Anda di halaman 1dari 10

Tujuan dan Manfaat Program Audit

Tujuan

Program audit merupakan alat yang menghubungkan survei pendahuluan dengan pekerjaan
lapangan. Dalam survei pendahuluan, auditor internal mengidentifikasi tujuan operasi, risiko,
kondisi-kondisi operasi, dan kontrol yang diterapkan. Dalam pekerjaan lapangan mereka
mengumpulkan bahan bukti tentang efektivitas sistem kontrol, efisiensi operasi, pencapaian
tujuan, dan dampak risiko terhadap perusahaan.

Manfaat

Program audit yang disusun dengan baik bisa memberikan banyak manfaat, yaitu:

Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit, yang merupakan
suatu rencana yang dapat dikomunikasikan baik kepada supervisor audit maupun kepada
staf audit.
Menjadi dasar penugasan auditor.
Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit karena memuat
waktu audit yang dianggarkan.
Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang dikerjakan
dengan apa yang direncanakan.
Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman dalam tahap-tahap pelaksanaan
audit.
Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan.
Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis
pekerjaan audit yang dilakukan dan waktu yang dibutuhkan.
Mengurangi waktu supervisi langsung yang dibutuhkan.
Menjadi titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya audit yang
telah dilakukan.

Kapan Sebaiknya Menyiapkan Program Audit

Auditor internal harus menyiapkan program audit segera setelah survei pendahuluan. Program
yang terlambat disusun bisa memiliki kesenjangan dan tidak memadai serta tidak bisa
menetapkan prioritas yang tetap. Namun program audit yang disiapkan dengan baik pun bisa saja
tidak memuat hal-hal penting yang tidak disadari auditor sampai mereka kemudian melakukan
pekerjaan lapangan. Jadi, semua program audit harus dianggap tentatif sampai audit diselesaikan.
Tentu saja, semua perubahan atas draf program audit membutuhkan pengesahan seperti halnya
program audit awal.

Tanggung Jawab Audit


Auditor internal harus bertanggung jawab untuk merencanakan penugasan audit. Baru-baru ini,
Standar Audit 2201, Pertimbangan-pertimbangan dalam Perencanaan, menyatakan bahwa
dalam merencanakan penugasan, auditor internal harus mempertimbangkan:
Tujuan aktivitas yang sedang diperiksa dan sarana yang dimiliki aktivitas tersebut untuk
mengontrol kinerjanya.
Risiko-risiko signifikan terhadap aktivitas, tujuannya, sumber daya, dan operasi serta
sarana untuk mempertahankan dampak potensial risiko pada tingkat yang dapat diterima.
Kecukupan dan efektivitas manajemen risiko dan sistem kontrol yang dimiliki aktivitas
dibandingkan kerangka atau model kontrol yang relevan.
Peluang untuk melakukan perbaikan siginifikan terhadap manajemen risiko dan sistem
kontrol aktivitas.

Practice Advisory 2200-1 tentang Rencana Penugasan yang terkait dengan standar tersebut
menyatakan bahwa auditor internal bertanggung jawab untuk merencanakan dan melakukan
penugasan, yang tergantung pada pemeriksaan dan persetujuan pengawasan.

Lingkup Audit
Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit. Program tersebut harus memperjelas
hal-hal apa yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak. Tujuan audit seharusnya menuntun
lingkup pekerjaan. Audit internal yang komprehensif dan tidak dibatasi bisa memiliki semua
tujuan ini; yang pasti auditor internal harus menyiapkan program audit mereka dengan tanggung
jawab-tanggung jawab ini dalam pikiran mereka. Namun mereka seharusnya tidak mengabaikan
kewenangan audit yang diberikan kepada mereka oleh para atasannya. Lingkup audit tidak boleh
melebihi kewenangan yang diberikan manajemen senior kepada auditor.
Mendefinisikan Ekonomis, Efisiensi, dan Efektifitas
Ekonomis (economy)
Kamus Webster mendefinisikan ekonomis sebagai, kehati-hatian dalam menggunakan
sesuatu hingga mencapai manfaat terbesarnya.
Efisiensi (efficiency)
Berarti meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga ketika memberikan dampak,
menghasilkan, atau memfungsikan. Dalam beberapa kasus istilah efisien (efficient) dapat
diterapkan ke orang atau operasi yang kompeten dan cakap memproduksi hasil yang
diinginkan dengan upaya minimum.
Efektivitas (effectiveness)
Menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk menghasilkan dampak
tertentu. Sesuatu bisa jadi efektif tetapi tidak efisien atau ekonomis. Program untuk
membuat sistem menjadi lebih efisien atau ekonomis juga bisa menjadi lebih efektif.

