TAHUN 2016
KECAMATAN PITUMPANUA
KABUPATEN WAJO
YUDI PALINGGI
H211 12 287
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)
KULIAH KERJA NYATA
2016
LAPORAN AKHIR
MAHASISWA KKN UNHAS GELOMBANG 93
TAHUN 2016
Supervisor,
Salam Sejahtera.
Puji dan syukur kepada Yesus Kristus Sang Juruselamat, oleh karena kasih
Penyusunan laporan kegiatan KKN merupakan salah satu syarat yang harus
dipenuhi oleh setiap peserta KKN. Adapun laporan KKN dibuat dengan maksud
pengabdian yang berlangsung 40 hari terhitung dari tanggal 13 Juli 2016 sampai
orang tua dan keluarga yang selalu mendukung penulis baik pada masa persiapan
Kecamatan Pitumpanua.
lelah untuk membantu penulis serta rekan KKN yang lain selama masa
pengabdian.
gelombang 93 tahun 2016 Universitas Hasanuddin desa Botto Tengnga ini tidak
lepas dari berbagai kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
Yudi Palinggi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN .... 16
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu Tridharma yang diemban perguruan tinggi selama ini adalah
Nyata (KKN).
intinya kegiatan KKN tidak terlepas dari proses pembelajaran dan penelitian bagi
pengalaman di lapangan.
dan membuat suatu kesimpulan. Dari data yang diperoleh kemudian dirumuskan
Keberhasilan dari pelaksanaan KKN tidak tepat jika hanya diukur dari
banyaknya program kerja yang terlaksana. Salah satu hal yang lebih penting
untuk bisa berproses dengan baik selama masa pengabdian serta memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan budaya dan kehidupan masyarakat
lokal.
gelombang 93 periode Juli - Agustus tahun 2016 yang bekerja sama dengan
masyarakat. Secara eksplisit, tujuan yang harus dicapai melalui KKN adalah:
wawasan mahasiswa.
sendiri.
a. Mahasiswa
pembangunan.
pragmatis ilmiah.
pemberdayaan.
pembangunan.
c. Perguruan Tinggi
melaksanakan KKN.
BAB II
1. Geografis
Desa Botto Tengnga terletak +/- 80 km dari ibukota Kabupaten Wajo dan
+/- 8 km dari ibukota Kecamatan Pitumpanua dengan luas wilayah +/- 8 km2.
2. Jumlah Penduduk
Desa Botto Tengnga mempunyai penduduk sebanyak 1013 jiwa yang terdiri
dari 201 kepala keluarga dan terbagi dalam dua dusun. Untuk lebih jelas mengenai
jumlah penduduk desa Botto Tengnga berdasarkan jenis kelamin dan dusun, dapat
Tabel II.1 Jumlah Penduduk Sesuai Dengan Jenis Kelamin dan Dusun
L P Total
1 Bottotengnga 242 297 539 107
melihat sebagian besar wilayah desa ini adalah persawahan dan perkebunan. Mata
841 116 19 37
perguruan tinggi serta ada beberapa yang suda menyandang gelar sarjana dari
berbagai bidang.
2. Demografi
Jumlah penduduk 1013 jiwa termasuk jumlah yang besar untuk ukuran
sebuah desa. Penduduk yang jumlahnya besar akan akan menjadi suatu potensi
Dari total luas wilayah desa Botto Tengnga, 35 % diantaranya adalah area
utama bagi masyarakat desa. Penghasilan tanaman padi untuk lingkup desa
Botto Tengnga mencapai 6,5 ton permusim untuk setiap hektare dengan harga
ternak ayam yang hingga kini sekitar 90 % masyarakat telah memelihara ayam
sendiri. Adanya penyediaan pakan ternak dari pihak terkait membuat usaha ini
Sarana transportasi jalan desa tergolong memadai karena jalan setiap lorong
sudah dikeraskan dengan material batu bahkan ada jalur beraspal yang
kelurahan Benteng. Sarana dan prasarana yang ada yaitu, sarana pendidikan
berupa Sekolah Dasar 1 buah, sekolah PAUD 1 buah, TK 1 buah serta masjid 1
buah.
BAB III
diidentifikasi secara jelas dengan memanfaatkan potensi lokal daerah sebagai alat
dilakukan sekitar lima hari setelah tiba di lokasi KKN. Obeservasi dilakukan di
dua lingkungan yang terdapat di desa Botto Tengnga, yaitu pada dusun Botto
Tengnga dan dusun Sumpang Ale. Inti dari observasi yang dilakukan adalah
sebagai salah satu solusi dari mahasiswa KKN gelombang 93 tahun 2016 yang
diusulkan dalam Seminar Program Kerja Desa. Seminar Program Kerja Desa
KKN gelombang 93 desa Botto Tengnga terlaksana pada hari Selasa, 19 Juli 2016
pelaksanaan seminar tersebut, beberapa saran dan usulan dari undangan yang
Lauwa yang tinggi tidak mampu diimbangi oleh waktu mengajar dari guru
kelas karena guru yang bersangkutan sementara dalam proses penyelesaian
tidak terpenuhi.
terutama dari pagi sampai siang mengingat lokasi sekolah yang tepat berada di
pinggir jalan trans Sulawesi yang selalu ramai dilewati banyak kendaraan,
yang dihadapi oleh masyarakat dan instansi yang terdapat di Desa Botto Tengnga,
instansi terkait serta dengan elemen-elemen terkait yang memiliki peranan penting
adalah:
1. Setelah melakukan pertemuan dengan Kepala MIN Lauwa beserta guru kelas
yang bersangkutan diperoleh solusi yaitu mahasiswa KKN dari fakultas MIPA
selama empat minggu terhitung dari minggu ke-II sampai minggu ke-V
adalah dua pertemuan setiap minggu yaitu hari Senin dan Kamis.
2. Hasil diskusi bersama warga dengan staff desa tentang lokasi MIN Lauwa yang
berada di sekitar jalan trans Sulawesi diperoleh solusi yaitu pembuatan papan
rambu lalu lintas tentang banyaknya anak sekolah yang bertujuan untuk
sekolah.
BAB IV
masalah dan alternatif pemecahan masalah (bab 3), maka dilakukan beberapa
kegiatan berikut:
No Hari Tanggal
Keterangan : Keilmuan
2. Kegiatan : Pengadaan papan lalu lintas tentang anak sekolah
( lampiran 2)
Keterangan : Pilihan
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
pengetahuan serta hal fisik dan non-fisik yang bermanfaat bagi masyarakat
Tengnga.
V.2 Saran
Provinsi Sulawesi Selatan yang berlangsung sekitar 40 hari terhitung dari tanggal
13 Juli 2016 21 Agustus 2016 maka ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan yaitu:
V.2.1 Mahasiswa
2. Pelaksanaan KKN perlu ide dan inovasi baru agar keberadaan mahasiswa KKN
1. Kepada kepala daerah setempat agar menindaklanjuti program desa yang telah
dibuat oleh peserta KKN agar program kerja tersebut dapat berkesinambungan.
Penyerahan papan rambu sekolah kepada MIN Lauwa oleh Koordinator Desa
Gambar lampiran 2. Proses pembuatan papan rambu sampai selesai dan bisa
digunakan
3. Lampiran Evaluasi Bulan I
4. Lampiran Hasil Pelaksanaan Kegiatan