Anda di halaman 1dari 8

Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar 57

Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar

Qualitative Analysis of Borax in Wet Noodles Which Circulating in Makassar City

Maria Tumbel
Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNM Makassar

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan boraks dalam
mie basah yang beredar di Kota Makassar. Sampel mie basah dalam penelitian
ini diambil dari enam pasar, tiga industri mie dan dua supermarket, masing-
masing ditimbang sebanyak 50 gram untuk setiap pengujian. Metode pengujian
dalam penelitian ini adalah dengan uji nyala dan uji warna. Pada uji nyala,
sampel mie yang telah diabukan / dipijarkan, ditetesi dengan asam sulfat pekat
kemudian tambahkan pereaksi metanol, lalu dibakar, timbul nyala warna biru
menunjukkan boraks negatif, karena bila positif warna nyala adalah hijau.
Demikian juga pada uji warna, sampel mie yang telah diabukan / dipijarkan,
diasamkan dengan HCl encer, lalu kedalamnya dicelupkan kertas whatman-
kurkumin yang warna kuning, setelah diberi uap amoniak terjadi perubahan
warna pada kertas whatman kurkumin menjadi warna coklat kemerahan
menunjukkan boraks negatif, karena bila positif warna kertas whatman-kurkumin
menjadi hijau gelap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mie basah yang
beredar di Kota Makassar tidak mengandung boraks.
Kata kunci: boraks, mie basah.

ABSTRACT
Have been done by research to know borax content in wet noodles which
circulate in Makassar City. Wet noodles sampel in this research is taken away
from by six market, three noodles industry and two supermarket, each deliberated
by counted 50 gram to each; every examination. Examination method in this
research is with aflame test and colour test. At aflame test, noodles sampel which
have ash/incandesced, to be dropped with condensed sulphate acid later; then
enhance methanol, is then burned, arise to blaze blue colour show negative
borax, because when is positive of aflame colour is green. and so do itu colour
test, noodles sampel which have ash/incandesced, to be acidified with watery
HCl, then its it plunged by whatman-kurkumin paper which colour turn yellow,
after given by ammonia vapour happened change of colour whatman-kurkumin
paper become squeezing brown to show negative borax, because when is positive
of whatman-kurkumin paper colour become dark green. Result of this research
indicate that wet noodles which circulate Makassar City not contain borax.
Key Word: borax, wet noodles

PENDAHULUAN sehari saja, sehingga dalam hal ini


Makanan adalah komponen utama makanan adalah penentu dari segala
yang sangat berperan penting dalam akivitas manusia. Makanan sering
kehidupan umat manusia. Tak satupun diistilahkan sebagai segala sesuatu yang
manusia dapat bertahan tanpa makanan dapat dimakan atau dikonsumsi oleh

