Anda di halaman 1dari 6

Keutamaan Bulan Dzulhijjah berlipat, teu seperti poe-poe biasana.

Di antara poe2 eta


Maasyiral muslimin rahimakumullah, nyaeta sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Hal ieu
Hayu urang senantiasa bertakwa ka sakumaha dina dawuhan Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
Allah Subhanahu wa Taala ku ngajalankeun perintah-
perintah-Allah sekuat kemampuan urang sadaya, sarta
-

menjauhan segala larangana-Na. sareng hayu urang selalu :


: .
ngemut bahwa dunia anu ku urang di tempati ieu sanes
tempat tinggal anu salawasna. Bahkan saleresna urang

sadayana nju dina hiji perjalanan menuju tempat tinggal teuaya poe anu amal shalih di jerona anu lewih dicintai ku
anu sesungguhna di alam akhirat enggke. Parantos seueur Allah tina hari-hari tersebut (nyaeta sepuluh hari pertama
jalmi anu kapungkurna sasarengan sareng urang atanapi bulan Dzulhijah). Para sahabat oge naroskeun, Wahai
kapunggkur tinggal sabumi sareng urang, parantos Rasulullah, naha jihad di jalan Allah teu lewih utama?
melewati sareng ngantunkeun alam dunya ieu. Aranjeuna Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam nyarios, sanes
parantos ninggalkeun tempat beramal di dunya ieu menuju jihad lebih utama (tina beramal di hari-hari tersebut),
tempat perhitungan sareng pembalasan amalan. Bahkan kecuali jalma anu keluar (berjihad) kalayan jiwa sareng
bakal saenggalna datang oge waktuna urang nyusul hartana, salajengna teu kembali kalawan dua hal eta
aranjeuna. Margi sakitu, hayu urang manfaatkeun di dunya (sabab mati syahid). (HR. Al-Bukhari)
ieu sebagai tempat milari bekel kanggo kahirupan akherat Saudara-saudaraku kaum muslimin anu mudah-
urang. tangtos seseorang bakal menyesal ketika dina poean mudahan senantiasa dirahmati Allah Subhanahu wa Taala,
perhitungan amal engke anjeuna sumping dina kaayaan teu Dina sepuluh hari pertama ieu, urang sadayana oge
nyandak amal shalih. Allah Subhanahu wa
Taala berfirman, disyariatkeun kanggo seueur berdzikir ka Allah Subhanahu

. wa Taala, bade ku ucapan ucapan takbir, tahmid, atanapi
dina poe harita araringet manusia, tetapi teu berguna deui tahlil. Hal ieu sakumaha anu disebutkan dalam firman
nginget2 hal eta keur maranehna. Allah ngadawuh, Allah Subhanahu wa Taala,
Alangkah saena sakira kuring baheula ngalakonan(amal Dan supaya mereka berdzikir menyebut nama Allah pada
shalih) kanggo hirup(di akhirat) ieu. (Al-Fajr: 23-24) hari yang telah ditentukan. (Al-Hajj: 28)
Hadirin anu mudah-mudahan senantiasa dirahmati Diterangkan oleh para ulama bahwa hari-hari yang
Allah Subhanahu wa Taala, ditentukan pada ayat tersebut adalah sepuluh hari awal
Dina perjalanan hirup di dunya ieu, urang bakal bulan Dzulhijjah. Maka hadits dan ayat tadi menunjukkan
manggihan poe-poe anu Allah Subhanahu wa keutamaan hari-hari tersebut dan betapa besarnya rahmat
Taala masihan keutamaan dijerona. Nyaeta ku Allah Subhanahu wa Taala kepada hamba-hamba-Nya.
dilipatgandakeunana balasan amalan ku pahala anu Karena Allah Subhanahu wa Taala masih memberikan
kesempatan bagi orang yang belum mampu menjalankan

ibadah haji untuk mendapatkan keutamaan yang besar
pula, yaitu beramal shalih pada sepuluh hari pertama di

bulan Dzulhijjah. Sehingga sudah semestinya kaum Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba
muslimin memanfaatkan sepuluh hari pertama ini dengan dari api neraka, lebih banyak daripada di hari Arafah. (HR.
berbagai amalan ibadah, seperti berdoa, dzikir, sedekah, Muslim)
dan sebagainya. Termasuk amal ibadah yang disyariatkan Hadirin rahimakumullah,
untuk dikerjakan pada hari-hari tersebut kecuali hari yang Pada bulan Dzulhijjah juga ada hari yang sangat
kesepuluh adalah puasa. Apalagi ketika menjumpai hari istimewa yang dikenal dengan istilah hari nahr. Yaitu hari
Arafah, yaitu hari kesembilan di bulan Dzulhijjah, sangat kesepuluh di bulan tersebut, di saat kaum muslimin
ditekankan bagi kaum muslimin untuk berpuasa yang merayakan Idul Adha dan menjalankan shalat Id serta
dikenal dengan istilah puasa Arafah, kecuali bagi jamaah memulai ibadah penyembelihan qurbannya, sementara
haji yang sedang wukuf di Arafah. Hal ini sebagaimana yang para jamaah haji menyempurnakan amalan hajinya. Begitu
disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika pula hari-hari yang datang setelahnya, yang dikenal dengan
ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau shallallahu alaihi istilah hari tasyriq, yaitu hari yang kesebelas, keduabelas,
wa sallammenjawab, dan ketigabelas. Allah Subhanahu wa

Taala mengkhususkan hari-hari tersebut sebagai hari-hari
untuk makan, minum, dan berdzikir. Dan hari-hari itulah
(Puasa Arafah) menghapus dosa-dosa setahun yang yang menurut keterangan para ulama adalah hari yang
lalu dan yang akan datang. (HR. Muslim) disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Taala,

Adapun bagi para jamaah haji, mereka tidak
diperbolehkan untuk berpuasa, karena pada hari itu
mereka harus melakukan wukuf. Karena mereka Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa
memerlukan cukup kekuatan untuk memperbanyak dzikir hari yang berbilang. (Al-Baqarah: 203)
dan doa pada saat wukuf di Arafah. Sehingga pada hari Dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga menyebutkan
tersebut kita semua berharap untuk mendapatkan tentang hari-hari tersebut,
keutamaan yang sangat besar serta ampunan dari
Allah Subhanahu wa Taala. Karena Nabi shallallahu alaihi Hari-hari Mina (hari nahr dan tasyriq) adalah hari-hari
wa sallammenyebutkan bahwa hari itu adalah hari makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Subhanahu
pengampunan dosa-dosa dan hari dibebaskannya hamba- wa Taala. (HR. Muslim)
hamba yang Allah Subhanahu wa Taala kehendaki dari api Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah,
neraka. Sebagaimana dalam sabda beliau shallallahu alaihi Berkaitan dengan dzikir yang Allah Subhanahu wa
wa sallam, Taala perintahkan kaum muslimin untuk banyak
mengucapkannya pada hari-hari tasyriq dan hari-hari
sebelumnya di awal bulan Dzulhijah, para ulama dalam Al- Akhirnya, marilah kita berusaha memanfaatkan hari-hari yang
Lajnah Ad-Da`imah menyebutkan fatwa sebagai berikut, penuh dengan keutamaan untuk menambah dan meningkatkan
Disyariatkan pada Idul Adha takbir mutlak dan amal shalih kita. Begitu pula kita manfaatkan waktu yang ada untuk
memperbanyak dzikir kepada Allah Subhanahu wa Taala. Sehingga
takbir muqayyad. Adapun takbir mutlak maka kita akan menjadi orang yang mendapatkan kelapangan hati,
(disyariatkan untuk dilakukan) pada seluruh waktu dari senantiasa takut kepada-Nya dan terjaga dari gangguan setan, serta
mulai awal masuknya bulan Dzulhijah sampai hari yang faidah lainnya dari amalan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa
terakhir dari hari-hari tasyriq. Sedangkan Taala.

takbir muqayyad (disyariatkan untuk dilakukan) pada .
setiap selesai shalat wajib mulai dari setelah selesai shalat
subuh pada hari Arafah sampai setelah shalat Ashr pada

akhir hari tasyriq. Dan pensyariatkan hal tersebut
ditunjukkan oleh ijma dan perbuatan para
.
sahabat shallallahu alaihi wa sallam.

Sebagaimana ibadah lainnya, dzikir juga merupakan
suatu amalan yang tata caranya tidak boleh menyimpang
.

dari petunjuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Sehingga
para ulama juga memberikan peringatan dari dilakukannya
takbir secara jamai, karena hal itu tidak pernah dilakukan
oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan Al-Khulafa` Ar-
Rasyidin. Yang dimaksud di sini adalah takbir yang
diucapkan secara bersama-sama dengan satu suara dan
dipimpin oleh seseorang. Hal ini sebagaimana tersebut
dalam fatwa para ulama dalam Al-Lajnah Ad-Da`imah yang
isinya, (Yang benar) adalah setiap orang melakukan takbir
sendiri-sendiri dengan suara keras. Karena sesungguhnya
takbir dengan cara bersama-bersama (dengan satu suara
yang dipimpin oleh seseorang) tidak pernah dilakukan oleh
Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Dan beliau shallallahu alaihi wa
sallam telah bersabda,


Barangsiapa yang mengamalkan amalan yang tidak ada syariatnya
dari kami maka amalan tersebut ditolak. (HR. Al-Bukhari Muslim)
Hadirin rahimakumullah,
Khutbah Kedua orang yang kaya. Dan disunnahkan bagi orang yang berqurban

untuk memakan hewan sembelihannya, namun tidak boleh baginya


untuk menjual bagian apapun dari hewan sembelihannya. Begitu
pula tidak boleh bagi orang yang berqurban untuk memotong

rambut dan kukunya dari mulai masuknya awal bulan Dzulhijah
sampai dia melakukan ibadah penyembelihan hewan qurban. Yang


demikian tadi disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih.



