Anda di halaman 1dari 7

JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 23, NO.

1, APRIL 2015 21

PENGARUH PENGGUNAAN PASIR GUNUNG TERHADAP KUALITAS DAN


FLUIDITAS HASIL PENGECORAN LOGAM PADUAN Al-Si

Oleh:
Poppy Puspitasari1), Tuwoso2), Eky Aristiyanto3)
1, 2
Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
3
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Email: poppy@um.ac.id

Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasir erupsi Gunung
Kelud terhadap kekuatan geser, kekuatan tekan, dan kekuatan tarik pasir cetak. Selain itu
juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasir erupsi Gunung Kelud
terhadap fluiditas hasil pengecoran logam paduan Al-Si, serta mengetahui kekerasan
permukaan dan cacat coran pada logam paduan Al-Si. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan model one-shot
case study, dimana suatu kelompok sampel diberi sebuah perlakuan dan selanjutnya
diobservasi hasilnya. Dari desain tersebut akan diperoleh data berupa angka yang mudah
diolah, maka untuk analisisnya menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh kekuatan pasir cetak kondisi basah, kekuatan tekan dan geser tertinggi
dimiliki oleh pasir cetak dengan pengikat bentonit 15% berturut-turut sebesar 8,7 N/cm2
dan 5,03 N/cm2. Kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh pasir cetak dengan pengikat bentonit
15% dan semen Portland 15% sebesar 0,7 N/cm2. Sedangkan pada kondisi kering,
kekuatan tekan dan geser tertinggi dimiliki oleh pasir cetak dengan pengikat bentonit 15%
berturut-turut sebesar 14,55 N/cm2 dan 6,5 N/cm2. Kekuatan tarik tertinggi dimiliki pasir
cetak dengan pengikat lumpur panas Sidoarjo 15% sebesar 1,3 N/cm2. Fluiditas terbaik
dimiliki oleh spesimen pasir erupsi Gunung Kelud dengan pengikat bentonit 15%. Data
yang diperoleh dari foto makro menunjukkan bahwa spesimen pasir erupsi Gunung Kelud
dengan pengikat bentonit 15% adalah yang terbaik yang hanya memiliki ukuran cacat
lubang jarum yang paling kecil berjumlah 15 buah dan cacat struktur butir terbuka yakni
66 buah. Untuk kekerasan permukaan terbesar dimiliki oleh hasil cor dengan pengikat
lumpur panas Sidoarjo 15% yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 125,7 HV.

Kata kunci: pasir erupsi gunung Kelud, kualitas, fluiditas coran, dan logam paduan Al-
Si.

Pengecoran (casting) merupakan salah satu sampai sekarang adalah cetakan pasir. Pasir
proses pembentukan bahan baku/ bahan vulkanis merupakan alternatif lain untuk pa-
benda kerja dengan proses peleburan/ sir cetak coran. Salah satu gunung berapi
pencairan logam di dalam tungku peleburan yang menghasilkan pasir yang dapat diman-
yang ke-mudian hasil peleburan di masukkan faatkan untuk pengecoran adalah Gunung
ke dalam cetakan atau patern. Dalam sistem Kelud.
dan proses pengecoran tidak lepas dari Gunung Kelud mengeluarkan material-
cetakan, cetakan inilah yang bisa mem- material vulkanis ke udara saat meletus, salah
pengaruhi logam dari segi kekerasan dan satu material tersebut adalah pasir vulkanik.
bentuk logam. Cetakan yang lazim dipakai Hasil penelitian oleh Suryani (2014: 10)
22 Poppy Puspitasari, Tuwoso, Eky Aristiyanto, Korelasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru...

