Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS

http://andif210153.blogspot.com/2013/07/makalah-lingkungan-bisnis.html

I. PENDAHULUAN

Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat guna
memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat operasional akan memegang kendali
utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian
kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan
guna menghadapi persaingan.

Lingkungan Internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
Lingkungan eksternal adalah lingkungan umum serta lingkungan industri di luar internal
perusahaan yang merupakan suatu peluang atau hambatan bagi perusahaan.

Lingkungan tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan ekologi, tetapi juga menjelaskan
gambaran keseluruhan terhadap kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat berdampak
pada aktivitas organisasi dari segala aspek.

II. RUMUSAN MASALAH

Apa definisi lingkungan bisnis?

Bagaimana analisis terhadap lingkungan umum?

Apa pengaruh lima kekuatan terhadap probabilitas?

Bagaimana analisis pesaing, kluster dan konsep persaingan?

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian lingkungan bisnis


Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri
yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang
dapat mempengaruhi kinerja bisnis.

Dewasa ini, terminologi lingkungan tidak hanya semata-mata merefleksikan lingkungan


ekologi, tetapi juga konsep umum yang menjelaskan gambaran keseluruhan konsep terhadap
kekuatan lingkungan eksternal. Hal tersebut dapat berdampak pada aktifitas organisasi dari
segala aspek. Begitu halnya juga dengan istilah bisnis yang membentuk tipe organisasi, apakah
berbentuk perusahaan berorientasi laba, badan pemerintah, atau pun lembaga nirlaba. Oleh
karena itu, istilah lingkungan bisnis memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh
pengaruh eksternal terhadap organisasi. Wilson (1992) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis
memiliki tiga konsep yang luas:

a. Fakta objektif realitas yang diukur dan didefinisikan.

b. Fakta subjektif merupakan karakteristik khusus tergantung dari interprestasi dan persepsi
individu.

c. Pembagian antara organisasi dan lingkungan tidak jelas, dan lingkungan tercipta dan
didefinisikan oleh individu.

(Gambar.3.1) Lingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan Umum (Globbal&Domestik)

Lingkungan Industri (Globbal& Domestik)


Pesaing Kreditur Perusahaan Tenaga
Kerja Pemasok Pelanggan

Sangatlah penting bagi seseorang yang menekuni bisnis, baik yang sedang mempelajari bisnis
maupun manager yang sudah berpengalaman, untuk menganalisis lingkungan organisasinya
dengan alasan-alasan sebagai berikut:

a. Kaidah lingkungan bisnis secara fundamental berpengaruh terhadap aktifitas bisnis,


misalnya terhadap pasar, teknologi dan tenaga kerja.

b. Aktifitas operasional seperti peluncuran produk baru, rekrutmen staf, dan kajian teknologi
manufaktur membutuhkan identifikasi faktor-faktor lingkungan dan perusahaan dalam rangka
untuk memastikan kesuksesan bisnis.

c. Laba dan organisasi yang baik merupakan hal yang penting dalam kaitannya dengan
kondisi lingkungan.

d. Rencana stratejik harus turut mempertimbangkan kemungkinan adanya perubahan dalam


lingkungan bisnis.

B. Analisis terhadap lingkungan umum

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman
adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan
untuk mencapai daya saing strategis.
Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan
mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis
lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan
(monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).

1. Pemindaian

Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial


dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian
lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing
dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.

2. Pengawasan

Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui


pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan
untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.

3. Peramalan

Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin
terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui
pemindaian dan pengawasan.

4. Penilaian

Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari perubahan-
perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan.
Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman
tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik,
tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang
menyusun faktor-faktor tersebut pada dasarnya diluar dan terlepas dari operasi perusahaan.
Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Faktor ekonomi

Factor ekonomi mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian dimana suatu perusahaan
akan atau sedang berkompetisi. Indicator dari kesehatan perekonomian suatu Negara antara lain
adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, deficit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan
pribadi dan bisnis, serta produk domestic bruto.

2. Faktor sosial

Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini
yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan mana perusahaan beroperasi.
Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondiasi cultural, ekologis, pendidikan, dan
kondisi etnis.

3. Faktor politik dan hukum

Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hokum dan bagaimana


pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala politik diberlakukan terhadap perusahaan
melalui keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan, penentuan upah minimum,
kebijakan polusi dan harga serta banyak tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi
karyawan, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. Beberapa tindakan politik dan
hukumjuga didesain untuk member manfaat dan melindungi perusahaan.

