Dengan adanya struktur yang jelas akan membuat roda organisasi berjalan terstruktur
hal itu terjadi karena akan adanya kerjasasama atau kolerasi antara elemen-elemen
yang ada dalam struktur organisasi tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu, di butuhkan sebuah struktur organisasi yang jelas
sehingga organisasi itu terus berkembang sesuai dengan jaman dan hal itu diperlukan
karena masalah yang dihadapi pun akan lebih kompleks sehingga diperlukan gagasan
gagasan yang baru agar organisasi itu bisa bertahan di masa yang penuh tantangan.
Spesialisasi Kerja
Konsep dasar struktur organisasi adalah membagi kerja dan mengaturnya dalam unit
unit tertentu. Spesialisasi pekerjaan adalah pembagian kerja berdasarrkan oleh
keahlian atau ketrampilan khusus. Spesialisasi pekerjaan sangat diperlukan dalam
setiap organisasi karena tidak semua pekerjaan membutuhkan keahlian dan tidak semua
orang mempunyai keahlian yang sama sebab setiap orang mempunyai kelebihan dan
keterbatasan sendiri. Agar semua tugas pekerjaan yang ada dapat dilaksanakan dengan
baik maka perlu sekali adanya spesialisasi pekerjaan, Dalam pembagian kerja,
spesialisasi pekerjaan merupakan hal yang utama. Manfaat spesialisasi pekerjaan
adalah menyebabkan kenaikan produktivitas. Hal ini disebabkan tidak seorangpun yang
secara fisik akan mampu melaksanakan seluruh kegiatan dalam tugas-tugas yang paling
rumit. Pekerjaan yang paling rumit memerlukan beberapa langkah dan memerlukan
pembagian langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh beberapa orang. Pembagian kerja
yang dispesialisasikan seperti ini memungkinkan orang mempelajari keterampilan dan
menjadi pakar dalam bidang pekerjaan tertentu.
Departementalisasi
Departementalisasi merujuk kepada proses pengelompokkan aktivitas menjadi sejumlah
departemen. Divisi tenaga kerja menghasilkan spesialis yang memerlukan koordinasi.
Koordinasi ini difasilitasi dengan mengelompokkan para spesialis bersama-sama dalam
sejumlah departemen. Departementalisasi adalah kegiatan untuk membagi struktur
organisasi kedalam bidang keahlian yang berbeda ke dalam departemen yang terpisah
untuk lebih memaksimalkan pekerjaan.
Desentralisasi/Sentralisasi
Pada desentralisasi, lokasi pengambilan keputusan otoritas relatif merata di
seluruh perusahaan. Ini bekerja dengan baik ketika kreativitas dan operasi
independen menciptakan nilai bagi organisasi. Sedangkan pada sentralisasi, lokasi
pengambilan keputusan otoritas dekat tingkat organisasi atas. Mirip dengan struktur
tinggi, ini mempercepat dari atas ke bawah pengambilan keputusan.
Rentang Manajemen
Rentang Manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan
koordinasi secara efektif, yang sebagian besar tergantung pada jumlah bawahan yang
melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen, berkaitan dengan jumlah bawahan yang
dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan. Rentang
manajemen juga dapat berarti jumlah bawahan yang secara langsung memberikan laporan
kepada seorang manajer tertentu.
Rentang manajemen dan koordinasi adalah saling berhubungan erat. Ada anggapan bahwa
semakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan bawahan secara efektif. Rentang manajemen adalah salah satu aspek utama
dari struktur organisasi yang mempengaruhi seorang individu bila dia bergabung
dengan suatu organisasi.
Rentang manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan
kerja efektif dari bawahan mereka.Terlalu melebarnya rentangan dapat berarti bahwa
manajer harus mengendalikan jumlah bawahan yang besar sehingga menyebabkan tidak
efisien. Sedangkan rentagan yang telalu sempit, dapat menyebabkan manajer tidak
digunakan sepenuhnya.
Manajemen Partisipatif
Management System atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem manajemen kualitas
yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level
karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara
terus-menerus). Total Quality Management atau TQM menggunakan strategi, data dan
komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan kedisplinan kualitas ke dalam
budaya dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Singkatnya, Total Quality Management (TQM)
adalah pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui
Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction).
Dalam TQM (Total Quality Management), semua anggota organisasi atau karyawan
perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk,
layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan kualitas terbaik
dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan kepuasan
pelanggan. Terdapat 8 Elemen Pokok dalam Sistem Manajemen TQM (Total Quality
Management).
1. Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)
Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun jasa yang
dihasilkan perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas yang
diinginkannya. Apapun yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan seperti
pelatihan karyawan, perbaikan proses, penggunaan mesin canggih ataupun adopsi
teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah yang menentukan apakah upaya-
upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.
8. Komunikasi (Communications)
Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan baik
perubahan dalam strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan
tersebut perlu dikomunikasikan dengan baik kepada semua karyawan yang bersangkutan.
Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan motivasi dan semangat kerja dalam
mencapai tujuan perusahaannya.