Disusun Oleh:
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H /2014 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan memeroleh gelar strata 1 di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia
yang telah diberikan, sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Saya
menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Prof. DR. ( hc ) dr. M.K. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing dan memberikan
kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan di Program Studi
Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Witri Ardini, M. Gizi,SpGK selaku Ketua Program Studi dan untuk
seluruh dosen Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu membimbing serta memberikan ilmu
kepad asaya selama menjalani masa pendidikan di Program Studi
Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab modul riset angkatan
2011, yang selalu membimbing dan memberikan kesempatan kepada saya
untuk menjalankan dan menyelesaikan penelitian ini.
4. dr. Erike Anggraini Suwarsono,M.Pd dan dr. Siti Nur Aisyah Jauharoh,
Ph.D selaku dosen pembimbing penelitian yang selalu membimbing dan
mengarahkan dalam berjalannya penelitian ini.
5. Kedua orang tua tercinta, Bahtiar dan Fauziah yang selalu memberikan
kasih sayangnya, memberikan doa dan semangat sepanjang waktu. Juga
kepada adik saya, Fauzan Akbar Ashari yang selalu membuat saya
bersemangat dalam menjalani kehidupan di Program Studi Pendidikan
Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
6. Kepada keluarga besar yang berada di Pontianak, yang selalu memberikan
doa dan semangat untuk terus belajar dan ikut membantu menyediakan
bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr) guna terlaksananya
penelitiaan ini.
7. Fitrian Amwaalun Naafiah, Tazkiyatul Firdaus, Shevrina Faradiba, Bagus
Kusuma Wardhana, Ardin Sahputra danSiti Nashratul Kamillah yang
menjalani penelitian ini bersama juga kepada Mbak Novi selaku laboran
yang selalu menemani dan membantu di Laboratorium.
8. Seluruh mahasiswa PSPD 2011 serta seluruh teman dan sahabat yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu.
Saya menyadari laporan penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi
kesempurnaan laporan penelitian ini.
Demikian laporan penelitian ini saya tulis, semoga bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan para pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT berkenan
menjadikannya sebagai amal baik untuk tabungan di akhirat nanti. Aamiin.
Penulis
vi
ABSTRAK
Fiqriah Rezeki Amanda. Program Studi Pendidikan Dokter. Efektivitas
Ekstrak bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Bawang dayak (Eleutherine palmifolia(L.)Merr.) merupakan tanaman yang secara
empiris banyak digunakan untuk pengobatan. Escherichia coli adalah anggota
flora normal pada usus manusia,dapatmenjadi patogen jika jumlahnya dalam
saluran pencernaan meningkat atau berada di luar saluran pencernaan. Escherichia
coli menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan beberapa kasus diare dan
beberapa penyakit lainnya. Bawang dayak 3 kg diekstraksi dengan metode
maserasi dengan pelarut etanol 96% sehingga didapatkann ekstrak kental
sebanyak 326,8 gram. Ekstrak bawang dayak dibuat dalam berbagai konsentrasi
yaitu 10;20;40 mg/ml. Kontrol negatif dan kontrol positif yaitu Amoksisilin 25g.
Selanjutnya, berbagai konsentrasi ekstrak bawang dayak diuji efek antibakterinya
terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan teknik disc diffusion.
Konsentrasi yang memiliki zona hambat terkecil terdapat pada konsentrasi 10
mg/ml dan yang terbesar terdapat pada konsentrasi 40 mg/ml. Hal ini
membuktikan bahwa bawang dayak (Eleutherine palmifolia(L.)Merr.) memiliki
peran antibakteri dengan potensi sedang dalam respon menghambat pertumbuhan
bakteriEscherichia coli.
Kata kunci: Bawang dayak (Eleutherine palmifolia(L.)Merr.), Escherichia coli,
disc diffusion
ABSTRACT
Fiqriah Rezeki Amanda. Medical Education Study Program. Effectiveness of
garlic dayak extract inhibits the growth of bacteria Escherichia coli.