4. Faktor teknologi

Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok, distributor,
pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran dan posisi persaingan.
Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, perkembangan produk, dan lain sebagainya.
Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan,
menciptakan proses produksi yang lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal
serta mampu merubah nilai-nilai dan harapan parastakeholders.
5. Faktor demografi

Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan menyangkut factor demografi ini diantaranya adalah
ukuran populasi, struktur umum, distribusi geografis, pencampuran etnis serta distribusi
pendapatan.

Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan
komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relative lebih spesifik dan langsung
terhadap operasional perusahaan.

Hal tersebut mempengaruhi dalam hal diantaranya:

1. Perubahan basis konsumen, yang dapat meningkatkan kekuatan pembeli

2. Keberagaman dalam karakteristik desain dan kualitas diantara pemain akan meningkatkan
persaingan

3. Pemain baru.

C. Pengaruh lima kekuatan terhadap probabilitas


Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri, antara lain sebagai berikut :
1. Ancaman dari Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru,keinginan untuk merebut pangsa
pasar, dan sering kali sumber daya yang substansial. Akibatnya harga dapat menjadi turun atau biaya
meningkat sehingga mengurangi kemampulabaan. Selain itu, adanya pendatang baru dapat dapat
memaksa perusahaan yang sudah ada untuk lebih efektif dan efisien serta belajar untuk bersaing dalam
dimensi baru
Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada dan reaksi
pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Jika hambatan terhadap masuknya
pendatang baru cukup tinggi dan pendatang baru dapat mengharapkan adanya tindakan balasan yang
tajam dari pesaing yang ada, maka pendatang baru tersebut mungkin tidak akan membawa ancaman
yang serius ketika masuk.Terdapat enam sumber utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru:
a. Skala Ekonomi
Skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi dalam suatu periode sehingga
mengakibatkan biaya produksi per unit menjadi turun. Skala ekonomi menghalangi masuknya
pendatang baru dengan memaksa calon pendatang baru untuk masuk dengan skala yang besar atau
menerima kerugian dari segi biaya.
Skala ekonomi juga dapat menjadi penghalang terhadap distribusi, manufaktur, pemasaran, pendanaan,
dan hampir terhadap bidang-bidang lain dalam suatu perusahaan.

b. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk atau identifikasi merek dapat menciptakan hambatan dengan memaksa pendatang
baru untuk menghabiskan biaya yang besar guna memenangkan loyalitas konsumen. Iklan, layanan
konsumen, menjadi yang pertama dalam industri tersebut, dan perbedaan produk merupakan faktor-
faktor yang dapat menumbuhklan identifikasi merek.
c. Persyaratan Modal
Modal diperlukan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga untuk memberikan kredit kepada
pelanggan, membeli persedian, dan menyerap kerugian selama tahun-tahun pertama.
Meskipun perusahaan besar memiliki sumber daya keuangan untuk dapat menginvansi hampir semua
industri, persyaratan modal yang sangat besar pada bidang-bidang tertentu dapat membatasi
pendatang baru yang mungkin masuk.
d. Biaya peralihan pemasok
Biaya peralihan pemasok adalah biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk
pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.
e. Akses ke saluran distribusi
Adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya bilamana saluran
distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru
harus mampu membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara-cara penurunan
harga, keja sama periklanan dan sebagainya yang tentu saja berimplikasi terhadap turunnya laba. Makin
terbatas saluran pedagang besar dan pengecer untuk suatu produk dan makin banyak pesaing yang
mengikat saluran ini , jelas akan semakin berat usaha untuk masuk ke dalam industri.

f. Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industry dengan melakukan
pengendalian dan pengawasan. Pemerintah juga dapat memainkan peranan tidak langsung seperti
standar polusi udara dan peraturan keamanan.
2. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama
Rivalitas diantara para pesaing yang sama berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan
menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, dan meningkatkan pelayanan atau
jaminan kepada pelanggan. Gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk
menandingi gerakan tersebut. Intensitas persaingan antar perusahaan merupakan fungsi dari beberapa
factor, diantaranya:
a. Adanya beberapa pesaing yang seimbang
b. Pertumbuhan industri yang lambat
c. Kurangnya diferensiasi
d. Pertambahan kapasitas yang tinggi
e. Pesaing yang berbeda
f. Hambatan pengunduran diri yang tinggi [5]
g. Informasi yang kompleks (Infornational complrxity)
h. Biaya pengalihan ke barang lain (switching cost)[6]
3. Tekanan dari produk pengganti
Ancaman dari produk subtitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan
jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih
tinggi dari produk-produk suatu industri.