menunjukkan bahwa abu vulkanik atau pasir bagian inti. Dan cacat rongga penyusutan
vulkanik mengandung unsur mayor (alu- adalah cacat yang disebabkan karena penge-
minium, silika, kalium dan besi), unsur minor cilan yang terjadi ketika logam membeku.
(iodium, magnesium, mangan, atrium, popor, Kualitas logam hasil coran dipengaruhi
sulfur dan titanium), dan tingkat trace juga oleh fluiditas, jika fluiditasnya rendah
(aurum, asbes, barium, kobalt, krom, tem- maka logam akan membeku sebelum mengisi
baga, nikel, plumbum, sulfur, stibium, stan- kesemua rongga yang dibuat. Menurut
num, stronsium, vanadium, zirkonium dan Surdia & Chijiiwa (1980:11) Aliran logam
seng). Sedangkan lima komposisi tertinggi cair dipengaruhi terutama oleh ke-kentalan
dari tanah abu vulkanik gunung ber-api logam cair dan kekasaran permukaan
secara urutan adalah silikon dioksida 55%, cetakan. Kekentalan dipengaruhi oleh
aluminium oksida 18%, besi oksida 18%, temperatur tuang. Semakin tinggi temperatur
kalsium oksida 8%, dan magnesium oksida tuangnya maka semakin rendah tingkat
2,5%. kekentalan dari logam cair tersebut. Ke-
Sejauh ini penggunaan pasir dari kentalan yang tinggi menyebabkan logam su-
gunung berapi dalam industri pengecoran kar mengalir atau kehilangan mampu alir.
masih kurang diminati, bahkan jarang yang Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai flui-
menggunakan bahan yang tersedia di alam ditas adalah temperatur (derajat superheat),
ini. Penggunaan pasir gunung masih sebatas komposisi kimia, tegangan permukaan, kon-
untuk campuran pembuatan keramik atau duktifitas material cetakan, inklusi, dan
bahan kria lain. Menurut penelitian yang viskositas (Suherman, 2009:30).
dilakukan oleh Latief (2013) menyatakan
pasir erupsi Gunung Merapi memiliki suhu METODE PENELITIAN
sinter 1200oC dan suhu lebur sebesar 1300oC Penelitian ini menggunakan desain
sehingga dapat digunakan sebagai bahan penelitian pre-experimental dengan meng-
pasir cetak dalam pengecoran logam. gunakan model one-shot case study, dimana
Logam hasil cor yang baik dapat dinilai suatu kelompok sampel diberi sebuah
dari kualitas yang dihasilkan. Kualitas hasil perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasil-
coran adalah kualitas yang didapat dari benda nya. Variabel penelitian yang digunakan da-
hasil coran yang diukur berdasarkan cacat lam penelitian ini adalah 1) Variabel bebas
hasil coran dan tingkat kekerasan permukaan pada penelitian ini adalah bahan pengikat
logam. Kualitas hasil coran ini berhubungan bentonit, bahan pengikat lumpur panas Sido-
dengan cacat pada hasil pengecoran logam. arjo, dan bahan pengikat semen Portland. 2)
Cacat hasil coran yang sering terjadi pada Variabel terikat pada penelitian ini adalah
paduan logam aluminium adalah lubang kekuatan pasir cetak, kualitas hasil coran,
jarum, dros, dan rongga penyusutan. dan fluiditas hasil coran. 3) Variabel kontrol
Menurut Surdia & Chijiiwa (1980: pada penelitian ini adalah pasir erupsi
230-235) lubang jarum apabila gas hidrogen Gunung Kelud, air, temperatur penuangan,
terbawa dalam logam cair dan terkurung dan logam paduan Aluminium.
dalam logam yang membeku. Sedangkan Teknik analisis data pada penelitian ini
dros adalah semacam terak yang terjadi pada menggunakan analisis data deskriptif. Ana-
permukaan bagian kup atau permukaan lisis deskriptif digunakan untuk menganalisis
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 23, NO. 1, APRIL 2015 23

tentang pengujian kekuatan pasir cetak, Hasil analisis deskriptif pe-ngujian


fluiditas, jumlah cacat coran dan uji kekuatan pasir cetak dapat ditunjukkan pada
kekerasan hasil coran logam paduan Al-Si. Diagram 1, Diagram 2, dan Diagram 4.
15 14.55
14 13.3
HASIL DAN PEMBAHASAN 13
Pengujian Kehalusan Butir Pasir 12 10.9

Kekuatan Tekan Pasir Cetak


11
Hasil analisis deskriptif pengujian 10 8.7
9
kehalusan butir pasir dapat ditunjukkan pada 8
Tabel 1. 7
6
Tabel 1. Hasil Pengujian Kehalusan Butir Pasir 5 4.4 4.2
Ukuran 4
No Wn Sn (Wn . Sn) 3
Mesh (m) 2
1 315 31,75 60,36 1916,43 1
0
2 280 4,35 68,08 296,148 Bentonit Lumpur Panas Semen Portland
3 250 4,5 77,046 346,707 Sidoarjo
Variasi Bahan Pengikat
4 200 6.1 95,066 579,9026 Kekuatan Tekan Basah
5 180 2 107,32 214,64 Kekuatan Tekan kering
6 160 0,8 119,32 95,456 Diagram 1. Perbandingan Kekuatan Tekan Pasir
7 140 0,38 136,63 51,9194 Cetak
8 125 0,14 154,36 21,6104
9 Sisa 0,23 620 142,6 Kekuatan tekan merupakan kekuatan
Jumlah 50,25 3665,4134
untuk menghindari perubahan bentuk dari
cetakan pasir tersebut.
Berdasarkan Tabel 1. dapat diketahui
8
nilai kehalusan butir (Finnest Number)
(. ) 7 6.5
dengan rumus FN = = 72,9 m. 5.7
Kekuatan Geser Pasir Cetak