:
Saudara-saudaraku kaum muslimin yang mudah-mudahan

senantiasa dirahmati Allah Subhanahu wa Taala,

Disebutkan pula dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

bahwa untuk melaksanakan ibadah qurban ini, tujuh orang atau


kurang bisa bergabung secara bersama-sama dengan menyembelih



seekor onta atau sapi. Begitu pula bisa dengan menyembelih seekor
kambing, namun itu hanya mencukupi untuk satu orang. Namun
dengan menyembelih satu ekor kambing sudah mencukupi untuk
: diri dan keluarganya, baik yang masih hidup maupun yang sudah
meninggal dunia. Dengan cara dia niatkan pahalanya untuk dirinya
Maasyiral muslimin rahimakumullah, dan seluruh keluarganya baik yang hidup maupun yang telah
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa meninggal dunia. Maka semua akan mendapat keutamaan dan
Taala dengan selalu menjalankan berbagai ketaatan kepada-Nya. Di pahala yang sangat besar. Wallahu alam bish-shawab.
antara bentuk ketaatan yang sangat besar keutamaannya dan sangat Hadirin rahimakumullah,
penting untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ibadah menyembelih qurban ini harus dilakukan sesuai dengan
Taala adalah menyembelih binatang qurban. Amalan ini merupakan ketentuan yang telah disyariatkan. Baik yang berkaitan dengan
sunnah Nabi Ibrahim alaihissalam dan Nabi kita waktu penyembelihan maupun yang berkaitan dengan kriteria dan
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Maka seorang muslim syarat-syarat hewan yang bisa dijadikan sebagai hewan qurban.
yang memiliki kemampuan semestinya menjalankan amal ibadah Adapun yang berkaitan dengan waktu penyembelihan, waktunya
yang mulia ini, yaitu menyembelih hewan qurban, baik dia lakukan adalah dimulai dari setelah selesai shalat Idul Adha dan berakhir
sendiri dan ini lebih afdhal, atau meminta orang lain yang waktunya menurut pendapat yang benar hingga tenggelamnya
mengetahui hukum dan cara penyembelihan yang syari untuk matahari pada hari ketiga belas di bulan Dzulhijjah. Nabi shallallahu
melakukan penyembelihannya. Namun tidak boleh baginya untuk alaihi wa sallam bersabda,
membayar upah penyembelihannya dengan sebagian dari hewan

qurbannya, baik itu kepalanya, kulitnya, atau yang semisalnya.
Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat, maka sembelihlah
Meskipun boleh baginya untuk memberinya sebagai sedekah
(lagi) kambing untuk menggantikan kambing (yang disembelih
sebagaimana diberikan kepada yang lainnya dari kalangan fakir
sebelum saatnya) tersebut. (Muttafaqun alaih)
miskin. Atau bisa pula dia memberikan sebagian dari hewan
Hadirin yang mudah-mudahan senantiasa dirahmati
qurbannya sebagai hadiah, sebagaimana dia berikan pula kepada
Allah Subhanahu wa Taala,
yang lainnya baik tetangga ataupun kerabatnya meskipun mereka
{ 103}
Adapun berkaitan dengan syarat hewan yang akan dijadikan sebagai
hewan qurban, hewan tersebut harus sudah mencapai umur yang
telah ditentukan. Juga sebagaimana disebutkan dalam sabda
Nabi shallallahu alaihi wa sallam, hewan itu bukanlah hewan yang
buta satu matanya dan sangat jelas butanya, serta bukan pula hewan
yang terkena sakit dan sangat jelas sakitnya. Bukan pula hewan yang
pincang sehingga tidak bisa berjalan mengikuti lainnya, serta bukan
hewan yang sudah sangat tua sehingga tidak pantas untuk


dikonsumsi dagingnya. Oleh karena itu, wajib bagi kaum muslimin Katakanlah, Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang
untuk belajar dan bertanya kepada ahlinya tentang hal-hal yang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang
berkaitan dengan ibadah qurban ini. yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
Hadirin rahimakumullah, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-
Semestinya seseorang yang berqurban berusaha untuk mencari baiknya. (Al-Kahfi: 103-104)
sebaik-baik hewan yang akan dijadikan sebagai hewan qurban.

Hewan yang tinggi nilai/harganya, seperti yang banyak dagingnya,
bagus warnanya, dan kuat/ sehat tubuhnya, atau yang semisalnya.



Karena, yang demikian termasuk bentuk pengagungan
terhadap syiar-syiar Allah Subhanahu wa Taala yang menunjukkan
besarnya ketakwaan dirinya. Hal ini sebagaimana tersebut dalam
firman Allah Subhanahu wa Taala,




Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka
.
sesungguhnya itu menunjukkan ketakwaan hati. (Al-Hajj: 32)
Akhirnya, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Taala senantiasa

memberikan kepada kita petunjuk-Nya sehingga kita bisa
menjalankan ibadah sebagaimana yang disyariatkan-Nya. Dan


.
mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Taala tidak menjadikan kita
menjadi orang yang sia-sia amalannya, karena beribadah dengan

tidak ikhlas atau tidak sesuai dengan petunjuk
.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan Al-Khulafa` Ar-Rasyidin.
Sebagaimana tersebut dalam firman-Nya,

.






.





.

Anda mungkin juga menyukai