v. Perusahaan dilarang
mencantumkan label Halal
pada Minuman Beralkohol
golongan A, B, dan C produk
dalam negeri dan produk impor.
(Ps. 22)
2. Peraturan Pengendalian i. Setiap perusahaan yang i. Setiap orang dan/atau badan usaha
melakukan kegiatan pengedaran yang melanggar ketentuan
Daerah dan Pengawasan
dan/atau penjualan minuman sebagaimana dimaksud dalam
Kabupaten Peredaran beralkohol golongan B dan/atau Pasal 5 dan/atau Pasal 15 diancam
Tulungagung Minuman golongan C wajib memiliki SIUP- pidana kurungan paling lama 6
MB. (enam) bulan atau denda paling
Nomor 4 Beralkohol Di
Setiap perusahaan yang banyak Rp. 50.000.000,00 (lima
Tahun 2011 Kabupaten melakukan kegiatan usaha puluh juta rupiah). (Ps. 36 ayat 1)
pengedaran dan/atau penjualan
Tulungagung
minuman beralkohol golongan A ii. Wajib Retribusi yang tidak
wajib memiliki SIUP. melaksanakan kewajibannya
Izin sebagaimana dimaksud pada sehingga merugikan keuangan
ayat (1) dan ayat (2) diterbitkan Daerah diancam pidana kurungan
oleh Bupati sesuai dengan paling lama 3 (tiga) bulan atau
kewenangannya. (Ps. 5) pidana denda paling banyak 3
(tiga) kali jumlah Retribusi
ii. Setiap orang dilarang : terutang yang tidak atau kurang
a. memproduksi minuman dibayar. (Ps. 36 ayat 2)
beralkohol di Wilayah
Kabupaten Tulungagung; iii. Dalam hal pemegang izin tidak
b. meminum minuman beralkohol mentaati ketentuan dalam
di tempat umum selain di Peraturan Daerah ini dapat
tempat tertentu sebagaimana dikenakan sanksi administrasi
ditentukan dalam Peraturan berupa :
Daerah ini maupun tempat a. teguran tertulis sebanyak-
tertentu lainnya yang banyaknya tiga kali;
ditetapkan oleh Bupati.
b. pemanggilan;
c. mengiklankan minuman
c. penutupan sementara sarana
beralkohol dalam media massa
tempat usaha;
apapun;
d. membawa minuman beralkohol d. pencabutan izin.
golongan A, golongan B, dan (Ps. 33 ayat 1)
golongan C dari luar negeri
sebagai barang bawaan, kecuali iv. Dalam hal wajib retribusi tidak
untuk dikonsumsi sendiri membayar tepat pada waktunya
paling banyak 1000 ml (seribu atau kurang membayar, dikenakan
mililiter) per orang dengan isi sanksi administrasi berupa bunga
kemasan tidak kurang dari 180 sebesar 2% (dua persen) setiap
ml (seratus delapan puluh bulan dari retribusi yang terutang
mililiter); atau kurang dibayar dan ditagih
e. menjual secara eceran dalam dengan menggunakan STRD.
kemasan minuman beralkohol (Ps. 34)
golongan A, golongan B dan
golongan C dan/atau menjual
langsung untuk diminum di
tempat, di lokasi sebagai
berikut :
1) gelanggang remaja, kaki
lima, terminal, stasiun,
kios-kios kecil, penginapan
remaja, dan bumi
perkemahan;
2) tempat yang berdekatan
dengan tempat ibadah,
sekolah, rumah sakit, dan
kantor pemerintah dengan
radius sekurang-kurangnya
200 meter; dan
3) selain tempat tertentu
lainnya yang telah
ditetapkan oleh Bupati.
Produsen, IT-MB, Distributor dan
Sub Distributor dilarang menjual
minuman beralkohol secara eceran
kepada konsumen akhir.
Penjual langsung dan/atau
pengecer minuman beralkohol
golongan B yang mengandung
rempah-rempah, jamu dan
sejenisnya dilarang menjual
minuman beralkohol dengan kadar
ethanol diatas 15% (lima belas
persen) dan golongan C.
Penjual Langsung dan Pengecer
dilarang menjual minuman
beralkohol golongan A, golongan
B, dan golongan C, kepada pembeli
dibawah usia 21 (dua puluh satu)
tahun.
