HUKUM WARIS
OLEH
2012-11-324
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim , dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Hukum Waris ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Daftar Isi...............................................................
BAB I
a.Latar Belakang....................................................
b.Rumusan Masalah..............................................
c.Tujuan Penelitian................................................
d.Manfaat Penilitian..............................................
BAB II
Tinjauan Umum.......................................................
BAB III
BAB IV
Penutup....................................................................
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Daftar Pustaka
BAB I
a. Latar Belakang
Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak
dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak
menurut bahagian yang telah ditetapkan
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut :
Apa yang dimaksud dengan waris ?
Apa saja syarat dan rukun waris ?
Golongan ahli waris
Hak-hak yang bersangkutan dengan harta waris
Bagian-bagian ahli waris
Sebab-sebab tidak mendapatkan harta waris
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
mengetahui bagaimana pelaksanaan warisan yang sesuai dengan
ketentuan hukum islam.
BAB II
a) Anak laki-laki.
b) Anak laki-laki dari anak laki-laki(cucu) dari pihak anak
laki-laki, terus kebawah, asal pertaliannya masih terus
laki-laki.
c) Bapak.
d) Kakek dari pihak bapak, dan terus ke atas pertalian yang
belum putus dari pihak bapak.
e) Saudara laki-laki seibu sebapak.
f) Saudara laki-laki sebapak saja.
g) Saudara laki-laki seibu saja.
h) Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu sebapak.
i) Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang sebapak saja.
j) Saudara laki-laki bapak (paman) dari pihak bapak yang
seibu sebapak.
k) Saudara laki-laki bapak yang sebapak saja.
l) Anak laki-laki saudara bapak yang laki-laki (paman) yang
seibu sebapak.
m) Anak laki-laki saudara bapak yang laki-laki (paman) yang
sebapak saja.
n) Suami.
o) Laki-laki yang memerdekakannya (mayat).
a) Bapak.
b) Anak laki-laki.
c) Suami.
a) Anak perempuan.
c) Ibu.
e) Ibu dari ibu terus ke atas pihak ibu sebelum berselang laki-
laki.
i) Istri.
d) Ibu.
Artinya : Jika anak perempuan itu hanya seorang,
maka ia memperolah separo harta.
Artinya : Jika istri-istrimu itu mempunyai anak,
maka kamu mendapat seperempat dari harta yang di
tinggalkannyasesudah dik penuhi wasiat yang mereka buat
atau (dan) sesudah di bayar utangnya.
Artinya : Jika saudara perempuan itu dua orang,
maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang di
tinggalkan oleh yang meninggal.
c) Nenek (ibu dari ibu atau ibu dari bapak), kalau ibu
tidak ada. Hal ini beralasan dari hadist yang diriwayatkan
oleh zaid yang artinya : Sesungguhnya nabi SAW. telah
menetapkan bagian nenek seperenam dari harta
e) Bapak.
f) Kakek.
a) Bapak.
b) Anak laki-laki.
f) Anak laki-laki.
h) Bapak.
Tiga laki-laki berikut ini mendapatkan harta waris namun
saudara perempuan mereka tidak mendapat harta waris, yaitu:
BAB III
Secara umum pembahasan makalah hukum waris ini adalah
untuk memahami dan melaksanakan pembagian harta warisan
kepada ahli waris yang berhak menerimanya sesuai dengan
ketentuan syariat islam. Secara khusus, tujuan mempelajari
hukum waris ini antara lain :
1. Untuk mengetahui secara jelas orang yang berhak menerima
harta warisan dan berapa bagiannya.
2. Untuk menentukan pembagian harta warisan secara adil dan
benar.
3. Untuk menghindari perselisihan dan perebutan harta
peninggalan akibat ke tidak jelasan
aturan main pembagian warisan.
4. Untuk memperingan beban dan tanggung jawab si mayit.
Dengan aturan dalam hukum waris ini maka tidak ada pihak-
pihak yang merasa dirugikan. Karena pembagian harta warisan
ini adalah yang terbaik dalam pandangan Allah dan manusia.
BAB IV
a.Kesimpulan
Dengan penjelasan-penjelasan mengenai hukum waris di atas,
maka dapat di simpukan bahwa :
b.Saran
Rasululloh SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh
rodliallohu anhu, yaitu :
c.Daftar Pustaka
http://1st-iqomah.blogspot.com/2012/02/ilmu-faroidh-
ilmu-yang-pertama-kali.html
http://kobonksepuh.wordpress.com/2013/01/30/pentingnya-
mempelajari-ilmu-faraidh/
Rasjid, Sulaiman. 2000. Fiqih Islam, Bandung : PT. Sinar
Baru Algensindo.