Anda di halaman 1dari 5

MODUL 02 RANGKAIAN ARUS SEARAH DAN NILAI STATISTIK

Dini Nur Farida Putri (13215018)


Asisten: Revie Marthesa
Tanggal Percobaan: 15/09/2016
EL2101 - Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak
2.4 TEOREMA SERIPROSITAS
Praktikum Rangkaian Elektrik yang kedua ini merupakan
Teorema ini menyatakan bahwa : "Bila suatu
pengaplikasian sekaligus membuktikan teorema-teorema dasar
tegangan dipasang pada sebuah cabang
dalam menganalisis rangkaian yang berguna untuk lebih memahami
rangkaian linear, bilateral, pasif dan
karakteristik rangkaian dan lebih memahami teorema-teorema yang
menghasilkan arus tertentu pada salah satu
ada. Dalam praktikum kali ini, dilakukan percobaan rangkaian
cabang lainnya maka bila tegangan tersebut
menggunakan teorema thevenin, teorema norton, teorema superposisi,
dipindahkan pada cabang yang terakhir (cabang
teorema resiprositas, transfer daya maksimum, merangkai beberapa
lainnya itu) maka akan dihasilkan arus yang sama
resistor jadi satu, dan mendata nilai statistik resistansi suatu resistor.
pada cabang pertama (di mana tegangan mula-
Kata kunci: Teorema, Thevenin, Norton, Resistansi. mula dipasang)". [2]

1. PENDAHULUAN
Hal yang paling dasar yang orang teknik elektro harus 3. METODOLOGI
bias yaitu bagaimana cara menganalisis rangkaian.
Dalam menganalisis rangkaian diperlukan pemahaman 3.1 KOMPONEN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
tentang beberapa teorema. Diantaranya yaitu teorema
thevenin, teorema Norton, teorema superposisi, dan 1. Kit Teorema Thevenin dan Norton (1)
teorema resiprositas. Dengan adanya praktikum ini, 2. Resistor 1k (100)
diharapkan praktikan dapat memahami teori-teori
tersebut. 3. Resistor Dekade (1 set)
4. Power Supply DC (1)
5. Multimeter (2)
2. STUDI PUSTAKA
6. Kabel 4mm - 4mm (1)
2.1 TEOREMA THEVENIN 7. Kit Multimeter (1)
Sembarang jaringan listrik dua arah linear yang 8. Kit Osiloskop dan Generarator Sinyal (1)
memiliki duaterminal (a-b) dapat diganti dengan
sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah 3.2 LANGKAH PERCOBAAN
sumber tegangan dan sebuah tahanan yang
dipasang seri dengan sumber tegangan tersebut.
3.2.1 TEOREMA THEVENIN (RANGKAIAN 1)
[1]
Dalam percobaan ini arus pada hambatan R (R1, R2, R3)
2.2 TEOREMA NORTON (In), tegangan pada Rangkaian N (Vth), dan hambatan
pada Rangkaian N (Rth) diukur mengunakan multimeter
Sembarang jaringan dc linear dua arah yang digital, serta menghitung arus yang mengalir pada
memiliki dua terminal dapat diganti dengan rangkaian thevenin norton.
sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah
sumber arus dan sebuah tahanan yang dipasang
paralel dengan sumber arus tersebut. [1]

2.3 TEOREMA SUPERPOSISI


Arus yang melalui atau tegangan pada sebuah
elemen dalam sebuah jaringan linear dua arah
yang memiliki beberapa sumber sama dengan
jumlah aljabar arus atau tegangan yang
dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing
sumber. [1]

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 1


Dengan menggunakan kit thevenin 3.2.4 TEOREMA SUPERPOSISI
dan norton, pasang sumber
tegangan DC sebesar 20V pada A-B Dalam percobaan ini arus pada R4 dan tegangan pada
dan memasang mA meter dengan
R1 = 3,3 k secara seri pada C-D R1 diukur menggunakan multimeter dengan teorema
untuk mengukur In. superposisi.

