Abstrak
2.4 TEOREMA SERIPROSITAS
Praktikum Rangkaian Elektrik yang kedua ini merupakan
Teorema ini menyatakan bahwa : "Bila suatu
pengaplikasian sekaligus membuktikan teorema-teorema dasar
tegangan dipasang pada sebuah cabang
dalam menganalisis rangkaian yang berguna untuk lebih memahami
rangkaian linear, bilateral, pasif dan
karakteristik rangkaian dan lebih memahami teorema-teorema yang
menghasilkan arus tertentu pada salah satu
ada. Dalam praktikum kali ini, dilakukan percobaan rangkaian
cabang lainnya maka bila tegangan tersebut
menggunakan teorema thevenin, teorema norton, teorema superposisi,
dipindahkan pada cabang yang terakhir (cabang
teorema resiprositas, transfer daya maksimum, merangkai beberapa
lainnya itu) maka akan dihasilkan arus yang sama
resistor jadi satu, dan mendata nilai statistik resistansi suatu resistor.
pada cabang pertama (di mana tegangan mula-
Kata kunci: Teorema, Thevenin, Norton, Resistansi. mula dipasang)". [2]
1. PENDAHULUAN
Hal yang paling dasar yang orang teknik elektro harus 3. METODOLOGI
bias yaitu bagaimana cara menganalisis rangkaian.
Dalam menganalisis rangkaian diperlukan pemahaman 3.1 KOMPONEN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
tentang beberapa teorema. Diantaranya yaitu teorema
thevenin, teorema Norton, teorema superposisi, dan 1. Kit Teorema Thevenin dan Norton (1)
teorema resiprositas. Dengan adanya praktikum ini, 2. Resistor 1k (100)
diharapkan praktikan dapat memahami teori-teori
tersebut. 3. Resistor Dekade (1 set)
4. Power Supply DC (1)
5. Multimeter (2)
2. STUDI PUSTAKA
6. Kabel 4mm - 4mm (1)
2.1 TEOREMA THEVENIN 7. Kit Multimeter (1)
Sembarang jaringan listrik dua arah linear yang 8. Kit Osiloskop dan Generarator Sinyal (1)
memiliki duaterminal (a-b) dapat diganti dengan
sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah 3.2 LANGKAH PERCOBAAN
sumber tegangan dan sebuah tahanan yang
dipasang seri dengan sumber tegangan tersebut.
3.2.1 TEOREMA THEVENIN (RANGKAIAN 1)
[1]
Dalam percobaan ini arus pada hambatan R (R1, R2, R3)
2.2 TEOREMA NORTON (In), tegangan pada Rangkaian N (Vth), dan hambatan
pada Rangkaian N (Rth) diukur mengunakan multimeter
Sembarang jaringan dc linear dua arah yang digital, serta menghitung arus yang mengalir pada
memiliki dua terminal dapat diganti dengan rangkaian thevenin norton.
sebuah rangkaian setara yang berisi sebuah
sumber arus dan sebuah tahanan yang dipasang
paralel dengan sumber arus tersebut. [1]
Ukur arus yang mengalir pada R Gambar 3-4 Diagram pengukuran arus menggunakan teori
resiprositas
Ukur arus yang mengalir pada hambatan R Gambar 3-6 Diagram pengukuran daya transfer maksimum
Catat dalam tabel Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa besar arus
yang mengalir pada rangkaian thevenin 2 ini sama
Ulangi percobaan untuk ke 99 resistor lainnya dengan arus yang mengalir pada rangkaian thevenin 1.
Gambar 3-8 Diagram pengukuran dan pendataan resistansi 4.3 TEOREMA NORTON
Pada percobaan ini, arus yang mengalir pada R diukur
menggunakan multimeter serta membandingan arus
saat menggunakan resistor pada kit multimeter dan
4. HASIL DAN ANALISIS menggunakan resistor dekade dengan memberikan
sumber arus sebesar In.
4.1 TEOREMA THEVENIN (RANGKAIAN 1)
Tabel 4-3.1 Teorema Norton
Untuk percobaan ini, mencari Vth, Rth, dan R
menggunakan multimeter. Sedangkan mencari nilai In I pada R (mA)
menggunakan multimeter dan dihitung secara teori
R () In (mA) Dengan
a. Menghitung Secara Teori Dengan kit
resistor
multimeter
decade
In = Vth/(Rth+R)
Dengan nilai Vth= 6,66V dan Rth= 1,35k sudah 3,3 k 0,05 0,1347
diketahui menggunakan multimeter pada
langkah sebelumnya. 2k 0,46 0,05 0,187
6,66 6,66
- R=R1= 3,3k, In = = = 1,431 mA 33 k 0,04 0,02
1,35 +3,3 4,65
6,66 6
- R=R2= 2k, In = = = 1,979 mA
1,35 + 2 3,35
- R=R3= 33, In =
6,66
=
6
= 1,944 mA 4.4 TEOREMA SUPERPOSISI
1,35 + 33 34,35
Berikut merupakan hasil pengukuran besar arus pada
b. Mengukur Menggunakan Alat Ukur
R4 dan tegangan pada R1 dengan menggunakan teorema
Tabel 4-1 Teorema Thevenin Rangkaian 1
superposisi.