Pengecer dilarang melakukan
penjualan langsung minuman
beralkohol ke pengecer lainnya
baik secara eceran maupun dalam
jumlah besar.
IT-MB, Distributor, Sub
Distributor, Penjual Langsung, dan
Pengecer dilarang mengiklankan
minuman beralkohol golongan A,
golongan B, dan golongan C.
(Ps. 15)
3. Peraturan Pengawasan, i. Setiap orang atau badan yang i. Dalam hal Wajib Retribusi tidak
mengedarkan dan menjual membayar tepat pada waktu atau
Daerah Pengendalian,
Minuman Beralkohol golongan A kurang membayar, dikenakan
Kabupaten Pengedaran, dan wajib memiliki SIUP. sanksi administrasi berupa bunga 2
Setiap orang atau badan yang % setiap bulan dari Retribusi yang
Mojokerto Penjualan Serta
mengedarkan dan menjual terutang atau kurang dibayar dan
Nomor 3 Perijinan Minuman Beralkohol golongan B ditagih dengan menggunakan
dan C wajib memiliki SIUP MB. STRD. (Ps. 54)
Tahun 2009 Minuman
(Ps. 6 ayat 1 dan ayat 2)
Beralkohol ii. Setiap orang atau badan yang
ii. Penjual langsung Minuman melakukan pelanggaran terhadap
Beralkohol golongan A, B dan C ketentuan-ketentuan dalam
hanya diijinkan menjual minuman Peraturan Daerah ini diancam
beralkohol untuk diminum dengan pidana kurungan paling
langsung ditempat. (Ps. 12) lama 6 (enam) bulan atau denda
paling banyak Rp. 50.000.000,00
iii. Penjualan Langsung Minuman (lima puluh juta rupiah).
Beralkohol golongan B dan/atau (Ps. 55 ayat 1)
C secara eceran untuk diminum di
tempat hanya diijinkan di : iii.Penjatuhan pidana kurungan atau
a. Hotel berbintang 3, 4 dan 5; denda sebagaimana dimaksud pada
b. Restoran dengan Tanda Talam ayat (1), dengan tidak mengurangi
Kencana dan Talam Selaka; hak dan wewenang pihak yang
c. Bar termasuk Pub dan Klab berwenang untuk menyita dan
Malam. memusnahkan minuman yang
Penjualan Minuman Beralkohol dinyatakan sebagai pelanggaran.
golongan B dan/atau C (Ps. 55 ayat 2)
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, diijinkan untuk iv. Dalam hal jumlah dan golongan
diminum di kamar hotel dengan Minuman Beralkohol yang
kemasan yang berisi tidak lebih diedarkan melebihi jumlah dan
besar dari 187 ml per kemasan. golongan yang ditetapkan dalam
Bupati dapat menetapkan ijin sebagaimana dimaksud pada
tempat/lokasi pengecer dan atau ayat (1), maka jumlah dan
penjual langsung untuk diminum golongan minuman beralkohol
Minuman Beralkohol yang yang melebihi tersebut disita untuk
mengandung rempah-rempah, dimusnahkan. (Ps. 27 ayat 2)
jamu dan sejenisnya untuk tujuan
kesehatan yang kadar alkoholnya v. Dalam hal ditemukan Minuman
setinggi-tingginya 15%. Beralkohol di luar tempat yang
(Ps. 13) diijinkan atau ditentukan, maka
Minuman Beralkohol tersebut
iv. Penjual Langsung Minuman disita untuk dimusnahkan.
Beralkohol golongan B dan/atau (Ps.27 ayat 3)
C hanya diijinkan melakukan
penjualan :
a. Di hotel pada siang hari jam
13.00 15.00 WIB dan pada
malam hari jam 20.00 - 23.00
WIB;
b. Pada hari libur diluar hari raya
keagamaan waktu penjualan
malam hari dapat diperpanjang
maksimum 1 (satu) jam.
(Ps. 14 ayat 1)
4. Peraturan Retribusi Izin i. Wajib Retribusi adalah orang ii. Dalam hal Wajib Retribusi tertentu
pribadi atau Badan yang tidak membayar tepat pada
Daerah Tempat
menurut ketentuan peraturan waktunya atau kurang membayar,
Kabupaten Penjualan perundang-undangan Retribusi dikenakan sanksi administratif
diwajibkan untuk melakukan berupa bunga sebesar 2% (dua
Pacitan Nomor Minuman
pembayaran Retribusi, termasuk persen) setiap bulan dari Retribusi
8 Tahun 2011 Beralkohol pemungut atau pemotong yang terutang yang tidak atau
Retribusi. kurang dibayar dan ditagih dengan
(Ps. 5) menggunakan STRD.
