3(3)
ABSTRAK
Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena
merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak diberbagai negara
termasuk Indonesia. Diperkirakan 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita
disebabkan oleh diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan pola makan dan
penyakit infeksi dengan kejadian diare pada anak balita. Penelitian ini merupakan penelitian survey
analitik, dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dalam hal ini dilakukan dengan
pengamatan dan pengisian kuesioner teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
Pusposive Sampling Sampel dari penelitian ini berjumlah 28 orang pasien diare, penelitian ini
dilakukan pada bulan februari maret 2016 di ruang rawat inap anak RSU Bethesda GMIM
Tomohon. Hasil penelitian menunjukan 25 orang (89,3%) memiliki pola makan baik, kemudian 22
orang (78,6%) tidak memiliki penyakit infeksi, dan 15 orang (53,5%) mengalami kejadian diare
sedang. Hasil analisis bivariat pada hubungan pola makan dengan kejadian diare dengan
koefisien korelasi(r)=0,298 yang termasuk pada nilai signifikan () = 0,123 > 0,05. Dan hubungan
penyakit infeksi dengan kejadian diare dengan koefisien korelasi(r)=0,441 signifikan() =0,019
<0,05. Hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan pola makan dengan kejadian diare. Dan
ada hubungan penyakit infeksi dengan kejadian diare. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
disimpulkan bahwa pola makan tidak berhubungan dengan kejadian diare, dan penyakit infeksi
berhubungan dengan kejadian diare.
ABSTRACT
Diarrheal disease remains one of the important public health problem because it is a major
contributor third child morbidity and mortality in many countries, including Indonesia. An estimated
1.3 billion attacks and 3.2 million deaths per year in children under five are caused by diarrhea.
This study aims to determine the relationship diet and infection with the incidence of diarrhea in
children under five. This research is analytic survey, using cross sectional study in this regard is
done by observation and questionnaires sampling technique using pusposive Sampling Samples
from this study amounted to 28 people with diarrhea patients This research was conducted in
February - March 2016 in the inpatient unit RSU child Bethesda GMIM Tomohon. The results
showed 25 (89.3%) had a good diet, and 22 (78.6%) did not have an infectious disease, and 15
(53.5%) experienced a moderate incidence of diarrhea. The results of the bivariate analysis on the
relationship with the incidence of diarrhea diet with correlation coefficients (r) = 0.298 which
included the significant value () = 0.123> 0.05. And the relationship with the incidence of
diarrhea of infectious diseases with a correlation coefficient (r) = 0.441 a significant () = 0.019
<0.05. Statistical test results showed no correlation with the incidence of diarrhea diet. And there is
a correlation with the incidence of diarrhea of infectious diseases. Based on the research results
can be concluded that the diet was not associated with the incidence of diarrhea and infectious
diseases associated with the incidence of diarrhea.
70
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)
PENDAHULUAN
METODE
Penelitian ini merupkan penelitian survey efek suatu fenomena (variabel dependen)
analitik, dengan menggunakan pendekatan dihubungkan dengan penyebab (variabel
Cross Sectional Mengenai Hubungan pola independent) (Nursalam, 2008).
makan dan penyakit infeksi dengan kejadian
Untuk melakukan pengumpulan data peneliti
diare pada anak balita yang merupakan studi
menggunakan instrument sebagai pedoman
observasional dimana variabel bebas dan
pengumpulan data kuesioner untuk melihat
terikatnya di ukur dalam waktu yang bersamaan
Hubungan pola makan dan penyakit infeksi
(Notoadmojo, 2002).
dengan kejadian diare pada anak balita di
Penelitian Cross Sectional adalah jenis ruang rawat inap anak RSU Bethesda GMIM
penelitian yang menekankan pada waktu Tomohon.
pengukuran atau observasi data independen
Pengelompokan data kedalam suatu tabel
dan dependen hanya satu kali, pada satu saat.
menurut sifat-sifat yang dimiliki, dengan
Pada studi ini akan diperoleh prevarensi atau
menggunakan skala Ordinal, kemudian data di
analisa secara statistik.
