Anda di halaman 1dari 11

RENCANA ASUHAN GIZI

KASUS BEDAH
(Dalam melengkapi mata kuliah Dietetika Dasar pada semester V)

Oleh :

Ayu Desy Dwirianasari

(P07131013029)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN GIZI
2015
Paparan Kasus

Nutrition assesment: Rina Utami, umur 38 tahun, 8 bulan sebelum MRS pasien
mengalami BAB berdarah, bentuk feses kecil-kecil hitam seperti pensil, BB turun 3 kg
dalam 1 bulan. Bulan Maret pasien berobat ke RS dan didiagnosa tumor rektum. Hasil
kolonoskopi: adeno kanker rektum dan pada Bulan April dilakukan pengangkatan kanker
dan dilakukan ileostomi. Setelah 3 bulan pasien direncanakan bedah tutup ileostomi,
tetapi pada Bulan Juni pasien dirawat di RS dengan diagnosa thypoid dan perlu
pemulihan, sehingga pembedahan baru dilakukan Bulan September 2015.
Asupan ibu rina utami sebelum MRS adalah : E : 2500 KKAL, P : 80 g, L : 65 g,
KH : 400 g. Selera makan baik dan pola makan 3 x sehari dengan 2 x makanan selingan.
Ibu Rina suka sayuran, makanan pedas, bersantan dan mempunyai alergi terhadap ikan
laut. Berdasarkan data antropometri : TB = 163 cm, BB saat MRS = 55 kg. BB sebelum
sakit = 60 kg, BB pra bedah = 53 kg, BB 7 hari pasca bedah tutup ileostomi = 56 kg.
Berdasarkan data pemeriksaan pemeriksaan fisik dan klinis pra bedah : TD = 120/90
mmHg, suhu = 38oC, nadi = 84x/menit, pernafasan = 17x/menit.
Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan klinis pasca bedah: TD = 120/80 mmHg,
suhu = 37oC, nadi = 74x/menit, pernafasan = 14x/menit.
Data laboratorium:
Data LAB Prabedah Pascabedah Normal
HB 14,3 14,1 14-16 g/dl
Ht 41,8 40,6 37-43 g/dl
Eritrosit 4,95 4,91 4-5 juta/uL
Leukosit 8,1 7 5-10 ribu/ml
Trombosit 350 332 150-400 ribu/ml
Albumin 3,7 3,0 3,5-5,5 g/dl
Natrium 142 131 135-147 mEq/L
Kalium 3,5 3,4 3,5-5,5 mEq/L
SGOT 14 - <37 u/L
SGPT 16 - <42 u/L
Terapi medis: antibiotika, analgesik, dan tindakan operasi. Tentukan
nutrition diagnose, nutrition intervention termasuk contoh menu sehari serta
nutrition monitoring and evaluation pasien tersebut pada saat pra bedah dan pasca
bedah.
1. Pengkajian Gizi
Standar
No Data Terkait Gizi Pembanding/Nilai Masalah
Normal
1 Antropometri
BB saat MRS : 55 kg IMT Normal : 18,5 25 -
BB sblm sakit : 60 kg
BBI : 56,7 kg
BB pra bedah : 53 kg
BB pasca bedah : 56
kg
TB : 163 cm
2 Biokimia
Prabedah Hb : 14-16 g/dl Perubahan nilai lab
Hb : 14,3 Ht : 37-43 g/dl terkait :
Ht : 41,8 Eritrosit : 4-5 juta/ul Prabedah

