Anda di halaman 1dari 7

A.

PENDAHULUAN

A.Rumusan masalah
Cengkeh merupakan salah satu komoditas sub-sektor perkebunan yang
banyak dibudidayakan oleh masyarakat. rakyat. Hasil utama tanaman cengkeh
adalah bunganya yang dipanen pada saat kelopak bunganya belum mekar cengkeh
merupakan salah satu bahan baku utama kretek khas Indonesia
Prospek dan potensi tananman cengkeh di Indonesia ke depannya akan
semakin tinggi mengingat kebutuhan akan cengkeh baik itu di dalam maupun luar
negeri semakin meningkat. Meskipun tahun tahun terakhir produksi cengkeh naik
turun tetapi cengkeh masih menjadi komoditas pertanian yang penting di
Indonesia. Saat ini indoneisia merupakan Negara produsen sekaligus konsumen
cengkeh terbesar di dunia. Dua negara lain yang cukup potensial sebagai
penghasil cengkeh adalah Madagaskar dan Zanzibar (Tanzania) yang total
produksinya sekitar 20.000 27.000 ton/tahun. Disamping itu ada enam negara
sebagai produsen kecil yaitu Comoros, Srilanka, Malaysia, Cina, Grenada, Kenya
dan Togo dengan total produksi sekitar 5.000 7.000 ton/tahun. Arah
pengembangan tanaman cengkeh dapat dibagi menjadi tiga, yaitu usaha pertanian
primer, usaha agribisnis hulu dan usaha agribisnis hilir (Deptan, 2007)
Melihat dari potensi dari hasil tanaman cengkeh yang cukup bagus, tentu
sangat diperlukan budidaya cengkeh, namun ada beberapa kendala yang dihadapai
dalam proses penanamannaya. Yaitu karena cengkeh merupakan salah satu
tanaman yang cukupa manja karena untuk hidup dan dapat bereproduksi dengan
baik dia harus ditanam pada tanah dengan iklim yang sesuai yaitu pada daerah
dengan suhu 28o 30o. ketinggian tempat yang optimal untuk pertumbuhan
cengkeh adalah berkisar dari 200 600 m dpl. Untuk mendukung
pertumbuhannya cengkeh sangat memerlukan tanah yang subur dalam
pertumbuhannya, tanaman cengkeh akan cepat sekali tumbuh kerdil saat ditanam
di tanah yang berbatu dan miskin unsure hara.
Tanaman cengkeh juga memiliki perakaran yang kurang bagus sehingga
yang mengakibatkan tanaman ini sangat tidak tahan terhadap kondisi kering yang
cukup lama, tanaman cengkeh juga sangat rentan terhadap serangan hama
penyakit tananaman padahal dataran rendah juga memiliki potensi yang cukup
besar untuk dikembangkannya tanaman cengkeh dan sampai saat ini sudah ada
solusi yang bisa memecahkan masalah ini yaitu cengkeh grafting. Cengkeh
grafting merupan cara pengembangbiakan cengkeh secara vegetative yaitu dengan
cara menyambungkan cengkeh dengan tanaman yang masih satu suku dengan
tanaman cengkeh itu sendiri. Pengembangannya masih sangat minim sehingga
masyarakat khususya yang berada di daerah dataran rendah kesulitan untuk
mencari produknya.
Cengkeh grafting ini juga memiliki peluang yang cukup besar bagi
masyarakat untuk berbisnis bibit cengkeh ini karena harga jual cenkeh in bisa
berkisar mulai dari Rp.30.000,00 Rp.50.000,00 sangat jauh berbeda dari bibit
cengkeh biasa yang hanya berkisar dari Rp.5000,00 Rp.10.000,00 sehingga
peluang ini sangat cocok untuk dikembangkan bagi mereka yang senang membuat
bibit.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas peneliti tertarik untuk
mengembangkan sebuah penelitian yang berjudul BUDIDAYA TANAMAN
CENGKEH DENGAN TEKNIK GRAFTING UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS CENGKEHyang tentunya bisa membentu masyarakat terutama
masyarakat di dataran rendah yang berniat untuk menanam cengkeh.
A.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah budidaya tanaman cengkeh dengan teknik grafting untuk
meningkatkan kualitas tanaman cengkeh ?
2. Bagaimanakah peluang bibit tanaman cengkeh grafting untuk dijadikan
peluang usaha ?
A.3 Tujuan penelitian
1. Untuk mengembangkan bibit cengkeh agar dapat ditanam pada tempat
yang kurang bagus
2. Untuk mengsisi lahan kosong didaerah dataran rendah yang masih belum
dimanfaatkan
3. Untuk menciptakan lapangan pekerjaan
A.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
A.4.1 Manfaat teoritis
Bagi penulis, berharap dari penelitian ini akan dapat menambah
wawasan seta lebih mengerti tentang teori teori pembudidayaan
cengkeh dimana ini ini nantinya akan dapat bermanfaat bagi
masyarakat.
A.4.2 Manfaat praktis
a) Bagi masyarakat tentunya akan sangat membantu dikarenakan
penelitian akan mengembangkan sebuah produk yang masih belum
diketahui oleh banyak orang sehingga akan dapat membantu bagi
mereka yang membutuhkan.
b) Bagi pembaca, berharap penelitian ini akan dapat membuka
wawasan yang lebih luas lagi tentang budidaya cengkeh.
A.5 Keterbatasan atau asumsi asumsi
Dalam penelitian ini akan difokuskan di sebuah daerah agar lebih mudah
dalam observasi atau pengambilan data, jadi penelitian ini akan di
kembangkan di desa julah, kecamatan tejakula mengingat desa ini
merupakan desa yang meyoritas penduduknya sebagai petani bibit dan
banyak juga yang bekerja sebagai pekebun yang menyebabkan desa ini
memiliki potensi untuk dilakukannya penelitian ini.
B. KAJIAN PUSTAKA