Onions dayak (Eleutherine palmifolia(L.)Merr.) is a plant that is widely used
empirically for treatment. Escherichia coli is normal flora in the human gut, can
become pathogenic if the amount in the digestive tract increases or located outside
the digestive tract. Escherichia coli produces an enterotoxin that causes some
cases of diarrhea and other diseases. 3 pounds of onions dayak (Eleutherine
palmifolia(L.)Merr.) extracted by maceration method with 96% ethanol to obtain
a viscous extract as much as 326.8 grams. Dayak onion (Eleutherine
palmifolia(L.)Merr) extract prepared in the concentration range of 10;20;40
mg/ml. Negative control and positive control Amoxicillin25g. Then various
concentrations of garlic extract dayak(Eleutherine palmifolia(L.)Merr.) tested
antibacterial effect on the growth of Escherichia coliby disc diffusion technique.
concentration which has the smallest inhibition zone present in the largest
concentrations of 10 and 40 are the concentrations of this proves that the onions
dayak(Eleutherine palmifolia(L.)Merr.) has the potential moderately antibacterial
role in inhibiting the growth of Escherichia colibacteria peroses.
Keywords: Garlic extract dayak (Eleutherine palmifolia(L.)Merr.), Escherichia
coli, disc diffusion
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
ABSTRAK .........................................................................................................vii
ABSTRACT .......................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.3 Hipotesis ................................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................... 3
1.4.1 Tujuan Khusus ................................................................................ 3
1.4.2 Tujuan Umum .................................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................... 3
1.5.1 Bagi Peneliti ..................................................................................... 3
1.5.2 Bagi Institusi .................................................................................... 3
1.5.3 Bagi Sosial ....................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5
2.1 Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr).................................. 5
2.2 Klasifikasi dan Morfologi Bakteri Escherichia coli................................. 7
2.2.1 Patogenesis Escherichia coli ........................................................... 8
2.2.2 Jenis-jenis Bakteri Escherichia coli ................................................ 9
2.3 Mekanisme Aktivitas Antibakteri ............................................................. 11
2.4 Metode Ekstraksi ...................................................................................... 12
viii
2.5 Metode Pengujian Antibakteri .................................................................. 12
2.5.1 Metode Difusi .................................................................................. 12
2.6 Kerangka Teori ......................................................................................... 14
2.7 Kerangka Konsep ..................................................................................... 15
2.8 Definisi Operasional ................................................................................. 15
BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN ............................................................ 16
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 16
3.2 Waktu Dan Tempat Ekstraksi dan Uji Efektivitas.................................... 16
3.3 Bahan yang Diuji ...................................................................................... 16
3.4 Identifikasi Variabel ................................................................................. 16
3.4.1 Variabel Bebas ................................................................................. 16
3.4.2 Variabel Terkait ............................................................................... 17
3.5 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................ 17
3.5.1 Alat Penelitian .................................................................................. 17
3.5.2 Bahan Penelitian............................................................................... 17
3.6 Cara Kerja Penelitian ................................................................................ 17
3.6.1 Tahap Persiapan ............................................................................... 17
3.6.1.1 Sterilisasi Alat dan Bahan ..................................................... 17
3.6.1.2 Pembuatan Stok Bakteri ........................................................ 17
3.6.1.3 Ekstraksi Bawang Dayak ...................................................... 17
3.6.1.4 Pembuatan Stok Variabel Konsentrasi ..................................18
3.6.2 Tahap Pengujian ...............................................................................18
3.6.2.1 Uji Penghambatan Pertumbuhan Bakteri .............................18
3.7 Alur Penelitian .......................................................................................... 20
3.8 Pengolahan Data ....................................................................................... 21
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 22
4.1 Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr)..................... 22
4.2 Efek Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) terhadap
Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ........................................................... 22
BAB 5 PENUTUP.............................................................................................. 27
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 27
5.2 Saran ......................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 29
LAMPIRAN ....................................................................................................... 32
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Klasifikasi Respon Hambat Pertumbuhan Bakteri............................. 13
Tabel 4.1. Hasil Analisis Post Hocdengan Uji Mann-Whitney ........................... 23
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia)........................................ 6
Gambar 2.2. Pewarnaan gram Escherichia coli ................................................. 7
Gambar 2.3. Struktur antigenik Enterobacteriaceae ........................................... 8
Gambar 3.1. Alur penelitian ............................................................................... 20
Gambar 4.1. Diameter Rata-rata Zona Hambat .................................................. 22
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Hasil Determinasi Bahan Uji .......................................................... 32
Lampiran 2. Sertifikat Pengujian Ekstraksi Bawang Dayak ............................... 33
Lampiran 3. Riwayat Penulis .............................................................................. 34
Lampiran 4. Alat Penelitian ................................................................................ 35
Lampiran 5. Uji Antibakteri ............................................................................... 37
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
memicu para ilmuan untuk meneliti agen alternatif lain yang dapat berfungsi
sebagai antibiotik.
