ABSTRACT
CORRELATION OF IL-6 WITH SERUM IRON IN ANAEMIA
OF CHRONIC DISEASE
Anaemia of chronic disease is the second most prevalence after iron deficiency anaemia. It is a common
problem faced because it decreasing the life quality. The pathofisiology of anaemia of chronic disease is same in
malignancy, chronic infection and chronic inflammation. There is immune driven pathway. Released
proinflammation cytokine cause hypoferemia and hyperferitinaemia which the result is anaemia. The Objective
is to determine the correlation of IL-6 with serum iron and haemoglobin in anaemia of chronic disease patien at
Sanglah General Hospital, Denpasar Bali. The Cross sectional analytic study performed to search the
correlation of IL-6 with serum iron and haemoglobin. Descriptive statistical test performed to descript the
sample characteristic and the distribution frequency of many variable. Spearman correlation used with p < 0.05
is significant. From 25 samples, there are 12 man (48%) and 13 woman (52%). The mean of samples age is
49.20 17.95 years old. The most prevalence diagnosis is lung TB, 8 samples (32%). The mean of IL-6 is 39.32
48.66 pg/mL. The mean of serum iron is 42.48 22.09 ug/mL. The mean of hemoglobin is 10.49 1.47 g/dL.
The mean of feritin is 607.62 841,01 ng/mL. The mean of monocyte count is 0,91 0,95 cell/mm3. The
correlation of IL-6 with serum iron is not significant (r -0.05, p 0325). The correlation of IL-6 with
haemoglobin is not significant too (r -0.027, p=0.898). There are possibility cause, first, the gradation of
malignancy, chronic infection, chronic inflammation is not performed. Second, other inflammation cytokine is
not checked. Comorbid disease also may take a place. We conclude the correlation of IL-6 with serum iron and
haemoglobin is not significant.
Hubungan Kadar Interleukin 6 dengan Kadar Besi Serum Penderita Anemia pada Penyakit Kronik 37
I Putu Budi Wibawa, I Made Bakta
sel makrofag, menghambat produksi eritropoietin di hanya IL-6 yang menjadi faktor independen yang
ginjal, meningkatkan fagositosis eritrosit yang menentukan kadar hemoglobin.12,16,17 Kadar IL-6
sudah tua oleh sel makrofag, menghambat berhubungan negatif bermakna dengan kadar Hb
eritropoisis dalam sumsum tulang, meningkatkan penderita lupus eritematosus sistemik.18
kerja Divalent Metal Transporter (DMT) 1 yaitu Berdasarkan penelitian-penelitian diatas,
protein pada membran sel makrofag sebagai sebagian besar peneliti menyimpulkan peningkatan
importer besi dari sirkulasi ke dalam sel makrofag. sitokin proinflamasi dalam darah akan menurunkan
Gangguan hemostasis besi akan menyebabkan ketersediaan besi sumsum tulang untuk eritropoisis
hipoferemia tetapi cadangan besi tubuh akan sehingga menimbulkan anemia. Penelitian tentang
normal atau meningkat.2,13 hubungan kadar IL-6 dengan kadar besi serum
Sebagai nutrien yang esensial, besi sangat belum ada. Hubungan kadar IL-6 dengan kadar besi
dibutuhkan makhluk hidup dalam berbagai proses serum perlu diteliti sebab penurunan kadar
metabolisme seperti transport oksigen, sintesis hemoglobin ditentukan oleh penurunan kadar besi
DNA dan transport elektron. Selain itu besi juga serum sesuai dengan patogenesis anemia pada
penting sebagai kofaktor energi pada respirasi penyakit kronik. Sebagian besar penelitian
mitokondria, proliferasi dan aktivasi sel limfosit T, dilakukan secara invitro pada binatang coba atau
limfosit B, sel natural killer.2,14 manusia, oleh karena itu diperlukan suatu penelitian
Evaluasi anemia pada penyakit kronik in vivo pada manusia untuk mengetahui hubungan
harus memasukkan penentuan status besi tubuh kadar IL-6 dengan kadar besi serum pada penderita
dalam usaha menyingkirkan keadaan anemia anemia pada penyakit kronik.