71
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)
HASIL PENELITIAN
1. Analisa Univariat
Berdasarkan gambar 1 di atas dapat dilihat orang ( 75,0%). Dan yang paling sedikit ialah
bahwa dari 28 responden karakteristik responden yang berumur <20 tahun yaitu 2
responden berdasarkan umur terbayak adalah orang (7,1%).
responden berumur 20 35 tahun sebanyak 21
72
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)
Berdasarkan gambar 4 di atas dapat polamakan Baik yaitu 25 orang (89,3%). Dan
dilihat bahwa dari 28 responden berdasarkan yang paling sedikitadalah pola makan kurang
pola makan terbayak adalah responden dengan yaitu 1 orang (3,6%).
Berdasarkan gambar 6 di atas dapat dilihat (53,5%). Dan paling sedikit ialah responden
bahwa dari 28 responden berdasarkan kejadian dengan kejadian diare berat yaitu 5 orang
diare terbayak adalah responden dengan (17,9%).
kejadian diare sedang yaitu 15 orang
73
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)
2. Analisa Bivariat
Hubungan Pola Makan dan Penyakit Infeksi dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di
Ruang Rawat Inap Anak RSU Bethesda GMIM Tomohon
Tabel 1. Tabulasi silang Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Ruang
Rawat Inap anak RSU Bethesda GMIM Tomohon 2016
Kejadian Diare
Pola Makan Berat Sedang Ringan Total
N % N % N % Jmlh %
Kurang 0 0 0 0 1 3,6 1 3,6
Cukup 0 0 1 3,6 1 3,6 2 7,1
Baik 5 17,9 14 50.0 6 21,4 25 89,3
Total 5 17,9 15 53,6 8 28,5 28 100.0
Signifikan () = 0,123
Koefisien Korelasi Sperman Rho (r) = 0.298
Berdasarkan tabel 1 di atas hubungan pola menggunakan uji statistik Spearman Rho
makan dengan kejadian diare di ruang rawat menunjukkan nilai koefisien korelasi dimana (r)
inap anak RSU Bethesda Tomohohon , terlihat = 0.298 dan signifikan (p) = 0,123 yang berarti
bahwa presentasi pola makan pasien paling nilai signifikan (p) lebih besar dari () = 0,05.
besar adalah pada kriteria Baik 14 orang Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima
(50,0%), dengan kejadian diare pada kriteria atau tidak ditemukan hubungan yang bermakna
sedang 14 orang (50,0%).Dari hasil analisis antara pola makan dengan kejadian diare pada
hubungan kedua variable dengan balita di RSU Bethesda Tomohon.
Tabel 2. Tabulasi silang Hubungan Penyakit Infeksi dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di
Ruang Rawat Inap anak RSU Bethesda GMIM Tomohon 2016
Kejadian Diare
Pola Makan Berat Sedang Ringan Total
N % N % N % Jmlh %
Infeksi 0 0 2 7,1 4 14,3 6 21.4
Non Infeksi 5 17,9 13 46,4 4 14,3 22 78.6
Total 5 17,9 15 53,5 8 28,6 28 100,0
Signifikan () = 0.019
Koefisien Korelasi Sperman Rho (r) = 0,441
74
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)
Pembahasan
Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Ruang Rawat Inap Anak
RSU Bethesda GMIM Tomohon.
Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya banyak responden adalah pola makan baik
Hubungan antara pola makan dengan kejadian yaitu 25 orang (89,3%). Dan paling sedikit ialah
diare. Hasil nilai uji statistik Spearman Rho pola makan kurang yaitu 1 orang (3,6%). Dalam
menunjukkan nilai koefisien korelasi dimana (r) penelitian yang dilakukan oleh Ansyie Saraung
= 0,298 dan signifikan (p) = 0,123 yang berarti di wilayah kerja Puskesmas Teling atas
nilai signifikan (p) lebih besar dari () = 0,05. kecamatan Wanea 2014 dengan populasi 58
Menurut asumsi peneliti, Pengetahuan, orang dengan teknik pengambilan sampel
dengan pengetahuan yang rendah tentang menggunakan porpusive sampling sebanyak 52
diare, seorang ibu cenderung kesulitan untuk orang dan menggunakan uji korelasi sperman
melindungi dan mencegah balitanya dari rho menunjukkan ada hubungan antara tingkat
penularan diare. Pengetahuan yang rendah pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada
dapat menyebabkan masyarakat mempunyai balita.
