Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat. Sampel yang kita ambil
ialah minyak CPO dan PKO. Minyak kelapa sawit mempunyai peranan penting dalam
perdangangan dunia berbagai industri. Baik pangan maupun non pangan banyak
mengunakannya sebagai bahan baku. Beradasarkan peran dan kegunaan minyak sawit itu,
maka mutu dan kualitasnya harus diperhatikan sebab sangat menentukan harga dan nilai
komoditas ini. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu
internasional yaitu meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam, peroksidan ukuran pemucatan.
Asam Lemak Bebas dengan konsentrasi tinggi dalam minyak kelapa sawit sangat merugikan.
Tingginya ALB ini mengakibatkan rendeman minyak turun sehingga mutu minyak menjadi
menurun. Apabila kadar ALB pada CPO meningkat melebihi standar mutu yang telah
ditetapkan atau ditentukan maka CPO tersebut tidak dapat dijual (Mangoensoekardjo, S.
2003).
Hal ini menyebabkan kerugian pada perusahaan penghasil CPO. Kenaikan kadar ALB
ditentuka pada saat tandan buah sawit dipanen sampai tandan diolah dipabrik. Pembentukan
ALB pada buah disebabkan pecahnya membran vacuola (yang memisahkan minyak dari
komponen sel ), sehingga minyak bercampur dengan air sel. Dengan dikatalisir oleh enzim
lipase, lemak terhidrolisa membentuk ALB dan gliserol. Semakin lama reaksi ini berlangsung,
maka semakin banyak ALB yang terbentuk . Crude Palm Oil adalah sejenis minyak yang
diperoleh dari hasil pengolahan kelapa sawit. CPO atau minyak sawit merupakan bahan baku
pembuatan es krim, margarin, sabun, lilin, krim pencuci, bahan kosmetik dan obat-obatan.
Dalam pengolahan kelapa sawit rakyat menjadi CPO (crude palm oil) selain
penentuan pada parameter ada faktor-faktor yang mempengaruhi mutu produk yang
dihasilkan, yaitu: kotoran,air, dan asam lemak bebas. Kotoran adalah jenis benda asing yang
tidak larut dan tidak dapat melalui saringan 325 Mesh. Adanya kotoran yang relaif tinggi
dapat mengurangi sifat dinamikan yang unggul dari vulkanisasi semua kelapa sawit, kalor
timbul dan tahan lenturnya dapat mengganggu pembuatan vulkanisasi tipis (Asjah, G. 1993).
Kadar air yang berlebih dapat mengurangi kualitas CPO. Kandungan maksimal air dalam
CPO yaitu : 0,1%. Asam lemak bebas ( ALB ) atau Free fatty acids ( FFA ) terbentuk karena
terjadinya proses hydrolisa minyak menjadi asam-asamnya. Kadar maksimum asam lemak
bebas dalam CPO yang diharapkan adalah tidak lebih dari 5%, lebih dari itu maka minyak
akan terasa masam dan berbau kurang sedap. Semakin rendah kadar asam lemak bebasnya
maka makin bagus kualitas minyak dan semakin tinggi harga jual minyak. Asam lemak yang
terkandung dalam CPO berupa asam palmitat, asam stearat, asam oleat dan asam linoleat.
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol. Perbedaan lemak dan minyak yaitu
pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair. Asam karbohidrat
yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang disebut asam lemak. Dalam
tubuh manusia, asam lemak bebas tersebut dapat meningkatkan kadar kolestrol darah. Dalam
kimia khususnya biokimia, asam lemak adalah asam karboksilat dengan panjang bercabang
alifatik ekor ( rantai ) yang bisa berupa jenuh atau tidak jenuh. Sebagian besar asam lemak
alami memiliki rantai bahkan jumlah atom karbon mencapai 4-28 dan Asam lemak biasanya
berasal dari trigliserida atau fosfolipid. Ketika mereka tidak terikat dengan molekul lain,
mereka dikenal sebagai asam lemak bebas. Asam lemak merupakan sumber penting dari
bahan bakar karena saat metabolisme, mereka menghasilkan sejumlah besar ATP (R.A. Day,
Jr dan A.L. Underwood. 1999).
Banyak jenis sel dapat menggunakan glukosa atau asam lemak untuk tujuan ini. Secara
khusus, jantung dan otot rangka lebih memilih asam lemak. Otak tidak dapat menggunakan
asam lemak sebagai sumber bahan
bakar, hal itu bergantung pada glukosa atau badan keton. Minyak goreng berfungsi sebagai
penghantar panas, penambah rasa gurih, dan penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu
minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk
akrolein yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Makin
tinggi titik asap, makin baik mutu minyak goreng tersebut. Titik asap suatu minyak goreng
hanya tergantung dari kadar asam lemak bebas. Semangkin tinggi titik asap yang dihasilkan,
maka semakin rendah kadar asam lemak bebasnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semakin rendah kadar asam lemak bebas ( ALB ), maka semakin bagus kualitas minyak
tersebut dan secara otomatis akan meningkatkan harga jual minyak. Minyak sawit yang
berkualitas yang sesuai dengan standart mutu penerimaan ekspor adalah minyak sawit yaitu
yang memiliki kadar asam lemak bebas 5 % (Yan, Fauzi. 2004).
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Timbangan Analitis : 1 unit
2. Gelas Beaker 50 ml : 1 buah
3. Buret statif : 1 buah
4. Erlemenyer 250 ml : 1 buah
5. Water Batch : 1 buah
6. Gelas Arloji : 1 buah
7. Pipet Gondok : 1 buah
8. Pipet Tetes : 1 buah
9. Ball Pipet : 1 buah
B. Bahan
1. NaOH 0,1 N : secukupnya
2. Indikator PP : 2 tetes
3. Alkohol Netral : 15 ml
4. Minyak PKO : 2,35 gram
5. N-Hexane : 10 ml
VI. CARA KERJA
1. Ditimbang minyak PKO sekitar 3 gr.
2. Masukkan ke dalam Erlemenyer yang sudah diketahui berat kosongnya.
3. Tambahkan n-hexane 10 ml ke dalamnya dan 15 ml Alkohol Netral pada sampel minyak.
4. Tambahkan 2 tetes indikator pp.
5. Titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N.
6. Titrasi di akhiri jika warna menjadi jingga dan tidak hilang selama 15 detik.
7. Catat volume NaOH yang terpakai. Ulangi 3 kali pekerjaan tersebut.