Anda di halaman 1dari 4

Menyambut Ramadhan dengan Bahagia

Sesuatu yang dinanti-nanti pasti akan memberikan kebahagiaan, sebagaimana sesuatu yang akan
memberikan kebahagiaan pasti senantiasa dinantikan kehadirannya. Seorang suami istri misalnya,
yang telah lama menikah dan belum dikaruniai anak, lalu berkeinginan mempunyai anak, pasti selalu
menantikan hadirnya sang buah hati, lalu setelah hadir di tengah-tengah mereka pasti keduanya
merasa bahagia tiada terkira. Namun jika anak yang akan memberikan kebahagiaan itu belum hadir,
maka mereka akan selalu dan terus menantinya, sambil berharap hadirnya si buah hati di tengah
mereka.

Begitu pula dengan bulan Ramadhan, bulan yang selalu dinanti-nanti oleh setiap hamba
kehadirannya, karena ada kebahagiaan yang terdapat di dalamnya saat hadir di tengah-tengah
mereka. Dan karena di dalamnya terdapat nilai yang akan memberikan kebahagiaan dan
ketenteraman maka ia akan senantiasa dinanti-nantikan sepanjang tahunnya.

Begitulah yang dilakukan oleh Rasulullah saw saat menanti hadirnya bulan yang penuh berkah. Dua
bulan sebelumnya beliau sudah memohon kepada Allah SWT agar dipanjangkan asianya sehingga
dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Begitu pula para sahabat, mereka selalu antusias dan
bersemangat dalam menanti hadirnya bulan Ramadhan. Sebagaimana para tabiin, tabi tabiin dan
para salafussalih; mereka tidak pernah lupa dan selalu menantikan hadirnya bulan Ramadhan,
bahkan dalam suatu riwayat disebutkan bahwa hidup mereka dalam setahun dibagi pada dua
bahagian; periode pasca Ramadhan dengan memohon kepada Allah SWT agar diterima segala amal
ibadah mereka dan periode sebelum Ramadhan (6 bulan sebelumnya), agar kembali diperkenankan
Allah SWT untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan pada masa yang akan datang.

Bahagia menyambut bulan Ramadhan merupakan sunnah dan bagian yang tidak boleh terpisahkan
bagi umat Islam, karena hal tersebut berarti mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT anugerahkan
kepadanya; Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk meraih dan menggapai berbagai
nikmat, pahala dan janji-janji yang telah disediakan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Seperti nabi saw
selalu mengingatkan dalam sabdanya:

Shalat lima waktu, dan jumat ke jumat lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan lainnya akan
menggugurkan dosa antara keduanya selama menjauhi dosa besar. (Muslim).

Dalam hadits lain disebutkan:

Barangsiapa yang bergembira datangnya bulan Ramadhan, diharamkan Allah jasadnya menyentuh
api neraka. (An-Nasai).

Dan pada hadits lain juga disebutkan:

Seandainya umatku tahu keutamaan bulan puasa, tentu mereka akan meminta supaya bulan yang
ada dijadikan puasa selamanya (Ibnu Majah).
Rasulullah saw selain mengucapkan doa ketika memasuki bulan Rajab seperti yang termaktub di
atas, menjelang Ramadhan tiba beliau juga menyampaikan basyarah (kabar gembira) sekaligus
pengarahan dan motivasi kepada para sahabatnya terkait dengan bulan Ramadhan. Seperti yang
diriwayatkan oleh Sayyid bin Thawus dan syeikh Shaduq, dengan sanad dari Amirul Mukminin Umar
bin Al-Khattab ra, dia berkata: bahwa Rasulullah saw pada suatu hari menjelang bulan Ramadhan
tiba berpidato di hadapan kami:

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah SWT dengan membawa berkah
rahmat dan magfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah SWT. Hari-harinya adalah hari-hari yang
paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah
jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah SWT dan
dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amal mu
diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah SWT Rabbmu dengan niat yang tulus
dan hati yang suci agar Allah SWT membimbingmu untuk melakukan shiyam (puasa) dan membaca
Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah SWT di bulan yang agung ini.

Kenanglah dengan rasa lapar dan haus-mu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan
masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraan-mu,
jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan
pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya
dikasihi manusia anak-anak yatim-mu. Bertobatlah kepada Allah SWT dari dosa-dosamu. Angkatlah
tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama
ketika Allah SWT memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika
mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa
mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amal-mu, maka bebaskanlah


dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan
memperpanjang sujudmu. Ketahuilah! Allah SWT bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa
Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka
dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin (Tuhan semesta alam).

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang
berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah SWT nilainya sama dengan membebaskan seorang budak
dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: Ya Rasulullah!
Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian. Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api
neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan
se teguk air.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaqnya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathal
mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang
dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah SWT akan meringankan
pemeriksaan-nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah SWT akan
menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di
bulan ini, Allah SWT akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa
menyambungkan tali persaudaraan (silaturahim) di bulan ini, Allah SWT akan menghubungkan dia
dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di
bulan ini, Allah SWT akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah SWT akan menuliskan baginya kebebasan dari
api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu, baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat
fardhu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah SWT akan
memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan menjadi ringan. Barangsiapa di bulan ini
membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatamkan Al-Quran pada bulan-bulan
yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada
Tuhanmu agar tidak pernah menutupkan nya kembali bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka
mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan kembali bagimu. Setan-setan
terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasai dirimu kembali. Amirul mukminin
berkata: Aku berdiri dan berkata: Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini? Jawab
Nabi: Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang
diharamkan Allah SWT.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh
keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan
yang Allah SWT telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu
tathawwu (sunnah).

Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya,
sama lah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.

Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu
adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah SWT memberikan rezki
kepada mukmin di dalamnya.

Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu
merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang
memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikit pun
berkurang. Para sahabat berkata, Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka
puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabda lah Rasulullah saw, Allah SWT memberikan
pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau se teguk air, atau se hirup susu. Dan
barangsiapa yang memberikan rasa kenyang kepada orang yang berpuasa, maka Allah SWT akan
memberinya minuman dari kolam ku sehingga dia tidak akan haus selamanya sampai masuk surga.

Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari
neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya niscaya Allah SWT akan mengampuni
dosa-dosanya dan memerdekakannya dari neraka.
Oleh karena itu perbanyaklah dengan empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk
mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat membutuhkannya; Dua
perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
SWT dan mohon ampun kepada-Nya; sedangkan dua perkara yang kamu sangat membutuhkannya
ialah memohon surga dan perlindungan dari neraka.

Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah SWT memberi minum
kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya,
sehingga dia masuk ke dalam surga. (Ibnu Huzaimah).

Anda mungkin juga menyukai