Lepaskan mA meter dan R sehingga C- Rangkai V1 dan R1 (seri), V2 dan R2 (seri),


D terbuka dan pasang voltmeter untuk R3 dan R4 (seri) secara paralel.
mengukur Vth

Berikan V1 sebesar 12V dan V2 sebesar 0 V


(dihubung singkat)
Lepaskan voltmeter sehingga C-D
terbuka dan pasang ohmmeter untuk
mengukur Rth
Ukur arus yang mengalir pada R4 dan
tegangan pada R1

Hitung arus yang mengalir pada R Ulangi percobaan dengan memberikan V1


pada rangkaian Vth, Rth, dan R yang sebesar 0V (dihubung singkat), V2 sebesar
disusun secara seri 6V dan dengan memberikan V1 sebesar
12V, V2 sebesar 6V

Gambar 3-4 Diagram pengukuran arus pada R4 dan tegangan


Ulang kembai percobaan dengan pada R1 dengan teorema superposisi
R=R2= 2 K dan R=R3= 3 K

3.2.5 TEOREMA RESIPROSITAS


Gambar 3-1 Diagram pengukuran Vth, Rth, In pada teori Percobaan ini ditujukan untuk mengukur arus pada
thevenin 1 a-b dan c-d.

3.2.2 TEOREMA THEVENIN (RANGKAIAN 2) Rangkai hambatan R1 sampai R5 seperti pada


gambar 2-13 pada modul hal. 27
Dalam percobaan ini arus pada hambatan R (R1, R2,
R3) diukur dengan menyusun rangkaian seri (Vth, Rth, Pasang sumber arus pada a-b sebesar 12V dan
R). ukur arus pada c-d

Susun Vth, Rth, dan R=R1= 3,3 k secara seri


Pindahkan sumber arus ke c-d dan ukur arus
dengan menggunakan Vth dan Rth pada
pada a-b
percobaan sebelumnya

Ukur arus yang mengalir pada R Gambar 3-4 Diagram pengukuran arus menggunakan teori
resiprositas

Ulang kembai percobaan dengan R=R2= 2 K 3.2.6 TRANSFER DAYA MAKSIMUM


dan R=R3= 33 k
Pada percobaan ini daya pada RB (menggunakan
resistor dekade) dicari dengan mengukur IB dan VB
Gambar 3-2 Diagram pengukuran In pada teori thevenin 2
dengan menggunakan multimeter..
3.2.3 TEOREMA NORTON Buat rangkaian seri yang terdiri dari VS= 10V,
Dalam percobaan ini, arus pada R diukur RA= 3,3 k, dan RB= 200
menggunakan multimeter pada rangkaian sumber arus
(In), Rn, dan R dipasang secara paralel. Ukur arus dan tegangan pada RB
Pasang sumber tegangan 20V pada A-B dan
mA meter pada C-D menggunakan kit
Ulangi pecobaan dengan mengganti RB
thevenin dan norton untuk mengukur In
menjadi 400, 800, 1600, 3200, 6400,
12800, 512000
Rangkai sumber arus In, Rn, dan R=R1=3,3
k secara paralel Kalikan IB dengan VB untuk mendapatan
daya pada RB

Ukur arus yang mengalir pada hambatan R Gambar 3-6 Diagram pengukuran daya transfer maksimum

3.2.7 RANGKAIAN RESISTOR SERI DAN


Ulangi percobaan mulai tahap 2 untuk
R=R2= 2 k dan R=R3=33 k PARALEL
Pada percobaan ini akan merangkai resistor
Gambar 3-3 Diagram pengukuran arus pada hambatan dengan sesuai yang diminta pada modul.
teorema norton

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 2


Rangkai suatu rangkaian dengan resistor- 4.2 TEOREMA THEVENIN (RANGKAIAN 2)
resistor yang tersedia pada kit yang
menghasikan resistansi efektif yang sesuai Untuk percobaan ini, resistor yang digunakan untuk
Rth dan R adalah esistor dekade dan mengukur arus yang
Ukur resistansi pada masing-masing
resistor yang digunakan dan resistansi
mengalir menggunakan multimeter.
efektif pada rangkaian
Tabel 4-2 Teorema Thevenin Rangkaian 2
Gambar 3-7 Diagram perangkaian dan pengukuran resistansi
R Nilai R () Rth () Vth (V) I (mA)

3.2.8 PERILAKU STATISTIK NILAI RESISTANSI


R1 3,3 k 1,438
Pada percobaan ini akan mengukur 100 resistor 1 k
dengan menggunakan multimeter digital. R2 2k 1,35 k 6,66 1,988

Ambil 1 resistor 1 k dan ukur menggunakan R3 33 k 1,975


multimeter digital

Catat dalam tabel Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa besar arus
yang mengalir pada rangkaian thevenin 2 ini sama
Ulangi percobaan untuk ke 99 resistor lainnya dengan arus yang mengalir pada rangkaian thevenin 1.