Eritrosit : 4,95 Leukosit : 5-10 rb/ml Nilai laboratorium

normal
Leukosit : 8,1 Trombosit : 150-400
Pascabedah
Trombosit : 350 rb/ml
Albumin < 3,5 g/dl
Albumin : 3,7 Albumin : 3,5-5,5 g/dl
Natrium < 135
Natrium : 142 Natrium : 135-147
mEq/L
Kalium : 3,5 mEq/L
Kalium < 3,5
SGOT : 14 Kalium : 3,5-5,5 mEq/L
mEq/L
SGPT : 16 SGOT : < 37 u/L
Pascabedah SGPT : < 42 u/L
Hb : 14,1
Ht : 40,6
Eritrosit : 4,91
Leukosit : 7
Trombosit : 332
Albumin : 3,0
Natrium : 131
Kalium : 3,4
SGOT : -
SGPT : -
3 Diet/Riwayat Gizi
Selera makan baik dan Angka Kecukupan Gizi Asupan energi dan zat
pola makan 3 x sehari Berdasarkan AKG gizi lebih :
dengan 2 x makanan 2013 : Energi : 116,3%
Energi : 2150 kkal Protein : 140,4%
selingan. Ibu Rina suka
Protein : 57 gr Lemak : 108,3%
sayuran, makanan pedas, Lemak : 60 gr Karbohidrat : 123,8%
Karbohidrat : 323 gr
bersantan dan
mempunyai alergi
terhadap ikan laut.
Energi : 2500 KKAL
Protein : 80 gr
Lemak : 65 gr
KH : 400 gr
4 Fisik/Klinis
Prabedah : Nadi : 80-90/menit Adanya gangguan
TD = 120/90 mmHg, Tekanan Darah : 120/80 fisik klinis.
suhu = 38oC, mmHg Prabedah
nadi = 84x/menit Suhu Tubuh : 36 370C Pernapasan lemah
pernafasan = 17x/menit. RR : 20x/menit dan demam.
Pascabedah: Pascabedah
TD = 120/80 mmHg Denyut nadi lemah
suhu = 37oC dan pernapasan
nadi = 74x/menit lemah.
pernafasan = 14x /menit.
5 Riwayat Individu
Sebelum MRS pasien
mengalami BAB
berdarah, bentuk feses
kecil-kecil hitam seperti
pensil, BB turun 3 kg
dalam 1 bulan. Bulan
Maret pasien berobat ke
RS dan didiagnosa
tumor rektum. Hasil
kolonoskopi: adeno
kanker rektum dan pada
Bulan April dilakukan
pengangkatan kanker
dan dilakukan ileostomi.
Setelah 3 bulan pasien
direncanakan bedah
tutup ileostomi, tetapi
pada Bulan Juni pasien
dirawat di RS dengan
diagnosa thypoid dan
perlu pemulihan,
sehingga pembedahan
baru dilakukan Bulan
September 2015.

2. Diagnosa Gizi
No Problem Etiologi Tanda Gejala
1 Kelebihan asupan Selera makan baik dan suka Asupan energi dan zat
energy (NI.1.5) makanan bersantan (lemak) gizi lebih :
Energi : 116,3%
Protein : 140,4%
Lemak : 108,3%
Karbohidrat : 123,8%
2 Perubahan nilai lab Faktor operasi pasca bedah Penurunan nilai lab
terkait gizi (NC.2.2) tutup ileostomi. terkait gizi :
(Pascabedah)
Albumin < 3,5 g/dl
Natrium < 135
mEq/L
Kalium < 3,5
mEq/L
3. Intervensi Gizi
No Diagnosis Gizi Intervensi
1 P (Problem) Kelebihan asupan energy Tujuan : Menurunkan nilai
asupan energi
E (Etiologi) Selera makan baik dan Cara : Mengatur pola makan dan
suka makanan bersantan asupan.
S (Sign/Simptom) Persentase kebutuhan : Target : Menurunkan nilai
Energi : 116,3% asupan energy mencapai 100%%
Protein : 140,4%
dalam jangka waktu 2 minggu.
Lemak : 108,3%
Karbohidrat : 123,8%
2 P (Problem) Perubahan nilai lab Tujuan : menormalkan nilai lab
terkait gizi terkait.
E (Etiologi) Faktor operasi pasca Cara : Memperbaiki pola makan
bedah tutup ileostomi. dan kebiasaan makan.
S (Sign/Simptom) Albumin < 3,5 g/dl Target : menaikan nilai albumin,
Natrium < 135 natrium, dan kalium dalam
mEq/L jangka waktu 2 minggu.
Kalium < 3,5 mEq/L

PRESKREPSI DIET:
Jenis Diet: Diet Prabedah dan Diet Pascabedah IV
Tujuan Diet:
Prabedah
Untuk mengusahakan agar status gizi pasien tetap dalam keadaan baik
pada saat pembedahan sehinga tersedia cadangan untuk mengatasi
stress dan penyembuhan luka.
Pascabedah
Untuk menjaga agar status gizi pasien tetap normal sehingga dapat
memepercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan
tubuh pasien, dengan cara :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energy da protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi dan zat gizi lain.
3. Memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit dan cairan.
4. Mengurangi kelebihan asupan agar mencapai 100%.
Syarat Diet:
Prabedah
1. Makanan yang diberikan pada pasien dalam porsi kecil dan sering
diberikan, dan diberikan 3 kali makanan utama, 2 kali selingan dalam
bentuk makanan lunak atau cincang.
2. Energi yang diberikan sebanyak 1917,9 kkal, protein 53 gram, lemak
53,28 gram, dan karbohidrat 287,69 gram.
3. Diberikan makanan rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan
saluran cerna sehingga tidak mengganggu proses pembedahan.
4. Diberikan makanan yang mengandung vitamin B, C dan K dan mineral
yang cukup.
Pascabedah
1. Makanan yang diberikan sesuai dengan kemampuan pasien, dan diberikan
3 kali makanan utama, 2 kali selingan dalam bentuk makanan lunak atau
cincang.
2. Energi yang diberikan sebanyak 1961,1 kkal, protein 56 gram, lemak
54,48 gram, dan karbohidrat 294,17 gram.

