PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Mengetahui definisi tentang holistic care
b. Bagaimana sejarah dari holistic care
c. Jenis jenis holistic care
BAB II
PEMBAHASAN
Holistic memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata holy and healthy.
Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang
terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,
intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud bukan hanya
phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually.
Kata holistik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai pengertian ciri
pandangan yang menyatakan bahwa keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih penting
dari pada satu-satu bagian dari suatu organisme. Berdasarkan pengertian kata holistik
diatas maka istilah pelayanan yang holistik adalah pelayanan yang bersifat
menyeluruh, tidak terbagi-bagi. Pelayanan yang memandang, memahami, mendekati dan
memperlakukan manusia sebagai satu keseluruhan yang utuh. Ini merupakan sebuah
pengakuan bahwa hakikat manusia adalah memang terdiri atas unsur-unsur dan aspek-
aspek yang berbeda-beda (multidimensional), namun demikian kepelbagaian itu tidak
dipahami sebagai yang bersifat dikhotomis (dapat dipisah-pisahkan atau saling
dipertentangankan) ataupun hirarkis (seolah-olah ada unsur yang lebih penting atau lebih
mulia dari unsur lainnya). Bidan meyakini manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-
kultural dan spiritual yang utuh berespons terhadap suatu perubahan yang terjadi antara
lain karena gangguan kesehatan dan penyimpangan pemenuhan kebutuhan. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan secara holistik dan unik diperlukan pendekatan yang komprehensif
dan bersifat individual bagi tiap sistem klien. Secara holistik dalam keperawatan
diperlukan adanya suatu perubahan dengan merubah cara pikir masyarakat tentang jenis-
jenis pelayanan kesehatan yang muncul di dalamnya. Karena perubahan itu merupakan
suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis)
menjadi status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan
yang ada atau beranjak untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan
yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi
tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan
mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait dengan kesejahteraan (Wellnes). Untuk
mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu: fisik,
emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah
satu aspek yang harus dimiliki individu adalah kemampuan beradaptasi terhadap
stimulus.
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan
Smuts dalam bukunya Holism and Evolution. Holisme saat ini berkembang dalam
istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik
popular dengan cepat di tahun 70-an. Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun
1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000
tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia
dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di
India dan atau Cina. Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat
menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.
Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia
menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai
keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.
Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset Menekankan bahwa asuhan yang
professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh
prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten. Holistik Nurse Save Care
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan
kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai
suatu alat sebagai proses penyembuhan seseorang. Holistic Communication, Therapeutic
Environment and Cultural Competency. Menekankan pada perkembangan untuk
memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan
kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien.
1. Holistik Modern.
Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika
suatu pengobatan alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara
menyeluruh,pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan holistik.
2. Holistik Moderen Antophaty
Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang
Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan Stimulasi Otak dengan tehnik
perangsangan alamiah Silaturahmi Doktrin Pancaran Bio energy (Pranaisasi) Stimulan
promotor dengan Nutrisi HerbalTerapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.
Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.
Holistic care juga disampaikan oleh Prof Bambang Cipto selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dalam acara International Conference Holistic Care
Nursing 2013 di Sportorium Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
pada Minggu, 3 Maret 2017. Seminar Internasional yang diselenggarakan oleh
Himpunan Mahasiswa Keperawatan (HIMIKA) Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Keperawatan (FKIK) UMY mangambil tema Developing Holistic Care Toward a
Better Quality Health . Selain itu, dalam acara ini akan diresmikan Holistic Clinic
Holistic Care FKIK UMY.
Sebagai narasumber Prof. Dr. Liu Guiying dari Nursing College of Guangxi
Medical University China menjelaskan bahwa holistic care merupakan asuhan
keperawatan menggunakan pendekatan komprehensif dengan mengintegrasikan konsep
keperawatan komplementari, yakni alternatif dan spiritual. Konsep ini telah lama
berkembang di China, para perawat harus menguasai konsep ini sebagai salah satu cara
dalam menyembuhkan pasien.
Liu menjelaskan bahwa ada beberapa cara mengembangkan konsep Holistic care,
diantaranya dengan membangun sistem pertanggung jawaban perawatan Holistic,
menetapkan sumberdaya perawatan yang baik, serta melakukan reformasi dengan
melakukan pembagian divisi perawat. Selain itu, juga mewajibkan tugas-tugas perawat
harus jelas dan mengurangi perawat yang tidak melakukan pekerjaan seorang perawat
serta menugaskan perawat berdasarkan tanggung jawab yang mereka miliki, tandasnya.
Senada dengan Liu , Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Mat., HNC selaku
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) UMY mengungkapkan bahwa konsep
ini belum banyak dipahami di Indonesia. Oleh karena itu merupakan hal yang sangat
dasar bagi perawat profesional untuk penguasai konsep Holistic Care ini, ungkapnya.
Dalam seminar kali ini , FKIK UMY juga melaunching Holistic Clinic Holistic
Care FKIK sebagai wujud pentingnya Holistic Care bagi penyembuhan Pasien.Konsep
Holistic Care sangat tepat digunakan di Indonesia ditengah perubahan sosial. Perubahan
sosial jelas akan menimbulkan penyakit baru, sehingga diperlukan pendekatan yang
menyeluruh dalam penyembuhan pasien tersebut. Penyembuhan pasien tidak hanya
mengutamakan fisik, namun dari beberapa pendekatan spiritual lainnya. Memang harus
ada keseimbangan antara keduanya fisik dan spiritual.
BAB III
SIMPULAN
Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof
dariYunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan William James (filosof dan psikolog
dariAmerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme
adalahnama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik
melihatdirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain
(manusia,hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu
mengemukakanbahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-
bagi dalam bagian-bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang
terpisah, tetapi merupakansatu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah
satunya maka akan berpengaruhpada keseluruhanPerkembangan psikologi humanistik
tidak lepas dari pandangan psikologi holistik danhumanistik. Humanisme dipandang
sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan agar tenaga kesehatan
khususnya bidan dapat mengerti dan menerapakannya dalam asuhan kebidanan.
Walaupun sampai saat ini holistic care dalam dunia kebidanan masih terdengar asing di
telinga padahal hal tersebut sering dilaksanakan dalam penggalian masalah pada
pendokumentasian.
DAFTAR PUSTAKA
Setiono, Mangoen Prasodjo A. Terapi Alternatif dan Gaya hidup Sehat. Jakarta, 2005
http://www.umy.ac.id/konsep-holistic-care-dalam-penyembuhan-pasien-3.html,
diposting tanggal 20 September 2017
http://www.umy.ac.id/konsep-holistic-care-dalam-penyembuhan-pasien-3.html
diposting tanggal 19 September 2017