Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NANDA PUTRA R.

NIM : 682014053

Framework Val IT diprakarsai oleh Information Technology Governance Institute


(ITGI) melalui pengalaman sekumpulan tim yang terdiri dari para praktisi, akademisi, serta
praktek-praktek, beberapa metodologi, dan penelitian untuk mengembangkan kerangka
kerja Val IT. Perkembangan kerangka kerja Val IT ini melalui beberapa aktivitas
penelitian, publikasi dan layanan pendukung.

Dan makna dari Val IT sendiri adalah, salah satu metoda yang dapat digunakan
untuk memberikan gambaran yang jelas akan manfaat investasi TI pada organisasi. Serta Val
IT juga merupakan konsep baru yang diluncurkan oleh Information Technology Governance
Institute (ITGI) sebagai sebuah kerangka kerja standar untuk melengkapi kerangka kerja tata
kelola TI yang sudah lama dirilis dan dipergunakan secara luas yaitu (COBIT). Karena Val IT
merupakan pelengkap COBIT, maka dalam beberapa hal, asumsi yang digunakan serta cara
pendeskripsian kerangka kerjanya sangat mirip dan sangat erat kaitannya dengan COBIT. Val
IT terdiri atas sekumpulan prinsip dasar dan 3 proses utama untuk mengukur nilai TI.
Masing-masing proses kemudian dirinci lagi menjadi beberapa item manajemen praktis
seperti halnya pada COBIT.

Untuk menerapkan kerangka kerja Val IT, organisasi harus membangun sebuah business
case yang dapat diterapkan pada proyek investasi TI tertentu. Business case digunakan
sebagai alat bantu praktis untuk merencanakan, mengukur, dan memonitor investasi TI
dalam sebuah siklus hidup ekonomis yang utuh, dalam artian mulai dari mengusulkan,
membeli, memakai hingga menghentikan pemakaian sebuah investasi TI (retirement).
Sasaran membangun business case adalah agar dapat memberikan gambaran yang lengkap
dan transparan kepada pihak manajemen atas manfaat suatu investasi dan membantu
manajemen untuk membuat keputusan atas investasi tersebut.

Melalui penerapan kerangka kerja Val IT, organisasi diharapkan dapat memperkirakan
sejauh mana manfaat suatu investasi TI terhadap organisasi, yang disajikan dalam format
yang terukur dan mudah dikelola/diperbaharui sepanjang siklus hidup investasi tersebut,
sehingga dapat dijadikan kontrol pencapaian nilai yang diharapkan dari sebuah investasi
Teknologi Informasi.
Hubungannya Val IT dengan Cobit

Val IT bersifat komplementer terhadap COBIT dan bahkan mengikuti struktur dan template
yang sama. Val IT memiliki 22 proses yang dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu:

1. Value Governance (VG)


Domain VG membahas mengenai struktur dan proses-proses yang dibutuhkan untuk
memastikan praktik-praktik manajemen nilai telah berjalan di organisasi. Didalam
Value Governance sendiri terbagi menjadi 6 bagian yakni :
- VG1 mencakup keterlibatan kepemimpinan
- VG2 definisi dan implementasi praktik-praktik manajemen nilai
- VG3 membahas mengenai tipe-tipe portofolio dan kriteria yang perlu ditentukan
oleh bisnis
- VG4 Membahas integrasi manajemen nilai dengan proses-proses manajemen
finansial organisasi
- VG5 monitoring tata kelola yang efektif dalam praktik-praktik manajemen nilai
- VG6 siklus perbaikan yang berkesinambungan berdasarkan lesson learned
sebelumnya
2. Portfolio Management (PM)
Domain PM membahas mengenai proses-proses yang dibutuhkan untuk mengelola
seluruh portofolio investasi-investasi TI Serta Domain ini mengatur bahwa arahan
strategis dari organisasi mesti diklarifikasi dan bahwa target portofolio mesti
ditetapkan berdasarkan laporan-laporan kinerja yang keluar dari proses-proses IM.

3. Investment Management (IM)


Domain IM ini bekerja pada level individual suatu investasi IT tertentu. Fokus dalam
domain ini berfokus pada munculnya peluang-peluang investasi baru di organisasi
dan pembuatan justifikasi bisnis yang rinci untuk peluang-peluang yang sudah
disetujui, termasuk analisis terhadap analisis cost-benefit secara keseluruhan.

Beberapa prinsip dasar yang menjadi landasan Val IT ialah sebagai berikut :

1. Investasi TI yang mendukung bisnis akan dikelola sebagai portofolio investasi.


2. Investasi TI yang mendukung bisnis akan meliputi seluruh aktivitas yang diperlukan
untuk mencapai nilai bisnis.
3. Investasi TI yang mendukung bisnis akan dikelola melalui seluruh siklus hidup
ekonomis investasi tersebut.
4. Praktisi value delivery akan mengenali bahwa ada berberapa katagori yang berbeda
atas investasi yang harus dievaluasi dan dikelola dengan cara yang berbeda pula.
5. Praktisi value delivery akan mendefinisikan dan memonitor parameter pengukuran
utama yang akan memberikan respon yang cepat terhadap perubahan atau deviasi
yang terjadi.
6. Praktisi value delivery akan mengajak semua pihak yang berkepentingan dan
menetapkan akuntabilitas yang sesuai terhadap kapabilitas yang harus dihaislkan
dan realisasi manfaat bisnis.
7. Praktisi value delivery akan secara kontinyu dimonitor, dievaluasi dan ditingkatkan

Manfaaat dengan menggunakan Val IT :


Peningkatan ROI untuk proyek-proyek
Nilai Bisnis dihasilkan
IT-aktif investasi bisnis dikelola melalui siklus hidup mereka
Peningkatan nilai investasi teknologi, yang mengarah ke pertumbuhan bisnis
Mengurangi biaya yang dihasilkan dari investasi yang tidak efisien
keputusan yang lebih baik dibuat di mana untuk berinvestasi dalam perubahan
bisnis

Anda mungkin juga menyukai