B.1 Klasifikasi Tanaman Cengkeh


Menurut bulan (2004) klasifikasi tanaman cengkeh adalah sebagai berikut:

Devisio : spermatophyte
Sub-Devisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub-kelas : Choripetalae
Ordo : Myrtales
Family : Myrtalacae
Genus : Syzygium
Spesies : S. aromaticum
B.2 deskripsi tanaman cengkeh
Thomas (2007) menyatakan bahwa cengkeh termasuk tanaman perdu yang
memiliki batang pohon besar dan berkayu keras. Cengkeh mampu bertahan hidup
puluhan tahun bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20-30
meter dan cabang-cabangnya cukup lebat.
Tanaman cengkeh memiliki daun tunggal, bertangkai, tebal, kaku, bentuk
bulat telur sampai lanset memenjang, ujung runcing, pangkal meruncing tepi rata
tulang daun menyirip permukaan atas mengkilap, panjang 6-13,5 cm, lebar 2,5-5
cm warna hijau muda atau coklat muda saat masih muda dan hijau tua ketika tua
(kardinan, 2003)
Bunga cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai
pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-
unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan dan berubah lagi menjadi
merah muda apabila sudah tua. Sedangkan bunga cengkeh kering berwarna coklat
kehitaman dan berasa pedas karena mengandung minyak atsiri (Thomas, 2007)
Kemudian kardinan (2003) mengatakan bahwa perbanyakan tanaman cengkeh
dapat dilakukan secara generative dan vegetative tanaman ini tumbuh baik di
daerah tropis di ketinggian 600 11.000 meter di atas permukaan laut (dpl) di
tanah yang berdrainase baik.
B.2 Manfaat Tanaman Cengkeh
Tanamaman cengkeh sejak lama digunakan dalam industry rokok kretek,
makanan,minuman dan obat-obatan. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan diatas adalah bunga, tangkai daun bunga dan daun cengkeh (
nurdjinah, 2004)
B.3 Tipe-tipe Cengkeh
Di Indonesia banyak sekali ditemukan tipe-tipe cengkeh yang satu sama
lain sulit sekali dibedakan, misalnya tipe ambon, raja, sakit, indari, dokiri, afo dan
tauro. Perkawinan antara berbagai tipe ini membentuk tipe-tipe baru sehingga
tipe-tipe cengkeh di Indonesia sangat sulit digolongkan. Cengkeh di Indonesia
dapat digolongkan menjadi 4 yaitu: si putih, sikotak, zanzibar dan ambon. Dengan
pertimbangan bahwa tipe sikotak mirip dengan zanzibar dan siputih mirip dengan
tipe ambon, maka pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri saat ini
hanya memusatkan perhatian pada tipe zanzibar dan tipe ambon, sifat masing-
masing tipe cengkeh itu adalah sebagai berikut:
Cengkeh si putih
Daun cengkeh si putih berwarna hijau muda (kekuningan) dengan helaian
daun relatif lebih besar. Cabang-cabang utama yang pertama mati sehingga
percabangan seolah baru dimulai pada ketinggian 1,5 -2 m dari permukaan tanah,
cabang dan ddaun jarang sehingga kelihatan kurang rindang mahkota berbentuk
bulat dan agak bulat, relatif lebih besar dari sikotak dengan jumlah pertandan
kurang dari 15 kuntum, Bila bunganya masak tetap berwarna hijau muda atau
putih dan tidak berubah menjadi kemerahan, tangkai bunganya relatif panjang,
mulai berproduksi pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun, produksi dan kualitas
bunganya rendah (Soenardi, 1981).
Cengkeh si kotak
Daun cengkeh si kotak mulanya berwarna hijau muda kekuningan
kemudian berubah menjadi hijau tua dengan permukaan atas licin dan mengkilap,