Menurut tabel di atas, dengan memberikan nilai R yang Dari data tersebut didapatkan secara umum bahwa
berbeda-beda menghasilkan In yang diukur menggunakan jumlah besar arus yang mengalir pada R4 dan jumlah
multimeter memiliki hasil yang berbeda dengan yang besar tegangan pada R1 saat salah satu pada masing-
menggunakan perhitungan. Hal tersebut terjadi karena pada masing tegangan sumber dimatikan sama dengan besar
pengukuran menggunakan multimeter, Rth dan R nilai arus dan tegangan ketika kedua sumber tegangan
dipasang secara paralel. Sedangkan pengukuran dinyalakan. Dengan begini teorema superpisisi berlaku.
menggunakan perhitungan, rangkaian dipasang secara
seri.
a-b c-d
Dalam praktikum yang dilaksanakan hari Kamis, 15
September 2016, praktikan diminta untuk merangkai
resistor agar membentuk resistor bernilai 1,72 M
V (V) - 12 12 -
dengan menggunakan kit multimeter.
I (mA) 2,45 - - 2,25 Dengan begitu kami mengambil 2 resistor yang
bernilai:
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa meskipun
- R1 = 1,5 M, diukur dengan multimeter menjadi
sumber tegangan yang awalnya berada di a-b kemudian
1,504 M
dipindah ke c-d akan menghasilkan arus yang sama pada
a-b dan c-d. Dengan begitu teorema resiprositas berlaku. - R2 = 220 k, diuur dengan multimeter menjadi
210 k
4.6 TRANSFER DAYA MAKSIMUM
- Ref = R1+R2 = 1,723 M
Berikut merupakan hasil pengukuran tegangan dan
arus pada RB dimana nilai RB akan digantii-ganti yang 4.8 PERILAKU STATISTIK NILAI RESISTANSI
kemudian dicari daya pada RB.
Untuk mengukur nilai resistansi pada 100 resistor 1k ,
Tabel 4-6 Pengukuran Transfer Daya Maksimum percobaan ini dilakukan dengan menggunakan
multimeter. Berikut data yang telah diterima
RB () VB (V) IB (mA) PB (mWatt)
Tabel 4-8 Data Pengukuran Resistor
200 0,57 2,863 1,632
Ju Juml
Ju Juml Juml Juml Juml ml ah
400 1,083 2,707 2.932 Resistansi
ml ah ah ah ah ah kesel
()
ah kel 1 kel 2 Kel 4 kel 8 kel uruh
800 1,95 2,4446 4,767 12 an
988-992 20 25 5 6 2 6 64
9
1008-1012 2 0 0 0 0 0 2
8
7 1013-1017 0 0 0 0 0 0 0
6
1018-1022 0 0 0 0 0 0 0
5
4 1023-1027 0 0 0 0 0 0 0
3
2 1028-1032 0 0 0 0 0 0 0
1 1033- 0 0 0 0 0 1 1
0
0.20 0.40 0.80 1.60 3.20 6.40 12.80512.00 Grafik 4-2 Distribusi Resistor
RB (k)
5. KESIMPULAN
Pada praktikum modul 02 ini telah dilakukan
pengaplikasian dan mendapatkan kesimpulan dari
teorema-teorema dasar di dalam teknik elektro. Dalam
rangkaian thevenin 1, ketika diberikan nilai R yang
berbeda-beda menghasilkan In yang diukur
menggunakan multimeter memiliki hasil yang berbeda
dengan yang menggunakan perhitungan. Hal tersebut
terjadi karena pada pengukuran menggunakan
multimeter, Rth dan R dipasang secara paralel.
Sedangkan pengukuran menggunakan perhitungan,
rangkaian dipasang secara seri. Untuk rangkaian
thevenin 2, arus yang mengalis pada R rudah sesuai
dengan yang didapat pada rangkaian pertama. Dalam
rankaian superposisi, jumlah arus pada R4 dan tegangan
pada R1 ketika salah satu sumber tegangan dimatikan
secara bergantian dengan ketika kedua sumbet tegangan
dinyalakan bersamaan memiliki nilai yang sama. Pada
percobaan teorema resiprositas, besar arus yang
mengalir pada a-b dan c-d adalah sama. Dari delapan
resistor yang memiliki resistansi yang berbeda, resistor
yang memiliki daya maksimum yaitu pada resistor yang
bernilai 3,2k. Untuk percobaan perilaku statistik nilai
resistansi yang diberikan sebanyak 100 tiap kelompok,
dari keenam kelompok telah diakumulasikan bahwa
resistansi yang memiliki probabolotas paling besar yaitu
resistansi yang bernilai antara 978 sampai 982.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://akatelone-piece.blogspot.co.id/2011/01/ni-
tugas-rl.html, 19 September 2016, 00.07