Gambar 3-8 Diagram pengukuran dan pendataan resistansi 4.3 TEOREMA NORTON
Pada percobaan ini, arus yang mengalir pada R diukur
menggunakan multimeter serta membandingan arus
saat menggunakan resistor pada kit multimeter dan
4. HASIL DAN ANALISIS menggunakan resistor dekade dengan memberikan
sumber arus sebesar In.
4.1 TEOREMA THEVENIN (RANGKAIAN 1)
Tabel 4-3.1 Teorema Norton
Untuk percobaan ini, mencari Vth, Rth, dan R
menggunakan multimeter. Sedangkan mencari nilai In I pada R (mA)
menggunakan multimeter dan dihitung secara teori
R () In (mA) Dengan
a. Menghitung Secara Teori Dengan kit
resistor
multimeter
decade
In = Vth/(Rth+R)
Dengan nilai Vth= 6,66V dan Rth= 1,35k sudah 3,3 k 0,05 0,1347
diketahui menggunakan multimeter pada
langkah sebelumnya. 2k 0,46 0,05 0,187

6,66 6,66
- R=R1= 3,3k, In = = = 1,431 mA 33 k 0,04 0,02
1,35 +3,3 4,65
6,66 6
- R=R2= 2k, In = = = 1,979 mA
1,35 + 2 3,35

- R=R3= 33, In =
6,66
=
6
= 1,944 mA 4.4 TEOREMA SUPERPOSISI
1,35 + 33 34,35
Berikut merupakan hasil pengukuran besar arus pada
b. Mengukur Menggunakan Alat Ukur
R4 dan tegangan pada R1 dengan menggunakan teorema
Tabel 4-1 Teorema Thevenin Rangkaian 1
superposisi.

Tabel 4-4 Pengukuran Arus dan Tegangan pada Terori


Nilai R
In Hitungan Superposisi
R Sebenarn In (mA) Vth (V) Rth ()
(mA)
ya ()
V1 = 0V ; V2 = 6V V1 = 12V ; V2 = 0V V1 = 12V ; V2 = 6V
R1 3,304 k 0,42 1,431
I4 (mA) VR4 (V) I4 (mA) VR4 (V) I4 (mA) VR4 (V)
R2 2,015 k 0,42 6,66 1,35 k 1,979

1,123 -4,12 0,1037 11,07 1,224 7,54


R3 32,91 k 0,42 1,944

Menurut tabel di atas, dengan memberikan nilai R yang Dari data tersebut didapatkan secara umum bahwa
berbeda-beda menghasilkan In yang diukur menggunakan jumlah besar arus yang mengalir pada R4 dan jumlah
multimeter memiliki hasil yang berbeda dengan yang besar tegangan pada R1 saat salah satu pada masing-
menggunakan perhitungan. Hal tersebut terjadi karena pada masing tegangan sumber dimatikan sama dengan besar
pengukuran menggunakan multimeter, Rth dan R nilai arus dan tegangan ketika kedua sumber tegangan
dipasang secara paralel. Sedangkan pengukuran dinyalakan. Dengan begini teorema superpisisi berlaku.
menggunakan perhitungan, rangkaian dipasang secara
seri.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 3


4.5 TEOREMA RESIPROSITAS Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dari semua
resistor yang diberikan, yang memiliki daya maksimum
Berikut merupakan hasil pengukuran arus pada a-b
yaitu pada resistor bernilai 3,2 k.
dan c-d menggunakan teorema resiprositas.
Tabel 4-5 Pengukuran Arus Menggunakan Teorema Resiprositas 4.7 RANGKAIAN RESISTOR SERI DAN PARALEL