helaian daunnya agak langsing dengan ujung agak membulat, cabang utama yang
pertama hidup, sehingga percabangan kelihatan rendah sampai permukaan tanah.
Ruas daun dan cabang rapat merimbun, mahkota bunga berbentuk piramid atau
silindris, bunganya relatif kecil dibanding dengan si putih bertangkai panjang
antara 20-50 kuntum pertandan, mulai berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun
bunganya berwarna hijau ketika masih muda dan menjadi kuning saat matang
dengan pangkal berwarna merah, adaptasi dan produksinya lebih baik dari pada si
putih tetapi lebih rendah dari zanzibar dengan kualitas sedang (Danarti & Najiyati,
1991).
Cengkeh tipe Zanzibar
Tipe ini merupakan tipe cengkeh terbaik sangat dianjurkan karena adanya
adaptasi yang luas, produksi tinggi dan berkualitas baik, daun mulanya berwarna
merah muda kemudian berubah menjadi hijau tua mengkilap pada permukaan atas
dan hijau pucat memudar pada permukaan bawah, pangkal tangkai daun berwarna
merah bentuk daunnya agak langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah, ruas
daun dan percabangan sangat rapat merimbun, cabang utama yang pertama hidup
sehingga percabangannya rapat dengan permukaan tanah dengan sudut-sudut
cabang lancip (kurang dari 45C) sehingga mahkotanya berbentuk kerucut, tipe
ini mulai berbunga pada umur 4,5 sampai 6,5 tahun sejak disemaikan, bunganya
agak langsing bertangkai pendek ketika muda berwarna hijau dan menjadi
kemerahan setelah matang petik percabangan bunganya banyak dengan jumlah
bunga bisa lebih dari 50 kuntum pertandannya (Soenardi, 1981).
Cengkeh tipe Ambon
Tipe cengkeh ini tidak dianjurkan untuk ditanam karena produksi dan daya
adaptasinya rendah kualitas hasil yang kurang baik, daun yang muda berwarna ros
muda atau hijau muda (lebih muda dari zanzibar), daun yang tua permukaan
atasnya berwarna hijau tua dan kasar sedang permukaan bawah berwarna hijau
keabu-abuan, daunnya agak lebar kira-kira 2/3 kali panjangnya, cabang dan
daunnya jarang sehingga tampak kurang rimbun, mahkotanya agak bulat atau
bulat bagian atas agak tumpul sedang bagian bawah agak meruncing, cabang-
cabang utamanya mati sehingga seolah percabangannya mulai dari ketinggian 1,5
sampai 2 m tipe ini mulai berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun sejak di
semai bunganya agak gemuk dan bertangkai panjang berwarna hijau saat muda
dan kuning saat matang petik percabangan bunganya sedikit dengan jumlah bunga
kurang dari 15 kuntum pertandan (Agus, 2004).
Adapun daerah yang cocok untuk ditanami cengkeh adalah terletak pada
ketinggian 0-900 m dpl paling optimum pada 300-600 m dpl atau terletak pada
ketinggian 900m dpl tetapi menghadap ke laut, suhunya 20-30C pada malam hari
tidak boleh kurang dari 17C, mempunyai bulan kering berturut-turut dengan
sedikithujan dan mendung, bulan kering tidak boleh melibihi 3 bulan berturut-
turut kecuali bila tersedia air irigasi yang cukup banyak dan juga tidak ada curah
hujan yang melebihi 50-60 mm/perhari, dan juga tidak adanya kabut pada musim
bunga mencapai fase mata yuyu, tidak ada angin kencang dimusim kemarau
tanahnya juga harus gembur kedalamannya kira-kira lebih dari 2 m, tanah
memiliki pH antara 5,5- 6,5, serta kedalaman air tanah pada musim hujan tidak
lebih dangkal dari 3m dari 8m (Danarti & Najiyati, 1991).

Anda mungkin juga menyukai