Bentuk : Makanan lunak atau cincang.


Jalur Pemberian : Oral
Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan.
Nilai Gizi :
PraBedah
1. Energi
RME = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 x TB) (4,7 x U)
= 655+ 508,8 + 293,4 178,6
= 1278,6 kkal
TEE = RME + Stres faktor + DIT + AEE
= 1278,6 + 127,86 + 127,86 + 383,58
= 1917,9 kkal
2. Protein = 1 x BB = 1 x 53 = 53 gram
3. Lemak = 25% x 1917,9 kkal/9
= 53,28 gram
4. Kh = 60% x 1917,9 kkal/4
= 287,69 gram
Pascabedah
1. Energi
RME = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 x TB) (4,7 x U)
= 655+ 537,6 + 293,4 178,6
= 1307,4 kkal
TEE = RME + Stres faktor + DIT + AEE
= 1307,4 + 130,74 + 130,74 + 392,22
= 1961,1 kkal
2. Protein = 1 x BB = 1 x 56 = 56 gram
3. Lemak = 25% x 1961,1 kkal/9
= 54,48 gram
4. Kh = 60% x 1961,1 kkal/4
= 294,17 gram

EDUKASI GIZI:
Tujuan: Meningkatkan pemahaman tentang prabedah dan pascabedah dan
Diet Prabedah dan Diet Pasca bedah IV yang diberikan serta agar adanya
perubahan perilaku makan pada pasien.
Konten Materi : Prabedah dan Pascabedah.
Pra Bedah

Pra bedah atau Praoperasi merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan


pembedahan yang dimulai sejak ditentukannya persiapan pembedahan dan berakhir
sampai pasien berada di meja bedah.Diet Pre bedah adalah pengaturan makanan
yang diberikan kepada pasien yang akan mengalami pembedahan.

Pasca Bedah

Pasca bedah atau pascaoperasi merupakan masa setelah dilakukannya pembedahan


yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi
selanjutnya. Diet pasca bedah atau post operasi adalah makanan yang diberikan
kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah
pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

Waktu ketidakmampuan pasien setelah operasi atau pembedahan dapat diperpendek


melalui pemberian zat gizi yang cukup. Hal yang juga harus diperhatikan dalam
pemberian diet pasca operasi untuk mencapai hasil yang optimal adalah mengenai
karakter individu pasien.

Penyebab Pra dan Pasca Bedah

Penyebab dilakukan pembedahan dikarenakan adanya suatu penyakit didalam tubuh


yang perlu di angkat dengan cara pembedahan. Contohnya Berdasarkan tujuannya,
pembedahan dapat dibagi menjadi :
1. Pembedahan diagnostik, ditujukan untuk menentukan sebab terjadinya gejala
dari penyakit, seperti biopsy, eksplorasi, dan laparatomi.

2. Pembedahan kuratif, dilakukan untuk mengambil bagian dari penyakit, misalnya


pembedahan apendiktomi.

3. Pembedahan restorative, dilakukan untuk memperbaiki deformitas atau


menyambung daerah yang terpisah.

4. Pembedahan paliatif, dilakukan untuk mengurangi gejala tanpa menyembuhkan


penyakit.

5. Pembedahan kosmetik, dilakukan untuk memperbaiki bentuk bagian tubuh


seperti rhinoplasti.

Macam macam penyakit yang membutuhkan Pembedahan

Disini kita diharapkan mengetahui macam-macam penyakit yang membutuhkan


pembedahan yaitu antara lain sebagai berikut :

a. Penyakit yang paling utama membutuhkan pembedahan adalah penyakit saluran


cerna, jantung, ginjal, saluran pernapasan dan tulang.

b. Penyakit penyerta yang dialami, misalnya penyakit diabetes melitus, jantung, dan
hipertensi.