4. Kekuatan tawar menawar pembeli


Kekuatan tawar menawar pembeli meningkat jika situasi berikut terjadi:
a. Pembeli membeli dalam jumlah besar
b. Produk yang dibeli adalah produk standard an tidak terdiferensiasi
c. Pembeli memperoleh keuntungan yang rendah
d. Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu untuk membuat produk
industri.
5. Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok memiliki tawar menawar jika :
a. Didominasi oleh sedikit perusahaan
b. Produknya adalah unik
c. Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok
d. Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir.
Gambar. Model lima kekuatan persaingan yang menentukan profibilitas industri:[8]

Pendatang Baru

Ancaman
Pendatang Baru

Pembeli

Penyedia Input

Barang Subtitusi

Daya Tawar Penyedia Input Daya Tawar Pembeli


Persaingan Industri

Ancaman Barang Subtitusi

D. Analisis pesaing,kluster dan konsep persaingan

Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para pesaing


mereka disebut analisis pesaing. Analisis pesaing
memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan yang bersaing secara langsung dengan
sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memahami:

1. Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan masa
depannya.

2. Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh strateginya
saat ini.

3. Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri, seperti yang
ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya.

4. Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.[9]

Kluster (cluster), yaitu konsentrasi geografis dari perusahaan dan institusi yang saling berkaitan
dalam suatu bidang tertentu. Kluster mencangkup sususnan dari industri yang berkaitan dan
entitas lainnya yang penting dalam kompetisi.

Kluster secara umum didefinisikan sebagai konsentrasi geografis dari subsector-subsektor


manufaktur yang sama. Yang muncul dari studi literatur adalah jaringan, yang sebagian besar
merupakan usaha kecil dan rumah tangga, yang mengelompok secara spasial. Dalam literatur,
jaringan (network) seperti ini disebut sebagai kawasan industri (industrial district). District
atau kawasan/daerah menjadi fokus studi tentang bagaimana dan dimana industri-industri yang
berlokasi dan mengelompok. Alfred Marshall merupakan ekonom pertama yang meneliti tentang
kecederungan jenis industri tertentu untuk berlokasi di daerah-daerah tertentu di Inggris, Jerman
dan Negara-negara lain. Marshall mendefinisikan industry district sebagai suatu kluster produksi
yang terspesialisasi secara geografis. Kluster tersebut mewakili daerah industry tradisional
atau daerah industry ala Marshall yang umumnya ditemukan di daerah pedesaan dan company
towns.[10]

Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi kompetisi global, yaitu antara lain:

1. Peningkatan produktifitas perusahaan-perusahaan dalam wilayah tertentu

2. Kluster mendorong arah dan langkah inovasi

3. Menciptakan stimulus untuk penciptaan formasi bentuk bisnis baru yang pada gilirannya
akan memperkuat kluster itu sendiri.[11]

IV. KESIMPULAN

Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri
yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang
dapat mempengaruhi kinerja bisnis.

Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. analisis
lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan
(monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).

Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri, antara lain sebagai berikut :

1. Ancaman dari Pendatang Baru

2. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama


3. Tekanan dari produk pengganti

4. Kekuatan tawar menawar pembeli

5. Kekuatan tawar menawar pemasok

Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para pesaing


mereka disebut analisis pesaing. Analisis pesaing
memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan yang bersaing secara langsung dengan
sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memahami:

1. Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan masa
depannya.

2. Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh strateginya
saat ini.

3. Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri, seperti yang
ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya.

4. Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.

Kluster secara umum didefinisikan sebagai konsentrasi geografis dari subsector-subsektor


manufaktur yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, M. 2006. Strategi bagaimana meraih keunggulan kompetitif, Jakarta: erlangga.

A. Hitt Michael Dkk, 2001, Manajemen Strategi, Daya Saing dan Globalisasi, Jakarta:
Salemba Empat

Setiawan HP & Zulkieflimansyah, 2005, manajemen strategi; sebuah konsep

pengantar, Jakarta: LPFEUI.


