0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konfirmasi piutang usaha sebagai bukti audit untuk memenuhi tujuan keberadaan, ketelitian, dan pisah batas. Ada dua jenis konfirmasi yaitu konfirmasi positif yang mengharuskan respon langsung dan konfirmasi faktur untuk tagihan individual. Konfirmasi digunakan untuk memverifikasi saldo piutang pelanggan.
Dokumen tersebut membahas tentang konfirmasi piutang usaha sebagai bukti audit untuk memenuhi tujuan keberadaan, ketelitian, dan pisah batas. Ada dua jenis konfirmasi yaitu konfirmasi positif yang mengharuskan respon langsung dan konfirmasi faktur untuk tagihan individual. Konfirmasi digunakan untuk memverifikasi saldo piutang pelanggan.
Dokumen tersebut membahas tentang konfirmasi piutang usaha sebagai bukti audit untuk memenuhi tujuan keberadaan, ketelitian, dan pisah batas. Ada dua jenis konfirmasi yaitu konfirmasi positif yang mengharuskan respon langsung dan konfirmasi faktur untuk tagihan individual. Konfirmasi digunakan untuk memverifikasi saldo piutang pelanggan.
Konfimasi akun-akun piutang usaha yang dipilih dari daftar umur piutang adalah pengujian rinci saldo yang paling sering dilakukan untuk menguji ketelitian piutangusaha. Auditor menguji dengan memeriksa pendebetan dan pengkreditan pada masing-masing akun pelanggan individual dengan membandingkannya pada dokumen pendukung pengiriman barang dan penerimaan kas. D. Penggolongan Piutang Usaha Padaumumnya auditor dapat mengevaluasi penggolongan piutang dengan mudah. Dengan cara mereview daftar umum piutang dapat diketahui ada tidaknya piutang kepada perusahaana filiasi, piutang kepada pejabat dan staf perusahaan, atau piutang kepada pihak- pihak berelasi yang material. Untuk memenuhi tujuan penyajian dan pengungkapan, auditor harus memastikan bahwa penggolongan telah disajikan dengan tepat dengan menentukan apakah transaksi dengan pihak berelasi telah dicantumkan dengan benar selama tahap penyelesaian audit. E. Pisah Batas Piutang Usaha Kesalahan penyajian pisah batas terjadi apabila transaksi tahun ini dicatat pada tahun berikutnya atau sebaliknya. Tujuan pengujian pisah batas (cutoff test), apa pun jenis transaksinya, adalah untuk memeriksa apakah transaksi menjelang akhir tahun buku telah dicatat pada periode yang tepat. Kesalahan penyajian pisah batas bias terjadi pada penjualan, retur dan pengurangan harga, dan penerimaan kas. Dalam menentukan kelayakan pisah batas, diperlukan pendekatan tiga langkah: putuskan criteria pisah batas yang cocok; evalusi apakah klien telah menetapkan prosedur yang memadai untuk menjamin pisah batas yang memadai; uji apakah pisah batas yang memadai telah diperoleh. F. NilaiBersih Yang Direalisasi Piutang Usaha Nilai piutang yang bisa direalisasi sama dengan piutang bruto dikurangi dengan cadangan kerugian piutang. Untuk menghitung besarnya cadangan, klien menaksir jumlah total piutang yang diperkirakan tidak bisa ditagih .Prinsip akuntansi yang berlaku umum mensyaratkan agar piutang disajikan pada jumlah yang akhirnya akan ditagih. Titik awal untuk mengevaluasi penyisihan piutang tak tertagih adalah dengan menelaah hasil pengujian struktur pengendalian intern yang berkaitan dengan kebijakan kredit klien.Dan beban piutang taktertagih merupakan saldo residu perubahan saldo perkiraan penyisihan piutang tak tertagih akhir tahun disbanding awal tahun. G. HakKlienAtasPiutang Usaha Hak klien atas piutang dagang biasanya tidak menyebabkan masalah audit karena piutang umumnya memang milik klien. Dalam beberapa kasus, ada bagian dari piutang dagang yang dijadikan jaminan, ditujukan untuk pihak lain, atau dijual dengan nilai lebih rendah. Umumnya, pelanggan tidak tahu-menahu tentang hal tersebut, sehingga konfirmasi piutang pun tidak dapat memberikan kejelasan. Untuk mendapatkan informasi mengenai keterbatasan hak klien atas piutangnya, auditor perlu mendiskusikan dengan klien, melakukan konfirmasi ke bank, atau memeriksa kontrak utang sebagai bukti bahwa piutang dagang dipakai sebagai jaminan, dan memeriksa berkas korespondensi. H. Penyajian Dan Pengungkapan Piutang Usaha Pengujian dari keempat tujuan audit-terkait penyajian dan pengungkapan dilakukan sebagai bagian dari penyelesaian tahapan audit. Beberapa pengujian atas penuajian dan pengungkapan dilakukan untuk memenuhi tujuan audit-terkait saldo. Contohnya, ketika pengujian penjualan dan piutang dagang dilakukan, auditor harus memahami dan mengevaluasi kewajaran kebijakan klien atas pengakuan pendapatan untuk mengetahui pengungkapannya secara wajar dalam laporan keuangan. Auditor juga perlu memutuskan apakah klien secara wajar telah menghitung saldo dan menyajikan informasi dari pihak- pihak terkait. Untuk mengevaluasi kecukupan penyajian dan pengungkapan tersebut, auditor perlu memiliki pemahm SAK dan persyaratan penyajian dan pengungkapan secara menyeluruh. Bagian penting dari evaluasi meliputi keputusan apakah klien telah memisahkan hal- hal material yang memerlukan pengungkapan terpisah dalam laporan keuangan. Contohnya, piutang dari pegawai atau perusahaan afiliasi harus dipisahkan dari piutang dengan pelanggan lainnya, jika jumlahnya material. Dengan cara yang serupa, SEC mensyaratkan juga bahwa perusahaan harus memisahkan pengungkapan penjualan dan asset dari segmen bisnis yang berbeda. Buku besar gabungan dalam laporan keuangan juga perlu memisahkan saldo akun-akun yang tidak relevan dengan pengguna eksternal laporan. Jika seluruh akun gabungan yang dimasukkan dalam buku besar diungkapkan secara terpisah dalam laporan, maka hal ini akan membingungkan pengguna laporan. III. KONFIRMASI PIUTANG USAHA Tujuan utama konfirmasi piutang usaha adalah untuk mmenuhi tujuan keberadaan, ketelitian dan pisah batas. Konfirmasi eksternal adalah bukti audit yang diperoleh sebagai suatu respons tertulis langsung kepada auditor dari pihak ketiga, baik dalam bentuk kertas, atau secara elektronik, atau media lainnya. (SA 505.6) A. KetentuanDalamStandar Audit Standar audit (SA) 505 berhubungan dengan penggunaan prosedur konfirmasi eksternal oleh auditor untuk memperoleh bukti audit berdasarkan ketentuan SA 330 (Respon Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai) dan SA 500 (Bukti Audit). B. Jenis jenisKonfirmasi Audit 1. Konfirmasi positif Konfirmasi positif adalah konfirmasi yang ditujukan kepada pihak ketiga untuk merespon secara langsung kepada auditor yang menunjukkan apakah pihak yang dikonfirmasi setuju atau tidak setuju dengan informasi yang terdapatdalam permintaan konfirmasi atau menyediakan informasi yang diminta. (SA 505.6b) Konfirmasibentukkosong(blank) adalah jenis konfirmasi positif yang tidak menyebutkan jumlah rupiah, tetapi mensyaratkan penerima untuk mengisi jumlahnya atau memasukkan informasi lain. Formulir kosong ini jarang digunakan dalam praktik karena biasanya tingkat responnya lebih rendah. Konfirmasi fakturadalah bentuk lain dari konfirmasi positif yang merupakan konfirmasi individual, bukan saldo keseluruhan piutang pelanggan. Banyak pelanggan menggunakan system voucher sehingga mereka bisa mengkonfirmasi tagihan individual, tetapi bukna informasi saldo keseluruhan. Akibatnya, penggunaan konfirmasi tagihan ini menaikkan tingkat respon.