Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan

Medikolegal.

4.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di satu tempat yaitu Bagian Instalasi Ilmu

Kedokteran Forensik dan Pemulasaraan Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat

(RSUP) Dr. Kariadi untuk pengandangan dan uji penelitian. Penelitian

dilaksanakan selama satu hari, pada tanggal 22 Mei 2015.

4.3 Jenis dan rancangan penelitian

Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan post test only with

control group design. Perlakuan yang diberikan dengan pembakaran pada

kelompok ante mortem dan kelompok post mortem, sedangkan luaran

(outcome) adalah menilai gambaran kulit pada masing-masing kelompok

secara makroskopik dan mikroskopik.

4.4 Populasi dan Sampel Penelitian

4.4.1. Populasi Target

25
26

Mencit Swiss Webster Jantan

4.4.2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau penelitian ini adalah mencit Swiss Webster jantan,

umur 8 minggu, berat 20-25 gram, sehat, dan tidak ada kelainan anatomi, yang

diperoleh dari Universitas Negeri Semarang.

4.4.3. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah mencit jantan yang memenuhi kriteria

inklusi dan ekslusi. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara Simple random sampling.

1. Kriteria Inklusi :

a. Mencit jantan galur Swiss Webster

b. Umur 8 minggu

c. Berat badan 20-25 gram

d. Kondisi sehat (aktif dan tidak cacat)

2. Kriteria eksklusi :

a. Mencit tidak bergerak secara aktif

b. Mencit mati selama masa adaptasi

4.4.4. Cara Sampling

Sampel penelitian diperoleh secara simple random sampling.


27

A R P1

P2

Gambar 5. Cara sampling


Keterangan:

A = Aklimitasi

R = Randomisasi

K = Mencit dengan gambaran kulit sehat

P1 = Mencit hidup yang dibakar sampai mati

P2 = Mencit yang diterminasi lalu dibakar

4.4.5. Besar Sampel

Sampel yang digunakan adalah mencit jantan galur Swiss Webster usia 8

minggu, berat 20-25 gram, dikandangkan dalam kandang dari bahan dari bahan

plastik dan alas serbuk gergaji dengan siklus pencahayaan 12 jam, mendapat

makan dan minum ad libithum dan suhu kandang 28-32oC. Karakteristik mencit

ini juga mirip manusia dari data dasar fisiologis.

Pemilihan sampel digunakan dengan cara simple random sampling.

Penentuan besar sampel dengan menggunakan rumus Frederer: t(n-1) 15,

dimana: t = banyaknya kelompok perlakuan

n = jumlah sampel per kelompok perlakuan


28

t(n-1) 15

3(n-1) 15

3n-3 15

3n 18

n6

Ada 3 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok perlakuan mendapatkan 6

sampel. Jadi total besar sampel yang dibutuhkan adalah 18 sampel. Penelitian ini

menggunakan 6 mencit galur Swiss Webster, masing-masing mencit mendapat 3

kolompok perlakuan.

4.5 Variabel Penelitian

4.5.1. Variabel bebas (independen)

Pembakaran dengan suhu 120oF selama 10 menit dalam oven

4.5.2. Variabel terikat (dependen)

Penilaian gambaran kulit secara makroskopis

Penilaian gambaran kulit secara mikroskopis

4.5.3. Variabel terkontrol

Galur mencit hewan coba, umur hewan coba, jenis kelamin hewan coba,

pakan hewan coba, kandang individu hewan coba yang berhubungan dengan
29

aktivitas fisik hewan coba, proses pemberian perlakuan yang berhungan dengan

perilaku motorik pada hewan coba, dan berat badan hewan coba.

4.6 Definisi Operasional Variabel

Tabel 8. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Unit Skala


Operasional
1. Pembakaran Luka bakar yang derajat ordinal
dibuat dengan
pembakaran dalam
oven dengan suhu
120oF selama 10
menit
2. Gambaran kulit Dilihat dari gambaran Interval
secara struktur kulit secara
makroskopis makroskopis
3. Gambaran kulit Dilihat dari gambaran Interval
secara struktur kulit secara
mikroskopis
mikroskopis

4.7 Cara Pengumpulan Data

4.7.1 Bahan

a. Serbuk gergaji

b. Pakan dan minum standar mencit

c. Dietil ether

4.7.2 Alat

a. Kandang untuk hewan coba

b. Oven

c. Timbangan merk OHAUSS


30

d. Toples

e. Kandang khusus dengan skala Morag

f. Stop watch

g. Pisau cukur

h. Handschoen

i. Scapel

j. Gunting

k. Pinset anatomis

4.7.3 Jenis Data


Data primer yang didapatkan dari gambaran kulit secara makroskopis dan
gambaran kulit secara mikroskopis.