Salah satu keunggulan dari Indonesia adalah kaya akan keanekaragaman
hayati yang menjadi bahan baku obat. Tumbuhan obat merupakan suatu produk
yang aman dan efektif bagi manusia untuk digunakan dalam penanganan penyakit
melalui pengobatan sendiri. Pada pengembangan obat dimasa mendatang,
tanaman sangat berharga untuk digunakan sebagai obat moderen dalam empat hal
dasar, yaitu (1) digunakan sebagai sumber agen terapeutik langsung, (2)
merupakan bahan mentah untuk pengembangan senyawa kimia, (3) struktur kimia
dari senyawa di dalam tanaman dapat digunakan sebagai obat baru, dan (4)
tumbuh-tumbuhan obat dapat digunakan dan dikelompokan sebagai penemuan
senyawa baru.6
Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) merupakan tanaman
yanag secara empiris banyak digunakan untuk pengobatan. Tanaman ini banyak
terdapat di daerah Kalimantan, sudah secara turun temurun dipergunakan
masyarakat Dayak sebagai tanaman obat.6 Bagian yang dapat dimanfaatkan pada
tanaman ini adalah umbinya yang berwarna merah terang dengan daun hijau
berbentuk pita dan bunganya berwarna putih.6 Hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan di Institut Pertanian Bogor menunjukkan bahwa umbi bawang dayak
(Eleutherine palmifolia (L.) Merr) mengandung senyawa naphtoquinonens dan
turunannya seperti elecanacine, eleutherine, eleutherol, eleuthernone.3
Naphtoquinones dikenal sebagai antimikroba, antifungal, antivirial dan
antiparasitik.3 Selain itu, naphtoquinones memiliki bioaktivitas sebagai antikanker
dan antioksidan yang biasanya terdapat di dalam sel vakuola dalam bentuk
glikosida.6
Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang tertuju pada bagaimana
efektifitas dari bulbus bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) sebagai
obat alam yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli padahal
tanaman ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadai tanaman pokok obat.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui, potensi bawang dayak
(Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Escherichia coli.
3
1.3 Hipotesis
Ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) dapat
menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
TINJAUAN PUSTAKA
Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) adalah salah satu jenis
tanaman yang berkhasiat bagi kesehatan. Tanaman ini banyak ditemukan di
daerah Kalimantan. Penduduk lokal di daerah tersebut sudah menggunakan
tanaman ini sebagai obat tradisional. Bagian yang dapat dimanfaatkan pada
tanaman ini adalah umbinya. Di Indonesia, tanaman ini juga dikenal dengan nama
bawang mekah, bawang hantu, bawang sabrang dan bawang arab. 6
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobinota
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Iridaceae
Genus : Eleutherine
Spesies : Eleutherinepalmifolia(L.) Merr
5
6
sebagai tanaman obat, tanaman ini juga bisa digunakan sebagai tanaman hias
karena memiliki bunga yang berwarna putih.6
Sumber:http://herbaceousborneo.blogspot.com
Sumber: www.bacteriainphotos.com
dan klorida yang banyak dan lama serta menghambat reabsorbsi natrium.
