dan 7 merupakan langkah yang terkait sisi sebelah kanan
Laporan Posisi Keuangan (financial restructuring).
1. Permohonan dapat diajukan oleh perusahaan atau oleh 3 atau lebih kreditor.
2. Waktu untuk menyiapkan rencana reorganisasi adalah 120 hari. Setelah diajukan,
perusahaan diberi waktu 180 hari untuk meminta persetujuan atas rencana tersebut.
3. Setelah disetujui oleh kreditor, rencana reorganisasi disahkan oleh pengadilan
1. Kedua kebangkrutan formal dan latihan pribadi melibatkan pertukaran klaim keuangan
baru untuk klaim finansial sebelumnya.
3. Struktur modal yang kompleks dan kurangnya informasi membuat private workout
kurang disukai.
Keuntungan dari kepailitan yaitu penghitungan bunga (kewajiban membayar bunga) bagi
debitur menjadi terhenti, keuntungan pajak dan hanya membutuhkan persetujuan 1/2 dari
kreditur yang memiliki 2/3 dari hutang. Kekurangan kepailitan yaitu proses yang panjang dan
mahal, hakim diminta untuk menyetujui keputusan bisnis penting, dan gangguan untuk
manajemen
Mengapa ada perusahaan yang memilih untuk menggunakan formal bankruptcy ?
1. Marginal Firm
Bagi perusahaan pada umumnya, formal bankruptcy biasanya membutuhkan biaya lebih
besar, tetapi untuk sebagian perusahaan yang lain biaya untuk formal bankruptcy justru
lebih kecil.
2. Holdouts
Sebagian proses formal bankruptcy mengabaikan absolute priority rule, sehingga
memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Pemegang saham yang tadinya berada
pada prioritas terakhir bisa memperoleh lebih banyak dari yang seharusnya. Oleh karena
itu, pemegang saham akan mendorong perusahaan untuk menggunakan mekanisme
formal bankruptcies saja.
3. Complexity
Perusahaan yang memiliki struktur modal yang kompleks biasanya akan mengalami
kesulitan untuk melakukan private workout. Jenis utang yang bermacam-macam
membuat negosiasi dengan pihak kreditor menjadi semakin rumit.
4. Lack of Information
Pada saat perusahaan mengalami kekurangan kas, tidak dapat diprediksi apakah hal ini
hanya sementara atau akan terus berlanjut. Jika kekurangan terjadi terus menerus, maka
kreditor akan mendorong agar dilakukan proses formal bankruptcy.