Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENDAHULUAN
Angka Kematian Bayi (AKB) di suatu negara merupakan gambaran keadaan
kesehatan masyarakat suatu negara. Millenium Development Goals atau MDGs
mempunyai target bahwa akan menurunkan angka kematian bayi sebesar 23 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2015.
Bayi BBLR adalah kelompok bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500gr
tanpa memandang usia kehamilannya, baik prematur atau cukup bulan (Depkes RI, 2009)
Bayi BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat < 2500gr atau tampak lebih kecil
dari bayi normal tanpa memandang usia kehamilan (Perinasia, 2016).
Bayi baru lahir rentan sekali mengalami hipotermi, karena luas permukaan tubuh
bayi lebih luas dari permukaan tubuh orang dewasa, sehingga proses kehilangan panas
lebih cepat. Pada intinya ada 4 cara bayi baru lahir kehilangan panas yaitu:
a. Evaporasi
Merupakan prosess kehilangan panas melalui proses penguapan, dari tubuh yang
basah misalnya bayi yang mengompol dan tetap basah, atau bayi yang diseka dengan
alkohol dan alkoholnya menguap maka tubuh bayi terasa dingin.
b. Radiasi
Merupakan proses kehilangan panas melalui pemancaran panas dari tubuh bayi
ke lingkungan sekitar yang lebih dingin. Hal ini terjadi misalnya bayi yang baru lahir
segera ditaruh diruang ber-AC yang dingin maka suhu tubuh bayi akan berkurang
karena panasnya terpencar ke sekitarnya yang bersuhu lebih rendah misalnya 20oC.
c. Konduksi
Merupakan cara kehilangan panas melalui persinggungan dengan benda yang
lebih dingin. Hal ini terjadi misalnya bayi baru lahir telanjang ditimbang pada alas
timbangan logam tanpa alas maka akan ada panas dari tubuh bayi yang pindah ke alas
logam timbangan tersebut.
Rumah Sakit AN-NISA berawal dari RS ibu dan anak, jumlah persalinan
baik normal dan operasi jumlahnya sudah meningkat, Secara otomatis tenaga-tenaga
yang memberikan pertolongan persalinan harus kompeten, mereka harus mempunyai
dan mengusai tehnik resusitasi bayi pada saat lahir, Berdasarkan hal tersebut maka
diklat keperawatan Rumah Sakit AN-NISA membuat program Pelatihan internal
tentang Perawatan Metode Kanguru .
B. TUJUAN
1.TUJUAN UMUM
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit AN-NISA Tangerang
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah Pelatihan peserta dengan benar mampu :
Memberikan pemahaman mengenai masalah pada BBLR
Memberikan pemahaman tentang perawatan BBLR dengan metode kanguru
Memberikan pemahaman tentang kangaroo Mother Care
D. SASARAN
Perawat dan bidan yang belum mengikuti pelatihan perawatan metode kanguru.
E. LAPORAN KEGIATAN
1. Kegiatan yang dilakukan pada proses pelatihan :
Penyampaian materi Perawatan metode Kanguru
Praktek PMK
Peserta yang hadir ada 31 orang peserta
Pembicara : Ns. Nunik Yuli A, SKep
Moderator : Umiah, SST
2. Kegiatan
3. EVALUASI
Pelatihan berjalan cukup baik dan tepat waktu sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
Presenter cukup jelas dalam menyampaikan materi.
Lap Pelatihan Internal PMK 2017
Page 3
Peserta cukup antusias dan interaktif dalam proses diskusi dan Simulasi
4. TINDAK LANJUT
Melakukan supervise dan mengevaluasi terhadap target yang harus dicapai yaitu perawat
dan bidan yang ada di Rumah Sakit AN-NISA mampu melakukan perawatan metode
kanguru.