Lumen usus teregang oleh air, terjadi hipermotilitas dan diare yang
berlangsung selama beberapa hari. 8 Eksotoksin yang tidak tahan panas (LT)
merangsang produksi antibodi penetralisir didalam serum (dan
kemungkinan didalam usus) pada orang yang sebelumnya terinfeksi
Escherichia coli.Sehingga orang yang tinggal di daerah dengan prevalensi
sangat tinggi kemungkinan memiliki antibodi dan jarang mengalami diare
akibat pejanan ulang olehEscherichia coli penghasil LT. 8 Beberapa strain
Escherichia coli juga menghasilkan eksotoksin yang tahan panas (ST), yang
dapat mengaktifkan guanilat siklase dalam sel epitel dan merangsang sekresi
cairan. Beberapa strain Escherichia coli juga menghasilkan kedua toksin
tersebut yang mana dapat mengakibatkan diare yang lebih berat. Jalur
transmisi melalui fecal-oral, sanitasi dan kebersihan yang buruk, serta
makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. 8
Escherichia coli Enterohemoragik (EHEC)
EHEC dapat menyebabkan kolitis hemoragik, diare yang berat, dan pada
sindroma hemolitik uremik suatu penyakit yang mengakibatkan gagal ginjal
akut, anemia hemolitik mikroangiopati dan trombositopenia. Sebagian besar
transmisi melalui makanan yang terkontaminasi seperti daging yang
setengah matang. 8
Entero invasif Escherichia coli (EIEC)
Menimbulkan penyakit yang mirip shigelosi. Penyait ini paling sering
terjadi pada anak-anak di negara berkembang. Seperti Shigella, strain EIEC
tidak memfermentasikan laktosa, menimbulkan penyakit dengan menginvasi
sel epitel usus halus.8
Enteroagregatif Escherichia coli (EAEC)
Penyebab diare akut dan kronik (durasi lebih dari 14 hari) pada masyarakat
di negara berkembang. Organisme ini juga menyebabkan penyakit yang
ditularkan melalui makanan di negara industri. EAEC ditandai oleh pola
perlekatannya yang khas pada sel manusia. Organisme ini menghasilkan
toksin mirip ST dan hemolisin.8
11
2.3 MekanismeAktivitasAntibakteri
Antibakteri merupakan suatu agen yang digunakan untuk membunuh atau
menekan pertumbuhan atau reproduksi bakteri.21Berdasarkan sifat toksisitas
selektif, ada antimikroba yang bersifat menghambat pertumbuhan mikroba,
dikenal sebagai aktivitas bakteriostatik; dan ada yang bersifat membunuh
mikroba, dikenal sebagai aktivitas bakterisid.8
Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba
atau membunuhnya, masing-masing dikenal sebagai kadar hambat minimal
(KHM) dan kadar bunuh minimal (KBM). Antimikroba tertentu aktivitasnya
dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi bakterisid bila kadar antimikrobanya
ditingkatkan melebihi KHM. Sifat antimikroba berbeda satu dengan lainnya.