6
5.03
Hasil tersebut yang digunakan sebagai bahan 5
dasar pasir cetak. Semakin besar ukuran butir 4 3.7 3.5
pada pasir cetak maka kekuatannya semakin 3
2.3
rendah, sedang-kan semakin kecil butir pada 2
pasir cetak maka kekuatannya semakin tinggi
1
(Principles of Metal Casting, 1990:106).
0
Pasir cetak yang baik adalah pasir cetak Bentonit Lumpur Panas Semen Portland
Sidoarjo
yang memenuhi per-syaratan fisik sesuai Variasi Bahan Pengikat
jenis dan ukuran benda cor. Untuk pasir cetak Kekuatan Geser Basah
Kekuatan Geser kering
yang digunakan untuk jenis Aluminium
Diagram 2. Perbandingan Kekuatan Geser Pasir
memiliki ukuran kehalusan butir rata-rata
Cetak
(GFN) 100-120 untuk benda coran besar dan
Kekuatan geser adalah untuk
di bawah 140 untuk benda coran menengah
mencegah pecahnya pasir bila cetakan
atau kecil (Akuan, 2010:7).
diangkut dari model.

Kekuatan Pasir Cetak


24 Poppy Puspitasari, Tuwoso, Eky Aristiyanto, Korelasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru...

2 200 20 2
2
3 200 20 5
1.8 4 200 20 3
Hasil analisis deskriptif pengujian
1.6
fluiditas dapat ditunjukkan pada Tabel 3,
Kekuatan Tarik Pasir Cetak

1.4
1.3 Tabel 4.
Tabel 3. Ukuran Benda Hasil Coran Pengikat
1.2
Bentonit 15%
1 Ukuran Hasil Pengecoran
No.
0.8 Tebal (mm) Lebar (mm) Panjang (mm)
0.8
0.7 0.7 0.7 1 8,2 20,6 197,6
2 2,5 20,8 197,2
0.6
3 6,6 19,5 198,7
0.4 4 3,5 20,7 197,6
0.4

0.2 Tabel 4. Ukuran Benda Hasil Coran Pengikat


Lumpur Panas Sidoarjo 15%
0
Bentonit Lumpur Panas Semen Portland Ukuran Hasil Pengecoran
No.
Sidoarjo Tebal (mm) Lebar (mm) Panjang (mm)
1 8,7 19,7 198,2
Variasi Bahan Pengikat
2 2,4 20,5 195,9
Kekuatan Tarik Basah
3 5,9 20,1 196,5
Kekuatan Tarik kering 4 3,6 20 196,8

Diagram 3. Perbandingan Kekuatan Tarik Pasir


Berdasarkan hasil pengujian fluiditas
Cetak
yang telah dijelaskan dapat diketahui bahwa
Dari diagram yang disajikan dapat setiap batang spesimen dengan masing-ma-
ditarik kesimpulan bahwa pasir cetak dengan sing variasi pengikat mengalami pertam-
pengikat bentonit memiliki kekuatan tekan bahan ukuran dari ukuran pola.
dan geser yang paling tinggi karena sifatnya
seperti lempung yang mengikat tidak hanya Kualitas Hasil Coran
butir pasir tetapi juga butiran antar bentonit. Penelitian ini menggunakan pemerik-
saan rupa untuk mengetahui kualitas hasil
Fluiditas coran. Hasil coran pada penelitian ini diana-
Hasil pengujian fluiditas logam cor Al- lisis cacat yang terjadi. Pada setiap proses
Si ini ditentukan dengan mengukur panjang pengecoran menggunakan pasir cetak hampir
batang hasil pengecoran yang menggunakan dapat dipastikan ada cacat cor yang terjadi
pola Birmingham. Ukuran pola yang pada benda hasil coran.
digunakan ditunjukkan pada Tabel 2. Hasil coran yang dapat dinilai paling
Tabel 2. Ukuran Pola Birmingham baik adalah yang menggunakan pengikat
Ukuran Pola bentonit, karena cacat yang nampak secara
No Panjang Lebar Tebal visual tergolong sedikit dan nampak halus.
(mm) (mm) (mm)
1 200 20 8
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 23, NO. 1, APRIL 2015 25

