Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KE-1

PENGERTIAN DAN HAKIKAT INOVASI PENDIDIKAN DAN


INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MATA KULIAH : INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DOSEN : HARRY DWI PUTRA, M.PD.

DISUSUN OLEH:

EKA SOFITA SARI

15510066

2015 B1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) SILIWANGI

2017
PENGERTIAN DAN HAKIKAT INOVASI PENDIDIKAN DAN

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

1. Pengertian Inovasi
Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli
a. Kuniyoshi Urabe
Menurut Kuniyoshi Urabe, inovasi merupakan setiap kegiatan yang tidak bisa
dihasilkan dengan satu kali pukul, melainkan suatu proses yang panjang dan
kumulatif, meliputi banyak proses pengambilan keputusan, mulai dari penemuan
gagasan hingga ke implementasian nya di pasar.
b. Van de Ven, Andrew H.
Menurut Van de Ven, Andrew H., pengertian inovasi adalah pengembangan dan
implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dalam jangka waktu tertentu yang
dilakukan dengan berbagai aktivitas transaksi di dalam tatanan organisasi tertentu.
c. Everett M. Rogers
Menurut Everett M. Rogers, inovasi merupakan sebuah ide, gagasan, ojek, dan
praktik yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau
pun kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.
d. UU No. 19 Tahun 2002
Menurut UU No. 19 Tahun 2002, pengertian inovasi adalah kegiatan penelitian,
pengembangan, dan atau pun perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan
melakukan pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan
yang baru, atau pun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sudah ada ke dalam produk atau pun proses produksinya.

2. Ciri-ciri Inovasi
Sebuah ide, gagasan, teori hanya bisa digolongkan ke dalam sebuah inovasi jika
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Khas
Inovasi harus memiliki ciri khas sendiri yang tidak dimiliki atau pun ada pada ide
atau pun gagasan yang sudah ada sebelumnya.
b. Baru
Setiap inovasi haruslah merupakan ide atau pun gagasan baru yang memang belum
pernah diungkapkan atau pun dipublikasikan sebelumnya.
c. Terencana
Sebuah inovasi biasa nya sengaja dibuat dan direncanakan untuk mengembangkan
objek-objek tertentu. Dengan kata lain, setiap inovasi yang ditemukan pada dasar
nya merupakan kegiatan yang sudah direncanakan sejak awal.
d. Memiliki Tujuan
Tujuannya adalah mengembangkan objek objek tertentu.

3. Hakikat Inovasi Pendidikan


3.1 Pengertian Inovasi Pendidikan
Menurut Udin Saefudin Saud (2008 : 6), inovasi pendidikan adalah suatu
perubahan yang baru, dan kwalitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta
sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan, ini berarti inovasi di bidang pendidikan adalah usaha
mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik dalam
bidang pendidikan.
Berdasarkan pengertian di atas, kita dapat melihat tujuan yang dapat disiratkan
dari sebuah inovasi, yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pendidikan
2. Menciptakan proses baru
3. Memperluas jangkauan produk
4. Mengurangi biaya tenaga kerja
5. Meningkatkan proses produksi
6. Mengurangi bahan baku
7. Mengurangi kerusakan lingkungan
8. Mengganti produk/pelayanan
9. Mengurangi konsumsi energi
10. Menyesuaikan diri dengan undang-undang.
3.2 Difusi Inovasi Pendidikan
Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru
tersebar dalam sebuah kebudayaan . Teori ini dipopulerkan oleh Everett Rogers pada
tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia
mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan
melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial.
Ada keterkaitan erat antara difusi, inovasi, dan komunikasi. Oleh karena itu difusi
adalah proses komunikasi untuk menyebarluaskan gagasan, ide, karya, dsb sebagai
suatu produk inovasi, maka aspek komunikasi menjadi sangat penting
dalammenyebarluaskan gagasan, ide, ataupun produk tersebut. Sebagai contoh, ide
pembelajaran kelas rangkap (multi grade instruction), dapat dipandang sebagai
suatu ide atau gagasan dalam mengatasi keterbatasan jumlah guru di sekolah. Untuk
menyebarluaskan gagasan itu, maka perlu difusi inovasi tentanng pembelajaran
kelas rangkap di sekolah. Biasanya ada pilot proyek yang dilakukan,
disosialisasikan, dibina, dan kemudian disebarluaskan kepada sekolah lain. Itulah
disebut difusi inovasi, yaitu penyebarluasan suatu inovasi untuk kemudian diadopsi
oleh kelompok masyarakat tertentu.