pandangan tersendiri dan berbeda terhadap Rendahnya pengetahuan ibu mengenai
penyakit diare. Juga pengetahuan yang rendah hidup sehat merupakan faktor resiko yang
tentang ASI dan kolostrum menyebabkan ibu menyebabkan terjadinya diare pada
seringkali membuang Asi dan kolostrum karena balita.Perilaku seseorang atau masyarakat
dianggap tidak bermanfaat. tentang kesehatan ditentuka oleh pengetahuan,
Berdasarkan hasil analisa univariate sikap, kepercayaan dan tradisi sebagai faktor
menunjukan bahwa karakteristik pola makan pendukung seperti lingkungan fisik, sarana dan
responden menunjukkan bahwa yang paling prasarana (Putriska, 2006).
Hubungan Penyakit Infeksi dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Ruang Rawat Inap
Anak RSU Bethesda GMIM Tomohon
Berdasarkan tabulasi silang Penyakit berkembang sehat dan tidak mudah terinfeksi
Infeksi responden dengan kejadian diare, oleh berbagai penyakit infeksi seperti diare.
terlihat bahwa responden yang paling banyak Mencegah penularan diare dengan menjaga
persentasinya adalah pasien dengan penyakit higiene dan sanitasi yang baik karena
tidak infeksi yaitu 13 orang (46,4) dengan penularan diare bisa melalui makanan, air
kejadian diare kriteria sedang yaitu 13 orang minum yang bercampur kuman penyebab diare.
(46,4).). Dari hasil analisis statistik hubungan Berdasarkan analisa univariat pada
kedua variable dengan menggunakan uji gambar 5 menunjukan bahwa karakteristik
statistik Spearman Rho menunjukkan nilai responden terbnyak terbayak adalah responden
koefisien korelasi dimana (r) = 0,441 dan dengan tdk infeksi yaitu 22 orang (78,6%).
signifikan (p) = 0,019 yang berarti nilai Menurut seorang pakar penyakit dalam Hadi
signifikan (p) lebih kecil dari () = 0,05. Dengan (1999) diare diakibatkan terjadinya infeksi usus
demikian menunjukan ada hubungan antara yang disebabkan oleh berbagai macam
penyakit infeksi dengan kejadian diare pada penyakit, diantaranya seperti infeksi parasit
Anak Balita di Ruang Rawat Inap Anak RSU (disentri), infeksi bakteri (kolera), dan infeksi
Bethesda GMIMTomohon virus. Tetapi bisa juga karena kurang gizi,
Menurut asumsi peneliti, keracunan makanan, serta tidak tahan
Peningkatanpemahaman status gizi, terhadap makanan tertentu seperti rasa
Kecukupan gizi akan mempengaruhi ketahanan pedas/asam.
fisik seseorang untuk dapat tumbuh dan
Simpulan
1. Pola makan menunjukkan bahwa yang 2. Penyakit infeksi responden yang paling
paling banyak adalah baik dengan kejadian banyak ialah responden dengan penyakit
diare sedang. tidak infeksi dengan kejadian diare sedang.
75
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)
3. Kejadian diare pada anak balita yang paling ruang rawat inap anak RSU Bethesda GMIM
banyak ialah balita dengan kejadian diare Tomohon
sedang. 5. Ada hubungan antara penyakit infeksi
4. Tidak ada hubungan antara pola makan dengan kejadian diare pada anak Balita di
dengan kejadian diare pada anak Balita di ruang rawat inap anak RSU Bethesda GMIM
Tomohon.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.(2008). Konsep dan penerapan Wijaya dan putri, (2013). Keperawatan Medikal
Metodologi penelitian Ilmu keperawatan: Bedah Keperawatan Dewasa. Bengkulu
PedomanSkripsi, Tesis, dan Instumen :Nuha Medika
Penelitian Keperawatan Edisi 2.:
Salemba Medika. Jakarta
76