a-b c-d
Dalam praktikum yang dilaksanakan hari Kamis, 15
September 2016, praktikan diminta untuk merangkai
resistor agar membentuk resistor bernilai 1,72 M
V (V) - 12 12 -
dengan menggunakan kit multimeter.
I (mA) 2,45 - - 2,25 Dengan begitu kami mengambil 2 resistor yang
bernilai:
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa meskipun
- R1 = 1,5 M, diukur dengan multimeter menjadi
sumber tegangan yang awalnya berada di a-b kemudian
1,504 M
dipindah ke c-d akan menghasilkan arus yang sama pada
a-b dan c-d. Dengan begitu teorema resiprositas berlaku. - R2 = 220 k, diuur dengan multimeter menjadi
210 k
4.6 TRANSFER DAYA MAKSIMUM
- Ref = R1+R2 = 1,723 M
Berikut merupakan hasil pengukuran tegangan dan
arus pada RB dimana nilai RB akan digantii-ganti yang 4.8 PERILAKU STATISTIK NILAI RESISTANSI
kemudian dicari daya pada RB.
Untuk mengukur nilai resistansi pada 100 resistor 1k ,
Tabel 4-6 Pengukuran Transfer Daya Maksimum percobaan ini dilakukan dengan menggunakan
multimeter. Berikut data yang telah diterima
RB () VB (V) IB (mA) PB (mWatt)
Tabel 4-8 Data Pengukuran Resistor
200 0,57 2,863 1,632
Ju Juml
Ju Juml Juml Juml Juml ml ah
400 1,083 2,707 2.932 Resistansi
ml ah ah ah ah ah kesel
()
ah kel 1 kel 2 Kel 4 kel 8 kel uruh
800 1,95 2,4446 4,767 12 an

1600 3,27 2,0374 6,662 0-967 0 0 9 0 2 1 12

3200 4,92 1,5383 7,568 968-972 0 0 18 5 11 3 37

6400 6,59 1,0353 6,823 973-977 4 2 24 25 46 14 115

12800 7,95 0,6235 4,957 978-982 37 22 27 44 36 42 208

512000 9,93 0,0272 0,27 983-987 26 42 17 20 2 27 134

988-992 20 25 5 6 2 6 64

Grafik 4-1 Transfer Daya Maksimum


993-997 8 8 0 0 1 3 20

Chart Title 998-1002 3 2 0 0 1 3 9


PB (mWatt)
10 1003-1007 2 0 0 0 0 3 5

9
1008-1012 2 0 0 0 0 0 2
8
7 1013-1017 0 0 0 0 0 0 0
6
1018-1022 0 0 0 0 0 0 0
5
4 1023-1027 0 0 0 0 0 0 0
3
2 1028-1032 0 0 0 0 0 0 0

1 1033- 0 0 0 0 0 1 1
0
0.20 0.40 0.80 1.60 3.20 6.40 12.80512.00 Grafik 4-2 Distribusi Resistor
RB (k)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 4


[2] http://www.sekedarposting.com/2014/01/teorema-
220 rangkaian.html, 19 September 2016, 00.31
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
0-967
968-972
973-977
978-982
983-987
988-992
993-997
998-1002
1003-1007
1008-1012
1013-1017
1018-1022
1023-1027
1028-1032
1033-
Jumlah keseluruhan

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah resistansi


yang memiliki probabolotas paling besar yaitu resistansi
yang bernilai antara 978 sampai 982.

5. KESIMPULAN
Pada praktikum modul 02 ini telah dilakukan
pengaplikasian dan mendapatkan kesimpulan dari
teorema-teorema dasar di dalam teknik elektro. Dalam
rangkaian thevenin 1, ketika diberikan nilai R yang
berbeda-beda menghasilkan In yang diukur
menggunakan multimeter memiliki hasil yang berbeda
dengan yang menggunakan perhitungan. Hal tersebut
terjadi karena pada pengukuran menggunakan
multimeter, Rth dan R dipasang secara paralel.
Sedangkan pengukuran menggunakan perhitungan,
rangkaian dipasang secara seri. Untuk rangkaian
thevenin 2, arus yang mengalis pada R rudah sesuai
dengan yang didapat pada rangkaian pertama. Dalam
rankaian superposisi, jumlah arus pada R4 dan tegangan
pada R1 ketika salah satu sumber tegangan dimatikan
secara bergantian dengan ketika kedua sumbet tegangan
dinyalakan bersamaan memiliki nilai yang sama. Pada
percobaan teorema resiprositas, besar arus yang
mengalir pada a-b dan c-d adalah sama. Dari delapan
resistor yang memiliki resistansi yang berbeda, resistor
yang memiliki daya maksimum yaitu pada resistor yang
bernilai 3,2k. Untuk percobaan perilaku statistik nilai
resistansi yang diberikan sebanyak 100 tiap kelompok,
dari keenam kelompok telah diakumulasikan bahwa
resistansi yang memiliki probabolotas paling besar yaitu
resistansi yang bernilai antara 978 sampai 982.

DAFTAR PUSTAKA
[1] http://akatelone-piece.blogspot.co.id/2011/01/ni-
tugas-rl.html, 19 September 2016, 00.07

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB 5

Anda mungkin juga menyukai