3.3 Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan


a. Esensi inovasi itu sendiri
b. Saluran komunikasi
c. Faktor waktu dan proses pengambilan keputusan
d. Sistem sosial
Struktur social
Norma sosial dan difusi

Berikut ini antara lain kegiatan inovasi pendidikan yang melibatkan sistem
sosial tertentu :

1) Batasan pelaksanan inovasi (boundary maintenance operation)


2) Ukuran dan kewilayahan (size and territoriality)
3) Kelengkapan fasilitas (physical facilities)
4) Penggunaan durasi waktu (time use)
5) Tujuan yang ingin dicapai (goals)
6) Prosedur yang digunakan (procedure)
7) Definisi peran (role definition)
8) Kondisi normatif (normative beliefs)
9) Sistem struktur social (structure)
10) Metoda sosialisasi (socialization method)

3.4 Ciri Inovasi Pendidikan


Mattew B. Miles (1973) menulis bahwa inovasi sebagai spesies dari jenis perubahan
Innovation is species of the genus change yaitu suatu perubahan yang sifatnya
khusus (specific), memiliki nuansa kebaruan (novel), dan disengaja melaliu suatu
program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu (planned and deliberate), serta
dirancang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari suatu system tertentu (goals
of the system). (p.14). menurutnya, ciri-ciri inovasi, termasuk inovasi dalam
pendidikan terdiri dari empat utama, yaitu :
a. Memiliki kekhasan/ khusus
b. Memiliki ciri atau unsur kebaruan
c. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana
d. Inovasi yang diguliran memiliki tujuan

3.5 Proses Pengembangan Inovasi


Ada beberapa tahapan proses keputusan inovasi, yaitu :
1) Tahap pengetahuan (knowledge),yaitu apabila individu/ kelompok, membuka
diri terhadap adanya suatu inovasi.
2) Tahap bujukan (persuation), yaitu manakala individu/ kelompok, mulai
membentuk sikap menyenangi atau bahkan tidak menyenangi terhadap inovasi.
3) Tahap pengambilan keputusan (decision making), yaitu tahap dimana seseorang/
kelompok melakukan aktifitas yang mengarah kepada keputusan untuk
menerima atau menolak inovasi.
4) Tahap implementasi (implementation), yaitu ketika seseorang atau kelompok
menerapkan atau menggunakan inovasi itu, dan
5) Tahap konfirmasi (confirmation),yaitu ketika seseorang atau kelompok mencari
penguatan terhadap keputusan inovasi yang dilakukan.

Dengan demikian, proses adopsi inovasi akan dipengaruhi oleh sistem internal
organisasi kemasyarakatan yang bersangkutan. Organisasi atau tatanan
kemasyarakatan yang baik dan stabil akan mengadopsi suatu inovasi dengan
mempertimbangkanmemenuhi syarat-syarat berikut :

(a) Memiliki tujuan yang jelas


(b) Memiliki pembagian tugas yang diprediksikan secara jelas
(c) Memiliki kejelasan struktur otoritas atau kewenangan
(d) Memiliki peraturan dasar dan peraturan umum
(e) Memiliki pola hubungan informasi yang teruji

3.6 Kontribusi Inovasi Pendidikan


Poensoen dalam Santoso S Hamidjojo (1974) mengungkap secara gambling tentnag
tiga kecenderungan kontribusi dan misi difusi inovasi, khususnya dalam bidang
pendidikan, yaitu :
1) Difusi inovasi pendidikan cenderung mengembangkan dimensi demokratis.
Artinya difusi inovasi yang dilaksanakan mengemban misi atau kecenderungan
untuk meninggalkan konsepsi pendidikan yang terbatas bagi kepentingan elite
tertentu, menuju pada konsepsi pendidikan yang lebih demokratis.
2) Inovasi pendidikan mengemban misi yang cenderung bergerak dari konsepsi
pendidikan yang berat sebelah dalam peningkatan kemampuan pribadi diantara
pengetahuan, sikap dan keterampilan, menuju pada konsepsi pendidikan yang
mengembangkan pola dan isi yang lebih komprehensif dalam rangka
pengembangan seluruh potensi manusia secara menyeuruh dan utuh.
3) Pendidikan menngemban misi yang cenderung bergerak dari konsepsi
pendidikan yang bersifat individual perorangna menuju ke arah konsepsi
pendidikan yang menggunakan pendekatan yang lebih kooperatif.