Tujuan dan Prosedur

Tujuan (objective) adalah apa yang ingin dicapai seseorang. Prosedur (procedure) adalah teknik-
teknik yang diterapkan untuk mencapai tujuan. Auditor internal memiliki seperangkat tujuan dan
prosedur yang berbeda dalam pekerjaan mereka.
Tujuan dan Prosedur Operasi
Tujuan operasi (operating objective) adalah akhir yang akan dicapai oleh manajer operasi
dan karyawan-karyawannya. Auditor internal tidak mampu mengevaluasi sebuah operasi
jika mereka tidak sepenuhnya memahami hal yang diharapkan untuk dicapai dari operasi
tersebutyaitu tujuan-tujuannya. Mereka juga tidak bisa menentukan apakah suatu
tujuan telah dicapai secara efisien, ekonomis, dan efektif jika mereka tidak memeriksa
prosedur-prosedur yang diterapkan oleh karyawan operasi dalam mencapai tujuannya.
Oleh karena itu, semua program audit harus mengidentifikasi tujuan operasi yang
pencapaiannya akan dievaluasi oleh auditor.
Tujuan dan Prosedur Audit
Tujuan umum audit diupayakan tercapai dalam semua penugasan dan dituntun oleh
lingkup audit yang diberikan manajemen dan dewan komisaris ke kepala bagian audit.
Prosedur-prosedur audit (audit procedures) adalah teknik-teknik yang diterapkan auditor
untuk menentukan apakah tujuan operasi telah dicapai. Menentukan tujuan operasi yang
membutuhkan pemeriksaan audit, dan oleh karena itu akan menjadi tujuan audit dan
termasuk dalam program audit, merupakan pertimbangan audit berdasarkan studi dan
pengalaman.

Menyiapkan Program Audit

Latar Belakang Informasi

Latar belakang informasi yang diperoleh selama survei pendahuluan akan membantu
mengarahkan cakupan audit yang direncanakan. Setiap operasi yang luas dengan banyak
keterkaitan dan proses dapat menghabiskan waktu audit jika auditor memutuskan untuk
memeriksa setiap aktivitas yang dilakukan. Tetapi program yang efektif dan ekonomis
memfokuskan pada hal-hal penting untuk memenuhi tujuan kunci operasi dan tidak selalu pada
hal-hal yang menarik perhatian.

Pembelian

Tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang umum berlaku adalah mendapatkan barang
atau jasa yang tepat:

1. Dengan harga yang tepat,


2. Dengan waktu ynag tepat,
3. Dengan kuantitas yang tepat,
4. Dengan kualitas yang tepat, dan
5. Dari pemasok yang tepat.

Tujuan-tujuan ini dapat membentuk kerangka kerja untuk program audit. Setiap tujuan dapat
menjadi bagian terpisah dalam program.

Pemasaran

Beberapa tujuan penting organisasi pemasaran adalah:


1. Menentukan potensi pasar untuk barang dan jasa organisasi (riset pasar);
2. Menyebarkan informasi, mengembangkan perilaku yang ramah pelanggan, dan
mendorong tindakan yang bermanfaat bagi organisasi (periklanan);
3. Mendorong distributor memberikan perhatian lebih ke penjualan produk organisasi dan
membujuk pelanggan membeli produk-produk tersebut (promosi penjualan).

Jadi, riset pasar, periklanan, dan promosi penjualan bisa menjadi segmen terpisah dalam audit
fungsi pemasaran. Supervisor audit, auditor eksternal, dan penelaah lainnya umumnya akan
menggunakan program audit sebagai titik awal untuk menilai kecukupan audit yang telah
diselesaikan.

Audit yang Komprehensif

Dalam beberapa kondisi, auditor internal mungkin ingin melakukan audit kompherensif atas
suatu operasi. Mungkin audit pertama kali untuk suatu operasi membutuhkan audit untuk semua
aktivitas, baik yang berisiko tinggi ataupun tidak. Atau auditor mungkin ingin
mendokumentasikan keseluruhan sistem untuk menenntukan kesesuaiannya dengan ketentuan
kontrol akuntansi internal dari U.S. Foreign Corrupt Practices Act 1977 atau aturan lainnya yang
telah ditetapkan.