Hasil laboratorium/penegakan diagnosa

Pemeriksaan lain yang dianjurkan sebelum pelaksanaan bedah adalah radiografi


thoraks, kapasitas vital, fungsi paru, dan analisis gas darah pada pemantauan sistem
respirasi, kemudian pemeriksaan elektrokardiogram, darah, leukosit, eritrosit,
hematokrit, elektrolit, pemeriksaan air kencing, albumin blood urea nitrogen (BUN),
kreatinin, dan lain-lain untuk menentukan gangguan sistem renal dan pemeriksaan
kadar gula darah atau lainnya untuk mendeteksi gangguan metabolisme.

Jenis Diet, Bentuk Makanan dan lama Pemberian Diet

Pra bedah

Pemberian diet pra bedah yang harus diperhatikan didalam pemberian Diet Pra Bedah
ialah tergantung pada :

a. Keadaan umum pasien

Disini kita harus memperhatikan apakah keadaan umum dari pasien tersebut
normal atau tidak dalam hal status gizi, gula darah, tekanan darah, ritme jantung,
denyut nadi, fungsi ginjal, dan suhu tubuh pasien.

b. Macam Pembedahan
Disini kita harus mengetahui apakah pasien terssebut akan melakukan bedah
minor atau bedah mayor.

c. Sifat operasi

Disini kita harus mengetahui apakah sifat operasi pasien tersebut bersifat
segera/dalam keadaan darurat atau bersifat berencana /elektif.

d. Macam penyakit

Disini kita harus mengetahui apakah macam dari penyakit pasien


tersebut,penyakit utama/penyakit penyerta.

Indikasi diet pra bedah Sesuai dengan jenis dan sifat pembedahan, Diet Pra Bedah
diberikan dengan indikasi sebagai berikut :

1. Pra bedah darurat atau cito, sebelum pembedahan tidak diberikan diet tertentu

2. Pra bedah berencana atau elektif,

3. Pra bedah minor atau bedah kecil, seperti tonsilektomi tidak membutuhkan diet
khusus. Pasien dipuasakan 4-5 jam sebelum pembedahan. Sedangkan pada pasien
yang akan menjalani apendiktomi, herniatomi, hemoroidektomi, dan sebagiannya
diberikan Diet Sisa Rendah sehari sebelumnya. Pra bedah mayor atau bedah
besar, seperti :

a. Pra bedah besar saluran cerna diberikan Diet Sisa Rendah selama 4-5 hari
dengan tahapan:

1. Hari ke-4 sebelum pembedahan diberi Makanan Lunak

2. Hari ke-3 sebelum pembedahan diberi Makanan Saring

3. Hari ke-2 dan 1 hari sebelum pembedahan diberikan Formula Enteral


Sisa Rendah

b. Pra bedah besar di luar saluran cerna diberi Formula Enteral Sisa Rendah
selama 2-3 hari. Pemberian makanan terakhir pada pra bedah besar dilakukan
12-18 jam sebelum pembedahan, sedangkan minum terakhir 8 jam
sebelumnya.

4. Monitoring dan Evaluasi


CAPAIAN /HASIL MONITOR
TARGET/ EVALUAS TINDAK
PARAMETER Tgl: Tgl: Tgl:
TUJUAN I LANJUT
17/10/15 21/10/15 23/10/15
Kelebihan Menurunkan Energi : Energi : Energi : Penurunan Lakukan
asupan energy nilai asupan 116,3% 110,3% 104,3% asupan modifikasi
Protein : Protein : Protein :
energy energy dan diet, berikan
140,4% 130,4% 120,4%
mencapai Lemak : Lemak : Lemak : zat gizi lain konseling
100%% dalam 108,3% 105,3% 102,3% belum gizi, dan
Karbohidrat
jangka waktu Karbohidr Karbohidrat mencapai rujuk ke ahli
: 113,8%
seminggu at : : 103,8% 100% gizi senior
123,8%
Perubahan nilai Meningkatkan Album Albumin Albumin Kenaikan Lakukan
lab terkait gizi nilai lab terkait in : 3,0 : 3,1 : 3,2 nilai lab modifikasi
gizi dalam Natriu Natrium Natrium belum diet, berikan
jangka waktu m : : 132 : 133 mencapai konseling
seminggu 131 Kalium : Kalium : normal. gizi, serta
Kalium 3,42 3,43 rujuk ke ahli
: 3,41 gizi senior
atau dokter

Anda mungkin juga menyukai