3.7 Hambatan dalam Adopsi Inovasi


Proses adopsi inovasi bisa juga terhambat oleh berbagai faktor . ada tga hambatan
utama yang berpotensi timbul dalam setiap adopsi inovasi.
Pertama, Mental Block Barries, yaitu hambatan yang lebih disebabkan oleh sikap
mental, seperti :
b. Salah persepsi/ asumsi
c. Cenderung berpikir negative
d. Dihantui oleh kecemasan dan kegagalan
e. tidak mau mengambil resiko terlalu dalam
f. Malas
g. Saat ini berada pada daerah Nyman dana man
h. Cenderung resisten / menolak terhadap setiap perubahan

Kedua, hambatan yang sifatnya Culture Block (hambatan budaya). Hal ini lebih
dilatarbelakangi oleh :

a. Adat yang sudah mengakar


b. Taat terhadap tradisi setempat
c. Ada perasaan berdosa bila merubah tatali karuhun
d. Dsb

Ketiga, hambatan Social Block (hambatan sosial), yaitu hambatan inovasi sebagai
akibat dari faktor social dan pranata masyarakat sekitar. Hal ini antara lain :

a. Perbedaan suku, agama dan ras


b. Perbedaan sosial ekonomi
c. Nasionalisme yang sempit
d. Arogansi primordial
e. Fanatisme daerah yang kurang terokntrol

4. Hakikat Inovasi Pembelajaran Matematika


4.1 Pengertian Inovasi Pembelajaran
Inovasi pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu upaya baru dalam proses
pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode, pendekatan, sarana dan
suasana yang mendukung untuktercapainya tujuan pembelajaran. Hasbullah, 2001
berpendapat bahwa baru dalam inovasi itu merupakan apa saja yang belum
dipahami, diterima atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi.
Dapat juga dikatakan bahwa inovasi pembelajaran merupakan sebuah upaya
pembaharuan terhadap berbagai komponen yang diperlukan dalam penyampaian
materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan dari tenaga pendidik kepada para peserta
didik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung.
4.2 Pentingnya Pembelajaran Inovatif
Dengan adanya inovasi pembelajaran maka kita sebagai calon guru sebaiknya dapat
belajar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menggairahkan, dinamis,
penuh semangat, dan penuh tantangan. Suasana pembelajaran seperti itu dapat
mempermudah peserta didik dalam memperoleh ilmu dan guru juga dapat
menanamkan nilai-nilai luhur yang hakiki pada peserta didik untuk menuju
tercapainya tujuan pembelajaran.
Contoh inovasi pembelajaran yang sederhana yaitu membuka dan menutup
pelajaran dengan nyanyian, membuat materi pelajaran menjadi syair lagu untuk
mempermudah menghafal dan mengingat yang didukung dengan media, juga dapat
memanfaatkan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar dalam melakukan
inovasi pembelajaran.
Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai
terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu
penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru.

4.3 Faktor-Faktor yang mesti diperhatikan dalam Inovasi pembelajaran antara


lain :
a. Guru
Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai
terobosan, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran merupakan salah satu
penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru. Untuk mengadakan
pembaharuan dalam pendidikan, kita harus meningkatkan profesionalisme guru.
b. Siswa
Siswa merupakan objek utama dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu,
dalam mengadakan pembaharuan pendidikan, kita harus memperhatikannya dari
segi murid karena murid merupakan objek yang akan diarahkan.
c. Materi ajar
Materi ajar adalah segala bentuk materi yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dengan materi
ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi
dasar secara runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu
menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Materi ajar merupakan
informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan
penelaahan implementasi pembelajaran.
d. Lingkungan
Proses pembelajaran berlangsung dalam banyak lingkungan berbeda.
Lingkungan belajar merupakan lingkungan atau situasi fisik yang ada di
dalamnya pembelajaran diharapkan berlangsung. Agar suasana belajar tidak
membosan, guru bisa menyelenggarakan proses belajar tidak hanya diruang
kelas tetapi guru bisa mengadakannya di luar.