Program Pro Forma

Program pro forma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh auditor-auditor
yang kurang berpengalaman yang pekerjaanya harus diawasi. Program tersebut juga bermanfaat
jika:

1. Jenis audit yang sama akan dilakukan di sejumlah lokasi yang berbeda;
2. Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap lokasi;
3. Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan; dan
4. Operasi yang diaudit relatif serupa.

Program tersebut sangat bermanfaat dan membantu auditor serta mampu menghasilkan semua
informasi yang diperlukan untuk evaluasi komprehensif dari aktivitas yang diperiksa.

Ambiguitas

Ambiguitas (ambiguities) akan berkurang bila aktivitas audit internal menerapkan makna
seragam untuk berbagai istilah yang digunakan dalam program audit. Berikut ini beberapa
definisi yang dapat membantu menghilangkan kebingungan dan menjembatani pembuat program
dengan staf audit:

MenganalisisMemecah menjadi bagian-bagian penting dan menentukan sifatnya.


MengecekMembandingkan atau menghitung ulang, sesuai keperluan, untuk
mengetahui akurasi atau kewajarannya.
MengonfirmasiMembuktikan kebenaran atau akurasi, biasanya melalui tanya jawab
tertulis atau melalui inspeksi.
MengevaluasiMencapai kesimpulan mengenai kelayakan, efektivitas, atau kegunaan.
MemeriksaMelihat lebih dekat dan berhati-hati dengan tujuan mencapai akurasi,
kelayakan, dan opini yang sesuai.
MenginspeksiMemeriksa secara fisik.
MenginvestigasiMemastikan fakta kondisi-kondisi yang dicurigai atau yang
dituduhkan.
MenelaahMempelajari secara kritis.
Memeriksa cepatMempelajari cepat dengan tujuan menguji kecenderungan umum,
mengetahui penyimpangan yang muncul, hal-hal yang tidak biasa, atau kondisi-kondisi
lain yang membutuhkan studi lanjut.
MembuktikanMencari bukti yang meyakinkan.
MengujiMemeriksa sampel yang representatif dengan tujuan mencapai kesimpulan
mengenai poulasinya.
MemverifikasiMenetapkan akurasi.

Istilah audit terlalu umum untuk mengacu pada suatu langkah kerja.

Hubungan Program dengan Laporan Audit Akhir

Langkah-langkah audit bisa jadi sia-sia jika menghasilkan informasi yang tidak akan dilaporkan.
Laporan audit akhir bahkan mulai bisa dipikirkan sejak tahap penyusunan program audit.
Walaupun tidak ada kerangka laporan yang disiapkan, auditor tetap harus memikirkan struktur
umum laporan dan lingkup audit yang direncanakan. Keekonomisan dan efisiensi juga hal-hal
yang diharapkan dalam audit internal. Beberapa auditor internal merasa efisien dan akan sangat
membantu bila bagian-bagian dari laporan audit mereka ditulis sesuai kemajuan audit. Dalam
penugasan audit berskala besar, laporan kemajuan memberikan informasi awal bagi klien dan
membuat penyusunan laporan audit akhir lebih mudah.

Mekanisme Program

Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap
segmen audit.
Penyesuaian-penyesuaian terhadap estimasi mungkin diperlukan, sesuai kemajuan audit,
jika keadaan berbeda dari yang diantisipasi.
Supervisor atau manajer audit harus menyetujui semua program audit. Mereka juga harus
menyetujui semua perubahan signifikan.
Program audit seharusnya diperbarui secara periodik sesuai kemajuan audit. Jika kondisi
aktual berbeda dari yang diketahui di awal, mungkin perlu merevisi rencana atau
menghentikan audit. Setiap perubahan signifikan harus ditulis beserta alasannya.
Perubahan tersebut harus disetujui pada tingkat wewenang yang menyetujui program
awal.
Program audit harus mendokumentasikan kemajuan pekerjaan audit. Bila pengujian
dilakukan, metode yang sederhana adalah membuat rujukan ke kertas kerja dalam
program audit.

