Anda di halaman 1dari 4

PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN (PHPI)

A. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan


Tumbuhan;
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagamana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 2010;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2002;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan;
8. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional
Penyuluh Pertanian, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, Pengawas Benih
Tanaman, Pengawas Bibit Ternak, Medik Veteriner, Paramedik Veteriner, PHPI,
Pengendali Hama dan Penyakit Ikan, dan Pengawas Benih Ikan;
9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
116 Tahun 2014;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 22 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit
Ikan dan Angka Kreditnya;
13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 55/KEPMEN-KP/2013 tentang
Pemberian Kuasa Penandatangan Keputusan tentang Pengangkatan, Kepangkatan,
Pemindahan, Pemberhentian, dan Mutasi Kepegawaian lainnya bagi Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;
14. Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor PB.01/MEN/2012 dan Nomor 17 Tahun 2012 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 22 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengendali
Hama dan Penyakit Ikan dan Angka Kreditnya.

B. PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
kegiatan pengendalian hama dan penyakit ikan serta lingkungan hidup yang diduduki
oleh Pegawai Negeri Sipil.
2. Pengendali Hama dan Penyakit Ikan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit ikan serta lingkungan.
3. PHPI Terampil adalah jabatan PHPI dengan kualifikasi teknis atau penunjang
profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan
pengetahuan teknis/prosedur dan teknik kerja tertentu.
71
4. PHPI Ahli adalah jabatan PHPI dengan kualifikasi profesiona yang pelaksanaan tugas
dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan, metodologi, dan teknik
analisis tertentu.
5. Pengendalian hama dan penyakit ikan adalah upaya untuk mencegah penyebaran,
mempersempit/memperkecil area atau daerah tertular, area atau daerah wabah, dan
menekan kerugian yang ditimbulkan akibat serangan hama penyakit ikan.

C. JENJANG JABATAN, GOLONGAN, ANGKA KREDIT, TUNJANGAN JABATAN, DAN


BATAS USIA PENSIUN

ANGKA TUNJANGAN BUP


NO. JENJANG JABATAN GOL
KREDIT Rp (THN)
Tingkat Terampil
1. PHPI Pelaksana Pemula II/a 25 -
II/b 40
2. PHPI Pelaksana II/c 60 240.000,00
II/d 80
III/a 100 58
3. PHPI Pelaksana Lanjutan 265.000,00
III/b 150 kecuali
III/c 200 untuk
4. PHPI Penyelia 300.000,00
III/d 300 jenjang
Tingkat Ahli Madya
III/a 100 dan
1. PHPI Pertama 275.000,00
III/b 150 Utama
III/c 200 60
2. PHPI Muda 400.000,00
III/d 300
IV/a 400
3. PHPI Madya IV/b 550 660.000,00
IV/c 700
IV/d 850
4. PHPI Utama -
IV/e 1050

D. PENGANGKATAN PERTAMA

1. Pejabat yang berwenang mengangkat


a. Presiden untuk pengangkatan PHPI Utama;
b. Sekretaris Jenderal a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pengangkatan
PHPI Madya;
c. Kepala Biro Kepegawaian a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
pengangkatan PHPI Penyelia dan PHPI Muda; dan
d. Kepala Bagian Jabatan Fungsional a.n. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
pengangkatan PHPI Pemula s.d. PHPI Pelaksana Lanjutan dan PHPI Pertama.

2. Persyaratan
PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan PHPI harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:

a. PHPI Terampil
1) Berijazah Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) atau Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) bidang perikanan;
2) Pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a;
3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam
DP3/SKP sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

72
b. PHPI Ahli
1) Berijazah paling rendah Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) bidang perikanan
atau bidang lain;
2) Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a;
3) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3/SKP sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

E. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN

Persyaratan:
a. Memenuhi syarat sebagaimana ketentuan pada pengangkatan pertama kali;
b. Memiliki pengalaman di bidang pengendalian hama dan penyakit ikan paling singkat 2
(dua) tahun;
c. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;
d. Telah mengikuti dan lulus diklat Jabatan Fungsional PHPI;
e. Tersedianya formasi untuk Jabatan Fungsional PHPI;
f. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam DP3/SKP
sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

F. PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, DAN PEMBERHENTIAN

1. Pembebasan Sementara
PHPI dibebaskan sementara dari jabatannya apabila:
a. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatan
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya:
1) 10 (sepuluh) bagi PHPI Penyelia, pangkat Penata Tk.I golongan ruang III/d;
2) 25 (dua puluh lima) bagi PHPI Utama, pangkat Pembina Utama golongan
ruang IV/e.
c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun atau pemindahan dalam
rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
d. Diberhentikan sementara sebagai PNS;
e. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan PHPI;
f. Menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali persalinan keempat dan
seterusnya; atau
g. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

2. Pengangkatan Kembali
1) PNS yang telah selesai menjalani pembebasan sementara, dapat diangkat
kembali dalam jabatan PHPI, apabila telah selesai menjalani pembebasan
sementara.
2) PNS yang telah selesai menjalani pembebasan sementara, dapat diangkat
kembali dalam jabatan PHPI, apabila berusia setinggi-tingginya 54 (lima puluh
empat) tahun.
3) Pengangkatan kembali dalam jabatan PHPI dapat menggunakan angka kredit
terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah angka kredit dari tugas pokok PHPI
yang diperoleh selama pembebasan sementara setelah ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit.

73
3. Pemberhentian
PHPI diberhentikan dari jabatan fungsionalnya apabila:
1) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi;
2) Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya
karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit bagi PHPI Penyelia, pangkat
Penata Tk.I golongan ruang III/d dan PHPI Utama, pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e; atau
3) Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat.

74

Anda mungkin juga menyukai