4.4 Peran guru dalam melaksanakan inovasi pembelajaran


a. Sebagai pengajar
Mengajar berarti memberikan pengajaran dalam bentuk penyampaian
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif)dan keterampilan (psikomotor) pada diri
siswa agar dapat menguasai dan mengembangkan ilmu dan teknologi.
b. Sebagai pendidik
Mendidik berarti pemberian bimbingan kepada siswa (anak didik) agar potensi
yang dimilikinya berkembangseoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta
mengembangkan nilai-nilai kehidupan
c. Sebagai pengembang bahan ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dansikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Seorang guru sebagai pengembang bahan ajar harus tahu bahan ajar dan kegiatan
seperti apa yang dapat digunakan dalam untuk mendukung inovasi program
pembelajaran antara lain :
Bahan ajar seperti apa yang harus di beli untuk dapat digunakan dalam
mencapai tujuan pembelajaran
Bahan ajar seperti apa yang harus dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan
siswa yang unik dan spesifik
Bahan ajar seperti apa yang perlu dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.
d. Sebagai pengembang metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan proses atau prosedur yang digunakan oleh
guru untuk mencapai tujuan
atau kompetensi. Beberapa metode yang dilakukan oleh guru di ruang kelas
antara lain :
Presentasi
Demonstrasi
Latihan dan praktik
Tutorial
Diskusi
Belajar kooperatif
Permainan
Simulasi
e. Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran
Startegi pembelajaran yaitu cara-cara spesifik yang dapat dilakukan oleh indidu
untuk membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran atau standar kompetensi.
Guru perlu melakukan upaya kreaktif dalam menggunakan strategi
pembelajaran. Sebagai pengembang strategi-strategi pembelajaran, guru harus
tahu upaya atau strategi apa yang harus dilakukan untuk menarik dan
memelihara minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap
penyampaian materi atau substansi pembelajaran yang disampaikan.
f. Sebagai pengembang media pembelajaran
Media adalah sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
aktivitas belajar. Ragam media yang dapat digunakan dapat diklasifikasi sebagai
teks, audio, video, komputer dan jaringan intenet.
Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus tahu mengombinasikan
mediayang diperlukan dalam menyelenggarakan program pembelajaran
(kombinasi media yang dipilih tentunya harusdapat menunjang efektifitas pada
sekolah tempat aktivitas pembelajaran berlangsung.
g. Sebagai penilai pembelajaran atau evaluasi
Evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh seorang untuk memberikan
penilaian terhadap sesuatu. Evaluasi ada dua yaitu evaluasi hasil belajar dan
evaluasi program. Seorang guru sebagai pengembang evaluasi, melakukan
evaluasi program pembelajaranbertujuan untuk mengetahu beberapa hal yaitu :
Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan
Peningkatan kompetensi dalam diri siswa yang merupakan dampak dari
keikutsertaan dalam programpembelajaran
Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan
kompetensi siswa setelahmengikuti program pembelajaran.
Pada tahap evaluasi seorang guru memperbaiki program pembelajaran
berdasarkan kesimpulan data yang diperoleh sewaktu uji coba. Istilah lain
merevisi program pembelajaran. Dalam hal ini evaluasi dilakukan secara terus-
menerus selama proses pengembangan berlangsung demi kesempurnaan hasil
yang diharapkan
4.5 Strategi Mengimplementasi Pembelajaran Inovatif
Adapun strategi mengimplementasi pembelajaran inovatifsebagai berikut:
1. Kuasai teori pembelajaran
2. Perkaya pemahaman pada metode pembelajaran
3. Pelajari kembali materi yang akan diajarkan
4. Kenali kondisi kelas dan peserta didiknya
5. Lakukan observasi pada pembelajaran sebelumnya
6. Evaluasi pada pembelajaran sebelumnya
7. Mengadakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA

Tricreationandpend. (2015). Hakikat Inovasi Pendidikan. [Onlilne]. Tersedia di :


https://tricreationadpend.wordpress.com/2015/12/30/4/
Paridah, Enok. (2010). Difusi Inovasi Pendidikan. [Online]. Tersedia di :
http://enokparidah.blogspot.co.id/2010/05/difusi-inovasi-pendidikan.html
Rijal. (2016). Inovasi Pembelajaran. [Online]. Tersedia di :
http://www.rijal09.com/2016/06/inovasi-pembelajaran.html
https://mathamatika.wordpress.com/inovasi-pembelajaran-matematika/
Wahyudin, Dinn dan Rudi Susilana. (). Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran. Tersedia di :
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061986011-
AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Inovasi_Pendidikan_Pembelajaran.pdf
Zaenuri, Asep. (2013). Hakikat, Unsur dan Ciri Inovasi. Tersedia di :
http://www.asepzaenuri.com/2013/12/hakikat-unsur-dan-ciri-inovasi.html
Tresna, Shilphyafia. (2013). Inovasi Pendidikan. Tersedia di :
https://shilphyafiattresna.wordpress.com/2012/02/11/inovasi-pendidikan/
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-inovasi-dan-ciri-cirinya/

Anda mungkin juga menyukai