Pengujian menggunakan foto mikro


bertujuan untuk melihat penyebaran matriks
Al-Si dan Silika pada benda hasil cor yang
tidak terlihat secara kasat mata dan untuk me-
ngetahui struktur campuran logam. Untuk
dapat melihat struktur dengan jelas diguna-
kan pembesaran mikroskop 400 kali.
Hasil foto mikro sampel hasil penge-
coran logam dengan pengikat bentonit 15%
memiliki ukuran matrik Al-Si relatif lebih
besar jika dibandingkan dengan hasil penge-
coran dengan pengikat lumpur panas Sido-
arjo 15%. Hal tersebut menyebabkan keke-
rasan logam hasil coran dengan pengikat
bentonit 15% lebih rendah bila dibandingkan
pengikat lumpur panas Sidoarjo 15%.
Menurut Widodo (2014:65) menyimpulkan
kekerasan logam Al-Si berkaitan erat de-
ngan struktur mikro logam Al-Si, semakin
besar ukuran matrik Al-Si primer dalam lo-
gam Al-Si maka kekerasan permukaan logam
Al-Si akan semakin rendah.
Gambar 1. Hasil Coran dengan Pengikat Bentonit
15%
Foto Makro
Sedangkan hasil coran dengan pengikat Foto makro digunakan untuk melihat
lumpur panas Sidoarjo jika dilihat memiliki penyebaran cacat yang terjadi di permukaan
cacat rongga udara dan rontok pasir yang benda cor. Pada hasil coran logam dengan
lumayan parah seperti pada Gambar 2 pengikat bentonit 15% terdapat cacat lubang
berikut. jarum sejumlah 15 buah dan cacat struktur
butir terbuka sejumlah 66 buah. Sedangkan
hasil coran dengan pengikat lumpur panas
Sidoarjo 15% terdapat cacat lubang jarum
sejumlah 31 buah dan cacat struktur butir
terbuka sejumlah 100 buah.

Kekuatan Microvickers
Pengujian kekerasan microvickers ber-
tujuan untuk mengetahui pengaruh variasi
Gambar 2. Cacat pada Benda Cor pengikat dalam pasir erupsi Gunung Kelud
terhadap kekerasan logam Al-Si. Hasil
Foto Mikro analisis deskriptif pengujian kekuatan pasir
cetak dapat ditunjukkan pada Diagram 5.
26 Poppy Puspitasari, Tuwoso, Eky Aristiyanto, Korelasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru...

Nilai Kekerasan
kondisi kering, kekuatan tekan tertinggi di-
160 miliki oleh pasir cetak dengan pengikat ben-
140.5 tonit 15% sebesar 14,55 N/cm2. Kekuatan
140 132.9
140.7 geser tertinggi dimiliki pasir cetak dengan
pengikat bentonit 15% sebesar 6,5 N/cm2,
Kekerasan (HV)

120 112.7
121.8
kekuatan tarik tertinggi dimiliki pasir cetak
100
103.8 dengan pengikat lumpur panas Sidoarjo 15%
80 sebesar 1,3 N/cm2. (2) Hasil coran terbaik
dimiliki oleh spesimen yang menggunakan
60
8 mm 5 mm 3 mm pengikat bentonit 15%. Terbukti dengan
Tebal Batang Spesimen panjang hasil pengecoran yang paling
Pengikat bentonit 15%
Pengikat lumpur panas Sidoarjo 15% mendekati ukuran dari model yaitu sepanjang
Diagram 5. Perbandingan Nilai Kekerasan HV 198,7 mm serta tidak terjadi sumbat dingin
terhadap Tebal Spesimen dan salah alir. (3) Hasil coran dari pasir
erupsi gunung Kelud dengan variasi bentonit
Nilai tartinggi dimiliki batang kete- 15% merupakan yang paling baik karena
balan 3 mm dengan pengikat bentonit 15% jumlah cacat yang terlihat merupakan yang
yaitu sebesar 140,7 HV, sedangkan pada lebih sedikit jika dibandingkan dengan
batang yang sama dengan pengikat lumpur spesimen lainnya, ini dapat dilihat dari
panas Sidoarjo memiliki nilai 140,5 HV. pengamatan menggunakan foto mikro dan
Widodo (2014:65) menyimpulkan kekeras- makro. Sedangkan data yang diperoleh dari
an logam Al-Si berkaitan erat dengan struk- hasil analisis kekerasan logam dari hasil
tur mikro logam Al-Si, semakin besar ukuran pengecoran kekerasan terbesar dimiliki oleh
matrik Al-Si primer dalam logam Al-Si maka hasil cor dengan pasir cetak dengan pengikat
kekerasan permukaan logam Al-Si akan lumpur panas Sidoarjo 15% yaitu sebesar
semakin rendah. 125,7 HV.