Berdasarkan perbedaan sifat ini antimikro dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
berspektrum sempit dan luas.5
Anti bakteri bekerja melalui 5 mekanisme yaitu:
Menghambat metabolisme sel bakteri
Agen anti bakteriyang menghambat metabolisme sel disebut sebagai
antimetabolit. Senyawa ini menghambat metabolisme mikroorganisme dan
bukan metabolisme dari host. Proses ini dilakukan degan menghambat
reaksi enzim katalis yang hadir dalam sel bakteri.4,5
Menghambat sintesis dinding sel
Penghambatan sintesis dinding sel bakteri menyebabkan lisis bakteri.4
Agen ini bekerja dengan cara menghambat dan mengaktivasi enzim yang
dapat merusak dinding sel bakteri.8 Agen yang beroperasi dengan cara ini
adalah penisilin dan sefalosporin.4,5
Berinteraksi dengan membran plasma
Bekerja dengan cara berinteraksi dengan membran sel bakteri dan
mempengaruhi permeabilitas membran plasma. Agen yang beroperasi
dengan cara ini ialah polimiksin.4,5
Menghambat sitesis protein
Agen yang mengganggu sintesis protein diantaranya rifampisin,
aminoglikosida, tetrasiklin, dan kloramfenikol. Bekerja mempengaruhi
12
ribosom bakteri dan enzim yang esensial untuk sintesis protein sehingga
sintesis protein terhambat.4
Menghambat sintesis asam nukleat
Mengganggu fungsi dari asam nukleat, menghambat enzim yang berperan
dalam sintesis asam nukleat.4 Agen yang bekerja dengan mekanisme ini
adalah kuinolon.4,5
a. Cakram Disc
Pada cara ini, digunakan suatu cakram kertas saring (paper disc) yang
berfungsi sebagai tempat menampung zat antimikroba. Kertas saring yang
mengandung zat antimikroba tersebut diletakkan pada lempeng agar yang telah
diinokulasi dengan mikroba uji. Hasil pengamatan yang akan diperoleh adalah ada
tidaknya daerah bening yang terbentuk disekeliling kertas cakram yang
menunjukkan zona hambatan pertumbuhan bakteri. Semakin besar zona hambatan
yang ditunjukkan semakin besar pula aktivitas zat antimikroba. 13
dilakukan pengamatan dengan melihat ada atau tidaknya zona hambatdi sekeliling
lubang atau cawan. 13
Pertumbuhan
Bakteri Kemungkinan
Escherichia coli bersifat
normal bakteriostatik
PertumbuhanBakteri dan bakterisidal
Escherichia coliterhambat
Tidak terbentuk
zona hambat
Terbentuk zona hambat
Biakan bakteri
Escherichia coli Flavonoid
Pertumbuhan
? bakteri
Ekstrak bawang Saponin
dayak (Eleutherine Escherichia
palmifolia (L.)Merr) coli
Tanin
RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai bulan Agustus
2014 di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan proses ekstraksi bawang dayak (Eleutherine palmifolia
(L.) Merr) dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Jl.
Tentara Pelajar No. 3 BogorJawa Barat 16111 Indonesia.
16
17
Kesimpulan
30
Konsentrasi ekstrak
25 bawang dayak
(Eleutherine
Zona hambat (mm)
20
palmifolia (L.) Merr)
15 (mg/ml)
10 Amoksisilin 25 g
5
0
Kontrol 10 20 40 Kontrol
negatif positif
22
23
hambat terkecil terdapat pada konsentrasi 10 mg/ml dengan median 8 mm. Bila
melihat klasifikasi respon hambat pertumbuhan bakteri menurut Greenwood maka
konsentrsi ekstrak memiliki respon hambat sedang dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Zona hambat yang terbentuk dari kontrol
positif Amoksisilin 25 g sebesar 23 mm bila melihat klasifikasi CLSI tahun 2013
maka antibiotik amoksisilin bersifat sensitif (susceptible) terhadap bakteri
Escherichia coli, sedangkan pada kontrol negatif sebesar 0 mm hal ini
menandakan bahwa aquades tidak memiliki efek dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escherchia coli.
Uji normalitas pada penelitian ini menghasilkan nilai p 0,002. Hal ini
menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal begitupula dengan hasil uji
varians sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji One-Way Anova,
maka digunakanlah uji Kruskall-Wallis. Pada uji Kruskal-Wallis didapatkan nilai
p 0,001 dapat diartikan bahwa paling tidak terdapat perbedaan zona hambat antara
dua kolompok.