Pedoman Penyiapan Program Audit


Berikut ini beberapa pedoman untuk melaksanakan langkah-langkah tersebut dan alasan-
alasannya:
Pedoman Alasan

Telaah laporan, program audit dan Untuk mendapatkan latar belakang dan
kertas kerja, serta dokumen- menentukan apakah hasil-hasil
dokumen lainnya dari audit penelaahan sebelumnya untuk
terdahulu, dan buat daftar masalah- memutuskan lingkup audit sekarang
masalah yang membutuhkan dengan lebih baik.
tindakan perbaikan.
Lakukan survei pendahuluan. Untuk menentukan tujuan aktivitas yang
akan diperiksa, risiko-risiko yang aktual
atau potensial, dan sistem kontrol yang
ada.

Telaah kebijakan dan prosedur Untuk menentukan hal-hal yang bisa


fungsi yang diaudit, manual diukur dan dinilai, dan apakah fungsi
operasinya, bagan organisasi, bagan tersebut beroperasi sesuai dengan
wewenang, tujuan dan sasaran keinginan manajemen.
jangka panjang dan jangka pendek.

Telaah literatur terbaru di bidang Untuk mendapatkan informasi terbaru


audit internal tentang masalah yang tentang teknik-teknik audit untuk
diaudit. aktivitas yang diperiksa.

Siapkan bagan alir operasi-operasi Untuk mengidentifikasikan kelemahan


kunci dari fungsi yang diaudit. kontrol dan mendapatkan analisis visual
aliran transaksi.

Telaah standar kinerja yang telah Untuk memperoleh tolok ukur dalam
ditetapkan oleh manajemen, dan jika mengukur dan mengevaluasi efisiensi
mungkin, dibandingkan dengan dan efektivitas operasi dan menentukan
standar industri. pencapaiannya terhadap standar yang
wajar.

Tanya jawab dengan klien dan Untuk mendapatkan kesepakatan dari


diskusikan lingkup audit dan tujuan klien dan untuk menghindari salah
yang ingin dicapai auditor. paham mengenai tujuan dan lingkup
audit.

Siapkan anggaran yang merinci Untuk membuat estimasi jumlah auditor


sumber daya yang dibutuhkan untuk dan waktu yang dibutuhkan guna
menyelesaikan penugasan audit. memastikan efisiensi proses audit.
Wawancara dengan karyawan kunci Untuk memahami operasi dan efisiensi
yang memiliki keterkaitan dengan serta efektivitas operasi dan
fungsi audit. mengidentifikasikan masalah-masalah
dalam kerja sama dan koordinasi.

Data semua risiko material yang Untuk memastikan bahwa masalah-


harus dipertimbangkan. masalah rawan telah diketahui dan
mendapatkan perhatian layak.

Untuk setiap risiko yang Untuk mengetahui apakah kontrol yang


diidentifikasi, tentukan kontrol yang ada bisa mengurangi atau
diterapkan dan apakah sudah menghilangkan risiko-risiko yang
mencukupi. diidentifikasi.

Tentukan substansi masalah-masalah Untuk mengidentifikasi kesulitan-


utama dan peluang-peluang yang kesulitan utama dan menentukan
ada. penyebab serta perbaikan yang mungkin
dilakukan.

2.6 Kriteria-kriteria Program Audit

Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan departemen
audit internal. Misalnya:

Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan disetujui klien.
Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang mengharuskan
sebaliknya.
Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi dan
kontrol yang akan diuji.
Langkah-langkah kerja harus mencakup instruksi-instruksi positif, tidak dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan.
Jika dimungkinkan, program audit harus menunjukkan prioritas relatif dari langkah-
langkah kerja. Jadi, bagian yang lebih penting dalam program audit akan diselesaikan
dalam waktu dan batas lain yang ditentukan.
Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan
pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan atau
untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus diinformasikan segera.
Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagi staf.
Beri rujukan bila memungkinkan.
Informasi yang tidak perlu harus dihindari. Masukkan hal-hal yang diperlukan saja untuk
melakukan audit. Rincian yang berlebihan akan menghabiskan waktu orang yang
menyusun program dan membacanya.
Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan. Perubahan
signifikan juga harus disetujui terlebih dahulu.
Jika manajemen klien meminta auditor melakukan pengujian tertentu, hal ini harus
tercakup dalam program audit jika dimungkinkan dalam anggaran audit.

Anda mungkin juga menyukai