(Ps. 22 ayat 1)
2. Peraturan Retribusi Izin i. Dalam hal wajib retribusi tidak i.Wajib Retribusi yang tidak - Wajib Retribusi adalah orang pribadi
Daerah Tempat membayar tepat pada waktunya melaksanakan kewajibannya atau badan yang menurut Peraturan
Kabupaten Penjualan atau kurang membayar, sehingga merugikan Keuangan perundang-undangan Retribusi
Serdang Minuman dikenakan sanksi administrasi Daerah, diancam Pidana kurungan diwajibkan untuk melakukan
Begadai Beralkohol berupa bunga sebesar 2 % (dua paling lama 6 (enam) bulan atau pembayaran retribusi.
Nomor 24 persen) setiap bulan dari retribusi denda paling banyak 4 (empat) kali - Surat Tagihan Retribusi Daerah yang
Tahun 2005 yang terutang atau kurang dibayar jumlah Retribusi yang terutang. selanjutnya disebut STRD adalah
dan ditagih dengan menggunakan (Ps. 22) surat untuk melakukan tagihan
STRD. retribusi dan/atau sanksi administrasi
(Ps. 17) berupa bunga dan/atau denda.
- SPTRD adalah surat yang digunakan
ii. Setiap Wajib Retribusi untuk oleh Wajib Retribusi untuk
mendapatkan Izin Tempat melaporkan objek retribusi dan wajib
Penjualan Minuman Beralkohol retribusi sebagai dasar perhitungan
harus: dan pembayaran retribusi yang
a. Membuat Surat Permohonan terutang menurut Peraturan
Izin yang ditujukan kepada perundang-undangan di bidang
Bupati c/q, Dinas Pendapatan retribusi Daerah.
Daerah; - SKRD adalah surat keputusan yang
b. Mengisi Surat Pemberitahuan menentukan besarnya jumlah
Retribusi Daerah (SPTRD); Retribusi yang terutang.
c. Membayar Retribusi Izin - SSRD adalah surat yang digunakan
Tempat Penjualan Minuman wajib retribusi untuk melakukan
Beralkohol yang diberikan pembayaran atau penyetoran retribusi
berdasarkan Surat Ketetapan yang terutang ke Kas Daerah atau ke
Retribusi Daerah (SKRD) dan tempat pembayaran lain yang
Surat Setoran Retribusi ditetapkan oleh Bupati.
Daerah (SSRD) sebagai alat
bukti pembayaran.
(Ps. 6)
2. Peraturan Retribusi Izin i. Setiap perusahaan yang melakukan i. Pengusaha yang melanggar - minuman beralkohol golongan A
Daerah Usaha kegiatan usaha perdagangan ketentuan sebagaimana dimaksud adalah dengan kadar Ethanol (C2 H5
Kabupaten Perdagangan minuman beralkohol golongan B, dalam Pasal 4 ayat (1) karena OH) 1% sampai dengan 5 %;
Buleleng Minuman dan golongan C wajib memperoleh sengaja dan atau karena kelalaiannya - minuman beralkohol golongan B
Nomor 4 Beralkohol SIUP MB. diancam dengan pidana kurungan adalah dengan kadar Ethanol (C2 H5
Tahun 2006 (SIUP MB) (Ps. 4 ayat 1) paling lama 3 (Tiga) bulan dan atau OH) lebih dari 5 % sampai dengan
denda paling banyak Rp.5.000.000 20%; dan
ii. Pemakaian minuman beralkohol (Lima Juta Rupiah). - minuman beralkohol golongan C
dilarang pada tempat tempat (Ps. 25 ayat 1) adalah dengan kadar Ethanol (C2 H5
seperti: Warung/Kios, Gelanggang OH) lebih dari 20 % sampai dengan
Olah Raga, Gelanggang Remaja, ii. Barang siapa yang melanggar 55 %
Kantin, Rumah Billiar, Gelanggang ketentuan sebagaiman dimaksud - Dalam rangka pembinaan dan
Permainan dan Ketangkasan, Panti dalam Pasal 17 ayat (1) diancam pengawasan Bupati dapat memberikan
Pijat, Kaki Lima, Terminal, dengan pidana kurungan paling lama tindakan berupa peringatan tertulis,
Stasiun, Kios Kios Kecil, 3 (tiga) Bulan dan atau denda paling pembekuan Usaha dan Pencabutan
Penginapan Remaja dan Bumi banyak Rp. 5.000.000 (lima juta SIUP MB.