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya
menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
kendali, sekarang dengan adanya revolusi informasi dan perekonomian yang semakin terbuka,
batas antarnegara maupun regional semakin menghilang sehingga konsumen semakin menguasai
pasar dan dapat dengan leluasa menentukan jenis, tempat perolehan serta harga dari produk dan
jasa yang diinginkan.

Hal ini menyebabkan industri-industri saling bersaing untuk menjadi yang utama dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam hal kompetisi, globalisasi ekonomi tidak
hanya menambah jumlah pesaing di pasar, namun juga menyebabkan bervariasinya persaingan di
pasar; hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja baik yang dapat berhasil dalam
menciptakan keuntungan jangka panjang.

Dengan melihat kondisi pasar Indonesia saat ini dan perlunya tindakan antisipasi dalam
menghadapi perubahan yang ada, maka perusahaan perlu menuangkan sebuah strategi dalam
menjalankan usahanya agar dapat terus bertahan di era persaingan yang semakin kompetitif.

B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan sedikit tentang masalah Lingkungan
Bisnis. Semoga makalah ini dapat dijadikan refensi tambahan bagi para pembaca sekalian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu
lembaga organisasi atau perusahaan. Di bawah ini adalah contoh dalam lingkungan bisnis.

1) Lingkungan Makro, merupakan tempat di mana perusahaan harus memulai pencariannya


atas peluang dan kemungkinan ancaman. Lingkungan ini terdiri dari semua pihak dan kekuatan
yang mempengaruhi operasi dan prestasi perusahaan. Perusahaan perlu untuk memahami
kecenderungan akan lingkungan saat ini.

Lingkungan makro perusahaan terdiri dari enam kekuatan utama, yaitu :

a) Lingkungan demografi, memperlihatkan pertumbuhan penduduk dunia yang tinggi,


perusahaan distribusi, umur, etnis, dan pendidikan, jenis rumah tangga baru, pergeseran populasi
secara geografi, dan perpecahan dari pasar masal menjadi pasar-pasar mikro.

b) Lingkungan ekonomi, memperlihatkan suatu perlambatan dalam pertumbuhan pendapatan


riil, tingkat tabungan yang rendah dan hutang yang tinggi, dan perubahan pola pengeluaran
konsumen.
c) Lingkungan alam, memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu, biaya
energi yang tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan hijau yang berkembang
untuk melindungi lingkungan.

d) Lingkungan teknologi, memperlihatkan perubahan teknologi yang semakin cepat,


kesempatan inovasi yang tak terbatas, anggaran riset dan pengembangan yang tinggi, konsentrasi
pada perbaikan kecil daripada penemuan besar, dan pengaturan yang meningkat terhadap
perubahan teknologi.

e) Lingkungan politik, memperlihatkan pengaturan bisnis yang substansial, peranan badan


pemerintah yang kuat, dan pertumbuhan kelompok kepentingan umum.

f) Lingkungan budaya, memperlihatkan kecenderungan jangka panjang menuju realisasi diri,


kepuasan langsung, dan orientasi yang lebih sekuler.

2) Lingkungan mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi reaksi terhadap faktor
faktor penentu Opportunty (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).

Faktor faktor yang mempengaruhi, lingkungan mikro :

a) Pemerintah

b) Pemegang saham

c) Kreditor

d) Pesaing

e) Publik

f) Perantara

g) Pemasok

h) Konsumen
B. Faktor-Faktor Yang Menentukan Kondisi Lingkungan
Disebut sebagai lingkungan kegiatan usaha :

1) Lingkungan pasar :

a) Para pelanggan, pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen (Consumer), seorang


dapat dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri untuk
membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut dapat dibangun
melalui pembelian berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu. Dalam menjalankan bisnisnya,
produsen harus bisa menjaga hubungan baik dengan pelanggan atau customer, karena pelanggan
dapat memberikan keuntungan bagi perusahan.

b) Perusahaan yang meyediakan bahan mentah, perusahaan ini dapat menyuplai bahan-bahan
pokok yang dibutuhkan dalam proses produksi.

c) Para pekerja dalam perusahaan, para pekerja yang terampil dan tekun dapat menghasilkan
keuntungan tersendiri bagi suatu perusahaan.

d) Perusahaan pesaing maupun yang bukan pesaing,

2) Lingkungan bukan pasar :

a) Kegiatan ekonomi pada keseluruhan, mencangkup seluruh kegiatan dalam suatu


perusahaan, mulai dari memprodiksi hingga distribusi.

b) PP/UU, adalah peraturan mengenai kegiatan ekonomi yang diatur dalam Undang-Undang
dan Peraturan Pemerintah.

c) Kestabilan politik, merupakan faktor penunjang dalam kegiatan ekonomi.