Kemudian setelah diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna antar
konsentrasi, maka perlu dilakukan analisis Post Hoc melalui uji Mann-Whitney
untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda secara bermakna. Dalam uji
Mann-Whitney konsentrasi ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)
Merr) dibandingkan dengan kontrol positif yaitu amoksisilin 25 g didapatkan
perbedaan yang bermakna, begitu pula perbandingan kontrol negatif dengan
konsentrasi ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr).
tidak jauh lebih baik dari pada kontrol positif yaitu amoksisilin 25 g, sehingga
dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa pemberian ekstrak bawang dayak
berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli namun tidak jauh
lebih baik dari pada efek amoksisilin sebagai kontrol positif. Pada penelitian ini,
digunakan kontrol positif dari golongan antibiotik beta laktam yang memiliki
mekanisme kerja menghambat sintesis dinding sel bakteri.5 Mekanisme tersebut
terjadi dalam beberapa tahapan, pertama antibiotik berikatan dengan reseptor
penisilin atau penicillin binding protein pada bakteri, kedua terganggunya proses
transpeptidase antar rantai peptidoglikan yang menyebabkan terhambatnya
sintesis dinding sel bakteri dan yang terakhir teraktivasinya enzim proteolitik pada
dinding sel.5
Nilai rata-rata zona hambat yang terbentuk dari amoksisilin adalah 23 mm,
merujuk pada klasifikasi CLSI nilai zona hambat lebih dari 18 mm menunjukkan
amoksisilin bersifat susceptible terhadap bakteri Escherichia coli. Nilai rata-rata
seluruh konsentrasi ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr)
adalah lebih dari 5 mm, merujuk pada klasifikasi respon hambat pertumbuhan
bakteri menurut Greenwood bila zona hambat yang terbentuk 5-10 mm maka
konsentrsi ekstrak memiliki respon hambat sedang dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Aktivitas antibakteri yang ditimbulkan dari pemberian ekstrak bawang
dayak dapat dihubungkan dengan kandungan senyawa-senyawa kimia didalam
bawang dayak tersebut. Kandungan utama bawang dayak (Eleutherine palmifolia
(L.) Merr) adalah naphtoquinonens dan turunannya elecanacine, eleutherine,
eleutherol, eleuthernone. Naphtoquinones dikenal sebagai antimikroba,
antifungal, antivirial dan antiparasitik. Selain itu, naphtoquinones memiliki
bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan yang biasanya terdapat di dalam
sel vakuola dalam bentuk glikosida.3,14
Adapun senyawa bioaktif yang terdapat dalam umbi bawang dayak
(Eleutherine palmifolia (L.) Merr) terdiri dari senyawa alkaloid, steroid, glikosida,
flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, tanin dan kuinon. Pada flavonoid dapat
berperan sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi mikroorganisme dari
25
bakteri dan virus. Selain itu flavonoid juga disebutkan berperan dalam
pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma, katarak,
diabetes, rematik, migren dan wasir sehingga dapat dijelaskan bahwa,tumbuhan
15
yang mengandung flavonoid dipakai dalam pengobatan tradisional. Menurut
Sabir (2008) senyawa flavonoid dapat menyebabkan kerusakan permeabilitas
pada dinding sel bakteri, didukung dengan penelitian Mirzoeva et al (1997) yang
juga mengatakan bahwa flavonoid mampu menghambat motilitas bakteri.19
Menurut Khanna dan Kannabiran (2008), yang menguji aktivitas
antimikroba dengan fraksi saponin dari daun Gymnema sylvestre dan Eclipta
prostrata dengan metode penghambatan terhadap bakteri P. aeruginosa, E. coli,
S. tiphy, S. aureus dan jamur A. fumigatus dll dengan konsentrasi
600;1000;1200;1400 mg/L, menyatakan bahwa senyawa saponin merupakan
golongan senyawa obat yang memiliki efek antibakteri terhadap Gram negatif.16
Menurut Gunawan et al (2008) melakukan penelitian dengan isolasi dan
identifikasi senyawa terpenoid antibakteri dari herba maniran terhadap bakteri