Perkemahan, Lingkungan Tempat rupiah). (Ps. 19)
Ibadah, Lingkungan Sekolah, (Ps. 25 ayat 2)
Lingkungan Rumah Sakit dan
Pemukiman serta Jalan-jalan iii.Dalam rangka pembinaan dan - Pada Rancangan Peraturan Daerah
umum. pengawasan Bupati dapat Kabupaten Buleleng Nomor 15 Tahun
(Ps. 17 ayat 1) memberikan tindakan berupa 2011 tentang Retribusi Izin Tempat
peringatan tertulis, pembekuan Penjualan Minuman Beralkohol
Usaha dan Pencabutan SIUP MB. ditemukan sanksi administratif apabila
(Ps. 19) retribusi tidak terbayar, yakni sebesar
2% dari retribusi yang terutang.
iv. Peringatan tertulis diberikan kepada Mengenai hal ini belum diketahui
perusahaan yang : apakah rancangan peraturan ini sudah
a. tidak melakukan pendaftaran berlaku atau belum. Berdasarkan
usaha dalam daftar usaha; penelusuran via internet, yakni
b. melaksanakan pemindahan melalui situs
lokasi usaha tanpa persetujuan http://setda.bulelengkab.go.id/bankdat
Bupati; a/perda-no-15-th-2011-tentang-
c. usahanya menimbulkan retribusi-izin-tempat-penjualan-
gangguan keamanan dan minuman-beralkohol-20, peraturan
ketertiban lingkungan; tentang Retribusi Izin Usaha
d. melakukan kegiatan usaha diluar Perdagangan Minuman Beralkohol di
ketentuan yang tertuang dalam wilayah Kabupaten Buleleng adalah
SIUP MB. Peraturan Daerah Kabupaten Buleleng
(Ps. 20 ayat 1) Nomor 15 tahun 2011, akan tetapi
peraturan tersebut tidak dapat
diunduh, sehingga belum dapat
v. Pembekuan Usaha dilakukan apabila dipastikan apakah isi Peraturan
tidak mengindahkan peringatan Daerah tahun 2006 dengan Rancangan
tertulis yang diberikan sebanyak 3 Peraturan Daerah tahun 2011 sama
(tiga) kali berturut-turut dengan atau tidak.
tenggang waktu paling lama 1 (satu) - Adapun perbedaan lainnya adalah
bulan. pada Rancangan Perda tahun 2011,
(Pasal 21 ayat 1 jo. Pasal 20 ayat 1) sanksi pidana tidak ditujukan pada
pelaku usaha yang menjual minuman
vi. Pencabutan SIUP MB dilakukan beralkohol, akan tetapi ditujukan
apabila : penegakan kepada pelaku usaha yang
a. SIUP MB yang diperoleh tidak membayar retribusi.
berdasarkan keterangan/data yang (Ps. 19 ayat 1)
tidak benar atau palsu dari
perusahaan yang bersangkutan
atau tidak sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam
Perda ini ; dan
b. perusahaan yang bersangkutan
tidak melakukan perbaikan
setelah melampaui batas waktu
pembekuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 ayat
(2).
3. Peraturan Surat Izin Usaha i. Setiap orang atau badan usaha i. Setiap orang pribadi atau badan yang - ITPMB adalah izin untuk dapat
Daerah Perdagangan yang melakukan kegiatan usaha melanggar ketentuang sebagaimana melaksanakan usaha penjualan
Kabupaten Minuman perdangan minuman beralkohol dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 5, minuman beralkohol pada suatu
Gianyar Beralkohol golongan B dan golongan C dan Pasal 17 diancam dengan Pidana tempat tertentu.