defisiensi besi yang biasanya juga mempunyai
gambaran hipokromik mikrositer. Lebih dari dua BAHAN DAN CARA
pertiga besi tubuh dalam bentuk hemoglobin
sehingga anemia adalah gejala utama defisiensi Penelitian ini merupakan studi potong lintang
besi. Laju eritropoisis biasanya dibatasi oleh analitik, kriteria inklusi penelitian adalah penderita
saturasi tranferin yang jatuh dibawah 16%. Eritrosit anemia pada penyakit kronik, laki atau wanita yang
akan mikrositosis dan hipokromik yaitu terjadi berumur lebih atau sama dengan 13 tahun dan
pada 30-40% anemia pada penyakit kronik.7,10,11 penderita yang bersedia ikut dalam penelitian
Karakter biologik dan hematologik anemia sedangkan kriteria ekslusi adalah penderita yang
yang berhubungan dengan kanker adalah sama sedang mengalami perdarahan akut saluran cerna,
dengan anemia pada penyakit kronik.12,15 Kadar saluran nafas, saluran urogenital. Penderita anemia
hemoglobin berhubungan bermakna dengan defisiensi besi, penderita yang mendapat terapi
konsentrasi berbagai marker inflamasi kronik. imunosupresan, penderita yang mendapat
Kadar hemoglobin terendah berada pada kemoterapi untuk suatu keganasan. Besar sampel
konsentrasi tertinggi marker inflamasi yaitu sitokin adalah 25 orang.
proinflamasi, (IL-6, IL-1, TNF ) dan CRP. Tetapi Anemia pada penyakit kronik adalah
dengan analisa statistik didapatkan kesimpulan anemia yang memenuhi kriteria Anemia ringan
HASIL
25.00
Interleukin6
orang laki-laki. Rerata usia adalah 49,20 17,95
Gambar 1. Diagram hubungan antara IL-6 dengan
kadar besi serum
Hubungan Kadar Interleukin 6 dengan Kadar Besi Serum Penderita Anemia pada Penyakit Kronik 39
I Putu Budi Wibawa, I Made Bakta
Berdasarkan gambar di atas tidak terdapat epidemiologis mengenai semua kondisi penyakit
kecenderungan peningkatan atau penurunan IL-6 dasar yang berhubungan dengan anemia pada
diikuti dengan peningkatan atau penurunan kadar penyakit kronik. Prevalensi dan beratnya anemia
besi serum. Koefesien korelasinya berdasarkan uji berhubungan dengan stage penyakit dan kondisi
Spearman adalah - 0,205. Sedangkan tingkat penyakit dasar.3 Suatu studi melaporkan prevalensi
kemaknaannya adalah 0,325. Secara statistik tinggi yaitu 77% laki laki tua dan 68% perempuan
hubungan antara IL-6 dengan kadar besi serum tua dengan kanker menderita anemia.4 Studi lain
adalah tidak bermakna. menunjukkan anemia terjadi pada 41% pasien tumor
solid.5 Di Rumah Sakit Sanglah Denpasar,
13.00
penyebab tersering anemia pada penyakit kronik
12.00
adalah tuberkulosis paru.6 Belum banyak data
epidemiologis anemia pada penyakit kronik
11.00
dipublikasikan di Indonesia. Pada penelitian ini
Hemoglobin
Hubungan Kadar Interleukin 6 dengan Kadar Besi Serum Penderita Anemia pada Penyakit Kronik 41
I Putu Budi Wibawa, I Made Bakta
Hemoglobin rerata pada penelitian ini adalah hemoglobin, feritin dan kadar besi serum,
10,49 1,47 g/dL. Kadar hemoglobin berhubungan mendapatkan hasil yang mendukung hipotesis
bermakna dengan konsentrasi berbagai marker bahwa makin tinggi derajat aktivasi makrofag akan
inflamasi kronik. Kadar hemoglobin terendah diikuti memberatnya anemia. Kuantitas sel monosit
berada pada konsentrasi tertinggi marker inflamasi di darah tepi dapat menunjukkan derajat aktivasi
yaitu sitokin proinflamasi, (IL-6, IL-1, TNF ) dan makrofag.13 Studi lain mengatakan sel monosit
CRP. Tetapi dengan analisa statistik didapatkan manusia yang distimulasi oleh sitokin proinflamasi
kesimpulan hanya IL-6 yang menjadi faktor menyebabkan turunnya kadar besi serum karena
independen yang menentukan kadar terjadi peningkatan uptake dan terjadi retensi besi
12,16,17
hemoglobin. Kadar IL-6 berhubungan negatif dalam sel monosit dalam bentuk feritin.20
bermakna dengan kadar Hb penderita lupus Berdasarkan uji Spearman, hubungan antara
eritematosus sistemik.18,19 Berdasarkan penelitian- kadar IL-6 dengan kadar besi serum pada penelitian
penelitian diatas, sebagian besar peneliti ini adalah tidak bermakna (r = -0,205, p = 0,325).