4.7.4 Cara Kerja

1. Pemilihan subjek penelitian

2. Pembagian menjadi dua kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan pertama terdapat enam sampel. Masing-masing

sampel dilakukan anestesi inhalasi dengan dietil ether sampai terjadi

penurunan kesadaran. Lalu seluruh sampel dimasukkan ke dalam oven

dengan suhu 120oF selama 10 menit.

Kelompok perlakuan keddua terdapat enam sampel. Masing-masing

sampel dilakukan terminasi dengan cara dislokasi servikal. Lalu seluruh

sampel dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 120oF selama 10 menit

3. Pengambilan data
31

Data gambaran kulit secara maksroskopis

Data gambaran kulit dinilai berdarsarkan munculnya tanda tanda inflamasi

dan munculnya vesikel ataupun bula.

Data gambaran kulit secara mikroskopis

Tabel 2. Tabel Penilaian Mikroskopis

Parameter dan Deskripsi Skor


Derajat pembentukan kolagen
Kepadatan kolagen lebih dari jaringan normal per lapangan pandang kecil 3
mikroskop
Kepadatan kolagen sama dengan jaringan normal per lapangan pandang kecil 2
mikroskop
Kepadatan kolagen kurang dari jaringan normal per lapangan pandang kecil 1
mikroskop
Derajat terjadinya epitelisasi
Epitelisasi normal per lapangan pandang kecil mikroskop 3
Epitelisasi sedikit per lapangan pandang kecil mikroskop 2
Tidak ada epitelisasi per lapangan pandang kecil mikroskop 1
Jumlah sel radang PMN per lapangan pandang
Terdapat 1-5 sel radang PMN per lapangan pandang 3
Terdapat 6-10 sel radang PMN per lapangan pandang 2
Terdapat 11-15 sel radang PMN per lapangan pandang 1
32

BAB V
ALUR PENELITIAN

Ethical clearance

Pemilihan subjek Penelitian

Membagi subjek menjadi dua


kelompok

Kelompok sampel yang Kelompok sampel yang


hidup dianastesi lalu dibakar diterminasi lalu dibakar

Penilaian kulit secara Penilaian kulitn secara


makroskopis mikroskopis

DATA Pengumpulan Data

Tabulasi Analisis

Gambar 6. Diagram alur penelitian


33

4.8 Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan program komputer. Data tersebut diuji

normalitasnya dengan uji Saphiro wilks. Perbedaan aktivitas motorik pada

kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol dianalisis dengan uji

parametrik indepent t test, dan apabila data tidak normal maka dilakukan

transformasi data.Apabila data masih tidak normal dilakukan uji non parametric

mannwhitney.

4.9 Etika Penelitian

Ethical clearance telah diperoleh dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan

(KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang/RS. Dr. Kariadi

Semarang setelah proposal disetujui.

4.10 Jadwal Penelitian

Tabel 10. Jadwal Penelitian


34

Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
StudiLiteratur
Penyusunan proposal
Seminar Proposal
Persiapanpeminjamanlabor
atorium
Persiapanalatdanbahan
Penelitian
Analisis data danEvaluasi
PenulisanLaporan
Seminar Hasil

Tabel 2. Tabel Penilaian Mikroskopis

Parameter dan Deskripsi Skor


Derajat pembentukan kolagen
35

Kepadatan kolagen lebih dari jaringan normal per lapangan pandang kecil 3
mikroskop
Kepadatan kolagen sama dengan jaringan normal per lapangan pandang kecil 2
mikroskop
Kepadatan kolagen kurang dari jaringan normal per lapangan pandang kecil 1
mikroskop
Derajat terjadinya epitelisasi
Epitelisasi normal per lapangan pandang kecil mikroskop 3
Epitelisasi sedikit per lapangan pandang kecil mikroskop 2
Tidak ada epitelisasi per lapangan pandang kecil mikroskop 1
Jumlah sel radang PMN per lapangan pandang
Terdapat 1-5 sel radang PMN per lapangan pandang 3
Terdapat 6-10 sel radang PMN per lapangan pandang 2
Terdapat 11-15 sel radang PMN per lapangan pandang 1

Anda mungkin juga menyukai