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus menyatakan bahwa, beberapa hasil
penelitian menunjukkan senyawa terpenoid memiliki aktivitas sebagai antibakteri
yaitu monoterpenoid linalool, diterpenoid (-) hardwicklic acid, phytol, triterpenoid
saponin dan triterpenoid glikosida.17 Alkaloid dan antrakuinon dilaporkan oleh
Rahman (2010) yang meneliti ekstrak etanol buah mengkudu dan waktu
penyimpanan kualitas daging sapi, dinyatakan memiliki khasiat sebagai
antibakteri pada beberapa jenis bakteri, antara lain Escherichia coli, Bacillus
subtilis, Salmonella, Staphylococcus aureus, Pseudomonas, Enterobacter dan
Clostridium.18Alkaloid memiliki kemampuan antibakteri dengan cara
mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga
dinding sel bakteri terbentuk tidak utuh dan menyebabkan bakteri lisis. Senyawa
tanin yang juga terkandung dalam bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)
Merr) juga berfungsi sebagai anti bakteri dengan menghambat enzim reverse
transkriptase dan DNA topoisomerase sehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk.19
Rendahnya zona hambat yang terbentuk dari konsentrasi ekstrak bawang
dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, dari konsentrasi 10
26
mg/ml dengan rata-rata berdiameter 8,33 mm, lebih kecil dibandingkan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Vriezka Mierza,dkk dengan rata-rata diameter
10,00 mm, mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi keterbatasan
dalam penelitian ini , diantaranya bawang dayak yang digunakan dalam penelitian
ini didapatkan dari pasar tradisional sehingga kualitas bawang dayak tersebut
tidak dapat dipastikan dan akan jauh lebih baik jika digunakan bawang yang
masih segar yang baru dipanen, kemudian usia dari bawang dayak yang baik
untuk digunakanpun belum diketahui. Faktor lainnya yaitu pada proses
pemindahan bakteri dari media biakan yang akan dilarutkan pada NaCl dimana
suspensi bakteri terlalu keruh dibandingkan Mc Farland hal ini menunjukkan
bakteri yang diambil lebih banyak sehingga bakteri yang tumbuh pada agar lebih
padat dan mempengaruhi konsentrasi bawang dayak, dan faktor dari pembuatan
ekstrak bawang dayak juga dapat mempengaruhi hasil dan pemilihan kadar
pelarut yang belum dipastikan dapat mengganggu kandungan dari zat aktif dalam
bawang dayak atau tidak yang kemungkinan dapat mengurangi zat aktif pada
ekstrak bawang dayak yang sebelumnya juga tidak dilakukan pengukuran zat aktif
dalam bawang dayak yang digunakan.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
27
3. Melakukan penelitian efektivitas ekstrak bawang dayak (Eleutherine
palmifolia (L.)Merr) terhadap bakteri Escherichia coli secara in-vivo.
4. Melakukan penelitian kandungan senyawa aktif dalam bawang dayak
(Eleutherine palmifolia (L.)Merr) secara keseluruhan.
28
DAFTAR PUSTAKA
4. AntibacterialAgent.Cahapter10.http://www.chem.msu.su/rus/books/patrick
/part2.pdf.
7. Brooks GF, Butel JS, Morse SA. Mikrobiologi Kedokteran. 24 ed. Jakarta:
EGC; 2008
29
30
12. Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Volume III. 1989
17. Gunawan, I.W.G., Bawa, G I G A., dan Sutrisnayanti, N.L. Isolasi dan
Identifikasi Senyawa Terpenoid yang Aktif Antibakteri pada Herba
Meniran (Phyllanthus niruri Linn). 2008. Jurnal Kimia 2 (1): 31-39
21. Mirzoeva O.K., Grishanin R.N., Calder P.C. Microbial Res: Antimicrobial
action of propolis and some of its component: the effect on growth,
membrane potential, and motility of bacteria. 1997
22. Vriezka Mierza, dkk. Skrining Fitokimia dan Uji Efek Antibakteri
Eskstrak Etanol Umbi Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia Merr.).
2011
Lampiran 1
Hasil Determinasi Bahan Uji
32
Lampiran 2
Sertifikat Ekstraksi Bawang Dayak
33
Lampiran 3
RIWAYAT PENULIS
Identifikasi
Agama : Islam
e-Mail : fikieamanda@ymail.com
Riwayat Pendidikan
34
Lampiran 4
Alat Penelitian
35
36
inkubator oven
Lampiran 5
Uji Antibakteri
37