Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN AWAL POTENSI PEMANFAATAN BIOMASSA SEKAM PADI UNTUK

PEMBANGKIT LISTRIK MELALUI TEKNOLOGI GASIFIKASI DI PROVINSI SULAWESI


SELATAN

Resume: hasil gasifikasi biomassa sekam padi berupa gas produser yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar motor diesel untuk membangkitkan listrik. Data BPS tahun 2007, produksi padi di
Provinsi Sulsel sebanyak 3,7 juta ton yang berarti menyumbang sekam padi sebesar 0,7 juta ton.
Salah satu sentra beras adalah Kabupaten Maros, dimana pada tahun 2007 Kabupaten Maros
menghasilkan 202,719 ton gabah kering giling, yang berarti menghasilkan sekam padi sebesar 44
ribu ton.

Dapat dihitung bahwa dalam satu ton padi tersimpan energy yang bersumber dari sekam sekitar
200 kg sekam padi x 14,8 MJ/kg = 2960 MJ (822,2 kWh) atau tersedia sekitar 4,11 kWh/kg sekam
padi.

Sekam padi memiliki komposisi elementer yang tidak jauh berbeda dengan biomassa lain. Jika
digunakan sebagai umpan gasifiikasi, sekam padi memiliki keunggulan karena ukurannya seragam
dan kadar airnya cukup rendah. Namun sekam padi memiliki kadar abu yang tinggi yaitu 19,52%
dan titik leleh abu yang rendah, sedangkan lelehan abu dapay merusak bahan-bahan tahan panas.
Sekam padi juga memiliki rapat massa yang rendah, yaitu 122 kg/m3, dan rapat massa padatan
sebesar 500 kg/m3.
Penerapan teknologi gasifikasi

Gasifikasi merupakan proses konversi bahan bakar padat menjadi produk gas dengan
menggunakan udara/o2H2o/CO2, atau campurannya dengan nisbah reaktan antara 20-70% dari
kebutuhan stoikiometri. Proses gasifikasi terdiri dari beberapa tahap, yaitu proses pengeringan,
pirolisis, oksidasi, dan reduksi. Pengeringan, proses ini terjadi pada 100-250 oC. pirolisis,
dekomposisi termal umpan padat menghasilkan gas yang dapat terbakar, gas yang tidak terbakar,
minyak dan arang, terjadi pada 250-500oC. oksidasi, pembakaran adalah tahap terjadinya reaksi
antara biomassa, arang dan hasil pirolisis dengan oksigen, reaksi ini sangat eksoterm
temperaturnya mencapai 1200oC. reduksi, tahap berlangsungnya reaksi kesetimbangan antara CO2
hasil tahap oksidasi dengan arang yang dihasilkan tahap pirolisis reaksi ini berlangsung endoterm
dengan panas yang dibutuhkan diperoleh dari tahap oksidasi.

Anda mungkin juga menyukai