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 57 - 64


Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar 58

manusia dan tidak mendatangkan bahaya makanan yang tidak layak dikonsumsi.
bagi orang yang mengkonsumsinya. Makanan yang tidak layak dikonsumsi
Makanan biasa juga diistilahkan sebagai misalnya, makanan yang mengandung
sesuatu yang mengandung unsur atau zat logam berat (Pb, Cd, Hg, Ra, dsb),
gizi yang diperlukan oleh tubuh dan mengandung mikroorganisme yang
mendatangkan manfaat bagi orang yang berbahaya bagi tubuh, mengandung
mengkonsumsinya (Sediaoetomo, 2000). bahan pengawet (Boraks, formalin,
Pada umumnya bahan makanan alkohol, dsb), serta makanan yang
mengandung beberapa unsur atau mengandung zat pewarna berbahaya
senyawa seperti air, karbohidrat, protein, (Rhodamin B, Methanyl yellow atau
vitamin, lemak, enzim, pigmen dan lain- Amaranth) (Effendy, 2004).
lain. Kandungan jenis bahan tersebut Makanan yang sangat digemari
bergantung pada sifat alamiah dari bahan dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat
makanan tersebut. Adakalanya makanan kota Makassar khususnya pelajar dan
yang tersedia tidak mempunyai bentuk mahasiswa adalah mie, baik itu mie basah
yang menarik meskipun kandung gizinya maupun mie kering atau juga mie dengan
tinggi, dengan arti lain kualitas dari suatu campuran bakso, karena makanan ini
produk makanan sangat ditentukan oleh relatif simpel dan praktis, lagipula
tingkat kesukaan konsumen terhadap harganya relatif murah dan terjangkau
makanan tersebut. Kualitas makanan oleh status sosial manapun. Mie basah
adalah keseluruhan sifat-sifat dari adalah makanan yang terbuat dari olahan
makanan tersebut yang berpengaruh tepung terigu dengan campuran bumbu,
terhadap penerimaan dari konsumen. berbentuk seperti tali. Mie dapat bertahan
Atribut kualitas makanan adalah pertama, lebih lama tanpa bahan pengawet, jika
yaitu sifat indrawi/organoleptik yaitu dimasukkan dalam freezer. Penggunaan
sifat-sifat yang dapat dinilai dengan boraks pada mie akan menghasilkan
panca indra seperti sifat penampakan tekstur yang lebih kenyal, lebih awet
(bentuk, ukuran, warna), atau rasa (asam, yaitu dapat disimpan hingga empat hari.
asin, manis, pahit dan flavor) tekstur Boraks adalah zat pengawet yang
yaitu sifat yang dinilai dari indra peraba. banyak digunakan dalam industri
Kedua, nilai gizi yaitu karbohidrat, pembuatan taksidermi, insektarium dan
protein, vitamin, mineal, lemak dan serat. herbarium, tapi dewasa ini orang
Ketiga, keamanan makanan yang cenderung menggunakannya dalam
dikonsumsi yaitu terbebas dari bahan- industri rumah tangga sebagai bahan
bahan pencemar atau racun yang bersifat pengawet makanan seperti pada
mikrobiologis dan kimiawi (Afrianti, pembuatan mie dan bakso. Penggunaan
2005). boraks dapat mengganggu daya kerja sel
Makanan yang dijajakan sekarang dalam tubuh manusia sehingga
ini tidak terlepas dari zat atau bahan yang menurunkan aktivitas organ, oleh karena
mengandung unsur berbahaya dan itu penggunaan bahan pengawet ini
pengawet yang dalam jumlah banyak sangat dilarang oleh pemerintah
menyebabkan kerusakan pada jaringan khususnya Departemen Kesehatan karena
tubuh. Jika suatu bahan makanan dampak negatif yang ditimbulkan sangat
mengandung bahan yang sifatnya besar; Boraks apabila terdapat dalam
berbahaya bagi kesehatan, maka makanan makanan, maka dalam waktu lama walau
tersebut dikategorikan sebagai bahan hanya sedikit akan terjadi akumulasi

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 57 - 64


Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar 59

(penumpukan) pada otak, hati, lemak dan Kandungan Boraks pada Mie Basah
ginjal. Pemakaian dalam jumlah banyak yang Beredar di Kota Makassar adalah
dapat menyebabkan demam, depresi, kandungan boraks pada mie basah yang
kerusakan ginjal nafsu makan berkurang, meliputi uji kualitas (uji warna dan uji
gangguan pencernaan, kebodohan, nyala sebagai indikasi adanya boraks
kebingungan, radang kulit, anemia, pada mie basah). Boraks merupakan
kejang, pingsan, koma bahkan kematian senyawa kimia dengan nama Natrium
(Anonim, 2006). tetraborat, berbentuk kristal lunak. Jika
Pada tahun 2002, masyarakat dilarutkan dalam air akan menjadi
dikejutkan oleh adanya penelitian dari Natrium hidroksida dan asam borat).
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Mie adalah bahan makanan dari
yang menemukan adanya kandungan zat tepung terigu bentuknunya seperti tali
pengawet berbahaya seperti boraks dan biasanya dihidangkan dengan bakso atau
formalin dalam bahan makanan jajanan pangsit.
seperti bakso, mie basah dan ikan asin d. Sampel
yang beredar di pasaran. Hal ini diperkuat Sampel penelitian ini adalah 50 gr
oleh sebuah penelitian di Kota mie basah yang diuji dan diperoleh dari 6
Palembang yang menunjukkan bahwa lokasi pasar tradisional, 2 supermarket
dari sejumlah sampel yang diteliti, dan 3 indusrti pembuat mie yang ada di
persentase sampel yang mengandung Kota Makassar.
boraks adalah mie basah sebanyak 72%, Untuk pasar tradisional, lokasi I
bakso sebanyak 70% dan empek-empek adalah Pasar Sentral, lokasi II adalah
sebanyak 35%. Oleh sebab itu, penulis Pasar Pabaeng-baeng, lokasi III adalah
melakukan penelitian tentang kandungan Pasar Terong, lokasi IV Pasar Senggol,
boraks dalam mie basah yang beredar di lokasi V Pasar Daya dan lokasi VI Pasar
Kota Makassar. Pannampu. Untuk supermarket, lokasi I
adalah Swalayan Gelael dan lokasi II
METODE PENELITIAN adalah Hypermart Mall Panakkukang.
A. Jenis dan Variabel Penelitian Untuk lokasi industri pembuat mie, lokasi
a. Jenis penelitian I adalah perusahaan mie basah Cahaya
Penelitian ini adalah penelitian Megah di Jalan Kerung-kerung, lokasi II
deskriptif yang menggambarkan tentang adalah perusahaan mie Cap Jempol di
kandungan boraks pada mie basah yang jalan M. Tahir dan lokasi III adalah
beredar di Kota Makassar. Penelitian ini perusahaan mie Halim di Jalan Gunung
menggunakan one shot design atau Latimojong.
desain sekali tembak (Arikunto, 1997). e. Prosedur Penelitian
b. Variabel penelitian 1. Persiapan alat dan bahan
Penelitian ini hanya terdiri dari satu Bahan yang digunakan pada
variabel, sehingga disebut variabel penelitian ini adalah mie basah, asam
tunggal. adapun variabel yang akan sulfat pekat, metanol, kurkumin, etanol
diamati yaitu kandungan asam boraks 50%, kertas saring, kertas whatmann,
pada mie basah yang beredar di kota asam klorida, amonium hidroksida,
Makassar. aluminium foil dan tissue.
c. Definisi Operasional Alat yang digunakan dalam
Variabel dalam penelitian ini dapat penelitian ini adalah timbangan, oven,
didefinisikan sebagai berikut tanur, krus, penjepit krus, labu

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 57 - 64


Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar 60

erlenmeyer, gelas kimia, gelkas ukur, dikeringkan pada suhu kamar dan setelah
pipet tetes, cawan petri, lumpang dan alu. dipotong-potong dengan ukuran 1 x 1 cm
dan disimpan pada wadah tertutup serta
terlindung dari cahaya. Kertas tersebut
selanjutnya dicelupkan ke dalam larutan
contoh sisa pemijaran yang telah
diasamkan dengan asam klorida 5 M,
kemudian dikeluarkan dan dibiarkan
mengering, warna yang timbul diamati
dan dicatat. Kemudian kertas tersebut
diberi uap amonium lalu mengamati
terjadinya perubahan warna. Bila kertas
semula berwarna coklat kemerahan,
setelah diberi uap amonium berubah
menjadi hijau gelap maka menandakan
adanya boraks.
Sebagai bahan perbandingan
2. Cara kerja; dilakukan uji kualitatif dengan
Mie basah diambil dari pasar menggunakan sampel yang sengaja
tradisional, supermarket dan industri dicampur dengan boraks untuk
pembuat mie yang ada di Kota Makassar. membandingkan baik uji nyala maupun
Untuk setiap jenis sampel, diambil uji warna antara sampel yang tidak
sebesar 50 gram sampel untuk pengujian. mengandung boraks dan sampel yang
Mie basah yang telah dikumpulkan dicampur dengan boraks. Selengkapnya
dipotong-potong kecil, kemudian diberi prosedur dapat dilihat pada Gambar 1.
tanda sesuai dengan lokasi pengambilan
sampel. Masing-masing sampel HASIL PENELITIAN
kemudian dioven pada suhu 120C Hasil penelitian menunjukkan
selama 24 jam, kemudian dihaluskan dan bahwa pada setiap sampel yang diambil
siap untuk diuji. dari beberapa pasar tradisional,
Uji nyala; Sampel diambil sebanyak 10 supermarket dan industri negatif
gram dimasukkan ke dalam cawan mengandung boraks. Analisis kualitatif
porselin dipijarkan dalam tanur pada suhu dilakukan dengan cara uji nyala dengan
800C selama 3 jam. Sisa pemijaran menggunakan larutan asam sulfat dan
ditambahkan 1-2 tetes asam sulfat pekat metanol, uji warna dengan menggunakan
dan 5-6 tetes metanol, kemudian dibakar. larutan kurkumin dan kertas whatman
Bila timbul nyala hijau maka dengan preaksi asam klorida dan uap
menandakan adanya senyawa boron amonium dari pengamatan yang
sebagai metal boraks (Roth, 1988). dilakukan diperoleh hasil negatif.
Uji warna: Dalam Erlenmeyer dilarutkan Pada uji nyala, sampel yang telah
0,5-1,0 gram serbuk kurkumin dengan diabukan kemudian ditetesi dengan
100 ml etanol 50%, dikocok selama 5 larutan asam sulfat kemudian dibakar
menit kemudian disaring. Filtrat jernih menunjukkan warna biru. Hal ini
dimasukkan ke dalam cawan, kemudian menandakan bahwa semua sampel yang
lembaran kertas Whatman No. 10 diuji tidak mengandung boraks.
dicelupkan kedalamnya. Kertas Demikian pula pada uji warna, sampel

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 57 - 64


Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar 61

yang telah diabukan kemudian diasamkan kemerahan. Jika sampel mengandung


dengan asam klorida lalu kedalamnya boraks maka kertas whatman yang diberi
dicelupkan kertas whatman yang telah uap amonium berubah dari coklat
diberi larutan kurkumin kemudian diberi kemerahan menjadi hijau gelap. Hasil
uap amonium menunjukkan hasil yang yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 1,
negatif, ditandai dengan warna kertas 2 dan 3.
whatman yang tidak berubah setelah
diberi uap amoniak yaitu tetap coklat

Tabel 1. Hasil Uji kualitatif Boraks pada Mie yang Diperoleh dari Pasar Tradisional
Hasil Pengujian Sampel
No. Lokasi Uji Nyala Uji Nyala
warna Hasil Warna Hasil
1 Ia Biru - Coklat Kemerahan -
2 Ib Biru - Coklat Kemerahan -
3 Ic Biru - Coklat Kemerahan -
4 Id Biru - Coklat Kemerahan -
5 II a Biru - Coklat Kemerahan -
6 II b Biru - Coklat Kemerahan -
7 II c Biru - Coklat Kemerahan -
8 II d Biru - Coklat Kemerahan -
9 III a Biru - Coklat Kemerahan -
0 III b Biru - Coklat Kemerahan -
11 III c Biru - Coklat Kemerahan -
12 III d Biru - Coklat Kemerahan -
13 IV a Biru - Coklat Kemerahan -
14 IV b Biru - Coklat Kemerahan -
15 IV c Biru - Coklat Kemerahan -
16 IV d Biru - Coklat Kemerahan -
17 Va Biru - Coklat Kemerahan -
18 Vb Biru - Coklat Kemerahan -
19 Vc Biru - Coklat Kemerahan -
20 Vd Biru - Coklat Kemerahan -
21 VI a Biru - Coklat Kemerahan -
22 VI b Biru - Coklat Kemerahan -
23 VI c Biru - Coklat Kemerahan -
24 VI d Biru - Coklat Kemerahan -
Keterangan : (-) Tidak mengandung boraks, (a) Mie kuning kasar, (b) Mie putih kasar,
(c) Mie kuning halus, dan (d) Mie putih halus

Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Boraks pada Mie yang diperoleh dari Supermarket
Hasil Pengujian Sampel
No. Lokasi Uji Nyala Uji Nyala
warna Hasil Warna Hasil
1 Ia Biru - Coklat Kemerahan -
2 Ib Biru - Coklat Kemerahan -
3 Ic Biru - Coklat Kemerahan -
4 II b Biru - Coklat Kemerahan -
5 II d Biru - Coklat Kemerahan -
Keterangan: (-) Tidak mengandung boraks, (a) Mie putih halus merek sari rasa,
(b) mie putih halus, (c) Mie kuning halus dan (d) Mie putih kasar

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 57 - 64


Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar 62

Tabel 3. Hasil Uji Kualitatif Boraks pada Mie yang diperoleh dari Industri Mie
Hasil Pengujian Sampel
No. Lokasi Uji Nyala Uji Nyala
warna Hasil Warna Hasil
1 Ia Biru - Coklat Kemerahan -
2 Ib Biru - Coklat Kemerahan -
3 Ic Biru - Coklat Kemerahan -
4 II a Biru - Coklat Kemerahan -
5 II b Biru - Coklat Kemerahan -
6 II a Biru - Coklat Kemerahan -
7 III b Biru - Coklat Kemerahan -
8 IIII c Biru - Coklat Kemerahan -
keterangan : (-) Tidak mengandung boraks, (a) Mie kuning kasar, (b)`Mie kuning halus lurus, dan
(c) Mie kuning halus keriting

PEMBAHASAN mie yang mereka perdagangkan diperoleh


Hasil uji kualitatif boraks dengan dari industri mie terdekat dari lokasi
uji nyala menggunakan pereaksi asam pasar. Beberapa mie yang diperoleh dari
sulfat pekat dan metanol, menunjukkan lokasi ini dijual dalam bentuk kiloan dan
semua sampel yang di uji negatif adapula yang dalam kemasan. Mie yang
mengandung boraks. Demikian pula dijual dalam bentuk kiloan tidak memiliki
dengan uji warna yang menggunakan kode registrasi seperti mie yang diperoleh
larutan kurkumin dan kertas whatman di pasar Sentral, pasar Senggol, pasar
dengan pereaksi asam klorida dan uap Daya dan pasar Pannampu, sedangkan
amoniak, tidak terjadi perubahan warna mie yang dalam kemasan memiliki kode
yang menandakan tidak mengandung registrasi, seperti mie yang diperoleh dari
boraks. Jika mengandung boraks, warna pasar Pabaeng-baeng dari Perusahaan
yang terbentuk masing-masing pengujian Mie Sinar Gembira Cap Padi Kapas
terbentuk warna hijau. dengan kode Dep. Kes RI. SP no.
Berdasarkan hasil analisis dari 255/20.01/93. Makassar, dan pasar
kedua jenis pengujian yang digunakan Terong dari Perusahaan Mie Basah Cap
untuk uji boraks, menunjukkan hasil Kereta dengan kode Dep. Kes. RI. MD.
negatif yang berarti bahwa senyawa 9830025. Makassar.
boraks tidak ditemukan dalam sampel Sampel yang diperoleh dari
yang diperoleh dari 11 lokasi dengan dua supermarket ada yang memiliki kode
kali pengambilan sampel. Hal ini terlihat registrasi dan ada yang tidak, seperti mie
pada uji nyala yang tidak menimbulkan basah yang diperoleh dari swalayan
nyala hijau dan pada uji warna yang tidak Gelael dengan jenis mie putih halus dan
menimbulkan warna hijau gelap tetapi mie kuning halus dijual dalam kemasan
warna coklat kemerahan. Ini tetapi tidak memiliki kode registrasi dan
membuktikan bahwa mie basah yang mie putih halus yang diperoleh dari
beredar di Makassar bebas dari bahan perusahaan makanan merk sari rasa
pengawet berupa boraks sehingga mie Jakarta dengan kode MD. No.
tersebut aman untuk dikonsumsi. 173.S.P./YAN.KES./01.03. Jakarta.
Menurut informasi yang diperoleh Sedangkan sampel yang diperoleh dari
melalui wawancara langsung dengan Hypermart yang dikemas oleh Dewi
penjual mie di pasar tradisional, bahwa

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 57 - 64


Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar 63

Shinta dengan kode Dep.Kes RI No. SP. membahayakan kesehatan karena semua
254/20.01/92. Makassar. sampel tidak mengandung boraks.
Penelitian yang sama juga Penggunaan boraks sebagai bahan
dilakukan pada mie yang diperoleh dari tambahan makanan sangat dilarang oleh
beberapa industri pembuatan mie yang pemerintah karena sifatnya sangat
ada di kota Makassar. Hasil penelitian berbahaya bagi kesehatan. Menurut Tanu
menunjukkan bahwa industri pembuat (1987), kandungan boraks dapat
mie yang tidak menggunakan boraks menyebabkan kematian pada orang
sebagai bahan pengawet mie. Mie yang dewasa dengan dosis 15-20 gram dan
diproduksi di industri ini sebagian pada anak-anak dengan dosis 5-6 gram.
dipasok untuk warung dan gerobak mie, Laporan Badan POM tahun 1992
serta pedagang atau penjual mie di pasar- menunjukkan bahwa dari 29 sampel mie
pasar tradisional, akan tetapi ada pula basah yang dijual di pasar dan
masyarakat umum yang langsung supermarket di Jawa Barat, 2 sampel
membeli di industri dalam jumlah sedikit mengandung boraks, sedangkan 22
dengan alasan mienya yang relatif lebih sampel mengandung formalin dan boraks,
baru dibanding mie yang ada di pasar. dan hanya 4 sampel yang dinyatakan
Untuk mengetahui kadar boraks aman dari formalin dan boraks (Anonim,
yang terkandung dalam bahan makanan 2006).
dapat dilakukan dengan uji kuantitatif
dengan menggunakan spektrofotometri, KESIMPULAN
dengan pengukuran serapan cahaya dari Berdasarkan hasil penelitian yang
sampel pada panjang gelombang tertentu. telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
Akan tetapi dalam penelitian ini tidak bahwa : mie basah yang beredar di Kota
dilakukan uji tersebut karena pada uji Makassar tidak mengandung boraks.
kualitatif menunjukkan tidak adanya
kandungan boraks dalam sampel yang DAFTAR PUSTAKA
diuji. Afrianti, L. H. 2005. Bahan Tambahan
Sebagai bahan perbandingan makanan Tak Sekedar Bahan
dilakukan uji kualitatif dengan Tambahan.
menggunakan sampel yang sengaja http://www.pikiranrakyat.com/
dicampur dengan boraks untuk cetak2005/0205/24/cakrawala/peneliti
membandingkan baik uji nyala maupun an01.htm. Diakses 01-07-05.
uji warna antara sampel yang tidak Anonim, 2003. Awas Bahan Makanan
mengandung boraks dan sampel yang Berbahaya. http://www.mail-
dicampur dengan boraks. archive.com/jemaah@arroyyan.com/
Mie dapat bertahan lebih lama msg01106.html.Diakses tanggal 01-
tanpa bahan pengawet, jika dimasukkan 07-05.
dalam freezer. Penggunaan boraks pada Anonim, 2005. Hati-hati dengan Jajanan
mie akan menghasilkan tekstur yang Anak Anda.
lebih kenyal, lebih awet yaitu dapat http://www.bkkbn.go.id/article_detail
disimpan hingga empat hari. .php?aid=336/2004. Diakses tanggal
Hasil penelitian menunjukkan 12-01-06.
bahwa semua sampel yang diuji Anonim, 2006. Waspadai Makanan yang
memenuhi standar untuk dikonsumsi Mengandung BTP Berbahaya di
(layak untuk dikonsumsi) dan tidak Sekitar Kita.

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 57 - 64


Analisis Kandungan Boraks Dalam Mie Basah yang Beredar di Kota Makassar 64

http://www.Disperindag-jabar.go.id.
Diakses tanggal 12-01-06.
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan. 1996. Boraks. Badan POM.
Jakarta.
Efendy, S. 2004. Penggunaan Bahan
Tambahan Makanan.
http:www.media indonesia.co.id.
Media Indonesia. Jakarta. Diakses
tanggal 01-07-05.
Kompas Cyber Media, 2006. Mie, Lezat
Tetapi Rawan Formalin dan Boraks.
http://www.depkes.go.id/en/index_en
htm. Diakses tanggal 22-09-06
Muchtadi, 1995. Bahan Tambahan
Makanan. http://www.media
indonesia.com.id. Jakarta. Diakses
tanggal 01-07-05.
Roth, H. J. 1988. Analisis Farmasi.
Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Sediaoetomo, A. D. 2000. Ilmu Gizi. Jilid
I. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Tanu, I. 1987. Farmakologi dan Farmasi
Edisi 3. Bagian Farmakologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta.
Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan
Gizi. PT. Gramedia Jakarta .

Jurnal Chemica Vo/. 11 Nomor 1 Juni 2010, 57 - 64

Anda mungkin juga menyukai