PENUTUP Saran
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan saran
diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai sebagai berikut. (1) Untuk Industri pengecor-
berikut. (1) Berdasarkan data hasil pengujian an logam, pasir erupsi gunung Kelud dapat
kekuatan pasir cetak kondisi basah, kekuatan dijadikan alternatif pasir cetak selain meng-
tekan tertinggi dimiliki oleh pasir cetak gunakan pasir silika, pasir malang, dan
dengan pengikat bentonit 15% sebesar 8,7 sejenisnya. Bagi masyarakat di sekitar daerah
N/cm2. Kekuatan geser tertinggi dimiliki Kediri radius 35 km khususnya dapat
oleh pasir cetak dengan pengikat bentonit mengambil dan memanfaatkan potensi pasir
15% sebesar 5,03% N/cm2, kekuatan tarik erupsi yang tersedia. Untuk mendapatkan ha-
tertinggi dimiliki oleh pasir cetak dengan pe- sil coran yang baik dengan sedikit cacat yang
ngikat bentonit 15% dan semen Portland terjadi dan fluiditas yang baik dianjurkan
15% sebesar 0,7 N/cm2. Sedangkan pada menggunakan pengikat bentonit 15%. Selain
pengikat bentonit dapat digunakan pula
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 23, NO. 1, APRIL 2015 27

pengikat lumpur panas Sidoarjo. Untuk neliti selanjutnya memiliki inovasi baru un-
ketebalan benda cor 8 mm dianjurkan tuk memilih pengujian-pengujian lain yang
menggunakan pengikat bentonit 15%, se- relevan, serta dapat mengembangkan hasil
dangkan untuk ketebalan 5 mm dianjurkan penelitian ini menjadi lebih baik, dan dengan
menggunakan pengikat lumpur panas Sido- adanya penelitian ini dapat mempermudah
arjo 15%, sedangkan untuk ketebalan 3 mm penelitian-penelitian selanjutnya yang
dapat menggunakan pengikat bentonit 15% sejenis. Perlu diketahui, untuk jenis pasir
atau lumpur panas Sidoarjo 15%. (2) Untuk seperti pasir erupsi Gunung Kelud perlu
peneliti selanjutnya, sejalan dengan perkem- diperhatikan pemilihan semen yang sesuai
bangan zaman dan teknologi diharapkan pe- yang akan dijadikan bahan pengikat.

DAFTAR RUJUKAN
Akuan, Abrianto. 2010. Teknik Pengecoran 0,7%Fe. Jurnal Dinamis Vol. 2 No. 4,
& Peleburan Logam. Bandung: Labo- (Online), (http://portalgaruda.org/do-
ratorium Teknik Produksi Jurusan wnload_article.php?article=59121),
Teknik Metalurgi Fakultas Teknik, diakses 23 April 2014.
Universitas jenderal Achmad Yani. Surdia, Tata. & Chijiiwa, Kenji. 1980. Teknik
Latief, A. Sutowo. 2013. Kajian Tentang Su- Pengecoran Logam. Jakarta: Pradnya
hu Sinter dan Suhu Lebur Pasir Merapi Paramita.
Sebagai Potensi Sumberdaya Alam Suryani, Anih Sri. 2014. Dampak Negatif
yang Mendukung Industri Pengecoran Abu Vulkanik Terhadap Lingkungan
Logam Di Jawa Tengah. Jurnal Ilmiah dan Kesehatan, VI (04): II, (Online),
TEKNIS, 8 (1): 12-15, (Online), diakses 4 Agustus 2014.
diakses 10 Agustus 2014. Widodo, Toni Prasetiyo. 2014. Pengaruh
Heine, Richard & Loper, Carl & Rosenthal, Kadar Semen Portland dalam Pasir
Philip.1990. Principles of Metal Cas- Cetak terhadap Kekuatan Cetakan
ting. New Delhi: Tata McGraw-Hill Pasir, Permeabilitas, Fluiditas,
Publishing Company Ltd. Kekerasan Logam dan Kualitas Coran
Suherman. 2009. Pengaruh Penambahan Sr Logam Al-Si dengan Metode Graviity
atau TiB Terhadap Struktur Mikro dan Casting. Skripsi tidak diterbitkan.
Fluiditas pada paduan Al-6%Si- Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai