PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Beberapa lahan dan tanah pertanian pada saat ini mengalami kerusakan dan penurunan tingkat
kesuburan tanah yang sangat memerlukan solusi penanganan secara efektif dan maksimal. Hal
ini dapat mengakibatkan dampak yang besar bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya.
Pupuk memegang peranan yang sangat penting di dalam budidaya tanaman. Tanaman
membutuhkan pupuk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dan agar dapat tumbuh
serta berkembang dengan baik. Penggunaan bahan-bahan alami seperti kompos memberikan
keuntungan bagi tanah, tanaman dan lingkungan. Proses pembuatan kompos juga menjadi salah
satu solusi masalah sampah yang semakin memerlukan penanganan yang bijaksana.
Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi
sedikit semakin berkurang. Jika hal tersebut tidak ditambah dan segera diperbaiki oleh petani
maka penurunan produksi akan terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija
dan sayuran. dan keterampilan petani dalam masalah penggunaan pupuk bokasi secara praktis di
lapangan. Pemanfaatan bahan-bahan organik seperti yang dihasilkan dari limbah ternak telah
banyak dilakukan. Limbah organik yang dihasilkan oleh ternak memiliki potensi yang cukup
tinggi untuk dikembangkan menjadi pupuk kompos. Pengolahan pupuk kompos dapat dilakukan
dengan hanya menimbun limbah organik tersebut dalam tanah untuk ditunggu selama kurang
lebih tiga bulan dan kemudian menjadi kompos, atau dapat dilakukan dengan bantuan
mikroorganisme khusus yang dapat mengubah sampah organik tersebut menjadi pupuk kompos
dalam hitungan hari.
limbah pertanian pra panen yaitu materi-materi biologi yang terkumpul sebelum atau
sementara hasil utamanya diambil. Sebagai contoh daun, ranting, atau daun yang gugur sengaja
atau tidak biasanya dikumpulkan sebagai sampah dan ditangani umumnya hanya dibakar saja.
Limbah pertanian saat panen cukup banyak berlimpah. Golongan tanaman serealia
misalnya yang populer di Indonesia antara lain batang atau jerami saat panen padi, jagung, dan
mungkin sorgum.
Berdasarkan jenis wujud limbah pertanian diklasifikasikan atas tiga jenis yaitu limbah
padat, limbah cair dan limbah gas. Ketiga jenis limbah ini dapat dikeluarkan sekaligus oleh satu
industri ataupun satu persatu sesuai dengan proses yang ada di industri pertanian.
1. Limbah Padat
Bahan-bahan buangan baik dari limbah pra panen, limbah panen, limbah pasca panen dan limbah
industri pertanian yang wujudnya padat dikelompokkan pada limbah padat, contoh : Daun-daun
kering, jerami, sabut dan tempurung kelapa. Jika limbah-limbah tersebut di atas kalau dibiarkan
menumpuk saja tanpa penanganan tertentu akan menyebabkan/menimbulkan keadaan tidak
higienis karena menarik serangga (lalat,kecoa) dan tikus yang seringkali merupakan pembawa
berbagai jenis kuman penyakit.Limbah padat dapat diolah menjadi pupuk dan makanan ternak.
2. Limbah cair
Limbah cair industri pertanian sangat banyak karena air digunakan untuk :
Limbah cair yang berasal dari industri pertanian banyak mengandung bahan bahan organik
(karbohidrat, lemak dan protein) karena itu mudah sekali busuk dengan menimbulkan masalah
polusi udara (bau) dan polusi air.
3. Limbah gas
Limbah gas adalah limbah berupa gas yang dikeluarkan pada saat pengolahan hasil-hasil
pertanian, misalnya gas yang timbul berupa uap air pada proses pengurangan kadar air selama
proses pelayuan teh dan proses pengeringannya. Limbah gas ini supaya tidak menimbulkan
bahaya yang harus disalurkan lewat cerobong.
Selain itu penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur
tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman
tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan
hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan
tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Sedangkan penggunaan pestisida yang
terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.
1. Menggemburkan tanah.
2. Menghasilkan unsur hara mikro dan makro yang cepat terserap oleh perakaran tanaman.
3. Mencegah timbulnya jamur pada pupuk kandang dan tanah lingkungan tanaman.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Dampak dari limbah pertanian ialah penggunaan bahan agrokimia seperti pupuk dalam
pertanian akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan menurunkan kualitas lahan dengan
hilangnya lapisan subur akibat erosi dan pencucian hara.
2. Cara penanggulangan dari limbah pertanian ialah teknologi alternatif bioremediasi dan
bioteknologi.
DAFTAR PUSTAKA :
http://hanyasipemimpi.blogspot.co.id/2013/11/v-behaviorurldefaultvmlo_13.html
http://noviresbioku.blogspot.co.id/2010/05/limbah-pertanian-dan-pencemaran.html
http://mistergemma.blogspot.co.id/2013/01/laporan-pengelolaan-limbah-pertanian_6808.html