menyimpulkan peningkatan sitokin proinflamasi Hal ini berarti bahwa peningkatan atau penurunan
dalam darah akan menurunkan ketersediaan besi kadar IL-6 tidak diikuti oleh peningkatan atau
sumsum tulang untuk eritropoisis sehingga penurunan kadar besi serum secara bermakna. Jadi
menimbulkan anemia. secara statistik hubungan antara IL-6 dengan kadar
Feritin serum merupakan indikator cadangan besi serum adalah tidak bermakna.
besi yang sangat baik kecuali pada keadaan Percobaan pada tikus yang diinjeksi sitokin
inflamasi dan keganasan. Pada penelitian ini, feritin proinflamasi terjadi anemia dan hipoferemia.18
rerata adalah 607,62 841,01 ng/mL. Hasil ini lebih Terjadinya kombinasi hipoferemia dan anemia ini
tinggi dibandingkan dengan nilai rujukan yaitu 10 dihubungkan dengan sintesis feritin yang diinduksi
sampai dengan 148 ng/mL pada perempuan dan 28 oleh sitokin. Feritin adalah protein utama yang
sampai dengan 365 ng/mL. Rerata sel monosit pada berhubungan dengan simpanan besi oleh makrofag
hasil pemeriksaan darah lengkap penelitian ini dan sel hepatosit.21 Identifikasi hepsidin, sebuah
adalah 0,91 0,95 x 103/uL yang berarti masih protein fase akut pengatur besi yang dihasilkan
dalam batas normal yaitu 0,3 sampai dengan 1,1 x hepatosit dapat menjelaskan hubungan respon imun
103/uL. Ini berhubungan dengan beberapa penelitian dengan hemostasis besi pada anemia pada penyakit
terdahulu yang menyatakan aktivasi sel monosit di kronik.10,22-24 Hepsidin mungkin berperanan sentral
darah tepi yang berubah menjadi makrofag di dalam diversi lalulintas besi melalui menurunkan
jaringan, berhubungan dengan derajat anemia pada absorbsi besi duodenum dan menghambat pelepasan
penyakit kronik. Suatu studi yang menginvestigasi besi dari makrofag.22 Diantara sitokin-sitokin, IL-6
hubungan antara derajat aktivasi makrofag dengan adalah satu-satunya sitokin yang dapat menginduksi
derajat gangguan metabolisme besi dimana derajat ekskresi hepsidin.2,10,23,24
aktivasi makrofag dinilai dengan mengukur Pada penelitian ini tidak dapat dibuktikan
konsentrasi neopterin serum dan gangguan hubungan yang bermakna antara kadar IL-6 dengan
metabolisme besi dinilai dengan mengukur kadar besi serum. Hal ini kemungkinan disebabkan
Hubungan Kadar Interleukin 6 dengan Kadar Besi Serum Penderita Anemia pada Penyakit Kronik 43
I Putu Budi Wibawa, I Made Bakta
Jumlah sampel yang sedikit ini mungkin memberi keganasan yang tidak ditentukan pada penelitian ini.
andil dalam tidak bermaknanya hubungan IL-6 Kemungkinan lain adalah tidak diperiksanya kadar
dengan besi serum sehingga perlu ditetapkan niai r sitokin proinflamasi lain dan hepsidin serum yang
yang lebih rendah untuk mendapatkan jumlah berdasarkan beberapa penelitian terdahulu terbukti
sampel yang lebih memadai. secara invitro juga berkontribusi dalam kejadian
Berdasarkan analisa data penelitian ini, tidak hipoferemia dan hiperferitinemia.
terdapat kecenderungan peningkatan atau penurunan Patogenesis terjadinya anemia pada
kadar IL-6 diikuti dengan peningkatan atau penderita penyakit kronik yang memiliki komorbid
penurunan hemoglobin. Koefisien korelasinya lain perlu diperhatikan. Defisiensi berbagai nutrien
berdasarkan uji Spearman adalah -0,027. Sedangkan juga akan mempengaruhi kejadian anemia.
tingkat kemaknaannya adalah 0,898. Secara Gangguan metabolisme pada penyakit kronik akan
statistik hubungan antara kadar IL-6 dengan kadar mempengaruhi asupan bahan-bahan yang
hemoglobin adalah tidak bermakna. dibutuhkan eritropoisis sehingga patogenesis
Pada lupus eritematosus sistemik tidak anemia akan berlanjut walaupun klinis anemia
didapatkan hubungan bermakna antara aktivitas belum terlihat. Kemungkinan lain adalah dua jenis
penyakit pada berbagai organ dengan kadar IL-6 anemia dapat terjadi pada satu penderita seperti
serum kecuali terjadinya anemia. Anemia anemia defisisiensi besi dan anemia pada penyakit
memberat jika kadar IL-6 meningkat.18 Studi lain kronik sehingga diperlukan piranti laboratorium
tentang hubungan hemoglobin dengan kadar sitokin yang lebih handal untuk mengeksklusi anemia
proinflamasi dan mediator inflamasi seperti C- defisiensi besi.