Nomor 13 (SIUP MB) dan secara eceran dan/atau menjual Kurungan paling lama 6 bulan atau
Tahun 2012 Izin Tempat langsung untuk diminum denda paling banyak
Minuman ditempat dan penjualan langsung Rp50.000.000,-. (Ps. 27)
Beralkohol dan/atau pengecer minuman
beralkohol untuk tujuan
kesehatan di Kabupaten Gianyar,
wajib memperoleh dan memiliki
surat izin usaha perdagangan
minuman beralkohol (SIUP MB)
dari Bupati. (Ps. 3 ayat 1)
4. Peraturan Pengawasan dan i. Penjualan minuman beralkohol i. Perusahaan penjual langsung dan
Daerah Pengendalian produksi luar negeri dan produksi pengecer minuman beralkohol yang
Kabupaten Penjualan dalam negeri yang telah dikemas, melanggar ketentuan sebagaimana
Karang Asem Minuman menggunaka pita cukai dan label dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan
Nomor 21 Beralkohol edar dilakukan oleh penjual ayat (3), Pasal 15 ayat (1), Pasal 16,
Tahun 2012 langsung, pengecer dan TBB. Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal
(Ps. 5 ayat 1) 20, Pasal 21, Pasal 24 ayat (1), ayat
(2) dan ayat (3) dikenakan sanksi
ii. Penjual langsung sebagaimana administratif berupa pemberhentian
dimaksud pada ayat (1) hanya sementara SIUP-MB.
diizinkan menjual minuman (Ps. 25 ayat 1)
beralkohol golongan A, golongan
B dan/atau golongan C untuk ii. Apabila penjual langsung dan
diminum langsung di tempat pengecer tidakmengindahkan
tertentu. (Ps. 5 ayat 2) peringatan tertulis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2)
iii. Pengecer sebagaimana dimaksud dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
pada ayat (1) hanya diizinkan hari kalender terhitung sejak
menjual minuman beralkohol peringatan pertama diterima
golongan A, golongan B dan/atau dikenakan sanksi administratif
golongan C secara eceran dalam berupa pencabutan SIUP-MB.
kemasan di tempat tertentu. (Ps. 26 ayat 1)
(Ps. 5 ayat 3)
iii.Setiap orang yang melanggar
iv. Perusahaan yang melakukan ketentuan sebagaimana dimaksud
kegiatan usaha penjualan dalam Pasal 7 ayat (1), Pasal 10 dan
minuman beralkohol yang Pasal 11 ayat (1) dipidana dengan
mengalami perubahan pidana kurungan paling lama 6
data/informasi yang tercantum (enam) bulan atau pidana denda
pada SIUP-MB wajib mengganti paling banyak Rp. 50.000.000 (lima
SIUP-MB. (Ps. 15 ayat 1) puluh juta rupiah).
(Ps. 28 ayat 1)
v. Penjual langsung, pengecer
minuman beralkohol golongan A,
golongan B dan/atau golongan C,
dan penjual langsung, pengecer
minuman beralkohol golongan B
yang mengandung rempah-
rempah, jamu dan sejenisnya
dengan kadar etthanol paling
banyak 15 % wajib menyimpan
minuman beralkohol digudang
tempat penyimpanan minuman
beralkohol. (Ps. 16 ayat 1)
vi. Minuman Beralkohol dengan
kadar ethanol (C2H5OH) diatas
55 % dilarang untuk dijual.
(Ps. 17)
5. Peraturan Retribusi Izin i. Berdasarkan SKRD atau i. Dalam hal Wajib Retribusi tertentu - Surat tagihan retribusi daerah, yang
Daerah Kota Tempat dokumen lain yang dipersamakan tidak membayar retribusi yang selanjutnya dapat disingkat STRD,
Denpasar Penjualan sebagaimana dimaksud dalam terutang berdasarkan SKRD tepat adalah surat untuk melakukan
Nomor 17 Minuman Pasal 11 ayat (1) wajib retribusi pada waktunya atau kurang tagihan retribusi dan atau sanksi
Tahun 2011 Beralkohol wajib membayar/melunasi membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga dan atau
retribusi yang terutang. (Ps. 12) administratif berupa bunga sebesar denda;
2% (dua persen) setiap bulan dari
retribusi yang terutang atau kurang - Minuman beralkohol golongan A
dibayar dan ditagih dengan adalah minuman beralkohol dengan
menggunakan STRD. kadar ethanol (C2H50H) diatas 0%
(Ps. 14) (satu persen) sampai dengan 5%
(lima persen);
ii. Setiap orang yang melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud - Minuman beralkohol golongan B
dalam Pasal 12 dipidana kurungan adalah minuman beralkohol dengan
paling lama 3 (tiga) bulan atau kadar ethanol (C2H50H) lebih dari
denda paling banyak Rp. 5% (lima persen) sampai dengan
25.000.000,- (dua puluh lima juta 20% (dua puluh persen);
rupiah).
