K.H. Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden pada tanggal 20 Oktober 1999.
Pemilihannya berjalan dengan demokratis dan transparan. Berkat dukungan partai-
partai Islam yang tergabung dalam Poros Tengah yaitu Fraksi Persatuan
Pembangunan, Fraksi Kebangkitan Bangsa dan Fraksi Bulan Bintang, Abdurrahman
Wahid mengungguli calon presiden lain yakni Megawati Soekarno Putri dalam
pemilihan presiden yang dilakukan melalui pemungutan suara dalam rapat paripurna
ke-13 MPR. Megawati Soekarno Putri sendiri terpilih menjadi wakil presiden setelah
mengungguli Hamzah Haz dalam pemilihan wakil presiden melalui pemungutan
suara pula. Ia dilantik menjadi wakil presiden pada tanggal 21 Oktober 1999.
Pidato pertamanya setelah terpilih sebagai presiden memuat tugas-tugas yang akan
dijalankannya, yaitu sebagai berikut :