Reactive protein (CRP) pada pasien keganasan,
didapatkan hasil bahwa hemoglobin terendah KESIMPULAN
berhubungan bermakna dengan kadar tertinggi
mediator inflamasi seperti sitokin proinflamasi IL- Tidak terdapat hubungan yang bermakna
6, IL-1, TNF , CRP dan fibrinogen. Analisa antara kadar IL-6 dengan kadar besi serum
statistik menunjukkan hemoglobin berhubungan penderita anemia pada penyakit kronik dan tidak
terbalik dengan kadar sitokin proinflamasi. Pada terdapat hubungan yang bermakna antara kadar
penelitian tersebut, lebih jauh ternyata dari berbagai IL-6 dengan hemoglobin penderita anemia pada
sitokin proinflamasi yang diteliti, hanya IL-6 yang penyakit kronik.
disimpulkan sebagai faktor independen yang Tidak adanya hubungan antara kadar IL-6
menentukan kadar hemoglobin.12,16,17 dengan kadar besi serum dan hemoglobin
Pada penelitian ini tidak dapat dibuktikan penderita anemia pada penyakit kronik
hubungan yang bermakna antara kadar IL-6 dengan kemungkinan disebabkan oleh tidak dilakukan
kadar hemoglobin. Ini kemungkinan disebabkan penentuan gradasi infeksi kronik, inflamasi
beberapa faktor antara lain kuantitas pelepasan kronik, dan keganasan, Sitokin proinflamasi lain
sitokin proinflamasi ke dalam sirkulasi dipengaruhi tidak ditentukan kuantitasnya, eksklusi anemia
gradasi infeksi kronik, inflamasi kronik, dan defisiensi besi belum maksimal, adanya penyakit
Hubungan Kadar Interleukin 6 dengan Kadar Besi Serum Penderita Anemia pada Penyakit Kronik 45
I Putu Budi Wibawa, I Made Bakta
patiens with ovarian cancer. Br J Cancer 20. Ludwiczek S, Aigner E, Theurl I, Weiss G.
1995;71(2):354-6. Cytokine-mediated regulation of iron transport
17. Van Der Zee, Cuyver EM, Bruijn HW, Bizjet in human monocytic cells. Blood
2003;101:4148-54.
HH, Krans M, Vries EG. Higher levels of IL-6
in cystic fluids from patients with malignant 21. Torti FM, Torti SV. Regulation of ferritin genes
versus benign ovarian tumors correlate with and protein. Blood 2002;99:3505-15.
decreased hemoglobin levels and increased
22. Nemeth E, Rivera S, Gabayan V, Keller V,
platelet counts. Cancer 1995;15:1004-9 Taudorf S, Pedersen BK, et al. IL-6 mediates
18. Ripley BJM, Goncalves B, Lacthman DS, hypoferremia of inflammation by inducing the
Rahman A. Raised leves of interleukin 6 in synthesis of the iron regulatory hormone
systemic lupus erythematosus correlate with hepcidin. J. Clin. Invest 2004;113:1271-6.
anaemia. Ann Rheum Dis 2005; 64: 849-853. 23. Weinstein DA, Roy CN, Fleming MD, Loda
19. Ripley BJM, Mikhail A, Lethbridge MW, MF, Wolfdorf JI, Andrews NC. Inappropriate
Kemeny DM, Macdougal IC. Increased expression of hepcidin is associated with iron
expression of erythropoiesis inhibiting cytokines refractory anemia: implications for the anemia
( IFN- , TNF , IL-10 and IL-13 ) by T cells in of chronic disease, Blood 2002;100:3776-81.
patients exhibiting a poor respons to 24. Gantz T. Hepcidin, a key regulator of iron
erytropoietin therapy. Journal of the American metabolism and mediator of anemia of
Society of Nephrology 2003;14:1776-84. inflammation. Blood 2003;102:783-88.