C. Unsur-Unsur Lingkungan Bisnis


Ada lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis yaitu:

1) Lingkungan fisik meliputi tanah, iklim, topografi, udara, air, dan infrastruktur. Setiap
perusahaan selalu akan menggantungkan pada sumber-sumber tersebut.
2) Lingkungan perekonomian menerangkan tentang system pasar dalam dimana sumber-
sumber diolah, diproduksi, dan didistribusikan kepada masyarakat. Lingkungan perekonomian
mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan yang menghasilkan dan mendistribusikan barang atau
jasa.

3) Lingkungan pemerintah seperti bantuan pemerintah yang diberikan di bidang bisnis untuk
mengembangkan perusahan kecil maupun perusahaan besar. Misalnya fasilitas dan prasarana
dibangun di daerah-daerah, seperti : jalan-jalan, pembangkit tenaga listrik, dan sebagainya.

4) Lingkungan hukum merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana perusahaan-
perusahaan menjalankan operasinya, termasuk masalah etika tidak dapat diabaikan dalam
pengembangan bisnis.

5) Lingkungan internasional menyangkut hubungan-hubungan internasinal dengan negara-


negara lain dan perusahaan-perusahaan asing. Aliran dana ke luar negeri untuk membiayai impor
dan pemasukan kedalam negeri dari hasil ekspor pembayaran internasional dan mutinasional
untuk menunjang pengembangan bisnis di Indonesia, dapat dianggap sebagai lingkungan
internasional.

D. Hubungan/Dampak Perusahaan dan Lingkungan


Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam
artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan
hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana ada argumentasi bahwa
suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus
berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

E. Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis


Sebuah perusahaan bergerak karena beraksinya sumber daya manusia bersama-sama sumberdaya
yang lain. Agar aksi manajemen perusahaan berjalan selamat perlu memperhatikan etika bisnis
dan tanggung jawab sosial. Etika dan tanggung jawab sosial perupakan rem perusahaan agar
berkerja tidak bertabrakan dengan pemegang kepentingan perusahaan, seperti pelanggan,
pemerintah, pemilik, kreditur, pekerja dan komunitas atau masyarakat. Hubungan yang harmonis
dengan pemegang kepentingan akan menghasilkan energi positif buat kemajuan perusahaan.

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu
diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang
ada di dalam organisasi.

Kepada Siapa Tanggung Jawab Tersebut

1. Pelanggan (Customers)
2. Pekerja (Employees)
3. Kreditur (Creditors)
4. Lingkungan (Environment)
5. Masyarakat (Communities)
Tanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan

1) Bagaimana Memastikan Tanggung jawab Bisnis :


Tetapkan kode etika.
Monitor keluhan pelanggan.
Memperoleh umpan balik pelanggan
2) Bagaimana memastikan tanggung jawab Pemerintah :

Peraturan Keamanan Produk.


Peraturan Periklanan.
Peraturan Persaingan Industri.
Tanggung Jawab Sosial Kepada Pekerja

1) Keamanan Pekerja (Employee Safety)

Memastikan Tempat kerja yang aman bagi pekerja.


2) Perlakuan pekerja
Memastikan tidak ada diskriminasi.
Menjalin hubungan yang harmonis antara pemilik dan pekerja
F. Komponen Analisis Lingkungan Bisnis
1. Scanning : mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan
lingkungan bisnis.
2. Monitoring : mendeteksi arti melalui observasi terus-menerus atas perubahan dan
kecenderungan lingkungan bisnis.
3. Forcasting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisispasi berdasarkan
perubahan dan kecenderungan yang dimonitor.
4. Assesing : Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan lingkungan
bisnis untuk strategi perusahaan dan manajemennya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Lingkungan Bisnis Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan yang
dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman. Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.

2) CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana ada argumentasi


bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya
tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga
harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka
panjang

B. Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
2. Segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar kami dapat
memperbaiki segala kekurangan dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Kismono gugup. 2001. Pengantar bisnis. Yogyakarta : BPFI
Sumarni murti & suprihanto jhn, 1987, Pengantar bisnis. Yogyakarta : Gramidia

Anda mungkin juga menyukai