(Ps. 19) - Minuman beralkohol golongan C
adalah minuman beralkohol dengan
kadar ethanol (C2H50H) lebih dari
20% (dua puluh persen) sampai
dengan 55%(lima puluh persen).
6. Peraturan Pengendalian i. SIUP-MB TBB sebagaimana i. Pengusaha yang melanggar - Berdasarkan Peraturan Daerah
Daerah Peredaran dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) ketentuan sebagaimana dimaksud Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2016,
Provinsi Bali Minuman berlaku untuk jangka waktu 3 dalam Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 9 Peraturan Daerah Provinsi Bali
Nomor 5 Beralkohol Di (tiga) tahun dan dapat ayat (1) dikenakan sanksi Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Tahun 2012 Provinsi Bali diperpanjang. (Ps 5 ayat 1) administratif, berupa: Pengendalian Peredaran Minuman
a. peringatan tertulis; Beralkohol Di Provinsi Bali telah
ii. SIUP-MBT sebagaimana b. penutupan sementara usaha; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) c. penutupan usaha; dan Dengan demikian Pemerintah Provinsi
berlaku untuk jangka waktu 3 d. pencabutan izin usaha Bali tidak memiliki Peraturan daerah
(tiga) tahun dan dapat (Ps. 16) tentang Pengendalian Peredaran
diperpanjang. (Ps. 9 ayat 1) Minuman Beralkohol Di Provinsi
ii. Setiap pengusaha yang melanggar Bali.
iii. Setiap TBB yang melakukan ketentuan Pasal 3 ayat (1), Pasal 7
kegiatan usaha perdagangan ayat (2), Pasal 10 ayat (1) dan - Surat Izin Usaha Perdagangan
minuman beralkohol golongan B Pasal 10 ayat (2) dipidana dengan Minuman Beralkohol yang
dan golongan C wajib memiliki pidana kurungan paling lama 3 selanjutnya disebut SIUP-MB adalah
SIUP-MB TBB. (Ps. 3 ayat 1) (tiga) bulan atau denda paling Surat Izin untuk dapat melaksanakan
banyak Rp.50.000.000,00 (lima kegiatan usaha perdagangan khusus
iv. Setiap Kelompok Usaha, puluh juta rupiah). (Ps. 18) minuman beralkohol golongan B
Koperasi dan Distributor yang dan/atau golongan C di Provinsi Bali.
melakukan kegiatan usaha
perdagangan minuman beralkohol - Surat Izin Usaha Perdagangan
golongan A, golongan B, dan Minuman Beralkohol Tradisional yang
golongan C produksi tradisional selanjutnya disebut SIUP-MBT adalah
wajib memiliki SIUP-MBT. (Ps Surat Izin untuk dapat melaksanakan
7 ayat2) kegiatan usaha perdagangan khusus
minuman beralkohol produksi
v. Minuman beralkohol produksi tradisional golongan A, golongan B
luar negeri (impor) dan produksi dan/atau golongan C di Provinsi Bali.
dalam negeri yang diedarkan oleh
Distributor, Sub Distributor, - Toko Bebas Bea yang selanjutnya
pengecer dan penjual langsung disebut TBB adalah bangunan dengan
wajib dikemas, menggunakan pita batas-batas tertentu yang
cukai dan label edar. dipergunakan untuk melakukan
(Ps. 10 ayat 1) kegiatan usaha menjual barang asal
impor dan/atau barang asal daerah
vi. Minuman beralkohol produksi pabean kepada warga negara asing
tradisional yang dikonsumsi dan tertentu yang bertugas di Indonesia,
diedarkan oleh kelompok usaha orang yang berangkat ke luar negeri
atau koperasi wajib dikemas dan atau orang yang datang dari luar
menggunakan label edar. negeri.
(Ps. 10 ayat 2)